Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

STUDI KELAYAKAN PENGOLAHAN KERUPUK MANGROVE Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai Dinillah Arifah; Yusak Maryunianta; M. Jufri
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 3, No 9 (2014): Vol 3 No. 9 September 2014
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis total biaya produksi, produktivitas tenaga kerja, total penerimaan dan pendapatan bersih pengolahan kerupuk mangrove di daerah penelitian, untuk menganalisis kelayakan pengolahan kerupuk mangrove dan pengembangannya. Metode yang digunakan adalah metode analisis finansial yaitu NPV, IRR, Net B/C. Pengambilan sampel berdasarkan populasi dengan jumlah 40 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya investasi pengolahan kerupuk mangrove sebesar Rp. 44.146.000-. Biaya bahan baku dan biaya modal kerja Rp. 91.440.000/tahun. Biaya tenaga kerja sebesar 157.440.000/tahun dan pendapatan Rp 48.254.000/tahun. Dengan nilai NPV pada DF 7,5% adalah Rp 1.686.153.411-. IRR 33,63%-. Net B/C 38,89-. Payback Period selama 11 bulan 25 hari. Wirausaha kerupuk mangrove ini layak untuk diusahakan dan dikembangkan. Kata Kunci :Studi Kelayakan, Kerupuk Mangrove, Pengolahan Kerupuk
ANALISIS KINERJA SISTEM AGRIBISNIS TOMAT SEBELUM DAN SESUDAH ERUPSI (Studi Kasus : Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo) Ezra Hilda Simorangkir; Satia Negara Lubis; M. Jufri
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No. 2 Februari 2015
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kinerja agribisnis adalah suatu konsep di dalam kegiatan pertanian. Kinerja agribisnis merupakan suatu konsep yang utuh, mulai dari sistem praproduksi, sistem produksi dan sistem pasca produksi. Dengan diterapkannya kinerja agribisnis yang baik tersebut diharapakan dapat meningkatkan pendapatan pertanian tomat. Daerah penelitian dilakukan di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan produksi tomat di daerah penelitian sebelum dan sesudah erupsi , untuk menganalisi kinerja sistem agribisnis tomat sebelum dan sesudah erupsi  dan untuk menganalisi perbedaan pendapatan petani tomat sebelum dan sesudah erupsi . Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis skala likert, analisis usahatani dan analisis komparatif. Metode analisis skala likert digunakan untuk menghitung skor kinerja petani tomat sebelum dan sesudah erupsi . Metode analisis usahatani digunakan untuk menghitung biaya produksi, penerimaan dan pendapatan petani tomat sebelum dan sesudah erupsi . Hasil penelitian antara lain, perkembangan produksi tomat sebelum dan sesudah erupsi  adalah menurun. Kinerja petani dalam sistem agribisnis sebelum erupsi  lebih rendah daripada sesudah erupsi . Pendapatan petani tomat sebelum erupsi  lebih rendah daripada setelah erupsi .   Kata Kunci : Kinerja, Sistem Agribisnis, Erupsi
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PERTANAMAN (IP) PADI SAWAH DI KABUPATEN SIMALUNGUN (Kasus : Kecamatan Panombeian Panei, Kabupaten Simalungun) Wiwik May Anggraini; Rahmanta Ginting; M. Jufri
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No. 2 Februari 2015
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perkembangan Indeks Pertanaman (IP) padi sawah selama lima tahun terakhir dan faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Pertanaman (IP) padi sawah di daerah penelitian.  Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive, dan untuk pengambilan data dilakukan wawancara menggunakan kuesioner  terhadap petani padi sawah di daerah penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama lima tahun terakhir tidak ada perubahan Indeks Pertanaman (IP) di daerah penelitian. Petani umumnya melakukan penanaman padi sawah dua kali dalam setahun. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan analisis linier berganda bahwa variabel irigasi, benih dan teknologi berpengaruh positif terhadap perkembangan Indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Simalungun, sedangkan hama memilik pengaruh negatif, hal ini dikarenakan keinginan petani melakukan penanaman akan berkurang apabila hama meningkat. Kata Kunci : Padi Sawah, Indeks Pertanaman (IP)
PERBANDINGAN PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) DI DESA LUBUK BAYAS, KECAMATAN PERBAUNGAN, KABUPATEN SERDANG BEDAGAI, DENGAN DESA KARANG ANYAR, KECAMATAN BERINGIN, KABUPATEN DELI SERDANG, TERHADAP PENGEMBANGAN USAHATANI PADI ORGANIK DI PROVINSI SUMAT Siswadi Irwanto; Diana Chalil; M. Jufri
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 4, No 5 (2015): Volume 4 No. 5 Mei 2015
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan Peran PPL dan perbandingan dampak peran PPL terhadap pengembangan usahatani Padi Organik di Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai dan di Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Daerah penelitian ditentukan secara purposive. Penelitian dilakukan secara sensus dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 17 sampel  petani Padi Organik di Desa Lubuk Bayas, dan 8 petani Padi Organik di Desa Karang Anyar. Data yang digunakan adalah data primer dan diuji dengan analisis uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan nyata antara Peran PPL terhadap pengembangan usahatani Padi Organik di Desa Lubuk Bayas, dan di Desa Karang Anyar.  (2) Ada perbedaan nyata dampak peran PPL terhadap Pengembangan Usahatani Padi Organik di Desa Lubuk Bayas, dan di Desa Karang Anyar.   Kata kunci: Peran PPL, Usahatani Padi Organik, Pengembangan Usahatani Padi Organik.  
ANALISIS FINANSIAL DAN PEMASARAN STROBERI Ahmad Fauzi; Luhut Sihombing; M. Jufri
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya stroberi secara finansial dilokasi pertanian didaerah penelitian dan untuk mengetahui tataniaga stroberi meliputi saluran tata niaga, margin dan efisiensinya didaerah penelitian. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa usaha budidaya stroberi di daerah penelitian layak untuk diusahakan dengan nilai R/C sebesar 13,5 dan B/C sebesar 4,40. Tataniaga stoberi di daerah penelitian terbagi 3 saluran pemasaran yaitu : saluran I : petani, pedagang pengumpul kecamatan, pedagang luar daerah, konsumen. Saluran II : petani, pedagang pengecer, konsumen. Saluran III : petani dan langsung ke konsumen. Untuk saluran pemasaran I Keuntungan pemasaran untuk stroberi sebesar Rp 9.100 per kg dan margin pemasaran untuk stroberi sebesar Rp 15.000 per kg, nilai Farmer's share yang >50 % maka saluran pemasaran I efisien secara ekonomi. Untuk Saluran pemasaran II keuntungan pemasaran sebesar Rp 19.400 per kg. Marjin pemasaran pada Rp 30.000 per kg, Farmer's share pada saluran pemasaran II sebesar 62,50 % sehingga saluran pemasaran II sudah efisien secara ekonomis. Untuk saluran pemasaran III keuntungan  pemasaran  sebesar  Rp 79.500 per kg, farmer's share pada saluran pemasaran III memiliki nilai >50 % yaitu sebesar  100 %,  sehingga  saluran pemasaran III sudah efisien secara ekonomis.   Kata Kunci : R/CRatio, Net Benefit Cost Ratio, Payback Period,
ANALISIS PENGARUH VOLUME PRODUKSI KEDELAI, JAGUNG, UBI KAYU DAN UBI JALAR TERHADAP TINGKAT KONSUMSI BERAS DI SUMATERA UTARA Budi Ginting; Thomson Sebayang; M. Jufri
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 4, No 10 (2015): Volume 4 No. 10 Oktober 2015
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.893 KB)

Abstract

  ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan kecenderungan perkembangan volume produksi kedelai, jagung, ubi kayu dan ubi jalar dan menjelaskan tingkat konsumsi beras di Sumatera Utara serta menganalisis pengaruh volume produksi kedelai, jagung, ubi kayu dan ubi jalar terhadap tingkat konsumsi beras di Sumatera Utara. Daerah penelitian ditentukan secara purposive, yaitu Provinsi Sumatera Utara yang mencakup 26 kabupaten/kota. Data yang dipergunakan adalah data sekunder dengan jenis data kuantitatif bentuk time series tahunan pada kurun  waktu 15 tahun (1999-2013). Data bersumber dari Badan Pusat Statistik dan Dinas Ketahanan Pangan Sumatera Utara. Model yang digunakan adalah trend linear analysis dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan volume produksi kedelai cenderung menurun sedangkan perkembangan volume produksi jagung, ubi kayu dan produksi ubi jalar cenderung meningkat. tingkat konsumsi beras di Sumatera Utara cenderung menurun, namun masih lebih tinggi dari rata-rata tingkat konsumsi nasional. Secara simultan volume produksi kedelai, jagung, ubi kayu dan ubi jalar berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi beras di Sumatera Utara, namun secara parsial hanya variabel volume produksi jagung yang  berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi beras di Sumatera Utara. Variabel volume produksi kedelai, ubi kayu dan ubi jalar tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi beras di Sumatera Utara. Disarankan agar kampanye gerakan diversifikasi pangan berbahan baku jagung perlu lebih ditingkatkan lagi.   Kata Kunci: Volume Produksi, Jenis Pangan Lokal, Tingkat Konsumsi Beras
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN TELUR AYAM RAS (Studi Kasus : Pasar Petisah, Kecamatan Medan Petisah) Surya A Sitorus; Hasman Hasyim; M. Jufri
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 4, No 10 (2015): Volume 4 No. 10 Oktober 2015
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.155 KB)

Abstract

  ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan teluar ayam ras di pasar tradisional Petisah di tingkat konsumen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) atau metode kuadrat terkecil dengan alat bantu SPSS 16.0. Pengambilan sample konsumen dan pedagang dilakukan secara Accidental Sampling dengan besar sample konsumen adalah 30 orang dan besar sample pedagang adalah 5 orang. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dari sisi permintaan, variable harga telur ayam ras, pendapatan rata-rata keluarga/bulan, jumlah tanggungan, dan harga tempe secara serempak berpengaruh nyata terhadap permintaan telur ayam ras di pasar tradisional Petisah, Kota Medan. Secara parsial variabel harga telur ayam ras, jumlah tanggungan dan harga tempe berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan telur ayam ras, sedangkan variabel pendapatan rata-rata keluarga/bulan tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan telur ayam ras di pasar tradisional Petisah, Kota medan di tingkat konsumen. Dari sisi penawaran, variabel harga beli pedagang, biaya produksi, dan keuntungan secara serempak berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran telur ayam ras di pasar tradisional petisah, Kota Medan. Secara parsial, variabel biaya pemasaran dan keuntungan berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran telur ayam ras di pasar tradisional petisah, Kota medan. Secara parsial, variabel harga beli pedagang tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran telur ayam ras di pasar tradisional petisah, Kota Medan. Kata Kunci    : permintaan, penawaran, telur ayam ras, harga
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI KEDELAI DI SUMATERA UTARA Titus Egatama Sembiring; Satia Negara Lubis; M. Jufri
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 4, No 11 (2015): Volume 4 No. 11 November 2015
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.158 KB)

Abstract

  ABSTRAK Ketimpangan didalam kemampuan untuk memenuhi ketersediaan kedelai dibandingkan dengan konsumsi kedelai yang besar mempengaruhi stabilitas keadaan pangan kedelai di Sumatera Utara. Diperlukan intensifikasi ataupun ekstinfikasi di dalam menuntaskan ketimpangan tersebut. Untuk itu, diperlukan upaya khusus guna mempercepat ketersediaan kedelai untuk memenuhi konsumsi kedelai di Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan dan konsumsi kedelai di Sumatera Utara. Dari penelitian ini diperoleh bahwa Ketersediaan kedelai di Sumatera Utara secara serempak dipengaruhi oleh luas panen, tenaga kerja, pendapatan, dan nilai tukar. Sedangkan secara parsial dipengaruhi oleh luas panen kedelai, pendapatan, dan tidak dipengaruhi oleh tenaga kerja dan nilai tukar. Konsumsi kedelai di Sumatera Utara secara serempak dipengaruhi oleh harga impor kedelai, jumlah penduduk, jumlah industri tahu/tempe, pendapatan, nilai tukar, dan rasio harga daging ayam/domestik kedelai. Sedangkan secara parsial konsumsi kedelai di Sumatera Utara tidak dipengaruhi oleh salah satu variabel yang mempengaruhi konsumsi. Rasio perbandingan ketersediaan dan konsumsi kedelai di Sumatera Utara  mengalami fluktuasi di tahun 1998-2013. Berdasarkan Rasio yang diperoleh memperlihatkan bahwa masih belum stabilnya kemampuan ketersediaan kedelai menghadapi konsumsi kedelai di Sumatera Utara. Untuk ketersediaan kedelai, perlu ditingkatkan kembali luas panen kedelai dan pendapatan, sedangkan jumlah tenaga kerja dan nilai tukar sebaiknya diperbaiki. Untuk konsumsi kedelai, perlu diperbaiki kembali variabel harga impor kedelai, jumlah penduduk, jumlah Industri tahu/tempe, pendapatan, nilai tukar, dan rasio harga daging ayam/domestik kedelai. Untuk rasio ketersediaan dan konsumsi, perlu diperbaiki ketersediaan kedelai untuk memenuhi pemenuhan kebutuhan konsumsi kedelai. Kata Kunci: Ketersediaan Kedelai, Konsumsi Kedelai, Rasio ketersediaan-Konsumsi kedelai.
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI DODOL DURIAN DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Hardilla Bayu; Lily Fauzia; M. Jufri
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor internal dan  faktor eksternal serta menentukan strategi yang tepat dalam pengembangan industri dodol durian di daerah penelitian. Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive atau secara sengaja. Metode pengambilan sampel adalah metode Stratified Random Sampling. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode SWOT. Hasil penelitian diperoleh bahwa faktor internal terdiri dari ketersediaan bahan baku, rasa khas, kandungan gizi Dan tanpa bahan pengawet, tempat penjualan yang strategis, tenagakerja lokal yang terampil, komunikasi yang baik antara pengusaha dan pekerja, teknologi yang digunakan semi modern, produksi belum optimal,dan kurangnya promosi. Faktor eksternal dalam pengembangan industri dodol durian di daerah penelitian adalah kemajuan tekhnologi industri makanan yang berkembang, pasar bengkel memiliki daerah yang strategis untuk melakukan usaha industri dodol, dodol merupakan salah satu makanan khas dari daerah tersebut, dodol memiliki beraneka macam jenis rasa, adanya produk lain yang menjadi icon oleh–oleh khas sumatera utara, kemampuan terbatas dalam mengadopsi tekhnologi, tidak adanya bantuan pemerintah seperti mpelatihandan lain–lain, harga bahan baku yang berubah–ubah, sedikitnya jumlah Sumber Daya Manusia yang terampil didaerah penelitian.Strategi yang diperoleh dalam pengembangan industri dodol durian di daerah penelitian adalah dengan memanfaatkan bahan baku dan teknologi yang berkembang, meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan lokasi yang strategis, membentuk lembaga pembinaan khusus industri makanan, membentuk lembaga keuangan didaerah penelitian, mengembangkan pemasaran dodol durian dan menjadikannya icon khas Sumatera Utara, mulai mengadopsi tekhnoloi baru, mulai membentuk perkumpulan pengusaha industri dodol di daerah penelitian. Kata Kunci :IndustriDodol Durian, Strategi Pengembangan, Metode SWOT.
ANALISIS SALURAN TATANIAGA SAWI PUTIH (Kasus : Kecamatan Purba, Kabupten Simalungun) Ardi Bernandus Damanik; Yusak Maryunianta; M. Jufri
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 3 (2016): volume 5 no. 3 Maret 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   ARDI BERNANDUS DAMANIK (110304047) dengan judul skripsi Analisis Saluran Tataniaga Sawi Putih di Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun. Penulisan skripsi ini dibimbing oleh Bapak Ir. Yusak Maryunianta, M.Si dan  Bapak Ir.M. Jufri, M.Si.   Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran tataniaga, fungsi-fungsi tataniaga, price spread dan share margin, dan efisiensi terhadap setiap saluran tataniaga sawi putih di Kecamatan Purba. Metode penentuan daerah penelitian secara purposive. Metode pengambilan sampel menggunakan metode snowball sampling dengan sampel produsen 30 sampel, pedagang pengumpul 5 sampel, agen 4 sampel, pedagang pengecer desa 4 sampel, pedagang pengecer Siantar 4 sampel. Dari hasil penelitian diperoleh terdapat 3 jenis saluran tataniaga sawi putih di Kecamatan Purba. Lembaga- lembaga yang terlibat dalam tataniaga sawi putih adalah pedagang pengecer desa, pedagang pengumpul, pedagang pengecer Siantar, agen, pedagang luar daerah. Masing- masing lembaga melakukan fungsi tataniaga yang berbeda-beda. Sebaran harga(price spread) dan bagian harga yang diterima (share margin) untuk setiap saluran tataniaga berbeda-beda. Pada saluran I total biaya tataniaga Rp 362,58/Kg, saluran II total biaya tataniaga 762,58/Kg, dan saluran III total biaya tataniaga sebesar 1911,42/Kg; share produsen saluran I sebesar 48,75%, share produsen saluran II 40%, dan share produsen saluran III 26,31%. Pada saluran I merupakan saluran tataniaga yang paling efisien.   Kata Kunci : Sawi Putih, Tataniaga, Price Spread dan Share Margin.