Ridwan Ridwan
STAI Persatuan Islam Garut

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

K.H.E. ABDURRAHMAN AND FORMULATION OF CADRE EDUCATION IN PERSATUAN ISLAM’S BOARDING SCHOOLS Ridwan Ridwan; Pepen Irpan Fauzan; Ahmad Khoirul Fata
MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 45, No 2 (2021)
Publisher : State Islamic University North Sumatra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/miqot.v45i2.848

Abstract

Abstract: This present study discusses the boarding school-based regeneration in Persatuan Islam (PERSIS) organization formulated by KH. Endang Abdurrahman during the period of 1954-1983. Historical approach is employed in this study with qualitative descriptive model. It reveals that cadre management is culturally performed, where direct and personal relationship between teacher and students are formed. In its development, PERSIS regeneration is more organized through educational institution: Pesantren (Islamic Boarding School) owned by PERSIS and courses for Muballigh or preacher. Historically, this reinforcement gained its momentum when PERSIS was led by KH. E. Abdurrahman from 1962 to1983.The system developed by Abdulrahman was yet exclusive and unintegrated with the national education system. Through such system, PERSIS was able to produce many religious scholars (muballigh and ustadz).Abstrak: Kajian ini membahas regenerasi berbasis pondok pesantren dalam organisasi Persatuan Islam (PERSIS) yang dirumuskan oleh KH. Endang Abdurrahman selama periode 1954-1983. Pendekatan historis digunakan dalam penelitian ini dengan model deskriptif kualitatif. Ini mengungkapkan bahwa manajemen kader dilakukan secara budaya, di mana hubungan langsung dan pribadi antara guru dan murid terbentuk. Dalam perkembangannya, regenerasi PERSIS lebih diselenggarakan melalui lembaga pendidikan: Pesantren PERSIS dan kursus untuk Muballigh. Secara historis, penguatan ini ketika PERSIS dipimpin oleh KH. E. Abdurrahman dari tahun 1962 hingga 1983, di mana sistem pendidikan eksklusif dan tidak terintegrasi dengan sistem pendidikan nasional. Melalui sistem itu, PERSIS menghasilkan banyak ulama (mubaligh dan ustaz).Keywords: PERSIS, cadres management, PERSIS Pesantren, K.H.E. Abdurrahman