Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemetaan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Desa Tanggaran, Kabupaten Trenggalek: Studi Pendahuluan Muhammad Nabil Khasbulloh; Titis Thoriquttyas; Sukron Syaham
PERDIKAN (Journal of Community Engagement) Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/pjce.v2i2.3953

Abstract

Health is one of the factors that make progress in an area. Handling a health problem in the form of basic health services in each area, as implemented in the Tanggaran village, is one of the village government's actualizations and responsibilities to deal with health problems, such as stunting and sanitation. This study focuses on examining basic health services in Tanggaran Village, Trenggalek Regency. Researchers used the PRA (participatory rural appraisal) method. Besides, data was obtained from a survey on community-related to basic health services with approximately 242 respondents from 3 hamlets. The survey results prove that there are still people in the Tanggaran village who have basic health services problems. The problems that occur do not only come from the village government, but people who are less aware of the importance of a healthy environment. For example, public access to information on health insurance is still limited at health service locations, minimal public service complaints, and community participation in a clean and healthy environment is still low.(Kesehatan termasuk salah satu faktor yang menjadikan kemajuan di suatu daerah. Penanganan terhadap suatu masalah kesehatan berbentuk pelayanan kesehatan dasar pada setiap daerah, seperti yang terlaksana pada Desa Tanggaran merupakan salah satu aktualisasi dan tanggung jawab pemerintah desa untuk menangani masalah kesehatan, seperti stunting dan sanitasi. Penelitian ini berfokus mengkaji tentang pelayanan kesehatan dasar di Desa Tanggaran, Kabupaten Trenggalek. Peneliti menggunakan metode PRA (participatory rural appraisal) atau pemahaman partisipasi kondisi pedesaan. Selain itu data diperoleh dari hasil survei pada layanan kesehatan dasar masyarakat dengan kurang lebih 242 responden dari 3 dusun yang dijadikan fokus. Dari hasil survei membuktikan bahwa masih ada warga masyarakat di Desa Tanggaran yang memiliki masalah layanan kesehatan dasar. Masalah yang terjadi tersebut tidak hanya berasal dari pemerintah desa, akan tetapi masyarakat yang kurang menyadari tentang pentingnya lingkungan sehat. Seperti, akses masyarakat terhadap informasi jaminan kesehatan masih terbatas di lokasi layanan kesehatan, minimnya pengaduan pelayanan publik, dan partisipasi masyarakat terhadap lingkungan hidup bersih dan sehat masih rendah).
The Elementary School Students’ Thinking on Islamic Moderation: Tracing the construction of the NU Elementary School’s Curriculum in the regency of Kediri Muhamad Yasin; Muhammad Nabil Khasbulloh
ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal Vol 10, No 2 (2022): ELEMENTARY
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/elementary.v10i2.16956

Abstract

Elementary schools were a group that was strongly influenced by the values of religious radicalism, then how elementary schools were able to transmit moderation and internalize it to students, considering that so far, the study of Islamic moderation had not seriously targeted the world of basic education. The object of this research was to examine the NU Elementary School of Insan Cendekia Kediri by using a qualitative sociological phenomenological research method. This study produced Islamic moderation reasoning through the construction of an Islamic elementary school curriculum, as follows: First, the understanding of ahlusunnah wal jama'ah (aswaja) was used as the basis for curriculum preparation, the school integrates the 2013 curriculum and the Ma'arif NU curriculum, schools implement an integrated activity-integrated curriculum system, thus enabling parents and teachers to carry out education together; Second; Internalization was done by combining academic education, religion, skills, and attitudes. In the learning process, the Elementary School of NU Insan Cendekia Kediri combines various learning methodologies, as well as child-friendly schools, character-based learning, instilling school culture, and religious learning applications. For this reason, in practice, many things at school prioritize an attitude of being moderate (tawwasut), tolerant (tasamuh), not extreme, balanced (tawazun), and always taking a consistent attitude (i'tidal) as the basis for developing Islamic moderation reasoning in schools. The curriculum implemented by NU elementary schools could shape Islamic moderation reasoning. This could be seen from the formation of the moderate character of students during activities at school. As well as the commitment of all school members to be a very important factor in realizing students with moderate Islamic ideological characteristics.
TRANSFORMATION TOWARD THE PROFESSIONAL ISLAMIC SCHOOLING: THE MANAGERIAL DIMENSION OF THE HEADMASTER OF NU INSAN CENDEKIA ELEMENTARY SCHOOL KEDIRI EAST JAVA: Transformation Toward The Professional Islamic Schooling: Dimensi Manajerial Kepala SD NU Insan Cendekia Kediri Muhammad Nabil Khasbulloh; Muhamad Yasin
Fenomena Vol 21 No 1 (2022): FENOMENA: Journal of the Social Sciences
Publisher : LP2M UIN KH.Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/fenomena.v21i1.113

Abstract

Transformasi menuju lembaga pendidikan Islam yang professional merupakan kunci untuk meraih predikat lembaga pendidikan yang unggul dan kompetitif. SD NU Insan Cendekia Kediri melalui pola manajerial kepala sekolahnya telah terbukti mampu mengembangkan lembaga yang profesional serta mampu menumbuhkan rasa public trust pada masyarakat sekitar sehingga nilai kontribusinya semakin dirasakan oleh masyarakat. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Usaha yang dilakukan Kepala SD NU dalam menerapkan manajemen mutu lembaga; Usaha yang dilakukan Kepala SD NU sebagai inovator di lembaga; serta Faktor yang menjadi pendukung dan penghambat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dan pendekatan fenomenologis-naturalistik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara mereduksi, display, mengambil kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian ini adalah kemampuan manajerial kepala sekolah dalam proses transformasi lembaga pendidikan Islam di bawah naungan NU ke arah pengembangan lembaga yang profesional mampu menumbuhkan rasa public trust pada masyarakat sekitar. Untuk mewujudkan lembaga pendidikan Islam profesional kepala sekolah menerapkan manajemen mutu dengan cara mengelola lembaga pendidikan secara transparans dan amanah, melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan sesuai visi lembaga agar terwujud sekolah yang berkualitas unggul. Kepala sekolah melakukan inovasi dengan mengadakan program unggulan serta menerapkan kurikulum yang Islami agar dapat menjadi sekolah rujukan bagi sekolah lainnya serta melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dan instansi-instansi lainnya guna mendukung inovasi yang dilakukan. Namun dalam mewujudkan lembaga pendidikan Islam profesional tidak bisa lepas dari adanya faktor pendukung dan penghambat, faktor pendukungnya adalah guru memiliki dedikasi yang tinggi; antara orang tua wali siswa, guru dan tenaga kependidikan memiliki semangat kebersamaan dan tanggung jawab yang sangat tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah anggaran yang masih terbatas atau belum memadai untuk mewujudkan sarana dan prasarana yang representatif sebagai fasilitas kegiatan belajar mengajar. Transformation towards professional Islamic educational institutions is the key to achieving the predicate of an excellent and competitive educational institution. SD NU Insan Cendekia Kediri, through the principal's organizational pattern, has been proven to develop professional institutions and grow a sense of public trust in the surrounding community so that the community increasingly feels the value of their contributions. So, this study aims to find out: The efforts made by the Head of SD NU in implementing institutional quality management, the Efforts made by the Head of SD NU as an innovator in the institution, and the supporting and inhibiting factors. This research uses the qualitative descriptive method and phenomenological-naturalistic approach. Data collection was done by interview, observation, and documentation methods. Data were analyzed by reducing, displaying, drawing conclusions, and verifying data. The result of this study is the managerial ability of school principals in transforming Islamic educational institutions under the auspices of NU into the development of professional institutions capable of fostering a sense of public trust in the surrounding community. To realize a professional Islamic educational institution, principals implement quality management by managing institutions transparent and trustworthy, planning, implementing, and evaluating education according to the institution's vision to realize excellent quality schools. The principal innovates by holding special programs, implementing an Islamic curriculum to become a reference school for other schools, and collaborating with various parties and other agencies to support the innovations. However, in realizing a professional Islamic educational institution cannot be separated from the supporting and inhibiting factors, the supportive factors are teachers who have high dedication; between parents and guardians of students, teachers and education staff have a very high spirit of togetherness and responsibility in improving the quality of education. Meanwhile, the inhibiting factor is the budget that is still limited or not sufficient to realize representative facilities and infrastructure as facilities for teaching and learning activities.