Zulkarnaen Pane
Universitas Sumatera Utara

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON TRANSIEN PEMBUMIAN GRID Fransiscus M.S. Sagala; Zulkarnaen Pane
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.251 KB)

Abstract

Petir memiliki sifat merusak yang sangat tinggi, sehingga perilaku sistem pembumian grid saat kondisi transien akan diselidiki. Metode yang digunakan adalah rangkaian pengganti RLC terpusat. Model Grid pembumian persegi yang ditanam akan dipelajari di dalam kondisi terkena sambaran petir dengan menggunakan softwere ATP-EMTP 4.2 (The Alternative Transient Program – The Electromagnetic Transient Program ). Dari hasil perhitungan dan simulasi diperoleh nilai tegangan dan impedansi transien pada grid pembumian berbanding lurusdengan jumlah mesh dan nilai induktansi lebih berpengaruh terhadap nilai tegangan dan impedansi transien untuk grid pembumian yang memiliki jumlah mesh yang besar. Perubahanan nilai induktansi menyebabkan perubahan sekitar 3 – 6 %, sedangkan untuk perubahan yang diakibatkan resistansi dan kapasitansi sekitar 0.008% saja
STUDI PROTEKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO (PLTM) SILAU 2 TONDUHAN KABUPATEN SIMALUNGUN Teguh Eko Prasetyo; Zulkarnaen Pane
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.166 KB)

Abstract

Abstrak Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) menjadi pilihan utama dalam meningkatkan kebutuhan listrik masyarakat karena menggunakan sumber air sebagai energi alternatif. PLTM merupakan pembangkit yang berskala kecil. Namun, PLTM memiliki sistem pengontrolan yang kompleks. Salah satu sistem pengontrolan yang penting dalam PLTM adalah sistem pengontrolan proteksi. Pada PLTM proteksi yang digunakan berupa rele. Hasil studi menunjukan bahwa rele yang digunakan dalam mengamankan sebuah pembangkit diantaranya adalah Rele Frekuensi Lebih/Kurang (81), Rele Urutan Negatif (46), Rele Arus Lebih dengan Tundaan Waktu Terbalik tertentu (51), Rele Hilang Eksitasi (40), dan Rele Trip Master (86). Untuk rele arus lebih memiliki setingan 0,8, rele gangguan tanah  0,04, rele frekuensi lebih/kurang sebesar f> 50,5Hz dan f< 49,5 dan rele tegangan lebih/kurang sebesar 1,0 dan 0,9.
ANALISIS ARUS NETRAL PADA SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT DENGAN BEBAN SATU FASA NON LINIER Fakhrurrazi Razi; Zulkarnaen Pane
Singuda ENSIKOM Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Arus netral dalam sistem distribusi tenaga listrik dikenal sebagai arus yang mengalir pada kawat netral di sistem distribusi tegangan rendah tiga fasa empat kawat. Arus netral ini akan muncul jika kondisi beban tak seimbang dan karena adanya arus harmonisa akibat dari beban non-linear yang semakin berkembang digunakan saat ini. Tugas akhir ini akan membahas analisis arus netral yang ditimbulkan oleh beban non linier, dalam hal ini lampu hemat energi yang dikondisikan dalam keadaan seimbang dan tidak seimbang. Pada Percobaan saat kondisi beban seimbang besar arus harmonisa ketiga pada penghantar netralnya adalah tiga kali dari arus harmonisa sejenis pada masing-masing penghantar fasanya. Nilai arus netral pada harmonisa pertama dan kelima mendekati nol pada saat kondisi beban seimbang dan meningkat seiring meningkatnya ketidak seimbangan pada beban. Kata Kunci : Arus netral, harmonisa, beban non linier.
ANALISIS USIA ARRESTER PADA JARINGAN DISTRIBUSI TERHADAP SAMBARAN KILAT DENGAN MENGGUNAKAN ATP-EMTP STUDI KASUS PLN RANTING MEDAN JOHOR Meta Sinaga; Zulkarnaen Pane
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 3 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.41 KB)

Abstract

Sistem tenaga listrik dalam keadaan beroperasi sering mengalami gangguan, umumnya gangguan petir yang dapat mengakibatkan terganggunya penyaluran tenaga listrik ke konsumen. Lightning Arrester merupakan peralatan yang digunakan untuk melindungi peralatan sistem tenaga dari gangguan sambaran petir pada jaringan distribusi. Arester tidak selamanya bekerja dengan sempurna sebagaimana seharusnya ketika diterpa arus petir. Kondisi ini memungkinkan arester gagal bekerja, dimana selain mengganggu sistem yang dilindungi, kegagalan ini juga mempengaruhi performa dari arester itu sendiri yang akan berpengaruh pada usia arester.Dalam tulisan ini, dihitung kemungkinan kegagalan arester bekerja dan usia arester pada saluran tegangan menengah 20 kV Ranting Medan Johor dengan tipe arester yang digunakan adalah arester metal oksida (MOA). Berdasarkan hasil perhitungan memperlihatkan bahwa probabilitas kegagalan arester sebesar  dan usia yang mampu dicapai arester untuk kondisi kerapatan sambaran rata-rata sejak tahun 2008 hingga 2012 adalah 6 tahun 10 bulan 28 hari.
ESTIMASI RUGI-RUGI ENERGI PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL 20 KV (STUDI KASUS : PENYULANG KI.4-MAWAS GI. KIM) Jhon Palmer Sitorus; Zulkarnaen Pane
Singuda ENSIKOM Vol 8, No 3 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan empiris terdahulu mengenai  konstanta pada formula faktor rugi-rugi telah ditemukan oleh M.W. Gustafson dari tahun 1983 s.d. 1993. Gustafson mengubah koefisien dan menyediakan konstanta pada formula faktor rugi-rugi. Tulisan ini membahas observasi data riil terkini, pengukuran rugi-rugi energi, estimasi rugi-rugi energi pada penyulang distribusi radial 20 kV, dan membandingkan hasil estimasi dengan formula faktor rugi-rugi yang ditemukan oleh Gustafson. Metode estimasi yang digunakan untuk memperkirakan rugi-rugi energi adalah dengan metode loss factor. Berdasarkan hasil pengukuran (aktual), diperoleh nilai rugi-rugi energi pada penyulang KI.4-Mawas sebesar 44.910,6 kWh atau 1,11 %, sedangkan dengan menggunakan metode estimasi (konstanta A = 0,146 dan B = 0,843), didapatkan nilai rugi-rugi energi sebesar 43.810,82 kWh atau 1,08685 %. Dengan formula faktor rugi-rugi Gustafson I (konstanta A = 0,08 dan B = 0,92), didapatkan nilai rugi-rugi energi sebesar 43.645,99 kWh atau 1,08276 %. sedangkan  dengan formula faktor rugi-rugi Gustafson II (konstanta pangkat 1,912), didapatkan nilai rugi-rugi energi sebesar 43.626,51 kWh atau 1,08227 %. Nilai rugi-rugi energi dengan menggunakan konstanta pada formula faktor rugi-rugi estimasi memberikan hasil yang lebih akurat terhadap nilai pengukuran dibandingkan dengan menggunakan konstanta formula faktor rugi-rugi referensi.   Kata Kunci: Faktor beban (load factor), faktor rugi-rugi (loss factor), kurva beban harian (load daily curve), estimasi rugi-rugi energi.
Optimization Placement and Sizing of Static Synchronous Compensator YULIANTA SIREGAR; YOGA WAHYU PAMBUDI; ZULKARNAEN PANE
Jurnal Elkomika Vol 10, No 4 (2022): ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektr
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v10i4.846

Abstract

ABSTRAKPertumbuhan ekonomi di indonesia berbanding lurus dengan permintaan energi listrik di masyarakat yang terus meningkat. Dampaknya adalah sistem tenaga listrik akan menimbulkan berbagai masalah dalam penyaluran energi listrik, seperti drop tegangan diluar batas yang diijinkan, dan rugi rugi daya bertambah besar pada saluran. Salah satu solusi yang dapat dilaksankan untuk mengurangi masalah rugi rugi daya pada saluran dan memperbaiki profil tegangan adalah menggunakan Flexible AC Transmission System (FACTS) devices. Penelitian ini melakukan analisis Static Synchronous Compensator (STATCOM) sebagai salah satu jenis FACTS yang akan diimplementasikan pada sistem tenaga listrik Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT) 150 kV tahun 2020 untuk memperbaruhi profil tegangan dan meminimalisir rugi daya dengan menggunakan metode optimasi Artificial Bee Colony Hasil simulasi diperoleh bahwa pemasangan satu buah STATCOM dapat memperbaiki profil tegangan sistem yang awalnya terdapat 18 bus diluar batas yang diijinkan SPLN menjadi 5 bus. Selain itu, terjadi penurunan rugi daya aktif dari 131,40 MW menjadi 121,56 MW.Kata kunci: ABC algorithm, STATCOM, SUMBAGUT, FACTS, rugi-rugi daya, profil tegangan ABSTRACTIndonesia's economic growth is directly proportional to the increasing demand for electrical energy in society. The electric power system causes various electrical energy distribution problems, such as voltage drops outside the allowable limits, greater power losses on the line, and even unbalanced loads. One solution to the problem of power losses and improving the voltage profile is to use Flexible AC Transmission System (FACTS) devices. In this research, an analysis of Static Synchronous Compensator (STATCOM) is implemented in the 150 kV North Sumatera (SUMBAGUT) electric power system to improve the voltage profile and minimize power loss by using the Artificial Bee Colony optimization method (ABC) Algorithm. The simulation results show that installing one STATCOM can improve the system voltage profile. In addition, there was a decrease in active power loss from 131.40 MW to 121.56 MW.Keywords: ABC algorithm, STATCOM, SUMBAGUT, FACTS, power losses, voltage profile.