Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh pengawetan pohon berdiri terhadap sifat kimia dan mekanis Bintangur (Callophyllum soulattri) dan Balam (Macaranga conifera (Rch.f. & Zoll) Mull.Arg.) Dwi Ajias Pramasari; Sonia Somadona; Evi Sribudiani; Yusup Amin; Didi Tarmadi; Sulaeman Yusuf; Ratih Damayanti; Djarwanto Djarwanto; Wa Ode Muliastuty Arsyad; Esti Rini Satiti; Syafrinal Syafrinal; M. Mardhiansyah
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24111/jrihh.v13i2.6938

Abstract

Teknologi pengawetan kayu dengan metode infus dan bandage-wrapping pada pohon berdiri yang masih hidup merupakan metode baru dalam pengawetan kayu. Metode ini memiliki keunggulan dapat mengawetkan kayu berukuran besar secara mudah. Kayu utuh berukuran besar dibutuhkan untuk bahan baku pembuatan Jalur, yaitu, perahu tradisional khas daerah Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pengawetan kayu pada pohon berdiri terhadap karakteristik kayu, terutama sifat kimia dan sifat mekanisnya. Masing-masing sebanyak dua pohon dari jenis kayu alternatif bahan baku pembuatan Jalur yaitu Bintangur (Callophyllum soulattri Burm.f.) dan Balam (Macaranga conifera (Rch.f. & Zoll) Mull.Arg) diawetkan menggunakan senyawa boron dengan metode infus dan bandage-wrapping. Sebagai kontrol, satu pohon dari masing-masing jenis juga ditebang dan diuji. Sampel kayu yang digunakan dibagi menurut posisi aksial pohon (pangkal, tengah, dan ujung) untuk diamati sifat kimia dan sifat mekanis dengan masing-masing tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi aksial mempengaruhi sifat kimia kayu Balam dan Bintangur secara siginifikan pada kadar lignin (30-36%) dan kadar alfa selulosa (48-52%). Secara umum, sifat mekanis yaitu Modulus of Rupture (MOR) dan Modulus of Elasticity (MOE) meningkat secara signifikan setelah diawetkan, kecuali pada Bintangur untuk metode bandage-wrapping. Hasil analisis sidik ragam dan uji lanjut menunjukkan bahwa perlakuan infus memberikan pengaruh nyata yang positif terhadap sifat kimia dan mekanis kayu Bintangur, sehingga pohon Bintangur yang telah diawetkan menggunakan metode infus dapat direkomendasikan sebagai alternatif bahan baku pembuatan Jalur.