Ria Yulia Gloria
IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MENINGKATKAN MINAT IPA MELALUI IMPLEMENTASI INTEGRASI-INTERKONEKSI KEISLAMAN DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN AL-ANWARIYAH TEGAL GUBUG KABUPATEN CIREBON Ria Yulia Gloria
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 6, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/phen.2016.6.1.945

Abstract

Dunia pendidikan saat ini sedang berusaha meningkatkan kualitasnya dari berbagai sisi, hal ini karena abad ke 21 yang dikenal sebagai abad pengetahuan. Harapan mendapatkan hasil belajar siswa terus menerus menjadi hal yang perlu diwujudkan. Berbagai cara terus diupayakan agar hasil belajar siswa mencapai hasil yang optimal. Salah satunya yaitu dengan meningkatkan minat siswa terhadap materi pelajaran. Minat siswa terhadap materi pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan, karna siswa yang berminat pada materi pelajaran akan memiliki keinginan kuat untuk menguasai materi pelajaran tersebut. Kita mengetahui bahwa disekolah-sekolah yang berbasis pesantren pada umumnya sangat ditekankan pemahaman dalam bidang keagamaan, segala sesuatu akan dikaitkan dengan pengetahuan agama, termasuk disaat mereka mempelajari mata pelajaran sains atau IPA. Karna itu upaya untuk mengintegrasikan sains atau IPA dengan pengetahuan agama menjadi salah satu cara untuk meningkatkan minat belajar para siswa di lingkungan pesantren. Salah satu upaya itu adalah dengan implementasi integrasi interkoneksi keislaman. Setelah dilakukan penelitian, maka hasilnya dapat disimpulkan yaitu, minat siswa terhadap konsep IPAtermasukdalamkategoribaik, hasil observasi dari 9 komponen yang diobservasi terdapat 4 komponen mendapat nilai 100%, berarti semua siswa melakukan hal tersebut yaitu mendengarkan materi yang disampaikan guru, datang tepat waktu, membuat catatan, dan mencatat apa yang dituliskan guru, sedangkan hasil belajar siswa tidak memuaskan, sebanyak 63% siswa masih mendapat nilai dibawah nilai KKM.
Penerapan Hands on Activity untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa pasa Kompetensi Dasar Pencemaran Lingkungan Di Kelas X SMAN 1 Gegesik Ria Yulia Gloria; Fuji Asih Lestari
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.39 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v1i2.511

Abstract

Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual dan keterampilan  sosial. Pada pembelajaran biologi kita tidak dapat menekankan terlalu berlebihan pada konsep sebagai produk tanpa mempertimbangkan proses, ataupun sebaliknya. Dengan demikian, penggunaan keterampilan proses harus bersama-sama dengan pendekatan konsep. Tujuan pengajaran sains sebagai proses adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa, sehingga siswa bukan hanya mampu dan terampil dalam menghapal, melainkan juga ahli di bidang psikomotorik. Dengan demikian penerapan hands on activity dapat membantu siswa dalam upaya peningkatan keterapilan proses, sesuai pendapat Anggraeni (2008), bahwa hands on activity merupakan stimulus bagi siswa untuk aktif selama proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui perbedaan peningkatan keterampilan proses sains antara siswa yang menggunakan Hands on activity dengan siswa yang tidak menggunakan Hands on activity dan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran biologi dengan menggunakan penerapan Hands on activity. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dimana terdapat kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik pengumpulan dengan menggunakan tes dan angket. Dari hasil penelitian diperoleh terdapat peningkatan nilai keterampilan proses sains pada kelas eksperimen, dan terdapat perbedaan nilai keterampilan proses sains antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil angket menunjukkan persentase tertinggi adalah jawaban setuju dengan nilai 53,75% , nilai ini termasuk kedalam kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan Hands On Activity, cukup diterima oleh siswa. Kata kunci: Keterampilan Proses Sains, Hands on activity 
PENTINGNYA ASESMEN ALTERNATIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR DAN MEMBACA ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI Ria Yulia Gloria
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.105 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v1i1.502

Abstract

Penilaian atau asesmen merupakan hal yang penting dalam pembelajaran, sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan.  Asesmen apapun itu menjadi sangat penting karena bertujuan untuk mengetahui ketercapaian suatu pembelajaran. Menurut  Rustaman (2006), kurikulum dewasa ini semestinya lebih berorientasi pada strategi mempersiapkan warga negara yang produktif.rjakan tugas dan materi berupa soal-soal semata.  Asesmen alternatif adalah asesmen apapun, dan semua asesmen yang bukan asesmen bertipe tes standar. Asesmen alternatif memiliki kelebihan karna dapat menilai multi kecerdasan, dan diakui sebagai asesmen yang sesuai dengan cara kerja otak, hal ini dikemukakan oleh beberapa orang diantaranya Airasian (1991) dan Zainul (2001). Asesmen alternatif memungkinkan siswa menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan.  Biologi adalah salah satu bidang studi IPA yang untuk mempelajarinya tidak sekedar membutuhkan pemahaman sederhana, namun memerlukan kemampuan analisa, sintesis, interpretasi grafik dan gambar, identifikasi, diskusi, presentasi, observasi dan pengambilan kesimpulan. Dari deskripsi tentang mata pelajaran Biologi maka tentu sangat diperlukan asesmen yang tepat, yaitu yang bisa mengakses semua kemampuan yang dideskripsikan tersebut. Dalam hal ini maka memilih asesmen yang tepat menjadi sangat penting, tugas-tugas yang diberikan harus memenuhi kedalam kategori pertanyaan yang merangsang keluarnya seluruh kecerdasan (multi kecerdasan).  Beberapa penelitian tentang asesmen alternatif memberikan hasil yang memuaskan ditaranya adalah penelitian Krause (1996), meneliti tentang pembekalan performance assesment yaitu asesmen portofolio kepada calon guru di LPTK melalui simulasi penilaian “real life situations” dengan calon guru yang mempelajari portofolio secara konvensional. Sriyati dan Wulan (2002), melakukan penelitian deskriptif tentang model-model asesmen yang dikembangkan di jurusan pendidikan Biologi pada LPTK tempat penelitian. Indah (2007), meneliti pembelajaran keanekaragaman hayati pada tumbuhan. Sriyati (2008), melakukan penelitian tentang sejauh mana asesmen alternatif yang telah dikerjakan mahasiswa memberikan manfaat bagi dirinya serta asesmen alternatif apa saja yang belum dikembangkan yang sesuai dengan deskripsi mata kuliah  Botani Phanerogamae.  Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa asesmen alternatif sangat berperan dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir dan membaca ilmiah siswa, hal ini karena asesmen alternatif memiliki kelebihan yaitu dapat menilai multi kecerdasan, dan diakui sebagai asesmen yang sesuai dengan cara kerja otak. Kata kunci : asesmen alternatif
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KAPITA SELEKTA BIOLOGI BERBASIS MASALAH UNTUK MEMBENTUK HABITS OF MIND MAHASISWA CALON GURU Ria Yulia Gloria
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 6, No 1 (2017): June (2017)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.967 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v6i1.1372

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mencari efektivitas pembelajaran Kapita Selekta Biologi berbasis masalah terhadap pembentukan Habits of Mind. Penelitian dilakukan dengan latar belakang ingin meningkatkan kualitas berpikir, salah satunya adalah kemampuan individu untuk berperilaku cerdas, atau disebut Habits of Mind. Oleh karena itu perlu suatu pembelajaran yang memberikan ruang dan kesempatan kepada mahasiswa untuk membangun pengetahuannya secara nyata melalui pengalaman konkrit, atau pembelajaran yang bersifat konstuktivisme. Contoh pembelajaran seperti itu adalah pembelajaran yang berbasis masalah. Untuk mengimplementasikannya dibutuhkan mata kuliah yang memiliki konsep yang kompleks salah satunya adalah mata kuliah Kapita Selekta Biologi. Kapita Selekta Biologi termasuk salah satu mata kuliah yang mempelajari berbagai topik biologi yang lengkap dan komprehensif. Konsep-konsep pada mata kuliah Kapita Selekta Biologi memerlukan kemampuan berfikir tingkat tinggi karena banyak terdapat konsep-konsep yang abstrak dan perlu daya imajinasi yang kuat. Maka penelitian ini bertujuan untuk mencari efektivitas pembelajaran Kapita Selekta Biologi berbasis masalah terhadap pembentukan Habits of Mind. Metode yang digunakan adalah kuantitatif pre-experimental design yang menggunakan one-group Pretest-postest Design. Setelah dilakukan penelitian dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Kapita Selekta Biologi berbasis masalah efektif dalam membentuk Habits of Mind mahasiswa calon guru, terutama efektif terhadap pembentukan indikator critical thinking dari Habits of Mind. Respon mahasiswa terhadap pembelajaran Kapita Selekta Biologi berbasis masalah termasuk kedalam kriteria kuat. Hal ini menujukkan bahwa pembelajaran Kapita Selekta Biologi berbasis masalah dapat diterima secara positif oleh mahasiswa. Keywords: Habits of Mind, Pembelajaran Berbasis Masalah, Kapita Selekta Biologi.
Meta-Analysis: An integrative approach to Islamic values in biology learning Viina Miratun Nisa; Ria Yulia Gloria; Mujib Ubaidillah
JURNAL BIOEDUKATIKA Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/bioedukatika.v9i2.18743

Abstract

One example of an integrative approach in learning is the integration of Islamic values in Biology learning. This article describes and analyzes the influence of Islamic values in Biology learning. The results of the study are a summary of the available empirical evidence about the effect of integrating Islamic values in Biology learning. This study uses a meta-analysis method, the articles analyzed are 15 articles that meet the requirements of 57 articles that have an integrative approach to Islamic values. The results showed that the integration of Islamic values in Biology learning had a large effect with an effect size of 3.50. For education level, the largest effect size is at the high school education level (3.74), for the provision of action the largest effect size is for the Hypno-teaching method (5.13), for the use of the dependent variable the largest effect size is on the dependent variable mastery of concepts (4.70), while for Biology material, the largest effect size is on the material of the reproductive system (5,08). The results of the research as a whole conclude that the integrative approach of Islamic values in biology learning is effective for use, especially at the high school level, in the Hypno-teaching method, in mastering concepts, and reproductive system materials.
Kontribusi asesmen formatif dalam tahapan understanding by design terhadap pemahaman mahasiswa calon guru biologi Ria Yulia Gloria; Sudarmin Sudarmin
JURNAL BIOEDUKATIKA Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.401 KB) | DOI: 10.26555/bioedukatika.v6i2.9507

Abstract

Paradigma pembelajaran saat ini telah berubah dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Hal ini sejalan dengan tuntutan keterampilan abad-21, oleh karena itu diperlukan pembelajaran yang melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi seperti pemahaman. Saat ini masih terdapat pembelajaran yang tidak mendorong kearah terbentuknya pemahaman mahasiswa, selain itu proses penilaian yang dilakukan masih berorientasi pada nilai akhir yang tidak autentik. Oleh karena itu dibutuhkan asesmen formatif, yaitu penilaian yang memiliki tiga komponen yang diperlukan yaitu umpan balik (feedback), penilaian sejawat (peer-assessment), dan penilaian diri sendiri (self-assessment) yang bertujuan membentuk pemahaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi dan kontribusi asesmen formatif melalui UbD (Understanding by Design) dengan pemahaman mahasiswa. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa calon guru Biologi. Penelitian menggunakan rancangan korelasi kuantitatif, untuk mendeskripsikan dan mengukur serta mengetahui derajat keterkaitan antara dua variabel. Uji statistik yang dilakukan adalah uji korelasi dan regresi. Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat korelasi antara semua komponen asesmen formatif melalui UbD dengan pemahaman mahasiswa. Hasil uji regresi dihasilkan R2 = 0,547. menunjukkan bahwa tingkat pengaruh komponen asesmen formatif yaitu feedback, peer-assessment, dan self-assessment terhadap pemahaman UbD mahasiswa sebesar 54,7%.The contribution of formative assessment with the stages of understanding by design (UbD) to the understanding of prospective biology teachers. Todays learning process puts the students as the subject, or in other words, it is student centered in which teachers are only as facilitators. This is in line with the demanded skills of the 21st-century, in which learning is required to train students to have high-level thinking skills such as understanding. However there are still many learning activities that do not lead to the formation of students understanding. Besides that the assessment process is still oriented at the final score/grade that is not authentic. A formative assessment, an assessment that has three required components: feedback, peer assessment, and self assessment, is therefore required. This assessment is expected to form an understanding. This study aims to determine the correlation and contribution of formative assessment through UbD to the understanding of the students. Participants in this study were students of prospective Biology teachers. The study used quantitative correlation design to describe and measure, and know the degree of linkage between the two variables. The statistical test performed was correlation and regression test. The study concludes that there is a correlation between all components of the formative assessment through UbD with students understanding. Regression test result yielded R2 = 0.547 which means that the level of influence of the components of the formative assessment i.e. feedback, peer assessment, and self assessment on the students' understanding is 54.7%.