Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI PERILAKU BULLYING SISWA SEKOLAH DASAR Usmaedi Usmaedi; Sapriya Sapriya; Nurul Mualimah
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 16, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/supremasi.v16i1.20405

Abstract

Penelitian ini menyajikan tinjauan literatur tentang optimalisasi pendidikan kewarganegaraan dalam mengatasi perilaku bullying yang terjadi di sekolah dasar. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah dasar memiliki arti penting bagi siswa pada pembentukan pribadi warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bulliying adalah suatu bentuk kekerasan anak (child abuse) yang dilakukan teman sebaya kepada seseorang (anak) yang lebih ‘rendah’ atau lebih lemah untuk mendapatkan keuntungan atau kepuasan tertentu. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang atau sekelompok orang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang dan dilakukan dengan perasaan senang. Metode Penelitian dilakukan dengan desain kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui kajian literatur dilakukan dengan studi dokumen. Kajian literatur adalah analisis, evaluasi kritis dan sintesis pengetahuan yang relevan dengan masalah yang ingin disampaikan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa bentuk bullying yang paling sering dialami adalah bullying verbal, fisik, dan relasional. Bentuk bullying verbal berupa memanggil dengan panggilan yang buruk, membentak, mengancam. Bentuk bullying Fisik berupa mendorong, memukul, berkelahi, mengambil barang, mengunci di kamar mandi. Sementara bentuk bullying relasional adalah mengucilkan dan memfitnah. Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar, diharapkan mampu membentuk karakter murid dan mampu membantu murid memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang baik, cerdas, terampil, dan bertanggung jawab. Peran penting untuk mengoptimalisasi tindakan bullying adanya peran dari lingkungannya baik di sekolah, keluarga maupun masyarakat agar perilaku bullying tidak berulang terjadi.
PENGEMBANGAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) DENGAN DESAIN PEDATI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI PROGRAM STUDI PGSD Eka Nurul Mualimah; Usmaedi Usmaedi; Aan Subhan Pamungkas; Puji Siswanto; Elih Solihatulmilah
Jurnal keilmuan dan Kependidikan dasar Vol 13 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/primary.v13i2.5190

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang sangat cepat, dan mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah aspek pendidikan. Pendidikan saat ini harus mampu mengintegrasikan dengan kemajuan IPTEK tersebut, hal ini merupakan dinamika yang tidak bisa dihindarkan. Selain itu dengan mewabahnya virus covid-19 ini menuntut manusia untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, salah satunya adalah proses pembelajaran yang awalnya menggunakan sistem tatap muka di kelas, beralih ke sistem tatap maya atau belajar di rumah masing-masing yang dikenal dengan learning from home (LFH). Untuk menunjang kegiatan LFH tersebut guru dan siswa perlu disiapkan sebuah platform pembelajaran yang dapat mengakomodir kegiatan guru dan siswa secara daring (online). Paltform pembelajaran yang dimaksud adalah Learning Management System (LMS). Adapun tujuan penelitian ini adalah mengembangkan LMS bagi mahasiswa dengan mengkombinasikan aktivitas syncronous atau asyncronous. Kombinasi kedua aktivitas tersebut mengacu pada prinsip PEDATI (Pelajari, Dalami, Terapkan dan Evaluasi). Pengembangan LMS dengan prinsip PEDATI dikembangkan dengan menggunakan model ADDIE yaitu Analisis, Desain, Development, Implementasi, dan Evaluasi. Berdasarkan uji ahli media pembelajaran dan uji ahli Pendidikan, dapat diketahui bahwa pengembangan LMS PEDATI layak untuk di terapkan kepada mahasiswa, dan layak digunakan sebagai pendamping pembelajaran Bahasa Indonesia yang dipadukan dengan blended learning.
The Use of Cooperative Learning Method Type of Listening Team to Increase Students’ Learning Outcomes in Social Studies at 4th Grade of Elementary School Usmaedi Usmaedi; Bunyamin Maftuh; Hamdan Hamdan; Siti Nurbayani K; Puji Siswanto
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 8 No. 4 (2022): October-December
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v8i4.4051

Abstract

Cooperative learning (CL) has a pivotal role in the teaching and learning process to achieve better academic performance using an attractive teaching trait. This study aims at investigating the use of the Cooperative Learning method type listening team, knowing the students’ response and their learning outcomes in a social science subject. The study is conducted at one of the Public Elementary schools in Rangkasbitung. Classroom Action Research was employed in this study. The Cooperative Learning method type of listening team was conducted within 2 cycles. There are 22 students as the subjects of the current study. The data of the study were collected using two research instruments, they are observation and written test. The results of the study revealed that the activities of both teachers and students in the learning process using a Cooperative Learning type listening team improve students’ learning outcomes. The level of students’ learning mastery in the pre-cycle was 24%, in cycle 1 was 48% and in cycle 2 the passing grade reached 79%. While, the activities of teachers and students increased by 75% in the use of cooperative learning methods of the previous team listening and learning outcomes of students also increased, and 75% of the number of students achieved the standard of minimum completeness of mastery learning predetermined. Based on the data findings, it can be highlighted that the CL method type listening team is an effective method to improve both students’ learning outcomes and their activities during the class.  
Digital Society: Masa Depan, Tantangan Bagi Nasionalisme Fakhry Amin; Suyatmo Suyatmo; Yustina Sri Ekwandari; Muh. Safar; Usmaedi Usmaedi
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 1 : Al Qalam (Januari 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i1.1792

Abstract

Kecepatan pertukaran informasi berkembang dengan sangat cepat sejak kemunculan internet. Hal ini membuat kita perlu melihat hal baru apa yang akan terjadi di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tantangan yang dapat muncul dalam digital society, serta bagaimana langkah yang dapat dilakukan untuk menangani tantangan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data yang digunakan di dalam penelitian ini berasal dari hasil penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini kemudian menemukan bahwa keberadaan internet kedepannya dapat membuat adanya suatu kewarganegaraan universal yang bersifat digital. Oleh karenanya, Pendidikan media dapat berfungsi untuk menghindari masa depan negatif yang diakibatkan oleh kemunculan masyarakat digital.