p-Index From 2019 - 2024
1.203
P-Index
This Author published in this journals
All Journal REKA RACANA
Oka Purwanti
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Kinerja Persimpangan Jalan Laswi dengan Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung Menggunakan PTV VISSIM 9.0 Fadila Dwithami Ulfah; Oka Purwanti
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 5, No 3: September 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v5i3.74

Abstract

ABSTRAKPersimpangan Jalan Laswi – Jalan Gatot Subroto merupakan salah satu persimpangan di Kota Bandung yang menghubungkan daerah perkantoran, pendidikan, dan pusat perbelanjaan dengan daerah permukiman. Permasalahan yang terjadi yaitu, besarnya volume arus lalu lintas sehingga menyebabkan panjangnya antrian, dan lamanya tundaan. Tujuan peneletian ini adalah menganalisis kinerja persimpangan eksisting, dan menganalisis pengaruh optimalisasi waktu siklus terhadap kinerja persimpangan tersebut. Berdasarkan kondisi eksisting persimpangan, kinerja persimpangan sudah tidak bisa dianalisis menggunakan MKJI 1997 karena diperoleh  adalah 1,2036 atau simpang sudah lewat jenuh, sehingga analisis dilanjutkan menggunakan PTV VISSIM 9.0. Hasil analisis kinerja persimpangan kondisi eksisting, dan optimalisasi waktu siklus (skenario pangaturan fase sinyal B3) yaitu, penurunan panjang antrian dan tundaan rata-rata simpang sebesar 9,70%, dan penurunan tundaan rata-rata simpang sebesar 19,57%.Kata kunci: persimpangan, panjang antrian, tundaan, lewat jenuh, optimalisasi waktu siklus ABSTRACTIntersection of Laswi road with Gatot Subroto road is one of the intersections in Bandung City that connects offices areas, education areas, and shopping centers areas with residential areas. Problems that occur is the amount of traffic flow that causes the length of the queue, and the length of delay. The purpose of this research was to analyze the performance of the existing intersection, and analyze the optimization of cycle times against the performance of these intersections. Based on existing intersection conditions, intersection performance cannot be analyzed using MKJI 1997 because   adalah 1.2036 or the intersection is over saturated, so the analysis continued using PTV VISSIM 9.0. The results of the intersection performance analysis of existing conditions, and optimization of cycle time (B3 signal phase settings scenario) that is, a decrease in the queue length of the average intersection by 9.70%, and a delay decrease of the intersection average by 19.57%.Keywords: intersection, queue length, delay, over saturated, optimization of cycle time
Analisis Penilaian Risiko Program Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) Pada Infranstruktur Jalan Tol Daliman Daliman; Herman Herman; Oka Purwanti
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 7, No 1: Maret 2021
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v7i1.236

Abstract

ABSTRAKPentingnya ketersediaan infrastruktur yang memadai dalam keterbatasan sumber daya pemerintah, menuntut dikembangkannya mekanisme kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Sebelumnya hanya pemerintah yang menanggung segala risiko pada pembangunan infrastruktur, kini risiko bisa terbagi dengan badan usaha. Sejak awal risiko ini teridentifikasi oleh badan usaha sebelum kesepakatan KPBU dilakukan. Guna mengetahui bagaimana risiko yang menjadi beban badan usaha, maka penelitian ini dilakukan. Metode three box method digunakan untuk mendeskripsikan risiko tersebut. Mengacu pada alokasi risiko pada PT Penjaminan Infrastruktur Hasil penelitian menyatakan bahwa distribusi risiko pada setiap fase tahapan proyek berbeda. Faktor risiko tinggi pada fase prakonstruksi meliputi finansial dan desain, konstruksi dan uji operasi, pada fase konstruksi meliputi faktor finansial dan pada fase operasi dan pemeliharaan meliputi finansial dan kepemilikan aset. Langkah mitigasi digunakan untuk mengurangi bahkan menghilangkan potensi risiko yang ada.Kata kunci: risiko, manajemen proyek, jalan tol, KPBUThe importance of adequate infrastructure availability in the limitations of government resources, demands the development of government cooperation mechanisms with business entities (PPP). Previously only the government that bear all the risks to infrastructure development, now the risk can be divided with business entities. This risk should be identified from the beginning by the business entity before the PPP agreement is carried out. In order to find out how the risks are burdened by business entities, this research was conducted. The three box method is used to describe the risk. Referring to the risk allocation in PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, there are 11 risk faktors with 70 indikators following mitigation measures.ABSTRACTThe results stated that the distribution of risk in each phase of the project stages is different. In the preconstruction phase, risk faktors with high risk levels were financial and design, construction and operating tests. In the construction phase, the risk faktor with a high level of risk is financial. In the operating and maintenance phase the risk faktors with high risk levels are financial and asset ownership. Mitigation measures are used to reduce and even eliminate potential risks.Keywords:risk, project management, toll road, PPP
Kajian Substitusi Transportasi Online pada Perjalanan Menuju Simpul Transportasi di Kota Bandung Muhamad Rizki; Alia Maemunannisa; Oka Purwanti
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 7, No 3: November 2021
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v7i3.130

Abstract

ABSTRAKPenelitian sebelumnya menemukan bahwa transportasi online menggantikan kebutuhan angkutan umum dan pribadi. Namun penelitian sebelumnya umumnya berfokus pada perjalanan sehari-hari, sedangkan investigasi pengaruh substitusi transportasi online pada perjalanan menuju simpul transportasi masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplokrasi pengaruh substitusi pengguna transportasi online pada perjalanan menuju simpul transportasi di Kota Bandung. Model diskriminan digunakan pada data yang dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner secara online kepada pengguna transportasi online. Deksripsi data menunjukkan terdapat tiga moda yang digunakan untuk perjalanan menuju simpul sebelum adanya moda transportasi online yaitu kendaraan pribadi, angkutan kota, dan bus/shuttle bus. Analisis juga menemukan bahwa saat ini jika angkutan online berhenti beroperasi, pengguna angkutan umum sebelumnya akan berpindah kepada angkutan pribadi. Substitusi dari angkutan umum ditemukan terjadi pada simpul transportasi udara.Kata kunci: substitusi, angkutan online, analisis diskriminan ABSTRACTPrevious research has found that the rise of online transportation replaces the need for public and private transportation. However, previous research has generally focused on daily commuting, whereas investigations on the effect of online transportation substitution on transport station trips are still limited. This study aims to explore the substitution effect of online transport in transport stations trips in Bandung City. The discriminant model is used in the data collected by distributing questionnaires online to online transportation users. The decriptive analysis show that there are three modes used to travel to the node before the existence of online transportation modes, namely private vehicles, paratransit (angkot), and buses/shuttle. The analysis also found that currently if online transportation stops operating, previous public transport users will switch to private transportation. The substitution of public transport is found to occur at air transportation nodes.Keywords: substitution, online transportation, discriminant analysis
Pemodelan Tarikan Pergerakan Pengunjung Pasar Tradisional di Kecamatan Pemalang Herman Herman; Oka Purwanti; Adhitya Sukma Ramadhan
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 8, No 1: Maret 2022
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v8i1.52

Abstract

ABSTRAKPemodelan tarikan pergerakan pengunjung pasar tradisional di Kecamatan Pemalang menggambarkan pergerakan pengunjung dengan moda transportasi yang pergi menuju ke beberapa pasar tradisional di Kecamatan Pemalang. Penelitian ini bertujuan untuk membuat pemodelan yang dapat meramalkan pergerakan tarikan pengunjung ke pasar tradisional di Kecamatan Pemalang. Data penelitian diperoleh melalui pengamatan dan pengelola pasar. Dengan tarikan pergerakan sebagai variabel terikat (Y), pemodelan menggunakan 2 variabel bebas dari 5 variabel bebas yang ada. Variabel yang dimaksud yaitu Luas Lahan (X3) dan Jumlah Penduduk Desa Setempat (X5). Pembuatan model menggunakan analisa regresi linear berganda. Model terbaik untuk menggambarkan tarikan pergerakan pengunjung pasar tradisional di Kecamatan Pemalang adalah Y = 228,427 + 0,006 X3 + 0,0015 X5 dengan nilai R2 = 0,983.Kata kunci: pemodelan, tarikan pergerakan, pasar tradisional, variabel ABSTRACTThe modeling of the trip attraction of traditional market visitor movements in Pemalang District describes the movement of visitors by transportation modes that go to several traditional markets in Pemalang District.  Aims to create a model that can predict the movement of visitor attraction to traditional markets in Pemalang District.  Research data obtained through observations and market managers.  With the pull of movement as the dependent variable (Y), the modeling uses 2 independent variables from 5 existing independent variables.  The variables in question are land area (X3) and Number of Local Villagers (X5).  Making the model using multiple linear regression analysis.  The best model to describe the attraction of traditional market visitors in Pemalang District is Y= 228,427+ 0.006 X3 + 0.001 X5 with R2 = 0,983.Keywords: modeling, trip attraction, traditional market, variables
Analisis Kinerja Bundaran Leuwigajah Kota Cimahi Andika Diarsa Putra; Oka Purwanti
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 5, No 2: Juni 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v5i2.50

Abstract

ABSTRAKBundaran Leuwigajah merupakan salah satu bundaran penting di Kota Cimahi yang tepatnya terletak di Cimahi Selatan. Bundaran Leuwigajah melayani arus lalu lintas dari berbagai arah, yaitu arus lalu lintas yang berasal dari Jl. Leuwigajah, Jl. Baros dan Jl. Kerkof. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja persimpangan dengan pengendalian bundaran yaitu kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian. Selain itu, penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh arus lalu lintas terhadap kinerja bundaran. Hasil penelitian pada pagi pukul 08:30 – 09:30 menghasilkan kapasitas ( ) terbesar pada Jl. Leuwigajah – Jl. Kerkof dengan nilai 3715 smp/jam, Derajat kejenuhan ( ) bundaran adalah 0,54 dan tundaan bundaran (DR) adalah 6,7 det/smp. Peluang antrian bundaran mempunyai batas bawah 6,8% dan batas atas 15,8%. Berdasarkan hasil perhitungan, kinerja Bundaran Leuwigajah masih memenuhi persyaratan MKJI 1997 dengan catatan hanya pada jam 08:30 – 09:30. Setelah dilakukan skenario peningkatan arus lalu lintas, bundaran masih memenuhi persyaratan dengan kondisi peningkatan arus maksimum 40% dari kondisi eksisting karena menghasilkan nilai DS 0,75.Kata Kunci: Bundaran, Jalinan, MKJI 1997, Leuwigajah ABSTRACTLeuwigajah Roundabout is one of the most important roundabouts in the city of Cimahi precisely located in South Cimahi. Leuwigajah Roundabout serves traffic flows from various directions, namely the flow of traffic coming from Leuwigajah St., Baros St., and Kerkof St. The purpose of this research is to analyze the performance of intersections with roundabout control, namely capacity, degree of saturation, delay and the queue opportunities. The results of the research at 8:30 - 9:30 a.m. produced the largest capacity on Jl. Leuwigajah - Jl. Kerkof C = 3715 pcu/hour, roundabout degree of saturation DS = 0.54 ; and roundabout delay DR = 6.7 sec/pcu. Opportunities for roundabout queues have a lower limit of 6,8% and an upper limit of 15.8%. Based on the results of calculations, the performance of the Leuwigajah Roundabout still meets the requirements of IHCM 1997 with a note only at 08:30 - 09:30. After increasing traffic flow scenario, roundabout still meets the requirements with a maximum current increase of 40% from the existing condition because it produces DS value 0.75.Keywords: Roundabout, Weaving, IHCM 1997, Leuwigajah
Penetapan Tarif Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung Oka Purwanti; Herman Herman; Edianto Karo Karo
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 9, No 1: Maret 2023
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v9i1.37

Abstract

ABSTRAKJumlah pergerakan orang antara Jakarta – Bandung bisa dikatagorikan tinggi setiap harinya. Akibatnya timbul masalah kemacetan di jaringan jalan karena penggunaan kendaraan pribadi. Keretra Api Cepat Jakarta Bandung merupakan salah satu usaha untuk mengatasinya. Jarak Kereta Api Cepat Jakarta Bandung sejauh 143 km. Permasalahan lain yaitu penetapan tarif Kereta Api Cepat tersebut. Hal ini merupakan faktor sensitifitas seberapa banyak penumpang mau menggunakannya. Metoda penetapan tarif menggunakan Kemampuan Membayar (Ability to Pay, ATP) dan Kemauan Membayar (Willingness to Pay, WTP). Pengumpulan data dengan melakukan survei terhadap pengguna kendaraan pribadi Jalan Tol Padaleunyi menggunakan metode stated preference. Hasil penelitian yaitu ATP sebesar Rp319.772,00 dan WTP untuk tarif sebesar Rp210.347,00.Kata kunci: ATP, WTP, tarif kereta depat ABSTRACTJakarta is one of the largest cities in Indonesia and has transportation problems that can be categorized as quite complex problems, including traffic congestion. To overcome the traffic congestion problem, a high-speed rail was built in Indonesia which connected the city of Jakarta and Bandung in West Java province, with a distance of 143 km. To find out the ability to pay and willingness to pay of prospective users of the Jakarta Bandung high speed rail mode of transportation, this research was conducted. The data collection method is by surveying private vehicle users located in the Rest Area KM 97 Padaleunyi Toll Road using the stated preference method. The results of the study are ATP is IDR319.772,00 and WTP is IDR210.347,00.Keywords: ATP, WTP, High Speed Rail Fares