Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan Sari Nanas Tinggi Aktivitas Antioksidan Menggunakan Pendekatan Half Factorial Design Indra Topik Maulana; Budi Prabowo Soewondo; Abdul Kudus
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 3 (2021): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i3.4461

Abstract

Nanas (Ananas comosus L.) subang memiliki potensi untuk dibuat menjadi pangan fungsional sari nanas yang memiliki aktivitas antioksidan. Untuk menghasilkan produk yang tahan lama dan memiliki aktivitas antioksidan, maka sari nanas dibuat dengan melewati empat faktor perlakuan yaitu pemilihan bahan, penambahan gula, blansing, dan pemasakan dengan masing–masing terdiri dari dua variabel yaitu positif dan negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh empat faktor perlakuan tersebut terhadap aktivitas antioksidan dari sari nanas. Pembuatan sari nanas didesain melalui pendekatan half design experiment. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode peredaman radikal bebas 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel yang disimpan pada suhu kamar mengalami fermentasi kurang dari 7 hari pengujian, sedangkan seluruh sampel yang disimpan pada suhu dingin lebih tahan lama sehingga dilanjutkan pada pengujian selanjutnya. Diagram pareto menunjukkan pemilihan bahan, konsentrasi gula, dan durasi waktu blansing secara nyata memberikan pengaruh terhadap peningkatan aktivitas antioksidan dari sari nanas. Namun demikian, durasi waktu pemasakan masih perlu dianalisis lebih lanjut.
PENENTUAN PARAMETER TERMODINAMIKA PEMBENTUKAN KOMPLEKS INKLUSI IBUPROFEN-β-SIKLODEKSTRIN DAN PENGARUH KONSENTRASI BETASIKLODEKSTRIN TERHADAP KELARUTAN IBUPROFEN Fitrianti Darusman; Tia Aulia Silvianti; Budi Prabowo Soewondo
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v3i2.5812

Abstract

Ibuprofen merupakan turunan asam propionat bersifat analgetik yang mempunyai daya antiinflamasi dan termasuk ke dalam Biopharmaceutic Classification Systems (BCS) kelas II yang mempunyai kelarutan praktis tidak larut dalam air dimana laju pelepasan ibuprofen menjadi penentu absorbsi obat. Salah satu upaya untuk meningkatkan kelarutan ibuprofen yaitu dengan pembentukan kompleks inklusi menggunakan β-siklodekstrin. β-siklodekstrin merupakan turunan siklodekstrin yang paling ekonomis dan non toksik saat diberikan secara oral serta ukuran rongganya sesuai untuk banyak obat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan parameter termodinamika (ΔH, ΔG dan ΔS) dan pengaruh konsentrasi β-siklodekstrin terhadap kelarutan ibuprofen berdasarkan harga tetapan stabilitas kompleks pada proses pembentukan kompleks inklusi ibuprofen-β-siklodekstrin. Pembentukan kompleks inklusi antara ibuprofen dengan β-siklodekstrin dilakukan pada 2 kondisi pH yaitu dapar sitrat pH 5,2 dan dapar fosfat pH 7,2 serta 3 kondisi suhu yaitu 32°, 37°, dan 42°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibuprofen dapat berinteraksi dengan β-siklodekstrin membentuk kompleks inklusi. Interaksi yang terjadi pada pH 5,2 dan 7,2 berlangsung secara eksotermik (ΔH<0), proses terjadi secara spontan (ΔG negatif) dan terjadi penurunan ketidakteraturan sistem (ΔS negatif) serta kelarutan ibuprofen meningkat dengan meningkatnya kadar β-siklodekstrin dimana harga tetapan stabilitas kompleks pada pH 5,2 sebesar 297,012 M-1 lebih besar dari pada pH 7,2 sebesar 50,137 M-1.Kata kunci : 
Kajian Pustaka Potensi Nanofiber Kolagen sebagai Bahan Aktif dalam Proses Penyembuhan Luka Trimaulani Anggraeni; Ratih Aryani; Budi Prabowo Soewondo
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.591 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.4190

Abstract

Abstract. Wound healing is a multifactorial process whose healing process can be done traditionally. However, its healing takes a long time so it is less effective. So the researchers conducted research related to new medical engineering for wound healing, namely tissue engineering using collagen. Collagen has a large particle size so it is necessary to reduce the size of the particle to increase its effectiveness, namely with nanofibers. To validate the wound healing effect on collagen nanofibers, a study based on literature review was carried out through library searches at reputable publishers such as Science Direct, Pubmed, Research gate, NBCI, Taylor & Francis, Hindawi, Spinger – Verlag, and Google Scholar by taking into account the inclusion and exclusion criteria. The results of the literature search show: 1. The formula used for the manufacture of collagen nanofibers is HFIP as a solvent for collagen and other additives that support the formation of nanofibers. 2. The method used for the manufacture of collagen nanofibers is electrospinning. 3. Good nanofibers are nanofibers that are smooth, dense, have a diameter of 100-500 nm and an tensile strength of 1-40 Mpa. 4. Collagen nanofibers have been shown to have good effectiveness in wound healing, which is indicated by an increase in average wound closure of up to 64% on day 7 and an average wound closure of up to 79% on day 14 in in vivo animal testing. Abstrak. Penyembuhan luka merupakan suatu proses multifaktorial yang proses penyembuhan nya dapat dilakukan secara tradisional. Namun, penyembuhan nya membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga kurang efektif. Sehingga peneliti melakukan penelitian terkait dengan rekayasa medis baru untuk penyembuhan luka yaitu rekayasa jaringan dengan menggunakan kolagen. Kolagen mempunyai ukuran partikel yang besar sehingga diperlukan pengecilan ukuran partikel untuk meningkatkan efektivitasnya yaitu dengan nanofiber.Untuk memvalidasi adanya efek penyembuhan luka pada nanofiber kolagen dilakukan penelitian berbasis study literature review melalui penelusuran pustaka pada penerbit bereputasi seperti Science Direct, Pubmed, Research gate, NBCI, Taylor&Francis, Hindawi, Spinger – verlag, serta google scholar dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelusuran pustaka menunjukkan: 1. Formula yang digunakan untuk pembuatan nanofiber kolagen yaitu HFIP sebagai pelarut kolagen dan bahan tambahan lain yang menunjang pembentukan nanofiber. 2. Metode yang digunakan untuk pembuatan nanofiber kolagen yaitu electrospinning. 3. Nanofiber yang baik yaitu nanofiber yang halus, padat, memiliki diameter 100 – 500 nm serta kekuatan daya tarik 1 – 40 Mpa. 4. Nanofiber kolagen terbukti memiliki efektivitas yang baik dalam menyembuhkan luka yang ditandai dengan adanya peningkatan penutupan luka rata – rata hingga 64% pada hari ke 7 dan penutupan luka rata – rata hingga 79% pada hari ke 14 pada pengujian terhadap hewan secara in vivo.
Pelatihan Diversifikasi Produk Madu di Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat melalui Kolaborasi Luar Negeri dengan Thammasat University Taufik Muhammad Fakih; Lina Jamilah; Liza Dzulhijjah; Adryan Fristiohady; Aulia Fikri Hidayat; Budi Prabowo Soewondo; Gita Cahya Eka Darma; Rizki Nuzulfikri; Faqih Radina; Robby Prayitno
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): April-Juni
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.064 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v4i2.1748

Abstract

The main problems found in the Malaya Farmer Group in Pasirjambu District which are partners, are problems related to honey bee harvesting techniques and the diversification of honey products. Some of the methods applied to achieve the target are coordination with domestic and foreign partners through outreach, discussions, identification of problem solutions, selection of alternative solutions to problems, and formulation of implementation stages. Then the implementation of training on honey bee harvesting techniques, the practice of making diversified honey products, and marketing the results of diversified honey products. The achievement of this community service has obtained data in the form of honey product diversification including Honey Combination Soap, Honey Ginger Candy, and Honey Milk Coffee Drinks with the MAZALI brand. In addition, through this community service, training on honey bee harvesting techniques was successfully carried out with the title Trigona Honey Bee Cultivation Training with the theme of Harvesting Techniques, Quality Assessment, and Diversification of Trigona Honey Products. It is hoped that this community service can provide benefits for the development of science, especially in order to help improve skills in honey bee harvesting techniques and develop various diversifications of honey products so that they can become superior in Pasirjambu District.
Optimasi Transcutol dan Propilenglikol Sebagai Peningkat Penetrasi dalam Gel Natrium Diklofenak Menggunakan Simplex Lattice Design Sani Ega Priani; Muhammad Taufik Septian; Budi Prabowo Soewondo
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.307

Abstract

Penggunaan natrium diklofenak sebagai analgetik dan antiinflamasi topikal dibatasi oleh stratum korneum sebagai barrier penetrasi kulit sehingga dibutuhkan penambahan zat peningkat penetrasi. Transcutol dan propilenglikol merupakan senyawa yang diketahui mampu meningkatkan penetrasi perkutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan transcutol dan propilenglikol serta kombinasinya terhadap penetrasi natrium diklofenak dalam sediaan gel. Rancangan formula sediaan ditentukan dengan metode Simplex Lattice Design (SLD). Terhadap semua formula sediaan gel hasil desain SLD  dilakukan uji difusi in vitro sebagai pengukuran profil respon dengan sel difusi Franz.  Profil respon berupa nilai flux difusi dianalisis kembali dengan SLD untuk mengetahui pengaruh kombinasi dan juga formula optimum. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa penambahan transcutol dan propilenglikol mampu meningkatkan penetrasi natrium diklofenak dalam bentuk sediaan gel. Penambahan transcutol dan propilenglikol dalam bentuk kombinasi, memberikan efek peningkat penetrasi yang lebih rendah, dibandingkan dengan penggunaan tunggal. Penggunaan propilenglikol tunggal sebagai peningkat penetrasi lebih baik dibandingkan dengan penggunakan kombinasi ataupun penggunaan transcutol tunggal.  Formula optimum berdasarkan SLD adalah formula dengan perbandingan transcutol dan propilenglikol 0:1, yang memberikan nilai flux 416,33 ±13,89 ?g/cm2.menit yang tidak berbeda bermakna secara statistik dengan hasil prediksi software.
Analisis, pengembangan, dan sertifikasi produk madu trigona hasil budidaya masyarakat Taufik Muhammad Fakih; Aulia Fikri Hidayat; Budi Prabowo Soewondo; Gita Cahya Eka Darma; Rizki Nuzulfikri; Faqih Radina; Robby Prayitno
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 6 No 3 (2023): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v6i3.19680

Abstract

Permasalahan pokok yang dihadapi oleh Desa Tenjolaya, yang menjadi mitra dalam Program Pengembangan Produk Unggulan Mitra (P3UM), melibatkan tantangan terkait praktik budi daya lebah madu serta mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-PIRT) dan Sertifikat Halal dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Dalam rangka mencapai hasil yang diharapkan, rencana kegiatan P3UM telah dirancang dan melibatkan beberapa tahap penting, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pengajuan produk yang telah bersertifikat, tahap pemantauan dan evaluasi aktivitas, serta tahap pelaporan. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan tersebut, sejumlah pencapaian signifikan telah berhasil diperoleh. Pertama, melalui proses identifikasi lebah madu, spesies lebah tersebut diidentifikasi sebagai Tetragonula drescheri. Selanjutnya, dalam analisis kualitas madu dari sampel Madu Trigona, hasil menunjukkan bahwa produk ini memenuhi standar kualitas madu budidaya sesuai dengan ketentuan SNI 8664:2018. Selain itu, pelatihan dalam rangka membangun pengetahuan tentang Budidaya Lebah Madu Trigona diadakan, dengan fokus pada potensi wirausaha di bidang ini. Terakhir, produk Madu Trigona dinamai MAZALI dan telah melewati proses pengemasan serta berhasil mendapatkan SPP-PIRT dengan nomor pendaftaran P-IRT 1073204010491-27. Semua pencapaian ini mendukung aspirasi agar produk MAZALI mampu menjadi salah satu produk unggulan yang mewakili Desa Tenjolaya.