Arif Widyanto
Prodi D3 Kesling Purwokerto

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BERBAGAI JENIS DAN KONSENTRASI REPELLENT ALAMI TERHADAP LAMA WAKTU EFEK REPELLENT DAYA HINGGAP LALAT PADA IKAN ASIN DI KUB MINA MANDIRI CILACAP KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016 Erik Budi Santoso; Arif Widyanto; Budi Triyantoro
Buletin Keslingmas Vol 36, No 1 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 1 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.965 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i1.2958

Abstract

Tahap pengeringan ikan asin memiliki potensi risiko pertumbuhan mikroorganisme akibat investasi lalat, sehingga dapat menyebabkan kerusakan fisik dan juga menjadi perantara bagi kontaminasi bakteri pembusuk, patogen serta pembentuk racun dan dapat menjadi transmisi penyebab penyakit  bagi konsumen. Kencur, Serai Wangi dan Kunyit dapat digunakan sebagai daya tolak lalat dan aman digunakan pada bahan makanan. Metode penelitian menggunakan pra eksperimental dengan rancangan the static group comparison design. Hasil penelitian menunjukkan daya proteksi dari ekstrak Kencur  konsentrasi 3% (64.22%), konsentrasi 6% (73.35%), konsentrasi 12% (62.67%), dan konsentrasi 24% (70.11%). Ekstrak Serai Wangi konsentrasi 3% (48.59%), konsentrasi 6% (61.78%), konsentrasi 12% (50.12%), dan konsentrasi 24% (56.51%) dan ekstrak Kunyit konsentrasi 3% (65.35%), konsentrasi 6% (44.09%), konsentrasi 12% (50.12%), dan konsentrasi 24% (56.51%) terhadap hinggapnya lalat dan rata-rata efek repellent mengalami fluktuasi dari jam ke 1-6 dan perbedaan yang signifikan karena nilai sig p α0,05 yaitu 0,000 – 0,01 0,05 serta konsentrasi tidak berpengaruh pada nilai sig pα0,05. Repellent dikatakan efektif apabila hingga jam ke-6 daya proteksi masih diatas 90%. Kesimpulan penelitian adalah terdapat perbedaan daya proteksi, tetapi tidak ada yang efektif untuk menolak lalat karena daya proteksi ekstrak Kencur, Serai Wangi dan Kunyit tidak ada yang mencapai 90% sampai jam ke- 6.
DESKRIPSI BIONOMIK NYAMUK Anopheles Sp DI WILAYAHKECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 Ulfah kusuma; Arif Widyanto
Buletin Keslingmas Vol 35, No 4 (2016): Bulletin Keslingmas Volume 35 Nomor 4 Tahun 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.519 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v35i4.3103

Abstract

Kondisi Desa Cibenda yang berada di dataran rendah dan berbatasan langsung dengan pantai yang menjadi muara sungai dan perairan Samudera Indonesia memungkinkan nyamuk Anopheles Spp untuk berkembangbiak, karakteristik umum habitat yang ditemukan adalah berupa rawa-rawa, kolam bekas tambak udang, lahan pertanian atau persawahan yang mendominasi juga habitat ideal bagi beberapa nyamuk Anopheles lain. Dengan metode observasional menggambarkan atau mengamati bionomik nyamuk Anopheles Spp di wilayah Kecamatan Parigi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan pengamatan nyamuk yang dilakukan mulai pukul 18.00-24.00 WIB dengan metode penangkapan nyamuk hinggap HLC  (Human landing Collection) di dalam dan di luar rumah oleh 6 orang kolektor. Penangkapan dilakukan selama 40 menit, dilanjutkan dengan penangkapan nyamuk yang istirahat di dinding dalam rumah dan di sekitar kandang ternak (kerbau atau sapi) selama 10 menit. Hasil penelitian mengenai deskripsi bionomik nyamuk Anopheles Spp di wilayah Kecamatan Parigi yaitu di temukan 3 spesies nyamuk diantaranya An.vagus, An.barbirostris dan An.subpictus. Menurut penelitian dapat disimpulkan bahwa karakteristik lingkungan Desa Cibenda Kecamatan Parigi merupakan habitat yang ideal bagi perkembangbiakan Anopheles Spp dan fauna yang ditemukan diantaranya An.vagus 42 ekor (85,7%), An.barbirostris 6 ekor (12,3%) dan An.subpictus 1 ekor (2%).