This Author published in this journals
All Journal Jurnal Geosaintek
Bondan Novanis Punto Aji
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aplikasi Metode Multichannel Analysis Of Surface Wave (MASW) Sebagai Evaluasi Tapak Lokal Surabaya Alfaridzi Meifano; Bondan Novanis Punto Aji
Jurnal Geosaintek Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.287 KB) | DOI: 10.12962/j25023659.v4i2.4296

Abstract

Keberadaan sesar aktif baribis-kendeng fold-thrust zone di Surabaya dapat berisiko menyebabkan adanya potensi gempa bumi. Mayoritas wilayahnya merupakan endapan aluvium. Tingkat kerusakan dan bahaya gempabumi sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi lokal. Beberapa kasus gempabumi yang telah terjadi menunjukkan bahwa kerusakan lebih parah terjadi pada dataran alluvial dibandingkan dengan daerah perbukitan. Oleh sebab itu, diperlukan evaluasi tapak lokal yang merupakan upaya pengurangan risiko bencana dengan menganalisis seluruh potensi bahaya pada suatu daerah secara lengkap. Evaluasi tapak lokal dilakukan dengan mengukur parameter dinamis tanah yang merupakan respon tanah terhadap gempa bumi yaitu kecepatan gelombang geser (Vs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pemodelan nilai Vs serta kondisi tapak lokal Surabaya. Penelitian dilakukan di 45 titik di surabaya dengan metode multichannel analysis of surface wave karena ketepatan dan resolusi yang tinggi pada struktur dekat permukaan. Penelitian ini menggunakan 24 geophone yang disusun memanjang dengan jarak 4 m dan jarak offset 5 m. Akuisisi dilakukan dengan 5 kali shot dan dilakukan dengan durasi stacking count 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Vs30 Surabaya sebesar 176 m/s – 294 m/s merupakan kategori kelas C dan D berdasarkan Eurocode8. Sebaran hasil pemodelan nilai Vs yang rendah yaitu 100-200 m/s mengalami penebalan dari arah Barat menuju ke Utara dan dari arah Timur ke Selatan menujukkan nilai Vs yang rendah pada kedalaman 0-30 m. Beradasarkan hasil pengolahan dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas daerah Surabaya khususnya daerah Utara lebih berisiko terhadap efek gempa bumi.
DETERMINATION OF MERCURY ANOMALY ZONE USING ORDINARY KRIGING METHOD IN PAMANCALAN GEOTHERMAL FIELD Alfaridzi Meifano; Bondan Novanis Punto Aji
Jurnal Geosaintek Vol 5, No 3 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v5i3.6230

Abstract

Daerah panas bumi Pamancalan memiliki potensi untuk pengembangan bidang panas bumi dengan implikasi mata air panas sebagai manifestasi permukaan panas bumi dan posisi daerah Pamancalan dalam tatanan tektoniknya termasuk dalam jalur magmatik Jawa bagian selatan dengan lingkungan vulkanik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai merkuri (Hg) dan menentukan zona anomali Hg menggunakan metode ordinary kriging. Analisis dilakukan dengan menggunakan data Hg yang diperoleh dari laporan panas bumi Pamancalan yang dibuat oleh Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi, Kementrian ESDM RI. Penelitian ini dilakukan pada 136 data Hg yang dianalisis menggunakan Exploratory Data Analysis (EDA), Exploratory Spatial Data Analysis (ESDA), semivariogram, dan ordinary kriging. EDA dan ESDA dilakukan secara bersamaan sebelum dilanjutkan ke semivariogram dan kriging. EDA dilakukan untuk mengetahui karakterisitik data Hg. Hasil EDA menunjukkan bahwa data awal Hg tidak terdistribusi normal dan tidak stasioner serta terdapat banyak outlier sehingga dilakukan transformasi logaritma pada data awal. Setelah ditransformasi, data menunjukkan distribusi yang relatif normal dan stasioner. ESDA bertujuan untuk menentukan hubungan dan distribusi spasial dari nilai Hg dan menentukan treatment terhadap outlier. Hasil ESDA menunjukkan bahwa sampel diambil secara acak dan terdiri dari satu populasi. Sebelum dilakukan estimasi dengan ordinary kriging, semivariogram dibuat untuk menentukan jarak maksimum data yang masih berhubungan secara spasial. Pembuatan semivariogram dilakukan dengan beberapa percobaan sehingga diperoleh model semivariogram yang paling ideal. Estimasi oleh ordinary kriging menunjukkan bahwa zona anomali Hg berasosiasi dengan sesar yang berorientasi NW-SE di barat dan timur dan di selatan yang berorientasi NE-SW.