Hasim Hasim
Departemen Biokimia, FMIPA, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Aktivitas Penurunan Kadar Glukosa pada Tikus yang Diinduksi Aloksan dari Ekstrak Air Angkak, Bekatul, dan Kombinasinya Hasim Hasim; Didah Nur Faridah; Mega Safithri; Husnawati Husnawati; Agus Setiyono; Hanif Alamudin Manshur
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 37, No 2 (2020)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32765/wartaihp.v37i2.5460

Abstract

ABSTRAK: Angkak dan bekatul mengandung komponen bioaktif sebagai antihiperglikemik. Namun penelitian mengenai aktivitas antihiperglikemik angkak dan bekatul secara in vivo belum tersedia. Tujuan penelitian ini adalah menguji efektivitas pemberian ekstrak air angkak, ekstrak air bekatul serta kombinasinya dalam proses penurunan jumlah glukosa dalam darah tikus (Rattus norvegicus) strain Sprague Dawley yang diinduksi aloksan. Penelitian dilakukan dengan melakukan preparasi sampel yaitu ekstraksi air angkak dan bekatul, pengkondisian hewan uji yaitu tikus (Rattus norvegicus) strain Sprague Dawley dengan induksi aloksan, pembagian tikus menjadi sembilan kelompok. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar glukosa darah tikus paling rendah adalah pada tikus kelompok V (angkak 2) dengan pemberian ekstrak air angkak 100 mg/Kg bb, dengan penurunan 61,43% lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok III, tikus yang diberi obat glibenklamid yang  turun sebesar 40,88%. Pada kelompok V, kadar glukosa darah pada hari ke-3 sebesar 256,67±174,77 mg/dL dan turun pada hari ke-12 hingga mencapai glukosa darah normal sebesar 99,00±9,64 mg/dL. Penurunan kadar glukosa darah tikus baik kelompok pemberian ekstrak bekatul maupun dengan kombinasi ekstrak air angkak dan ekstrak air bekatul tidak menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang signifikan.Kata kunci: aloksan, angkak, bekatul, glukosa darahABSTRACT: Bioactive compounds in red yeast rice (traditionally known as angkak) and rice bran are scientifically evidenced to exert antihyperglycemic properties. Nevertheless, in vivo studies on antihyperglycemic activity of red yeast rice and rice bran have not  been reported. This current work aimed to evaluate glucose-lowering effects on alloxan-induced rats (Rattus norvegicus) strain Sprague Dawley treated with water extract of angkak, rice bran and combination of both extracts. The research was first carried out by extraction of RYR and RB, acclimatization of rats induced by alloxan, then separating them into 9 groups. The results showed that the lowest decrease in blood glucose, i.e. 61,43%, was attributed to group 5, namely rats administered with water extract of angkak (100 mg/Kg bw), being much higher compared to group 3 (rats treated with glibenclamide) reaching up to 40,88%. In terms of group 5, the level of blood glucose exhibited a gradual attenuation, from 256,67±174,77 mg/dL on day-3 to 99,00±9,64 mg/dL on day-12, which is a normal blood glucose concentration. It is noteworthy that administration of rice bran extract and combined treatment showed no significant effects on reduction of blood glucose.Keywords:  alloxan, blood glucose, red yeast rice, rice bran, antihyperglycemic