Abstrak. Penelitian ini membahas tentang ‘refusal’ (penolakan) dalam wacana profesional, khususnya tentang ungkapan penolakan dalam situasi-situasi  di tempat kerja. Menyatakan penolakan atau mengatakan ‘tidak’ atas suatu undangan ataupun tawaran tidak selalu sesederhana yang diperkirakan, melainkan bahwa ketika seseorang hendak menolak suatu tawaran ataupun undangan, ada beberapa alternative pengungkapan dalam bahasa yang dapat dipilihnya dengan mempertimbangkan berbagai aspek sosial budaya  yang  hidup dalam masyarakat pengguna suatu bahasa. Penelitian ini membahas strategi-strategi yang dipilih oleh seseorang dalam situasi kerja ketika hendak menyatakan penolakan. Kerangka teori dalam penelitian ini dibentuk dari pendekatan pragmatik dan beberapa penelitian sebelumnya seperto Kana (1982), Beebe dan Takashi (1985) dan Kartomiharjo (1994) yang meneliti tentang berbagai bentuk pengungkapan penolakan dalam bahasa Inggris, Jawa dan bahasa Indonesia dalam situasi kelas ataupun percakapan pada umumnya. Beberapa faktor social seperti umur, kelas sosial, status dan jenis kelamin subjek dan lawan bicara menjadi pertimbangan dalam meneliti faktor-faktor sosial yang mempengaruhi pilihan strategi penolakan yang dijadikan variable dalam daftar pertanyaan atau kuesioner (questionnaire)  yang  disebarkan kepada subyek penelitian. Subyek penelitian adalah 35 orang  karyawan PT Surya Sinar Berlian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pilihan strategi penolakan bervariasi yang terutama dipengaruhi oleh status social responden. Hal ini tampaknya terutama disebabkan oleh karena tingkatan  status karyawan dalam perusahaan yang berbeda-beda. Kata kunci: pragmatics, refusals, refusal strategies, social factors, social dimensions