Siah Khosyi’ah
Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AKIBAT HUKUM PERKAWINAN TIDAK DICATAT TERHADAP ISTRI DAN ANAK ATAS HAK KEBENDAAN MENURUT HUKUM ISLAM DI INDONESIA Siah Khosyi’ah
Asy-Syari'ah Vol 18, No 2 (2016): Jurnal Asy-Syari'ah
Publisher : Faculty of Sharia and Law, Sunan Gunung Djati Islamic State University of Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/as.v18i2.659

Abstract

This paper describes the legal consequences of marriage were not recorded on the wives and children of the right material according to Islamic law in Indonesia, so this article is focused on the history of marriage in Indonesia, marriage is not recorded, and the legal consequences of marriage were not recorded for the right material. Legal remedies that can be done to make the recognition of the state for the marriage were not recorded, namely through the filing legalitation of marriage (isbat nikah) to the Islamic Courts. In Islamic Law Compilation explained that: who has the right to apply for legalitation of marriage (isbat nikah) is a husband or wife, their children, the guardian of marriage, and interested parties.
PERDAMAIAN DALAM MENYELESAIKAN KEWARISAN Siah Khosyi’ah
ADLIYA: Jurnal Hukum dan Kemanusiaan Vol 10, No 1 (2016): ADLIYA : Jurnal Hukum dan Kemanusiaan
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.561 KB) | DOI: 10.15575/adliya.v10i1.5143

Abstract

AbstrakHukum kewarisan Islam telah banyak ditinggalkan oleh masyara­kat Islam Indonesia baik langsung atau tidak langsung. Fenomena tersebut menggambarkan bahwa sudah terjadi pembi­asan terhadap rasa kea­dilan dalam menyelesaikan waris sesuai dengan hukum kewarisan Islam. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terdapat dalam al-Qur’an mengenai ayat-ayat kewarisan memerlukan pema­haman secara jelas sesuai dengan kondisi dan rasa keadilan dengan tetap mem­per­hatikan tujuan disyari'atkannya hukum Islam. Perda­maian dalam pem­bagian waris merupakan solusi terhadap persoalan yang dinilai dekat dengan rasa keadilan, sebab nilai-nilai yang terdapat dalam perdamaian mengandung unsur kerelaan antar pihak-pihak dalam keluarga untuk menyelesaikan warisan disebabkan sesuai dengan kondisi riil ketika melakukan proses pembagian warisan.