Articles
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BUKU SAKU BIOLOGI BERBASIS MIND MAP (BIOMAP)
Suryanda, Ade;
Azrai, Eka Putri;
Julita, Anita
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol 11, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (880.999 KB)
|
DOI: 10.26418/jpmipa.v11i1.31861
Pocketbook based on Mind Map is a supporting book with a size smaller than the standard size, which is systematically in accordance with the working principle of the brain and does not require extensive space in storing it. The aims of studies to explore the potential for developing biology pocketbook based on Mind Map (BIOMAP). This is a descriptive qualitative study with survey methods. The Data collected using the instrument developed that was validated by two experts and tested on 51 students and two high school biology teachers in Jakarta. The results obtained explained that around 72.5% of respondents answered that biological material was difficult to learn. For difficult material, 53.8% of respondents answered Animalia and Plantae. Biological learning difficulties are dominated by the amount of memorization in the material according to the opinion of 72.1% of respondents. Teacher respondents argue that additional learning resources can stimulate students to improve their learning outcomes. The existence of various additional learning resources it is hoped that it can be a solution to the learning problems experienced by students. Based on these data, it can be concluded that students need additional innovative and interesting learning resources accompanied by mind maps. AbstrakBuku saku berbasis Mind Map merupakan buku pendukung berukuran lebih kecil dari buku standar, yang secara sistematis sesuai dengan prinsip kerja otak dan tidak memerlukan ruang luas dalam menyimpannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi pengembangan buku saku biologi berdasarkan Mind Map (BIOMAP). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode survei. Data dikumpulkan menggunakan instrumen yang telah divalidasi oleh dua ahli dan diuji pada 51 siswa dan dua guru biologi SMA di Jakarta. Hasil yang diperoleh menjelaskan bahwa sekitar 72,5% responden menjawab bahwa materi biologi sulit dipelajari. Untuk materi yang sulit, 53,8% responden menjawab materi Animalia dan Plantae. Kesulitan belajar biologi disebabkan banyaknya hafalan pada materi tersebut menurut pendapat 72,1% responden. Responden guru berpendapat bahwa sumber belajar tambahan dapat merangsang siswa untuk meningkatkan hasil belajar mereka. Adanya berbagai sumber belajar tambahan diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah belajar yang dialami siswa. Berdasarkan data ini, dapat disimpulkan bahwa siswa membutuhkan sumber belajar yang inovatif dan menarik yang disertai dengan mind map.Kata kunci: BIOMAP, Buku saku, Mind Map, need assessment
KENDALA DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA PANDEMI COVID-19: SEBUAH KAJIAN KRITIS
Muhammad Fikri;
Nadiyatul Faizah;
Sefti Adelia Elian;
Rena Rahmani;
Muhammad Zaki Ananda;
Ade Suryanda
Jurnal Education and Development Vol 9 No 1 (2021): Vol.9.No.1.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (452.33 KB)
|
DOI: 10.37081/ed.v9i1.2290
Wabah Covid-19 yang melanda, memberikan tantangan bagi lembaga pendidikan. Sesuai yang telah di canangkan oleh pemerintah Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah telah melarang semua jenjang pendidikan untuk pembelajaran tatap muka dan memerintahkan untuk pembelajaran secara daring. Penggunaan teknologi digital dapat memungkinkan pelajar hingga mahasiswa dan pengajar melaksanakan proses pembelajaran walaupun mereka ditempat yang berbeda. Pembelajaran jarak jauh atau bisa disebut juga pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran, ini merupakan solusi pembelajaran ditengah pandemi. Tetapi, dalam pembelajaran jarak jauh masih ada permasalahan yang menjadi hambatan atau kendala dalam pelaksanaannya. Untuk mengetahui itu semua Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan yaitu mengumpulkan data yang tertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan dan di dapat bahwa kendala yang dihadapi peserta didik dan pengajar dalam proses pembelajaran daring selama pandemic ini masih pada kategori sangat mendasar atau fundamental. Kendala yang sering dihadapi seperti terbatasnya layanan pembelajaran yang diberikan, Kurangnya pemahaman penggunaan aplikasi pembelajaran, dan kendala internet. Ini harus menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan baik pemerintah, instansi kependidikan, pengajar dan peserta didik saat mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran online.
Pengembangan Penuntun Praktikum Ekosistem Dan Interaksi Dalam Ekosistem
Syafiq Alan Setyawan;
Sarah Savira;
Tosca Inas Sabrina;
Fairuz Khairunnisa;
Ade Suryanda;
Daniar Setyo Rini;
Rizhal Hendi Ristanto
Journal of Biology Learning Vol 2, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32585/jbl.v2i2.775
AbstrakPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi penuntun praktikum biologi pada materi ekosistem dan interaksi dalam ekosistem. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan pendekatan kuantitatif. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan 4-D Thiagarajan yang terdiri dari tahap define, design, develop, dan disseminate. Produk hasil pengembangan telah diuji melalui proses validasi yang dilakukan oleh dua orang ahli. Validator pertama merupakan lulusan S2 Pendidikan Biologi dan validator kedua merupakan Guru Biologi di Sekolah Menengah Atas Negeri. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner validasi. Data penelitian berupa nilai validitas berdasarkan kriteria kevalidan. Terdapat 3 aspek yang dinilai, yaitu aspek kebahasaan, penyajian dan tampilan.Hasil dari validasi memperoleh kriteria kevalidan pada aspek kebahasaan sebesar 4,5 (sangat valid), aspek penyajian sebesar 4,2 (sangat valid) dan aspek tampilan sebesar 4,4 (sangat valid). Hasil validasi dari ketiga aspek tersebut menunjukkan bahwa pengembangan penuntun praktikum pada materi ekosistem dan interaksi di dalam ekosistem layak untuk digunakan.
PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR BAGI SISWA DALAM MENGHADAPI PENILAIAN AKHIR SEMESTER PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
Ade Suryanda;
Eka Putri Azrai;
Leni Melisa
BIO EDUCATIO : (The Journal of Science and Biology Education) Vol 5, No 1 (2020): Bio Educatio (The Journal of Science and Biology Education)
Publisher : Universitas Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (174.29 KB)
|
DOI: 10.31949/be.v5i1.2049
Readiness is an important factor that every person must have in order to be able to carry out activities thoroughly and optimally. Students must have readiness in facing the final exam. This study aims to determine the effect of student participation in tutoring on student readiness in facing the final exam. The research was conducted at Public High School Cibinong. The research method used was ex post facto. The population of this study was all students of class XI in Public High School Cibinong. The sample used in this study was 70 XI students majoring in Natural Sciences who were taken by proportional random sampling. After testing the prerequisites, the research data is normally distributed and homogeneous. The results of the hypothesis test conducted using the Smith-Satterthwaite formula in the data two weeks before the test obtained the Smith-Satterthwaite t value of 0.47. This means that there is an effect of student participation in tutoring on readiness to face biology final exam test. In the data taken one day before the assessment the Smith-Satterthwaite t value was obtained 0.85 which means that there was no influence of student participation in tutoring on the readiness to face the final examination of the biology.
HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA SMA DI JAKARTA TIMUR
Nurul Azizah Ayu P;
Ade Suryanda;
Ratna Dewi W
Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Bioma
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/bioma.v7i2.2804
Berdasarkan penilaian PISA, kemampuan literasi Sains Indonesia tahun 2006 berada pada peringkat 50 dari 57 negara, tahun 2009 berada pada peringkat 60 dari 65 negara, dan tahun 2012 berada pada peringkat 64 dari 65 negara, kemudian menjadi 66 dari 72 Negara pada tahun 2015. Hal ini diduga karena rendahnya kebiasaan membaca pada siswa. Kebiasaan membaca pada siswa akan menjadi dasar dalam mendapatkan, mengolah, dan mengelola pengetahuan sains sehingga siswa dapat memanfaatkannya untuk mengembangkan literasi sains yang penting bagi kehidupan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan tentang kebiasaan membaca dan literasi sains pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 54 Jakarta, SMAN 22 Jakarta, SMAN 59 Jakarta dan SMAN 81 Jakarta pada bulan Mei semester genap tahun ajaran 2017/2018. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan studi korelasional. Jumlah sampel sebanyak 165 siswa SMA kelas X MIPA yang dipilih dengan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan instrumen berupa paper and pencil testkebiasaan membaca dan literasi sains. Uji prasyarat menunjukkan data berdistribusi normal dan homogen. Pada pengujian hipotesis didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,720 yang berarti terdapat hubungan positif yang kuat antara kebiasaan membaca dan literasi sains pada siswa SMA dengan kontribusi kebiasaan membaca sebesar 51,8% terhadap literasi sains.
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LITERASI SAINS SISWA SMA DI JAKARTA TIMUR
Eka Putri Azrai;
Ade - Suryanda;
Ratna Dewi Wulaningsih;
Umi Kulsum Sumiyati
EDUSAINS Vol 12, No 1 (2020): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/es.v12i1.13671
CRITICAL THINKING SKILLS AND SCIENTIFIC LITERACY OF HIGH SCHOOL STUDENTS IN EAST JAKARTA AbstractPISA in 2012 and 2015 shows the level of scientific literacy skills of Indonesian students is at a low level. One of the factors that influence the literacy ability of a person is the ability to think critically. The research aims to determine the relationship between critical thinking skills and high school students' scientific literacy in East Jakarta. The study was conducted in four state high schools in East Jakarta. A total of 167 students were taken as samples chosen by simple random sampling. The method used is descriptive with correlational studies. The average value of critical thinking skills is 45 in the category of lace. The level of scientific literacy of students is at level 3, which has been able to identify a scientific problem described clearly in the context of the level of science. The correlation coefficient obtained was 0.45, with a coefficient of determination of 0.199 and a simple regression model. Ŷ = 0.66 + 2.39X. This study concludes that there is a positive relationship between critical thinking skills and scientific literacy, where critical thinking skills contribute 19.9% to scientific literacy. AbstrakPISA tahun 2012 dan 2015 memperlihatkan kemampuan literasi sains anak Indonesia berada pada taraf rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi seorang adalah kemampuan berpikir kritis yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kemampuan berpikir kritis dengan literasi sains siswa SMA di Jakarta Timur. Penelitian dilaksanakan di empat SMA Negeri di Jakarta Timur. Sebanyak 167 siswa diambil sebagai sampel yang dipilih secara simple random sampling. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan studi korelasional. Rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis sebesar 45 berkategori rendah. Level literasi sains siswa berada pada level 3, yaitu sudah mampu mengidentifikasi permasalahan ilmiah yang dideskripsikan dengan jelas pada tingkat konteks sains. Koefisien korelasi yang didapatkan sebesar 0,45 dengan koefisien determinasi sebesar 0,199 dan model regresi sederhana. Ŷ = 0,66 + 2,39X. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan literasi sains, dimana kemampuan berpikir kritis memberikan kontribusi sebesar 19,9% terhadap literasi sains.
HUBUNGAN ANTARA ECOLITERACY DAN WILLINGNESS TO PAY MAHASISWA BIOLOGI UNTUK MEMBAWA SCHOOL LUNCH
Suryanda, Ade;
Ryansyah, Andi;
Ernawati, Ernawati
Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Vol 3, No 1 (2019): DIDAKTIKA BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32502/dikbio.v3i1.1570
Ecoliteracy merupakan faktor penting yang terkait dengan willingness to pay (WTP) untuk membawa school lunch. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara ecoliteracy dan willingness to pay mahasiswa biologi membawa school lunch. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2016 di Universitas Negeri Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survei melalui studi korelasional. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 89 mahasiswa biologi yang telah mengambil mata kuliah Ekologi dan Ilmu Lingkungan. Setelah diuji prasyarat, data penelitian tidak berdistribusi normal dan homogen, sehingga penelitian ini menggunakan uji non parametrik dengan menghitung koefisien korelasi Spearman’s Rank. Koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,552, yang berarti terdapat hubungan yang cukup kuat antara ecoliteracy dengan WTP mahasiswa biologi untuk membawa school lunch. Ecoliteracy yang dimiliki oleh mahasiswa ini memberikan bekal untuk berani mengambil sikap terhadap lingkungan, dalam hal ini membawa school lunch. Keberanian dalam mengambil sikap peduli lingkungan inilah yang dimaksud dalam penelitian ini disebut willingness to pay (WTP). Ecoliteracy is an important factor related to willingness to pay (WTP) to bring school lunch. The purpose of this study was to determine the correlation between ecoliteracy and willingness to pay (WTP) of biology students to bring school lunch. This study was conducted on July-August 2016 at Jakarta State University. The method used is descriptive method with survey through correlational study. Simple random sampling was used in this study. The number of samples in this study were 89 biology students who had taken Ecology and Environmental Science courses. After testing the prerequisites, the data was not normally distributed and homogeneous, so this study used a non-parametric test by calculating the Spearman's Rank correlation coefficient. The correlation coefficient obtained was 0.552, which means there was strong enough correlation between ecoliteracy and WTP of biology students to bring school lunch. Ecoliteracy which was owned by these students provided provisions to take a stand on the environment, in this case was bringing school lunch. Courage in taking the attitude of caring for the environment is what was meant in this study as willingness to pay (WTP).
PENGEMBANGAN KAMUS BERBASIS SISTEM OPERASI TELEPON PINTAR PADA MATERI BIOLOGI SMA KELAS XI
Fadli, Rahman;
Sartono, Nurmasari;
Suryanda, Ade
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol 8, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (339.274 KB)
|
DOI: 10.26418/jpmipa.v8i2.21171
The aim of this study is to produce dictionary based on smartphone operating system in Biology material class XI in Senior High School. The method of research and development adapted from Borg and Gall model. The results of the assessment needed could be concluded that students supported the dictionary based on smartphone operating system’s development. Subject expert, media, and linguist score were 82,33%; 82,85%; and 80%. The average trial test result to students was 76,70% and to Biology teacher was 82,75%. The conclusion is the biology dictionary has very good interpretation level.Keywords: biology dictionary, smartphone, Biology material class XI
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Ade Suryanda;
Eka Putri Azrai;
Nares Wari
Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 9 No 2 (2016): Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Negeri Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (300.644 KB)
|
DOI: 10.21009/biosferjpb.9-2.6
The analytical thinking skill is a part of the higher order thinking process. The analytical thinking skill is needed to solve a problem in learning process. The analytical thinking has 5 process, there are matching, classifying, analyzing errors, generalizing, and specifying. Group Investigation (GI) model is applied in learning to improve the analytical thinking skill of students in environmental pollution. This research aimed to determine the influence of applying Group Investigation (GI) model on student analytical thinking skill in environmental pollution. This research was held on second semester of academic year 2015/2016 on April until May 2016 in Labschool Kebayoran Junior High School. The kind of this research is a quantitative research with quasi experiment methods. The subject of this research is students in Class VII-B and VII-F Labschool Kebayoran Junior High School. The instrument which used are essay post-test with 15 questions and carried out-learning observations sheet. Based on the result of research, obtained the mean of the analytical thinking skills score test in experiment class is higher than control class, that is 78,46 > 69,43. The prerequisite test shows that data normally distributed and class groups derived from a homogenous population. The hypothesis test uses t-test on 0,05 significant level shows that there is an influence of applying Group Investigation (GI) model on student analytical thinking skill in environmental pollution.
PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA MOBILE LEARNING DENGAN ANDROID STUDIO 4.1 MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI BAGI SISWA SMA KELAS X
Ade Suryanda;
Ernawati Ernawati;
Akbar Maulana
Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 9 No 1 (2016): Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Negeri Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (268.623 KB)
|
DOI: 10.21009/biosferjpb.9-1.9
The future competence of the 21st century requires students to be able to utilize Information and Communication Technology (ICT). One of ICTs used by students is smartphone. To get the smartphone benefits used by students, a medium of learning is needed in the form of modules on smartphone operating system. Hopefully, it can make the students feel more interested and motivated in learning biology. The purpose of this study was to develop multimedia mobile learning modules based on android operating system which contains biodiversity material for senior high school students of class X. The research was conducted in September 2015 to January 2016. The research method used was a research and development. The validation test results of subject expert, a linguists and media experts testing obtained scores of 84%, 80.57% and 63%. The trial test results of initial and primary use of students was 81,41% and 81,15%. Next result was a trial test from biology teachers with 87.50%. Pre test obtained an average score 83.98 while the post test gained an average score of 87.23. The conclusion of this research and development was the multimedia mobile learning modules of biodiversity material based on android operating system for senior high school students of class X has been developed, got a good interpretation score and increase student learning outcomes.