This Author published in this journals
All Journal REKA GEOMATIKA
- Indrianawati
Jurusan Teknik Geodesi FTSP - Institut Teknologi Nasional, Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : REKA%20GEOMATIKA

Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Cirebon Tahun 2010-2016 - Indrianawati; Nadhiya D Mahdiyyah
REKA GEOMATIKA Vol 2019, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKabupaten Cirebon merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang mempunyai jumlah penduduk cukup besar. Dari tahun 2010 hingga 2016, terjadi peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Cirebon yang mengakibatkan adanya peningkatan kebutuhan lahan dan banyak terjadi alih fungsi lahan di daerah yang dekat dengan pusat pemerintahan dan pusat pertumbuhan kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan jumlah penduduk terhadap alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Cirebon antara tahun 2010 ke tahun 2016. Metode yang digunakan untuk mengetahui dampak tersebut adalah korelasi. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi antara laju pertumbuhan penduduk dengan alih fungsi lahan pertanian dapat diketahui bahwa pertumbuhan penduduk memiliki dampak yang kecil terhadap alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Cirebon tahun 2010-2016. Pengaruh dari faktor pertumbuhan penduduk terhadap alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Cirebon tahun 2010-2016 adalah sebesar 12%.Kata kunci: pertumbuhan penduduk, alih fungsi lahan, korelasiABSTRACTCirebon Regency is one of the regencies in West Java Province that has a quite large population. From 2010 to 2016, there was an increase of population in Cirebon Regency which resulted in the increase in land needs and a lot of land conversion in areas close to the government center and the city growth center. This study aims to determine the impact of changes in population on the conversion of agricultural land in Cirebon Regency between 2010 and 2016. The method used to determine these impacts is correlation. Based on the calculation of the correlation coefficient between the rate of population growth and the conversion of agricultural land, it can be known that population growth has a small impact on the conversion of agricultural land in Cirebon Regency in 2010-2016. The effect of population growth factors on the conversion of agricultural land in Cirebon Regency in 2010-2016 was 12%.Keywords: population growth, land conversion, correlation 
Pembangunan Geodatabase Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung Feri Naldi; - Indrianawati
REKA GEOMATIKA Vol 2016, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia dengan tingkat pembangunan dan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, akibatnya di Kota Bandung terjadi penurunan daya dukung lingkungan hidup. Salah satu kegiatan yang dapat digunakan untuk memberikan informasi dalam menjaga keseimbangan ekologi Kota Bandung adalah dengan inventarisasi keberadaan dan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) melalui pembangunan geodatabase RTH. Penyediaan RTH pada suatu kawasan perkotaan telah diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008, dimana proporsi RTH yang harus disediakan pada wilayah perkotaan adalah minimal sebesar 30% dari total luas wilayah kota. Pembangunan geodatabase RTH dilakukan dengan mengintegrasikan data spasial RTH dengan informasi tipologi RTH dan data foto/video RTH. Dari hasil pembangunan geodatabase dapat diketahui bahwa Kota Bandung mempunyai 22,59% RTH publik (3.802,5 Ha) dan 3,45% RTH privat (581,51 Ha) yang tersebar di seluruh Kota Bandung.Kata kunci: SIG, Ruang Terbuka Hijau (RTH), GeodatabaseABSTRACTBandung is one of the cities in Indonesia with the level of development and population growth quite rapidly. Consequently, the carrying capacity of the environment in Bandung is decrease. One of the activities that can be used to provide information in maintaining the ecological balance of Bandung is the inventory of the existence and availability of green open space through the geodatabase development of green open space. Provision of green space in an urban area has been regulated in the Regulation of the Minister of Public Works No. 05/PRT/M/2008, where the proportion of green open space should be provided in urban areas is a minimum of 30% of the total area of the city. Geodatabase development of green open space is done by integrating spatial data of green open spaces with information of green open space typology and data of photos/videos of green open space. Results from the geodatabase development showed that Bandung has 22.59% public green open space (3802.5 ha) and 3.45% private green open space (581.51 ha) which spread throughout the city of Bandung.Keywords: GIS, Green Open Space, Geodatabase