Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro pada Bendung Gerak Waru Turi Nadira Fildzah Tasya Hutagalung; Wasis Wardoyo; Mohamad Bagus Ansori
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i1.50958

Abstract

Bendung Gerak Waru Turi yang dilintasi oleh Sungai Brantas memiliki fungsi utama sebagai irigasi pesawahan, air baku, pengendali air dan pariwisata edukasi. Bendung tersebut mensuplai air irigasi pada Warujayeng menuju Ponorogo dengan debit inflow maksimal sebesar 18.36 m3/detik dan Turi Tunggoro yang menuju Mojokerto memiliki debit inflow maksimal sebesar 18.90 m3/detik. Pada saluran irigasi Waru dan Turi terdapat debit intake melimpah dan beda tinggi yang belum dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik untuk keperluan operasional bending tersebut. Sehingga dibutuhkan perencanaan pembangkit listrik yang baik untuk keperluan Bendung Gerak Waru Turi dan sekitar. Untuk mencapai tujuan ini, langkah-langkah yang diambil adalah menghitung debit andalan Sungai Brantas dan debit andalan saluran irigasi untuk mendapatkan debit perencanaan PLTA. Perhitungan beda tinggi pada hulu bendung ke hilir dilakukan dan diolah untuk mencari perhitungan Analisa daya dan energi yang dihasilkan, sehingga dapat merencanakan komponen-komponen PLTA seperti intake, saluran pengarah, kolam tampung, pipa pesat dan rumah turbin. Hasil dari studi ini adalah pembangkit listrik pada saluran irigasi Waru menghasilkan daya sebesar 1158.57 kW selama satu tahun dengan debit sebesar 10.67 m3/detik, sedangkan saluran irigasi Turi menghasilkan daya sebesar 1119.24 kW selama satu tahun dengan debit sebesar 10.44 m3/detik. Sehingga jenis pembangkit listrik dapat dikategorikan pembangkit listrik mini-hidro yang dapat mengurangi biaya tagihan listrik dengan memanfaatkan listrik yang ada sehingga dana dapat dialokasikan ke pengembangan lainnya.
Studi Respon Seismik Jembatan Balok Komposit Sederhana yang Diretrofit dengan Link Slab Ditinjau dari Wilayah Zona Gempa Mohamad Bagus Ansori; Hidajat Sugihardjo; Ananta Sigit Sidharta
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.83 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1236

Abstract

Umumnya struktur jembatan komposit  di Indonesia menggunakan expansion joint. Dengan sistim tersebut, timbul gap antar lantai kendaraan dan antara lantai kendaraan dan pangkal jembatan, yang bisa menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara.. Untuk mengatasi masalah tersebut gap antar lantai kendaraan jembatan komposit dihubungkan dengan link slab. Tugas akhir ini membahas penggunaan link slab bentang 25 m pada 6 wilayah gempa . Hasil permodelan dengan program bantu untuk analisa struktur menunjukkan bahwa penggunaan link slab sangat mengurangi displesemen jembatan arah longitudinal. Tegangan tarik yang terjadi pada penulangan link slab, yang sebelumnya sudah didisain dengan beban-beban nonseismik, masih sangat aman terhadap beban gempa rencana (maksimum 15,21% tegangan leleh) dan retak yang terjadi pada link slab masih di bawah yang disyaratkan. Kekakuan tanah pada oprit berkontribusi cukup signifikan terhadap respon struktur jembatan. Hal yang perlu mendapat perhatian pada retrofitting jembatan dengan menggunakan link slab adalah timbulnya gaya tambahan horisontal sampai 59,81% pada abutmen, meskipun di lain sisi ada pengurangan gaya pada pilar sebesar 61,32%.
TRANSCRITICAL FLOW SIMULATION USING SHALLOW WATER EQUATION MODEL Satria Damarnegara; Rheszha Pahlavi Ali; Mohamad Bagus Ansori
Journal of Civil Engineering Vol 34, No 2 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j20861206.v34i2.6468

Abstract

This paper shows the capabilities of DELFT3D-FLOW shallow water equation solver on transcritical flow. Two grid configurations are tested using a shock capturing numerical schemes that available on the solver. The simulation shows a good agreement with the analytical solution and proper grid resolution is needed to obtain a stable result. The model then used to simulate a real scale spillway chute channel of Logung Dam in Kudus-Central Java. The model could properly simulate the hydraulic jump, calculate the Froude number and stilling basin performance.
Evaluation of Irrigation Performance at Tertiary Level (A Case Study in Padi Pomahan Irrigation Area Mojokerto East Java) Mohamad Bagus Ansori; Nastasia Festy Margini; Danayanti Azmi Dewi Nusantara; Nadjadji Anwar
IPTEK Journal of Proceedings Series No 6 (2017): The 3rd International Conference on Civil Engineering Research (ICCER) 2017
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.362 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i6.3294

Abstract

Padi Pomahan Irrigation Area has a lack of sufficient amount of water at the downstream area in dry season. This problem is caused by some factors such as the exploitation of drinking water, climate change, land use change, and the damage of irrigation channel. The performance of irrigation channel and its facilities compared with the situation nearly 20 years later has never been evaluated and measured due to the limited of the preliminary data. With the area of 4309 hectares managed by two offices (UPT Pugeran and UPT Tangunan), the coordination become more complex to manage the irrigation water in this area. This paper aims to analyze the irrigation performance at tertiary level to measure the performance of six indicators/criterions such as physical infrastructure, plant productivity, personnel organization, operation and maintenance (OM), documentation, and institutional condition of water user associations (P3A / GP3A / IP3A). The results of its performance are expected to obtain the handling priority at the tertiary level in this irrigation system by Indonesian government. The total irrigation performance In Padi Pomahan obtains 61.0%. The result model of AHP (Analytic Hierarchy Process) obtains the result of personnel organization 28.9% (rank 1), plant productivity 20.3% (rank 2),  physical infrastructures 16.8% (rank 3), operation and maintenance (OM 14.2% (rank 4), institutional condition of water user associations ( P3A / GP3A / IP3A) 10.5% (rank 5) and   documentation 9.3% (rank 6). The ARP model obtains CGI value 0.13 and Consistency Ratio (CR) 0.036.
Analisa Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu Dan ITB Pada Sub DAS Konto, Jawa Timur Nastasia Festy Margini; Danayanti Azmi Dewi Nusantara; Mohamad Bagus Ansori
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.264 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i1.4401

Abstract

Perhitungan debit banjir rencana merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam merencanakan bangunan air. Dengan perencanaan debit banjir yang tepat dan sesuai akan menyebabkan pembangunan sarana prasarana keairan menjadi efektif dan efisien serta dapat mengurangi resiko akan kegagalan bangunan akibat bencana alam seperti banjir. Selain pemilihan periode ulang rencana yang tepat sesuai dengan resiko yang akan dihadapi oleh suatu bangunan keairan, dalam perhitungan debit banjir rencana juga diperlukan metode yang tepat untuk dapat menggambarkan hidrograf yang sesuai dengan karakteristik suatu daerah aliran sungai (DAS) dimana suatu bangunan keairan tersebut akan dibangun.Sub DAS Konto, salah satu anak Sungai Brantas, yang merupakan sungai besar dan penting di Jawa Timur. Sehingga keberadaan debit airnya juga sangat menentukan kebermanfaatannya untuk kehidupan masyarakat sekitar. Didalam penelitian akan menggunakan metode Nakayasu dan ITB yang dibandingkan dengan hasil pengukuran debit di lapangan.
REDESAIN BENDUNGAN WAY APU KABUPATEN BURU PROVINSI MALUKU Ahmad Dwi Cahyadi; Umboro Lasminto; Mohamad Bagus Ansori
Jurnal Hidroteknik Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.881 KB) | DOI: 10.12962/jh.v1i2.1671

Abstract

Kecamatan Waeapo merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terpadat di Kabupaten Buru. Sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian, oleh karena itu Kecamatan Waeapo termasuk dalam wilayah pertanian untuk Kabupaten Buru dengan penghasilan padi terbesar bagi Provinsi Maluku dan khususnya bagi Kabupaten Buru. Hasil pertaniannya tidak hanya padi namun banyak lagi misalkan ubi-ubian, kacang-kacangan dan lainnya. Untuk itu kebutuhan air yang dibutuhkan harus tersedia sepanjang tahun agar tetap menjaga hasil produksi tidak berkurang, tetapi pada kenyataannya ketersediaan air tidak selalu ada karena adanya musim kemarau dan pada saat musim penghujan pun sungai Way Apu tidak dapat menampung debit air yang ada. Bendungan adalah salah satu alternatif solusi untuk menampung air saat hujan turun dan memanfaatkan air tersebut saat musim kemarau. Perhitungan yang dipakai dalam Perencanaan yaitu meliputi perhitungan curah hujan rencana dengan menggunakan Pearson Tipe III, analisa ketersediaan debit menggunakan metode FJ Mock, debit rencana menggunakan metode hidrograf Nakayasu, analisa tampungan menggunakan lengkung kapasitas waduk, sedangkan untuk penelusuran banjir menggunakan metode tahap demi tahap (step by step), analisa tubuh bendungan dan kestabilannya, serta analisa pelimpah dan kestabilannya. Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh curah hujan rencana sebesar 895.76 mm, debit rencana periode ulang PMF sebesar 5959,9 m3/detik, dengan kapasitas tampungan efektif sebesar 10,241,211.48 m3 dan dengan debit andalan rata-rata sebesar 10,05 m3/detik. Kebutuhan air baku sebesar 0,2162 m3/detik , kebutuhan PLTA sebesar 0,4 m3/detik dan kebutuhan irigasi dengan luas sawah yang terairi sebesar 7600 ha telah terpenuhi atau tercukupi. Mercu bangunan pelimpah menggunakan mercu tipe Ogee pada elevasi +123.50 dan elevasi muka air banjir pada elevasi +129.20. Tubuh bendungan menggunakan urugan tanah dengan kemiringan hulu dan hilir adalah 1:2, elevasi puncak bendung pada elevasi +131.50 dengan dasar bendungan pada elevasi +107.50,dan panjang dasar tubuh bendungan adalah 103.00 m. Perhitungan stabilitas tubuh bendungan dan spillway aman terhadap gaya-gaya yang terjadi baik dalam kondisi muka air banjir maupun dalam kondisi muka air normal.
Redesain Embung Angsokah Kabupaten Sampang Chandra Eko Prasetyo; Umboro Lasminto; Mohamad Bagus Ansori
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.723 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i1.4403

Abstract

Pada musim kemarau sebagian besar wilayah di Kabupaten Sampang sering mengalami kekeringan. sungai-sungai yang pada musim penghujan banyak terdapat air, pada musim kemarau menjadi  berkurang airnya dan di sebagian kawasan terkadang menjadi kering. Sungai Omben adalah salah satu sungai yang pada musim kemarau akan mengalami kekeringan. Kondisi ini membuat masyarakat di sepanjang sungai Omben khususnya masyarakat desa Angsokah kecamatan Omben mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Dari identifikasi data curah hujan 10 tahun dan topografi, pembangunan embung merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam mengatasi kekurangan air di Desa Angsokah.Perhitungan – perhitungan yang dilakukan dalam perencanaan Embung Angsokah ini meliputi analisa kebutuhan air menggunakan metode linier geometri, analisa kapasitas tampungan menggunakan lengkung kapasitas dan kurva massa, perhitungan curah hujan rencana menggunakan metode pearson type III , debit rencana menggunakan metode hidrograf Nakayasu sedangkan debit andalan dihitung dengan metode FJ Mock, penelusuran banjir menggunakan metode tahap demi tahap (step by step), analisa kestabilan spillway terhadap guling, geser, tegangan tanah dan ketebalan lantai,  analisa kestabilan tubuh bendungan terhadap longsor metode Fellenius dan dengan program DX-STABL pada saat kondisi embung masih kosong, pada saat muka air maksimum (banjir), pada saat elevasi muka air  ¾ tinggi muka air maksimum, pada saat elevasi muka air ½ tinggi air maksimum, dan pada saat elevasi muka air sama dengan elevasi dead storage.Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2039 sebanyak 2.877 jiwa dengan kebutuhan air per orang 100 lt/org/hr, kebutuhan air rencana 3,663 m3/dtk, kapasitas tampungan sebesar 64.752,919 m3, curah hujan rencana periode ulang 25 tahun sebesar 129,354 mm, debit rencana periode ulang  tahun sebesar 13,029 m3/detik, mercu spillway menggunakan mercu Ogee Tipe I dengan elevasi mercu pada +103,00 dan elevasi muka air banjir pada +104,02. Tubuh bendungan menggunakan urugan tanah dengan kemiringan hulu dan hilir tubuh bendungan adalah 1 : 2, elevasi puncak berada pada +106,50 dan elevasi dasar berada pada +95,00. Tinggi jagaan tubuh bendungan dipakai sebesar 2 m. Tubuh bendungan diperkuat dengan geotexlie dipasang melintang 11 lapis type geotextile yang dipilih adalah type Stabilenka 800/100, sedangkan arah memanjang dipasang Geomembran HDPE tebal 2 mm. Saluran pengambilan menggunakan pipa HDPE diameter 0,20 m yang selanjutnya ditampung di bak penampungan air.
Analisis Banjir Rancangan dengan Mempertimbangkan Karakteristik Fraktal Daerah Aliran Sungai (Studi Kasus: Bendungan Way Apu di Pulau Buru, Provinsi Maluku) Mohamad Bagus Ansori; I Gede Tunas; Nastasia Festy Margini
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.131 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i2.4411

Abstract

Penelitian ini menyajikan permodelan matematika untuk mensimulasikan banjir rancangan pada  bendungan Way Apu dengan mempertimbangkan karakteristik fraktal dari DAS. Bendungan Way Apu yang terletak di Sungai Way Apu, Maluku, Indonesia di bangun sebagai bendungan multiguna seperti irigasi, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), air baku, dan  untuk pengendali banjir sebagai tujuan utama. Analisa banjir rancangan pada bendungan ini mendapatkan beberapa kendala karena besarnya curah hujan di wilayah timur Indonesia, terutama di Pulau Buru Provinsi  Maluku. Desain banjir untuk Dam tipe urugan di bawah 40 m di Indonesia mengacu pada SNI-3432-1994, menggunakan kemungkinan banjir maksimum periode ulang 1000 tahun untuk perencanaan risiko besar. Makalah ini akan menganalisis desain banjir Bendungan Way Apu dengan periode ulang 1000 tahun  dengan mempertimbangkan karakteristik fraktal dari DAS menggunakan hidrograf sintetik ITS-2. Hasil perhitungan menggunakan HSS ITS-2 diperoleh nilai banjir rancangan sebesar 2454,15 m3/dt. Perhitungan penelusuran banjir (flood routing) diperoleh penurunan debit outflow sebesar 3,65% dengan Panjang pelimpah (spillway) 60 m, dengan elevasi mercu pada elevasi +134.
STUDI PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KALIDAWIR TULUNGAGUNG Bambang Sarwono; Mohamad Bagus Ansori; Dian Ayu Ratnasari
Jurnal Hidroteknik Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.973 KB) | DOI: 10.12962/jh.v1i1.1658

Abstract

Studi Pengendalian Banjir Sungai Kalidawir Tulungagung merupakan studi penanggulangan terhadap masalah banjir yang terjadi di wilayah Kalidawir. Saat musim penghujan datang, terjadi debit banjir yang besar menyebabkan beberapa wilayah sepanjang kalidawir rawan terhadap banjir bandang tadi. Hal ini terjadi karena kapasitas penampang dari hulu yang semula mampu menampung debit banjir kemudian berubah semakin mengecil karena berada di dekat sawah dan pemukimam penduduk. Karena itu diperlukan analisa hidrologi untuk mengetahui debit banjir rencana dan analisa hidrolika dengan Hec.Ras 4.1.0 untuk mengetahui kapasitas sungai Kalidawir eksisting. Upaya Pengendalian banjir yang dilakukan dengan cara normalisasi. Upaya Normalisasi sejauh 8767.5 meter dilakukan dengan beberapa pekerjaan seperti pengerukan sedimen, perencanaan krib, perencanaan ambang (Ground sill) ditambah analisa hidrolika perubahan penampang.
Perilaku Berbagai Data Iklim sebagai Input Tunggal untuk Model JST dari Evapotranspirasi Potensial Harian Penman-Monteith Danayanti Azmi Dewi Nusantara; Feriza Nadiar; Mohamad Bagus Ansori
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 4, No 2 (2019): EDISI SEPTEMBER 2019
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.757 KB) | DOI: 10.33366/rekabuana.v4i2.1418

Abstract

ABSTRAK Di Indonesia sebagai daerah yang memiliki iklim tropis, menghitung jumlah evapotranspirasi potensial (ETp) harian menjadi penting. Selain itu, ketika pada musim kemarau, laju ETp tumbuh menjadi signifikan untuk memverifikasi keseimbangan air. EP berkembang menjadi sangat penting untuk kasus ketersediaan air seperti irigasi, pasokan air, tenaga air, dll. Model EP dibentuk dari berbagai input data iklim yaitu kecepatan angin, kelembaban relatif, durasi radiasi matahari, suhu rata-rata, penguapan, dan curah hujan. Langkah pemodelannya panjang dan rumit. Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) sebagai pemodelan berbasis data untuk menyederhanakan proses pemodelan. Model JST dari EP akan ditargetkan untuk mendekati EP yang dihitung dengan Penman-Monteith. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masing-masing data iklim sebagai input tunggal untuk model JST dari evapotranspirasi potensial. Nilai MSE dan nilai R pada proses validasi JST dapat menunjukkan bagaimana perbedaan antara hasil data iklim tertentu dengan set data iklim lengkap. Hasil dari penelitian ini adalah kelembapan relatif menyajikan model JST terbaik dengan input data iklim tunggal daripada yang lain. Selain itu, menunjukkan bahwa kelembapan relatif sebagai input signifikan ke model PET menggunakan JST maupun tidak.Kata kunci : evapotranspirasi; JST; penman; iklim  ABSTRACT  In Indonesia, as a region that has a tropical climate, calculating the amount of daily potential evapotranspiration (PET) becomes essential. Also, when on the drought season, the rate of PET grows into significant to verify the water balance. The PET develops into crucial for water availability cases such as irrigation, water supply, hydropower, etc. The PET model established from various input of climate data that are wind speed, relative humidity, the duration of solar radiation, average temperature, evaporation, and rainfall. The step of modeling is long and complicated. It is using Artificial Neural Network (ANN) as data-driven modeling to simplifies the process of modeling PET. The ANN PET model will be targeted to approach the PET calculated with Penman-Monteith. This research aimed to know the behavior of each of the climate data as a single input to the ANN PET model. The MSE-value and R-value on the validation process of ANN can show how the differential between the results of particular climate data to the full data set. The outcome of this research is the relative humidity presents the best ANN model with a single input of climate data than others. Besides, it makes the relative humidity as a doubtless significantly input to the PET model even using ANN or not.