Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum MiII ) Kollo, Rosa Delima; Atini, Blasius; Ledheng, Ludgardis
BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 1 No 1 (2016): Jurnal BIO-EDU Volume 1 Nomor 1 Tahun 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2015 di Kelurahan Sasi, Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik pada pertumbuhan tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan., Po : Kontrol, P1 : Pupuk Organik 10 gram/ liter air, P2:15 gram/liter air, P3:20 gram/liter air. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill) dimana dari hasil analisis menunjukkan bahwa setiap waktu pengamatan 28 HST dan 42 HST memberikan pertumbuhan tanaman tomat yang paling baik dan berbeda nyata dengan dosis lain. Sedangkan pemberian pupuk organik dengan dosis 10 gram/liter air tidak pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill
Keanekaragaman Jenis Fauna Di Kawasan Ekosistem Mangrove Pantai Atapupu Desa Jenilu Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu Afonso, Julinda T; Atini, Blasius; Ledheng, Ludgardis
BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 1 No 1 (2016): Jurnal BIO-EDU Volume 1 Nomor 1 Tahun 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keanekaragaman jenis fauna di Indonesia sangat beranekaragam, tetapi kehadiran setiap jenis di setiap wilayah sangat bervariasi berdasarkan ruang dan waktu. Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Atapupu Desa Jenilu pada bulan Oktober 2015 dan bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis fauna yang ada di kawasan ekosistem mangrove; mengetahui tingkat keanekaragaman jenis fauna di kawasan ekosistem mangrove. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat dengan penempatan plot-plot di sepanjang garis transek. Jumlah garis transek sebanyak empat (4) buah transek dan setiap transek terdapat 5 plot. Pada setiap plot pengamatan dicatat jenis dan jumlah individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh 7 jenis fauna yaitu Scylla serrata, Cerithidea sp, Conus textile, Nerita lineata, Nassarius margaritifer, Vexillum curvilliratum dan Periophthalmodom schlosseri. Nilai keanekaragaman dari setiap jenis yaitu Scylla serrata dengan nilai keanekaragaman 1.29, Cerithidea sp dengan nilai keanekaragaman 1.28, Conus textile dengan nilai keanekaragaman 1.26, Nerita lineata dengan nilai keanekaragaman 1.24, Nassarius margaritifer dengan nilai keanekaragaman 1.29, Vexillum curvilliratum dengan nilai keanekaragaman 1.25 dan Periophthalmodom schlosseri dengan nilai keanekaragaman 1.27. ©20167dipublikasikan oleh Bio-Edu.
Analisis Struktur dan Komposisi Vegetasi di Hutan Jati Desa Naikasa Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu Ledheng, Ludgardis; Atini, Blasius; Nabu, Yosefina
BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 1 No 1 (2016): Jurnal BIO-EDU Volume 1 Nomor 1 Tahun 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuna mengetahui jenis-jenis vegetasi, struktur dan komposisi vegetasi dan implementasi hasil penelitian tentang analisis struktur dan komposisi vegetasi di hutan jati Desa Naikasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuadrat atau transek dengan menentukan plot-plot pengamatan disepanjang garis transek. Pada setiap transek digunakan plot-plot pengamatan dengan ukuran 20m x 20m untuk vegetasi tingkat pohon, 10m x 10m untuk vegetasi tingkat tiang, 5m x 5m untuk vegetasi tingkat pancang dan 2m x 2m untuk vegetasi tingkat anakan. Teknik pengumpulan data yaitu mencatat semua jenis tumbuhan yang terdapat pada tiap plot, menghitung individu tiap jenis dan mengukur diameter batang. Untuk mengetahui jenis–jenis vegetasi, struktur dan komposisi vegetasi, maka teknik analisis data dilakukan dengan cara menghitung kerapatan, frekuensi, dominansi, dan indeks nilai penting. Hasil penelitian dan analisa data ini menunjukan bahwa di hutan jati ditemukan 3 jenis tumbuhan dengan jumlah yang berbeda pada semua tegakan. Pada vegetasi tingkat pohon ditemukan 147 individu, vegetasi tingkat tiang sebanyak 46 individu, vegetasi tingkat pancang sebanyak 27 individu, dan vegetasi tingkat anakan sebanyak 16 individu. Komposisi jenis untuk vegetasi tingkat pohon didominasi oleh Tectona grandis, L dengan jumlah INP sebesar 237,55%, sedangkan yang paling rendah jenis Gmelina arborea dengan jumlah INP 12,27%. Vegetasi tingkat tiang didominasi oleh jenis Tectona grandis,L dengan jumlah INP sebesar 215,13%, sedangkan yang paling rendah jenis Gmelina arborea dengan jumlah INP 7,23%. Vegetasi tingkat pancang didominasi oleh jenis Tectona grandis, L dengan jumlah INP sebesar 179,20%, sedangkan yang paling rendah jenis Gmelina arborea dengan jumlah INP 34,76%. Dan untuk vegetasi tingkat anakan didominasi oleh jenis tectona grandis, L dengan jumlah INP sebesar 124,04%, sedangkan yang paling rendah jenis Gmelina arborea dengan jumlah INP 13,94%.
Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang Di Perairan Wini Kelurahan Humusu C Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara Manlea, Hermina; Ledheng, Ludgardis; Sama, Yulius M.
BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 1 No 2 (2016): Jurnal BIO-EDU Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fakto-faktor penyebab kerusakan terumbu karang dan untuk mengatuhui hasil perbandingan akibat factor manusia dan faktor alam. Manfaat penelitian ini sebagai bahan informasi bagi nelayan tentang pentingnya ekosistem terumbu karang dan sebagai informasi bagi pemerintah setempat dalam hal ini instansi terkait tentang kerusakan ekosistem terumbu karang.Metode penelitian yang digunakan adalah metode jelajah dan metode deskriptif, sedangkan data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, kuisioner dan jelajah. Analisa data yang diperoleh dari lokasi penelitian adalah teknik analisa sumber data yakni data kualitatif dan data kuantitatif, data primer dan data sekunder. Hasil penelitian yang diteliti ditemukan dua faktor penyebab kerusakan ekosistem terumbu karang yaitu faktor manusia dan faktor alam Faktor utama penyebab kerusakan ekosistem terumbu karang di perairan Wini yang diakibatkan oleh faktor manusia yaitu masyarakat mengeksploitasi terumbu karang untuk dijadikkan sebagai bahan baku kapur, kerusakan ekosistem terumbu karang yang diakibatkan olehfaktor alam yaitu terjadi hempasan ombak dan jumlah presentasi kerusakan akibat faktor alam dan faktor manusia yang lebih mendominasi adalah faktor mannusia dengan jumlah prosentase 12 atau 75%.
Inventarisasi Serangga Predator Hama Padi Pada Areal Pertanian Desa Letmafo Kecamatan Insana Tengah Ledheng, Ludgardis; Eno, Theresia; Atini, Blasius
BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 1 No 2 (2016): Jurnal BIO-EDU Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerusakan akibat serangan serangga hama telah seringkali dialami oleh para petani di Desa Letmafo Kecamatan Insana Tengah. Salah satu contoh tanaman pertanian yang mengalami kerusakan adalah tanaman padi yang di serang oleh hama putih, ulat penggerek, hama wereng coklat, wereng hijau, dan walang sangit. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah dengan menggunakan serangga predator hama. Namun, sebelum melakukan upaya pengendalian , hal yang perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah mempelajari morfologi dan biologi serangga-serangga yang berperan sebagai hama pada tanaman pertanian. Data yang lengkap tentang inventarisasi serangga predator hama padi pada areal pertanian Desa Letmafo Kecamatan Insana Tengah belum dilaporkan secara lengkap.. Tujuan penelitian untuk mengetahui apa sajakah jenis- jenis serangga predator yang terdapat di areal persawahan padi. Metode yang di gunakan adalah metode jelajah dengan teknik observasi dalam pengamatan dan pengambilan sampel. Identifikasi jenis- jenis serangga predator yang terdapat di areal persawahan padi menggunakan kunci determinasi dari buku sumber Kanisius 1991. Selain itu dengan cara mencocokkan dengan gambar- gambar dan ciri- ciri yang ada dalam buku pedoman dan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lokasi penelitian Desa Letmafo Kecamatan Insana Tengah ditemukan tujuh (7) jenis serangga predator. Jenis serangga predator ini sebagai serangga yang dapat mengurangi populasi hama padi. Ke tujuh (7) jenis serangga predator tersebut antara lain adalah : capung abdomen bengkak (Paragomphus lineatus Male.), Capung bermata besar (Orthetrum Sabina D.), Capung peluncur (Pantala flavescens L.), Capung jarum (Schnura senegalensis Rambur.), Kumbang kubah (Menochilus sexmaculatus L.), Jangkrik (Gryllus assimilis sp.), Belalang sembah (Mantis religiosa L.).
Analisis Struktur Dan Komposisi Tumbuhan Tingkat Tiang Dan Anakan Di Hutan Buamese Desa Tulakadi Kecamatan Tasifeto Timur Kabupaten Belu Manlea, Hermina; Ledheng, Ludgardis; Pereira, Fidelia Santos
BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 1 No 2 (2016): Jurnal BIO-EDU Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui jenis-jenis struktur dan komposisi tumbuhan tingkat tiang dan anakan di Hutan Buamese Desa Tulakadi Kecamatan Tasifeto Timur Kabupaten Belu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuadrat atau penempatan plot-plot di sepanjang garis transek. Pada setiap garis transek di letakan plot-plot pengamatan secara berselang seling dengan ukuran masing-masing 10 m x 10 m2 untuk tingkat tiang dan 2 m x 2 m2 untuk tingkat anakan. teknik analisa data dapat di peroleh dengan cara yaitu: mencocokan spesies yang ada dalam buku sumber, bertanya pada orang yang lebih tahu dan untuk mengetahui struktur dan komposisi dilakukan dengan cara menghitung kerapat, frekuensi mutlak, frekuensi relatif, dominansi mutlak, dominansi relatif dan indeks nilai penting. Hasil pernelitian ditemukan 7 jenis tumbuhan tingkat tiang dan anakan masing-masing terdapat 7 jenis yang terdiri dari 7 famili yang membentuk suatu struktur komposisi yang terdapat pada Hutan Buamese terutama pada tingkat tiang dan anakan. jika dilihat dari indeks nilai penting, maka untuk tingkat tiang yang memiliki INP tertinggi adalah Typhonium flagelliforme l: 62,697% dan yang memiliki INP terendah adalah: Terminalia catappa l. 28,541% sedangkan untuk tingkat anakan yang memiliki INP tertinggi adalah: Cassia siamea lamk : 25,22% dan yang memiliki INP terendah adalah : Schlaicera oleose merr : 11,06%.
Analisis Struktur Komposisi Vegetasi Tingkat Pohon di Hutan Lindung Oehala Kelurahan Karangsiri Kecamatan Kota Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan Boimaua, Rosalina; Ledheng, Ludgardis; Atini, Blasius
BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 1 No 3 (2016): Jurnal BIO-EDU Volume 1 Nomor 3 Tahun 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis – jenis vegetasi tingkat pohon yang terdapat dihutan lindung Oehala, dan untuk mengetahui implementasi hasil dari struktur komposisi vegetasi tingkat pohon dihutan lindung Oehala, Kelurahan Karangsiri, Kecamatan Kota Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan. Manfaat penelitian ini adalah sebagai data informasi tentang struktur dan komposisi vegetasi tingkat pohon dihutan lindung Oehala dan sebagai bahan pengetahuan praktis mengenai ekologi khususnya ekologi hutan yang terdapat dihutan lindung Oehala, kelurahan Karangsiri, kecamatan kota Soe kabupaten Timor Tengah Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuadrat dengan menempatkan plot – plot disepanjang garis transek. teknik pengumpulan data yaitu pada setiap plot dicatat jenis, jumlah individu setiap jenis dan mengukur diameter batang tiap – tiap pohon. Untuk mengetahui struktur komunitas teknik analisis data dilakukan dengan cara menghitung kerapatan, frekuensi, dominansi, dan indeks nilai penting (INP). Berdasarkan hasil penelitian struktur komposisi tingkat pohon dihutan lindung Oehala, kelurahan Karangsiri, kecamatan kota Soe, kabupaten Timor Tengan Selatan terdapat satu spesies yaitu jenis Eucalyptus Urophylla terdiri dari 228 individu, jenis Syzgium Aquaeum terdapat 10 individu, Mangifera Indica L terdapat 7 individu , dan jenis Swietenia Mahagoni L terdapat 24 individu. Struktur vegetasi hutan lindung Oehala kelurahan Karangsiri, kecamatan kota Soe, kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki nilai kerapatan relatif pada tingkat pohon didominansi oleh Eucalyptus Urophylla yaitu 85,07%, Swietenia Mahagoni L 8,96%, Syzgium Aquaeum 3,36%, dan Mangifera Indica L 2,61%. Dengan total INP tingkat pohon didominansi oleh Eucalyptus Urophylla 392,20%, Mangifera Indica L 34,40%, Swietenia Mahagoni L 24,47%, Syzgium Aquaeum 23,85%
Uji Kualitas Air Sumur di Kefamenanu Ditinjau Dari Segi Fisik Kimia dan Mikrobiologi Taek, Yantonius Seran; Kolo, Sefrinus M.D.; Ledheng, Ludgardis
BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 3 No 3 (2018): BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Volume 3 Nomor 3 Tahun 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jbe.v3i3.687

Abstract

Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu kebutuhan akan air harus diperhatikan baik kualitas maupun kuantitasnya, tetapi realita yang terjadi banyak masyarakat menggunakan air yang kualitasnya dibawah standar baku mutu kualitas air menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492Menkes/Per/IV/2010. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui karateristik fisik, kimia dan mikrobiologi serta untuk mengetahui nilai konsentrasi parameter fisik, kimia dan mikrobiologi air sumur di Kefamenanu sama dengan nilai ambang batas yang ditetapkan permenkes nomor 492.Teknik pengambilan sampel diambil secara acak pada empat lokasi yaitu air sumur area Rumah Sakit, Tulip, Maubeli dan Sasi. Berdasarkan hasil analisis laboratorium Dinas Kesehatan Kefamenanu diperoleh hasil parameter fisik yang meliputi suhu, bau, rasa dan warna keempat air sumur tersebut memenuhi syarat baku mutu kualitas air bersih. Parameter kimia meliputi besi, mangan, timbal dan pH diperoleh hasil air sumur area rumah sakit besi(Fe)=0,05 mg/l, mangan (Mn)= 0,4 mg/l, timbal (Pb)= 0 mg/l dan pH=8, air sumur area Tulip besi= 0,2 mg/l, mangan= 0,7 mg/l, timbal= 0 mg/l dan pH=8, air sumur areaMaubeli besi= 0,5 mg/l, mangan= 0,1 mg/l, timbal= 0 mg/l dan pH=8 serta pada air sumur area Sasi besi= 0,5 mg/l, mangan= 0 mg/l, timbal= 0 mg/l dan pH= 8 dan parameter mikrobiologi (coliform) di area rumah sakit= 1898, area tulip= 438, area Maubeli= 33 dan untuk area Sasi= 13 dan bakteri E. coli area rumah sakit=1898, area tulip=38, area Maubeli=26 dan area Sasi= 13 dapat disimpulkan bahwa air sumur area rumah sakit dan air sumur area tulip tidak memenuhi standar baku mutu kualitas air bersih sesuai dengan peraturan Permenkes No: 492/Menkes/Per /IV/2010.
Seleksi Cekaman Kekeringan Secara In Vitro Tunas Jagung Putih (Zea mays L.) Menggunakan PEG Yustiningsih, Maria; Poto, Amanda; Ledheng, Ludgardis
BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 (2021): Jurnal BIO-EDU Volume 6 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jbe.v6i2.1521

Abstract

This study aims to identify the morphology response of white corn (Zea mays L) shoots explant on in vitro drought stress selection using Polyethylene glycol (PEG). The study was conducted at the Biology Education Laboratory, University of Timor using a Completely Randomized Design (CRD) with three treatment concentrations of PEG, namely PEG 0 gr/L (control), PEG 5 gr/L, and 15 gr/L. The explants grown on Murashige & Skoog (MS) basal media with PEG according to the treatment concentration. Parameters observed were root length, shoot height and plant biomass to see plant response to drought stress. Data were analyzed using SPSS and further test using DMRT. The results showed that the concentration of PEG gradually could affect plant growth, especially shoot height. PEG concentration of 5 gr/ml and 15 gr/ml was the highest shoot growth (2,625 cm) when compared to PEG 0 gr/L (1.47) which indicated that explants could still grow under drought stress conditions. However, both treatments showed no effect of PEG on root length and biomass which could indicate growth inhibition in the given selection. Based on the results it can be concluded that PEG selection can affect the growth rate of white corn shoots and growth inhibition.
Pengaruh Komposisi Media Tanam Organik Arang Sekam Dan Pupuk Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) dan Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Nuke, Yolanda; Ledheng, Ludgardis; Yustiningsing, Maria
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 23, No 2, Tahun 2021
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/bioma.23.2.125-132

Abstract

This study aims to determine the effect of organic growing media composition of husk charcoal and cow dung on the growth and survival of red chili (Capsicum annum L.) and cayenne pepper (Capsicum frutescens L.). The research was conducted in November 2019 – February 2020 in Faennake Village, North Bikomi District, TTU Regency. The method used in this study is an experimental method with a two-factor randomized block design with five treatments and four replications. The first factor is a large red chili plant. The second factor is cayenne pepper plants with different planting media treatments. The parameters studied were plant height, number of leaves, number of fruit, number of productive branches and plant survival of red chili and cayenne pepper. Data were analyzed through ANOVA with an error rate of 0.5% and to determine the difference between treatments using Duncan's multiple range test with a significance level of 5%. The results showed that the survival of red chili and cayenne pepper in each treatment was good because each planting medium was able to meet the needs of these plants. As for the growth in the treatment of 50% soil, 25% husk charcoal, 25% cow dung, it showed a good effect where in red chili plants the plant height at 45 DAP was 59.5 cm. And for cayenne pepper plants at 45 DAP, which is 50.75 cm. From the observations, it can be concluded that the composition of the growing media 50% soil plus 25% husk charcoal and 25% cow manure was able to increase the growth and yield of Capsicum annum L. and Capsicum frutescens L. plants.