Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA IPS MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI SEKOLAH DASAR Surya, Yenni Fitra
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 46, No 1 (2017): Lembaran Ilmu Kependidikan: April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas IV SD negeri 002 Langgini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan model Inquiri. Jenis penelian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dengan kategori cukup (67,5%) dan pada siklus II dengan kategori baik (90%). Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I, siswa yang tuntas 45% sedangkan siklus II, semua siswa tuntas (100%). Berdasarkan hasil penelitian bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 002 Langgini  
Peningkatan Hasil Belajar Siswa IPS Menggunakan Model Inkuiri Sekolah Dasar Surya, Yenni Fitra
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 46, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lik.v46i1.10155

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas IV SD negeri 002 Langgini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan model Inquiri. Jenis penelian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dengan kategori cukup (67,5%) dan pada siklus II dengan kategori baik (90%). Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I, siswa yang tuntas 45% sedangkan siklus II, semua siswa tuntas (100%). Berdasarkan hasil penelitian bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 002 Langgini.This research is motivated by the low of IPS study result of fourth graders of state elementary school of 002 Langgini. This study aims to improve the learning outcomes of IPS by using the Inquiri model. This type of research is classroom action research with the percentage of mastery of students' learning outcomes in cycle I with enough category (67,5%) and on cycle II with good category (90%). Student learning outcomes also experienced an increase that is in cycle I, students who complete 45% while cycle II, all students complete (100%). Based on the results of research that the application of inquiry learning model can improve the learning outcomes of IPS students grade IV SDN 002 Langgini
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE Rezeki, Nura; Syahrial, Syahrial; Surya, Yenni Fitra
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.467 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v3i3.301

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi pantun di kelas V SDN TI 030 Batu Belah. Metode Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dan empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi, dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2019. Subjek penelitian ini siswa kelas V yang berjumlah 26 orang, dengan jumlah siswa laki-laki 9 orang, dan siswa perempuan berjumlah 17 orang. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi, dan tes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pantun di kelas V SDN TI 030 Batu Belah pada siklus I tergolong cukup dengan rata-rata 75. Selanjutnya dari 26 orang siswa hanya 16 orang yang tuntas dengan ketuntasan klasikal 61,53%. Pada siklus II tergolong baik dengan rata-rata 81, dari 26 orang siswa terdapat 23 orang siswa yang tuntas dengan ketuntasan klasikal 88%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pantun pada siswa kelas V SDN TI 030 Batu Belah.
Penerapan Pendekatan Whole Language dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Viora, Dwi; Wahyuningsi, Endang; Surya, Yenni Fitra; Marta, Rusdial
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.281 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan “penerapan pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar”. Jenis penelitian ini adalah penelitian konseptual. Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa (1) pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa terpadu atau tidak dapat dipisah-pisahkan; (2) ada delapan komponen dalam pendekatan whole language, yaitu reading aloud, sustained silent reading, shared reading, journal writing, guided reading, guided writing, independent reading, dan independent writing; (3) ada tiga tahapan dalam penerapan pendekatan whole language, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penilaian; (4) setiap pendekatan pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan tak terkecuali Pendekatan whole language. Namun, kekurangan ini tentunya bisa diatasi ketika guru sudah bisa memahami komponena atau pun cara menerapkan pendekatan whole language.
Penerapan Pendekatan Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 002 Langgini Kabupaten Kampar Yenni Fitra Surya
Publikasi Pendidikan Vol 7, No 3 (2017)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.164 KB) | DOI: 10.26858/publikan.v7i3.3316

Abstract

This study originated from the fact low yields and students learn science in understanding the science learning difficulties in class IV SDN 002 Langgini. This is because the teachers do not give lessons in accordance with the concrete situation of the students. One solution to overcome this problem is to use a problem-solving approach.approach Problem solving is an approach to developing reasoning power, skill, and creativity in problem-solving so that students can improve learning outcomes, thus the purpose of this study was to describe the learning outcome in the fourth-grade science students with the approach. problem solvingThis study uses qualitative and quantitative approach to the form of research is classroom action research. This study was conducted in two cycles. The research was conducted in the fourth-grade SDN 002 Langgini. Collecting data in this study using techniques of documentation, observation, and tests. Data were analyzed using qualitative and quantitative data analysis. Improved student learning outcomes in science learning with approach problem-solving in each cycle can be seen from the average value of 70.1 with a percentage of completeness 71% in the first cycle and the average value of 83.1 with a percentage of completeness 93% in the second cycle.
PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 006 LANGGINI KABUPATEN KAMPAR Yenni Fitra Surya
ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL PGSD FIP UNIMED Vol 7, No 2 (2017): ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL PGSD FIP UNIMED
Publisher : FIP Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/esjpgsd.v7i2.7270

Abstract

Research background of low learning outcomes of science class V students under the mastery of 85%. The purpose of research to improve learning outcomes. This research is a classroom action research (PTK). The research was conducted in class V SDN 006 Langgini academic year 2016/2017 with total 23 students. Based on the results of the discussion and analysis concluded through the application of discovery method can improve students' science learning outcomes. Increased teacher activity is due to teachers are accustomed to using discovery methods. Student learning outcomes have increased from cycle I to cycle II. Students' learning outcomes before action averaged 57%, then on cycle I get 63%. Cycle II gets an average of 95%. Keywords: Learning Outcomes, Discovery Method, IPA
Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Metode Survey, Question, Read, Recite Review (SQ3R) Di Sekolah Dasar Yuyun Yuyun; Yenni Fitra Surya; Mufarizuddin Mufarizuddin
Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 2 No. 2 (2020): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.933 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v2i2.1143

Abstract

Batam Kota. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru kelas. Penelitian ini terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas V SDN 001 Batam Kota, terdiri dari 26 peserta didik terdapat 14 peserta didik laki-laki dan 12 peserta didik perempuan. Metode pengumpulan data menggunakan tes tertulis dan observasi. Tes tertulis digunakan untuk mengukur keterampilan membaca pemahaman sedangkan lembar observasi bertujuan mengamati aktivitas peserta didik dan aktivitas guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode SQ3R dapat meningkatkan keterampilan membaca peserta didik kelas V SDN 001 Batam Kota. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah peserta didik yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata dan nilai ketuntasan klasikal. Nilai rata-rata dan persentase ketuntasan klasikal siklus I pertemuan I 66,92 dan 30,76%, siklus I pertemuan II nilai rata-rata 74,03 dengan persentase ketuntasan klasikal 46,15% meningkat pada siklus II pertemuan I dengan rata-rata nilai 79,80 dengan pesentase ketuntasan klasikal 73,07% dan meningkat lagi menjadi 92,50 dengan persentase 92,30% siklus II pertemuan II. Dengan demikian penggunaan metode SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman peserta didik kelas V di SDN 001 Batam Kota.
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRI TERBIMBING DISEKOLAH DASAR Hotmayati Sitorus; Yenni Fitra Surya
Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 2 No. 2 (2020): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.885 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v2i2.1204

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan proses pada mata pelajaran IPA siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah AL-Ikhlas, Batam. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses melalui inquiri terbimbing pada mata pelajaran IPA.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model penelitian yang digunakan yaitu model Spiral kemmis dan Taggart. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah AL-Ikhlas, Batam. Data yang dikumpulkan adalah data proses pembelajaran menggunakan inquiri terbimbing pada mata pelajaran IPA. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi.Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Data yang diperoleh dari hasil observasi dianalisi secara deskkriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif adalah cara membandingkan skor pengamatan dari hasil setiap siklus. Sedangkan deskriptif kualitatif adalah dengan menjelaskan proses pembelajaran menggunakan inquiri terbimbing yang dilakukan pada setiap siklus.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan inquiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses IPA siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah AL-Ikhlas, Batam. Adapun langkah-langkah yang dilakukan berdasarkan model inquiri terbimbing dalam proses pembelajaran yaitu mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi , merumuskan masalah yang ditemukan, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen sederhana,menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Peningkatan ditunjukkan dengan pencapaian keterampilan proses siswa pada mata pelajaran IPA saat pratindakan termasuk kategori kurang yaitu hanya mencapai 43,12 dan hanya ada 3 siswa (15%) yaang mendapat nilai diatas KKM. Setelah diberikan tindakan pada siklus I yaitu dengan menerapkan metode inquiri terbimbing dalam pembelajaran IPA, keterampila siswa meningkat dengan rata-rata 65% dan ada 13 siswa (65%) yang mendapat nilai KKM. Pada siklus II pencapaian keterampilan proses meningkat mencapai rata-rata 86,25% dan siswa yang mendapat nilai diatas KKM terdiri dari 17 siswa (90%) setelah dilakukan perbaikan pada tahap merumuskan hopotesis, melakukan eksperimen sederhana, dan menganalisis data dalam melaksanakan inquiri terbimbing.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IV MI AL-FALAH Nurul Aini; Yenni Fitra Surya; Putri Hana Pebriana
Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 2 No. 2 (2020): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.239 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v2i2.1246

Abstract

Penelitian ini di latarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV MI Al-Falah Teratak. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan model problem based learning (PBL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan model problem based learning (PBL) pada siswa kelas IV MI Al-Falah Teratak. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus.Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dan empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi, dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September jumlah laki-laki 4 orang, dan siswa perempuan berjumlah 6 orang siswa. Teknik pengumpulan berupa dokumentasi, observasi, dan tes. Pada siklus I hasil kemampuan berpikir kritis siswa tergolong kurang dengan persentase 50%. Selanjutnya pada siklus II dengan persentase 90% dengan kategori sangat baik. Dari 10 orang siswa hanya 9 orang siswa yang tuntas dengan ketuntasan klasikal 80%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model problem based learning (PBL)dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV MI Al-Falah Teratak Tahun ajaran 2020/2021.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIRED STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR Siska Mardhotillah; Yenni Fitra Surya; Zulfah Zulfah
Journal on Teacher Education Vol. 2 No. 1 (2020): Journal On Teacher Education
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.87 KB) | DOI: 10.31004/jote.v2i1.1229

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis karangan narasi dengan menggunakan model Paired Story Telling pada peserta didik kelas V SD Negeri 002 Pasir Sialang. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dan empat tahap. Subjek penelitian ini peserta didik kelas V yang berjumlah 16 orang, dengan jumlah peserta didik laki-laki 6 orang dan peserta didik perempuan berjumlah 10 orang. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa keterampilan menulis karangan narasi peserta didik kelas V SDN 002 Pasir Sialang pada siklus I tergolong rendah dengan rata-rata 69,2. Selanjutnya dari 16 orang peserta didik hanya 8 orang yang tuntas, sedangkan ketuntasan belajar klasikal 50%. Pada siklus II sudah baik, dengan rata-rata 78, dan dari 16 orang peserta didik terdapat 12 orang peserta didik yang tuntas, sedangkan ketuntasan belajar klasikal 75%.