Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERKEMBANGAN PEMANFAATAN AREA KARANG BENGANG DI ANTARA DESA PAKRAMAN TEGALLALANG DAN SAPAT Made Prarabda Karma
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 6 No. 1 (2018): Juni, 2018
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.6.1.773.1-12

Abstract

ABSTRAK Ruang terbuka sebagai bagian dari sebuah kawasan memiliki ciri khas sesuai dengan kearifan lokal yang berkembang di daerah tersebut. Karang bengang sebagai salah satu konsep ruang terbuka yang ada di Bali, keberadaannya sangatlah penting mengingat fungsinya sebagai penyangga sebuah kawasan. Akan tetapi, pemahaman terhadap konsep karang bengang ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat umum sehingga menimbulkan berbagai permasalahan, seperti bibit konflik horizontal antar desa pakraman dan lain-lain. Selain dari pada itu, ditingkat peneliti juga memiliki perbedaan pendapat terkait pemahaman konsep karang bengang. Apakah dapat dimanfaatkan atau tidak dapat dimanfaatkan? Hasil tulisan yaitu secara spasial karang bengang terletak di luar permukiman tradisional, dapat dimanfaatkan ketika fungsinya bukan sebagai hutan. Perkembangan pemanfaatan karang bengang dari sebelum dimanfaatkan hingga saat ini menghasilkan suatu pola kawasan yaitu pola linier, “bentuk massa bangunan mengikuti jaringan jalan”. Peran desa pakraman dalam pemanfaatan karang bengang terbatas pada aspek kependudukan, sedangkan peran secara spasial belum dilakukan. Metode penelitian yang digunakan tergolong metode kualitatif yang dianalisis secara induktif. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi literatur dan studi instansional. Lokasi penelitian terletak di Desa Tegallalang Gianyar. Manfaat tulisan ini yaitu memperkaya konsep dan teori perencanaan kawasan serta dapat menjadi pertimbangan terhadap permasalahan keruangan antar desa pakraman di Bali. Kata kunci: Perkembangan, pemanfaatan, karang bengang, desa pakraman, Tegallalang ABSTRACT Open spaces as part of a typical fit with local wisdom that grew in the area. Karang bengang as one of the open space concept in Bali, its existence is important given its function as a buffer. However, the understanding of this concept is not much known by the general public so as to give rise to various problems, such as a horizontal conflict between seedling desa pakraman and others. Apart from that, the present researchers also have differing opinions related understanding of karang bengang. Whether or not can be utilized? The results of the writing that is in spatial karang bengang located outside the traditional settlement, can be utilized when it functions not as a forest. Development of utilization of karang bengang before utilized up to now produce a pattern region i.e. a linear pattern, "the form of the mass of the building follows the road network". Role of desa pakraman utilization in karang bengang limited aspects of population, while the role of spatial basis has not been made. The method of research used the qualitative methods that belong to be analyzed are inductively. Method of collecting data through observation, interviews, literature studies and study instansional. Research location is located in Tegallalang Village in Gianyar. The benefits of this writing that is enriching the concept and theory of planning regions and can be a consideration against the problems of spatial between the desa pakraman in Bali. Keywords: development, utilazition, karang bengang, desa pakraman, Tegallalang