Dasrun Hidayat
Scopus ID: 57204650827 Universitas BSI, Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Nilai-nilai kearifan lokal pada unsur naratif dan sinematik film Jelita Sejuba Dasrun Hidayat; Zainur Rosidah; Maya Retnasary; Mahardiansyah Suhadi
ProTVF Vol 3, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.416 KB) | DOI: 10.24198/ptvf.v3i2.21264

Abstract

Jelita Sejuba merupakan film layar lebar yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal di Pulau Natuna. Dengan kreativitas yang tinggi, sutradara film mengemas dialog melalui narasi percintaan gaya anak muda Natuna. Hal yang menjadi filosofi film ini diproduksi dengan maksud memperkenalkan Natuna melalui unsur naratif dan sinematik film. Tujuannya adalah untuk mengetahui nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat pada tiap simbol budaya pada film tersebut. Penelitian ini menggunakan studi kuasi-kualitatif deskriptif dengan paradigma post-positivistik. Melibatkan beberapa sineas, kritikus, dan penikmat film sebagai sumber data untuk memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan wawancara. Hasil yang diperoleh bahwa nama Jelita merepresentasikan kecantikan dan keluhuran budi anak gadis Natuna. Kecantikan tersebut dianalogikan seperti kecantikan pulau Natuna yang disebut Sejuba. Analisis data penelitian juga memaparkan nilai-nilai kearifan lokal melalui unsur sinematik film, antara lain set lokasi dengan menggunakan latar belakang pulau Natuna meliputi rumah khas masyarakat Natuna yang terletak di pinggir pulau, keindahan bebatuan yang menjulang tinggi, dan pohon kelapa yang tumbuh di sepanjang pulau Natuna. Temuan nilai kearifan lokal lainnya yakni terkait dengan penggunaan bahasa Melayu di beberapa adegan film Jelita Sejuba. Nilai kearifan lokal juga dapat dirasakan ketika penonton dimanjakan dengan tata musik Melayu serta tata artistik daerah Natuna. Film Jelita Sejuba juga menampilkan makanan khas daerah Natuna yang digambarkan pada unsur naratif dan sinematik film.