Aswin Lim
Department Of Civil Engineering, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, INDONESIA

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Development of Bearing Capacity Factor in Clay Soil with Normalized Undrained Shear Strength Behavior using The Finite Element Method Lim, Aswin
Jurnal Teknik Sipil Vol 18, No 2 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.511 KB)

Abstract

Abstract. This paper presents a development of bearing capacity factor chart for strip footing laying on clay soil with normalized undrained shear strength using finite element method. Since stress history and normalized soil engineering properties concept were introduced in 1974 by Ladd and Foot, the new approach of design for clays has evolved. In order to accommodate this new approach, a study is conducted to see the effect of the normalized soil properties on bearing capacity factor, especially footings on clays. The results show that the effect of normalized undrained shear strength is more sensitive for soft clays rather than stiff clays. Abstrak. Makalah ini menyajikan pengembangan grafik faktor daya dukung untuk pondasi lajur pada tanah lempung dengan normalisasi kuat geser tak terdrainase tanah menggunakan metode elemen hingga. Sejak konsep historik tegangan dan normalisasi properti teknik tanah yang diperkenalkan pada tahun 1974 oleh Ladd dan Foot, pendekatan baru untuk perencanaan untuk tanah lempung telah berevolusi. Untuk mengakomodasi pendekatan baru ini, sebuah studi dilakukan untuk mempelajari efek dari normalisasi properti tanah pada faktor daya dukung, khususnya pondasi pada tanah lempung. Hasil studi menunjukkan bahwa efek normalisasi kuat geser tak terdrainase lebih sensitif terhadap lempung lunak dibandingkan lempung teguh.
Studi Eksperimental Kemampuan Biosementasi Bakteri Lokal pada Tanah Pasir Lepas Lim, Aswin; Muhammad, Dary Aulia; Lestari, Anastasia Sri
Jurnal Teknik Sipil Vol 26, No 2 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3046.09 KB) | DOI: 10.5614/jts.2019.26.2.5

Abstract

Makalah berikut menyajikan hasil penelitian biosementasi menggunakan bakteri lokal yang hidup di tanah pasir lepas yang diambil dari kota Padang. Biosementasi adalah suatu metode perbaikan tanah dengan memanfaatkan kemampuan bakteri yang memang hidup di dalam tanah untuk menghasilkan enzim urease. Aplikasi dari biosementasi ini dapat dimanfaatkan untuk menurunkan potensi terjadinya likuifaksi akibat gempa karena kuat geser tanah akan meningkat drastis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan spesies bakteri dengan kemampuan urease yang diisolasi dari pasir Padang, menentukan kadar CaCO3 dari setiap sampel tersementasi, dan untuk menentukan kuat tekan bebas tanah setelah masa perlakuan. Bakteri urease positif dari tanah pasir Padang diisolasi dan ditumbuhkan dalam syringe 100 ml berisi tanah pasir Padang selama 4-6 hari. Hasil isolasi menunjukkan bahwa spesies bakteri teridentifikasi sebagai Sporosarcina sp.. Selama masa perlakuan, sampelsampel diberikan nutrisi setiap 12 jam sekali. Hasil pengujian menunjukan kadar CaCO3 yang terukur pada uji eksperimental adalah berkisar antara 23.4% hingga 45.8%. Sedangkan untuk nilai kuat tekan bebas (qu) tanah yang tersementasi berkisar diantara 150 kPa hingga diatas 500 kPa. Selanjutnya, keberadaan CaCO3 diobservasi menggunakan Scanning Electron Microscope dan uji X-Ray Diffraction.This paper presents the experimental results of biocementation using a local bacteria which originally live in Padang loose sand. Biocementation is a soil improvement method using the microbial ability to produce urease enzyme. Biocementation method could be applied for reducing the liquefaction susceptibility because the soil shear strength would increase significantly. The objectives of this research are to identify the species of bacteria isolated from Padang sand, to determine the amount of CaCO3 of the cemented samples, and to determine the unconfined compressive strength (qu) of the samples after the treatment period. The bacteria which is isolated from Padang sand were grown in Padang sand in a 100 ml syringe for 4 ? 6 days. The bacterial isolate of Padang sand was identified as Sporosarcina sp.. During the experimental work, the samples were given the nutrition for every 12 hours. The results indicate that the measured CaCO3 in the samples were in the range of 23.4% to 45.8%. In addition, the unconfined compressive strength was around 150 kPa to larger than 500 kPa. Furthermore, the existence of CaCO3 was proofed by observation using Scanning Electron Microscope and X-Ray Diffraction test. 
Analisis Tiga Dimensi Pondasi Tiang-Rakit pada Tanah Lempung, Menteng-Jakarta Jogiadinata, Evelyn; Rahardjo, Paulus Pramono; Lim, Aswin
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 27, Nomor 1, JULI 2021
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1382.919 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v27i1.27923

Abstract

Pondasi tiang-rakit merupakan kombinasi antara pondasi tiang dan pondasi rakit. Daya dukung pondasi tiang-rakit diperoleh dari konstribusi pemikulan beban oleh pondasi tiang maupun pondasi rakit. Namun dalam  desain pondasi tiang pada umumnya selalu diasumsikan bahwa seluruh beban dipikul oleh pondasi tiang saja dan mengabaikan daya dukung pondasi rakit. Untuk menganalisis persentase beban yang dapat dipikul oleh pondasi rakit dilakukan pemodelan dengan menggunakan elemen hingga tiga dimensi pada studi kasus yang berlokasi di Jakarta Pusat, Indonesia. Pada proyek ini terdapat data instrumentasi berupa dua titik pressure cell yang dapat digunakan untuk memverifikasi model dan distribusi beban yang terjadi. Hasil analisis menunjukan hasil yang konsisten dengan hasil yang terukur, dimana persen beban yang dipikul pondasi rakit sekitar 33-42%.
PERBANDINGAN PERILAKU PERBAIKAN TANAH METODE PRELOADING VAKUM DAN PRELOADING TIMBUNAN DENGAN ELEMEN HINGGA 2D Zakwan Gusnadi; Paulus Pramono Rahardjo; Aswin Lim
TERAS JURNAL Vol 11, No 2 (2021): Volume 11 Nomor 2, September 2021
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v11i2.513

Abstract

Abstrak Perbaikan tanah lunak dengan pra-beban (preloading) dimaksudkan untuk mereduksi penurunan pada masa operasional dan meningkatkan kekuatan tanah. Preloading dalam perbaikan tanah lunak biasanya dikombinasikan dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD) guna mempercepat proses disipasi air pori. Metode preloading dapat dilakukan dengan cara konvensional menggunakan timbunan ataupun dengan tekanan vakum. Untuk mengetahui perilaku preloading dengan tekanan vakum ini digunakan metode elemen hingga 2D menggunakan program bantu ABAQUS (berasal dari nama alat hitung Abacus). Hasil analisis menunjukan pada hari ke 217 perbaikan preloading vakum menghasilkan penurunan sebesar 1,23 m dan preloading timbunan menghasilkan penurunan sebesar 1,18 m, namun pola penurunan yang terjadi dengan preloading vakum terlihat lebih besar pada 35 hari pertama perbaikan. Pada perubahan tekanan air pori preloading vakum menunjukan reduksi tekanan air pori, sedangkan dengan preloading timbunan tekanan air pori meningkat pada masa konstruksi dan tereduksi pada masa perbaikan. Lebih lanjut pada perilaku deformasi lateral di kaki timbunan, metode preloading vakum menunjukan pergerakan lateral ke arah dalam area perbaikan sedangkan dengan preloading konvensional pergerakan lateral tanah terjadi ke arah luar area perbaikan. Kata kunci: ABAQUS, Elemen Hingga 2D, Perbaikan Tanah, Vakum Preloading Abstract Improvement of soft soil by preloading is intended to lower the settlement of operation time and increasing soil strength. Preloading in the improvement of soft soil usually combined with Prefabricated Vertical Drain (PVD) to accelerate the pore water dissipation process. The preloading method can be done in a conventional way using the embankment or vacuum pressure. To find out the behaviour of preloading with this vacuum pressure, we used the finite element method 2D by using the ABAQUS support program. The result of the analysis shows on the 217th day, vacuum preloading improvement produces a settlement by 1.23 m and the embankment preloading produce 1.18 m, but the settlement pattern that occurs with preloading vacuum was seen to be greater in the first 35 days of improvement. In terms of changes in pore water pressure on vacuum preloading shows that the pattern of pore water pressure is reduced, while with pore eater pressure on preloading heap increased during construction and reduced during improvement. Further on the lateral movement behaviour in the toe of the embankment, the vacuum preloading method shows the lateral movement towards the improvement area while embankment preloading shows the lateral movement occurs towards the outside of the improvement area. Keywords: ABAQUS, Finite Element 2D, Soil Improvement, Vacuum Preloading
PERENCANAAN STRUKTUR BAWAH (PONDASI) DAN STRUKTUR ATAS PEMBANGUNAN MENARA LONCENG DI PAROKI MARIA RATU PENCINTA DAMAI (MRPD) PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT Aswin Lim; Anastasia Sri Lestari; Felix Hidayat; Helmy Hermawan tjahjanto; Herry Suryadi
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2011)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9.996 KB)

Abstract

Pada makalah ini menyajikan laporan perencanaan struktur bawah (pondasi) dan struktur atas pembangunan menara lonceng di paroki Maria Ratu Pencinta Damai (MRPD) Pontianak, Kalimantan Barat. Makalah ini dibuat untuk menindaklanjuti permohonan dari paroki MRPD Pontianak kepada Universitas Katolik Parahyangan untuk merencanakan sebuah menara lonceng yang akan menjadi monumen khas dari paroki tersebut. Dari hasil perencanaan, struktur bawah (pondasi) dari menara lonceng ini menggunakan pondasi tiang pancang ukuran 20cm x 20 cm dengan panjang bervariasi antara 12 m dan 18 m. Stabilisasi sistem tanah untuk mencegah penurunan berlebih menggunakan cerucuk kayu ukuran diameter 10 cm dengan panjang 10 sampai dengan 12 m. Struktur atas direncanakan menggunakan beton bertulang dengan penggunaan tulangan besi ulir diameter 16 dan besi polos diameter 10 sertamutu beton K-225. Aspek penting dalam perencanaan menara lonceng ini adalah beban angin dan gaya dinamik lonceng, serta karakteristik tanah lunak yang rentan terhadap penurunan. Semua aspek telah diperhitungan, sehingga konstruksi menara lonceng aman dilaksanakan.
STUDI KORELASI TAHANAN UJUNG SONDIR TERHADAP SIFAT TEKNIS TANAH LEMPUNG BANDUNG Anastasia Sri Lestari; Aswin Lim; Siska Rustiani; Andy Sugianto
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2011)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.782 KB)

Abstract

Uji Sondir atau Cone Penetrometer Test ( CPT ) dengan kapasitas 2.5 ton merupakan suatu uji lapangan untuk mengetahui tahanan ujung (qc) dan tahanan selimut tanah (fs) sebagai korelasi parameter karakteristik tanah . Berdasarkan pada kemudahan operasional dan hasil ujinya memberikan nilai korelasi yang cukup baik dengan parameter uji laboratorium dari hasil penelitian terdahulu, maka pada penelitian ini akan dilakukan korelasi nilai tahanan ujung sondir dengan karakteristik tanah dari uji laboratorium yaitu parameter kuat geser dan konsolidasi tanah lempung di Indonesia. Korelasi yang dibuat untuk daerah Indonesia mempunyai cakupan yang luas dan memberikan rentang cukup besar sehingga tinjauan penelitian dipersempit untuk tanah lempung daerah Bandung. Lapisan tanah di Bandung didominasi oleh lapisan hasil pelapukan gunung berapi vulkanik dengan jenis tanah yang berbeda yaitu tanah residual dan tanah sedimen. Sesuai teori dari Wesley , tanah residual dan sedimen mempunyai karakteristik yang bebeda yaitu ada atau tidak adanya nilai tekanan prakonsolidasi. Dari Penelitian ini korelasi dilakukan antara nilai tahanan konus ( qc) dengan parameter kuat geser undrained dan nilai OCR ( over consolidated ratio) , nilai qc terhadap indek plastisitas serta nilai koefisien α terhadap nilai qc dan koefisien kemampatan volume. Hasil yang diperoleh memberikan grafik dengan trend yang hampir sama tetapi dengan nilai yang berbeda seperti grafik yang telah dibuat oleh peneliti terdahulu dengan tanah dari luar Indonesia yang mempunyai karakteristik dan pembentukan tanah yang berbeda.Kata Kunci: Tahanan ujung, Tanah Residual, Sedimen, Kuat Geser Tanah Undrained, Prakonsolidasi
KAJIAN DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS TERHADAP JARAK ANTAR PONDASI DAN KONDISI TANAH YANG BERLAPIS Aswin Lim
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2013)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.322 KB)

Abstract

Penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kajian daya dukung pondasi menerus terhadapjarak pondasi dan kajian daya dukung pondasi menerus terhadap profil pelapisan tanah yangberlapis. Berdasarkan teori yang berkembang saat ini, teori daya dukung pondasi dangkal tipemenerus yang mempertimbangkan jarak atau spasi antara pondasi dan tanah yang berlapis masihsedikit dilakukan. Sampai saat ini, terdapat beberapa rumus yang tersedia untuk mengakomodasidua kondisi diatas yang dikembangkan oleh Meyerhoff dan Stuart yang berdasarkan konsep LimitEquilibrium Method atau metode keseimbangan batas. Seiring dengan perkembangan jaman,metode-metode lain seperti metode elemen hingga banyak membantu dalam hal mencari solusidari permasalahan-permasalahan kompleks dalam bidang geoteknik. Oleh karena itu, tujuan daripenelitian ini adalah membandingkan rumus yang sudah ada (Limit Equilibrium Method) dengansolusi yang diberikan oleh metode elemen hingga. Dari hasil analisa yang diperoleh, untuk kajianjarak antar pondasi, ternyata apabila jarak antar pondasi semakin dekat, akan meningkatkan dayadukung tanah (tanah pasiran), sedangkan untuk pondasi yang terletak pada tanah lempungberlapis, maka perlu diperhatikan tebal lapisan pertama dan rasio kohesi antar lapisan karenaakan mempengaruhi daya dukung tanah.
EVALUASI FORMULA PENENTUAN DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG TUNGGAL MENGGUNAKAN DATA CPT BERDASARKAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD) Aswin Lim
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2118.756 KB)

Abstract

Dewasa ini, perkembangan alat penyelidikan tanah di lapangan (in-situ testing) telah berkembang sangat pesat. Salah satu yang sangat populet dan luas digunakan dalam dunia geoteknik adalah alat Cone Penetration Test (CPT) atau yang lebih dikenal dengan istilah alat Sondir. Alat Sondir selain lazim digunakan untuk menentukan stratifikasi tanah, juga bisa digunakan untukmengestimasi daya dukung pondasi aksial tiang pancang tunggal. Salah satu alasannya adalah metode pengujian sondir sangat persis dengan mekanisme pemancangan tiang.Metode untuk mengestimasi daya dukung aksial pondasi tiang pancang menggunakan alat sondir adalah dengan menghubungkan skala atau algoritma dengan single-step process sehingga komponen daya dukung pondasi tiang (gesekan selimut dan daya dukung ujung tiang) dapatdikorelasikan dengan hasil bacaan (output) uji sondir secara langsung (direct method). Pada penelitian ini, sejumlah lima (5) uji kapasitas aksial tiang pancang (loading test : Kentledgemethod) digunakan untuk memverifikasi tujuh (7) metode langsung yang terpilih antara lain metode Begemann, Nottingham & Schmertman, Aoki & Velloso, Penpile, Price & Wardle, Meyerhoff, dan Philipponant.Dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa metode Nottingham & Schmertman merupakan metode yang baik dalam mengestimasi besarnya daya dukung aksial pondasi tiang pancang dengan besar simpangan kesalahan lebih kecil dari 10% dari acuan hasil loading-test.
KAJIAN GEOTEKNIK INFRASTRUKTUR UNTUK KOTA PADANG MENGHADAPI ANCAMAN GEMPA DAN TSUNAMI Paulus Pramono; Budijanto Widjaja; Sylvia Herina; Anastasia Sri Lestari; Aswin Lim; Siska Rustiani; Stefani Wiguna; Vienti Hapsari
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12029.498 KB)

Abstract

Latar belakang Gempa 30 September 2009 sebagai “alarm” bagi kota Padang, posisi kota Padang menghadapi resiko bencana dimasa mendatang, khsusnya terhadap Gempa megathrust dan Benioffyang berpotensi menimbulkan resiko tsunami dan liquifaksi. Banyaknya bangunan yang gagal akibat liquefaksi, pengalaman beberapa peneliti dalam penanganan kasus di Padang.Metode kajian berupa site visit ke lokasi, pengumpulan data-data kerusakan kota Padang saat gempa 29 September 2009, data-data geologi dan kegempaan, data bor dan CPT / CPTu, analisis likuifaksi menggunakan konsep NCEER dan perhitungan Liquefaction Potensial Index (LPI), pemetaan kerentanan terhadap likuifaksi dan tinjauan bahaya tsunami di kota Padang.Kesimpulan dan rekomendasi dari studi:(1) Tanah dikota Padang lapisan atas didominasi oleh pasir halus yang memiliki konsistensi lepas hingga sedang dan berpotensi mengalami liquefaksi dengan tingkat yang amat tinggi.(2) Masalah keamanan bangunan di Padang, bukan saja akibat dari kondisi bangunan yang buruk, mungkin tidak dirancang dan dilaksanakan terhadap gempa, tetapi kondisi tanah dasar juga memerlukan perhatian khususnya bahaya liquefaksi yang dapat mengakibatkan kegagalan pada pondasi dan selanjutnya dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur atas secara langsung.(3) Untuk bangunan yang masih survive, maka proteksi yang dapat diterapkan disamping peninjauan dan perkuatan struktur adalah dengan melakukan underpinning atau grout pada lapis tanah pasir dibawahpondasi. Bangunan bangunan yang sudah tidak dapat digunakan karena tingkat kerusakan yang berat maka sebaiknya pondasi dirancang ulang untuk menahan kemungkinan terjadinya potensi liquefaksi misalnya dengan menggunakan pondasi dalam sebagai sub struktur.(4) Zonasi kerentanan terhadap likuifaksi dapat dilakukan berdasarkan Liquefaction Potential Index.(5) Mengingat keseluruhan kota Padang terletak pada area yang rendah, maka kerentanan terhadap potensi kerusakan akibat tsunami cukup tinggi, untuk itu disarankan kajian yang lebih mendalam mengenai tsunami diperlukan.(6) Berdasarkan resume hasil analisis LPI terlihat bahwa rata-rata potensi likuifaksi yang terjadi pada kota Padang sangat besar (very high). Dengan besaran settlement yang terjadi berkisar antara 15.5 – 71.2cm dan besaran lateral displacement yang terjadi berkisar antara 2.9 – 13.5 cm.(7) Direkomendasikan untuk merencanakan tsunami hill atau tempat tempat tinggi ditempat publik yang dapat menyelamatkan masyarakat dari bahaya tsunami. Lokasi tersebut dapat dipilih pada area terbuka yang mudah dijangkau oleh orang orang yang berada disekitaranyaKemungkinan lain adalah membuat dinding pertahanan terhadap tsunami (tsunami wall) sepanjangpantai, misalnya dengan memanfaatkan jalan jalan dipinggir pantai seperti diantaranya jalan Samudera
Development of Bearing Capacity Factor in Clay Soil with Normalized Undrained Shear Strength Behavior using The Finite Element Method Aswin Lim
Jurnal Teknik Sipil Vol 18 No 2 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2011.18.2.4

Abstract

Abstract. This paper presents a development of bearing capacity factor chart for strip footing laying on clay soil with normalized undrained shear strength using finite element method. Since stress history and normalized soil engineering properties concept were introduced in 1974 by Ladd and Foot, the new approach of design for clays has evolved. In order to accommodate this new approach, a study is conducted to see the effect of the normalized soil properties on bearing capacity factor, especially footings on clays. The results show that the effect of normalized undrained shear strength is more sensitive for soft clays rather than stiff clays. Abstrak. Makalah ini menyajikan pengembangan grafik faktor daya dukung untuk pondasi lajur pada tanah lempung dengan normalisasi kuat geser tak terdrainase tanah menggunakan metode elemen hingga. Sejak konsep historik tegangan dan normalisasi properti teknik tanah yang diperkenalkan pada tahun 1974 oleh Ladd dan Foot, pendekatan baru untuk perencanaan untuk tanah lempung telah berevolusi. Untuk mengakomodasi pendekatan baru ini, sebuah studi dilakukan untuk mempelajari efek dari normalisasi properti tanah pada faktor daya dukung, khususnya pondasi pada tanah lempung. Hasil studi menunjukkan bahwa efek normalisasi kuat geser tak terdrainase lebih sensitif terhadap lempung lunak dibandingkan lempung teguh.