Fitje Losung
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI BEBERAPA SPONS DARI PERAIRAN SALIBABU KEPULAUAN TALAUD Maradou, Remus B; Losung, Fitje; Mangindaan, Remmy EP; Lintang, Rosita AJ; Pelle, Wilmy E; Sambali, Hariyani
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 7, No 3 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.3.2019.24511

Abstract

ABSTRAKSpons merupakan salah satu komponen terumbu karang yang berpotensi sebagai senyawa bioaktif namun belum banyak dimanfaatkan. Penelitian ini diarahkan untuk menperoleh beberapa ekstrak kasar spons dari perairan Salibabu Kepulauan Talaud, menentukan aktivitas antibakteri dari beberapa ekstrsk kasar spons serta membandingkan aktivitas antibakteri fraksi spons terhadap bakteri uji E. coli dan S. aureus. Hasil identifikasi spons ditemukan sebanyak tiga spesies yang terdiri dari: Siphonodictyon sp., Ircinia sp., Dysidea sp. Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak kasar, fraksi air, metanol dan heksan menggunakan metode difusi agar dengan bakteri uji E. coli dan S. aureus. Ekstrak kasar siphonodictyon sp dan fraksi air dari ekstrak ini menunjukan aktivitas antibakteri tertinggi.Kata kunci : Spons, Antibakteri, E. coli, S. aureus
UJI AKTIVITAS LARVASIDA NYAMUK Aedes aegypti DARI BEBERAPA EKSTRAK ASCIDIAN Moerid, M. Subhan; Mangindaan, Remy E. P.; Losung, Fitje
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 1 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.1.1.2013.1281

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by virus through Aedesaegypti mosquitoes as the vector. The disease is spreading across the world andendanger and threaten human life. Measures in controlling the vector using the commonlarvaside “abate” are in adequate and less affective. The objectives of the research is tofind out larvaside extracted from three kinds of ascidian. The each ascidians (Polycarpaaurata, Didemnum molle and Rophalaea crassa) were extracted with ethanol, and thecrude extracts were subjected to larvasidal test by dissolving in water containing thelarvae. The remarkable extract activity was partition in ethyl acetate, hexane andbuthanol. The results show that extract of Polycarpa aurata has the highest activity. Theactivity of fractions show that ethyl acetate at 100 ppm reveals the highest mortality oflarvae 100% in 8 hours, followed by hexane fraction (12 hours) then buthanol fraction (18hours). All the fractions (Ethyl acetate, Hexane and Buthanol) could totality kill the larvaewithin 24 hours which is comparable to the abate.
Skrining aktivitas antibiotik jamur simbion pada spons di perairan Malalayang Sihombing, Frengky; Bara, Robert; Losung, Fitje
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 1 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.5.1.2017.14934

Abstract

Penelitian tentang antibiotik dari jamur simbion pada spons di Periaran Malalayang telah dilakukan. Metode isolasi jamur berdasarkan Bara et al 2013. Pengujian antibakteri menggunakan metode Kirby-Bauer yang dimodifikasi. Jamur yang memperlihatkan aktivitas antibiotik yang kuat dikultivasi statis dan di induksikan bakteri S.aureus dalam media nasi. Pemberian bakteri pada kultur jamur bermaksud untuk memicu adanya aktivitas antibiotik yang lebih kuat melalui jalur biosintesis senyap (Silence Biosynthetic Pathway). Isolat jamur di maserasi dengan metanol 80 %. Ekstrak dipartisi dengan beberapa pelarut (etil asetat, n-heksan, metanol dan air) untuk memperoleh fraksi n-heksan, metanol dan air. Tiap fraksi diuji kembali aktivitas antibiotiknya.  Diperoleh 11 isolat jamur dari spons laut, tiga isolat jamur yaitu isolat jamur 1.1, 1.2  dan 2.1 menunjukkan aktivitas antibiotik terkuat terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Fraksi metanol menunjukkan  aktivitas antibiotik yang kuat dan melebihi antibiotik yang digunakan. Hal ini berarti senyawa yang dikandung fraksi metanol bersifat semipolar. Induksi bakteri tidak memberikan pengaruh terhadap aktivitas antibiotik.
Bioprospeksi antibakteri beberapa jenis spons dari Perairan Pangalisang Bunaken Liem, Jeksen; Bara, Robert; Sumilat, Deiske; Warouw, Veibe; Losung, Fitje; Wantasen, Adnan
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 7, No 1 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.1.2019.22813

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai panjang pantai 99.093 km2 yang kaya akan terumbu karang dan biota laut lainnya. Salah satu biota yang banyak diteliti adalah spons.  Wilayah laut Indonesia merupakan salah satu pusat penyebaran terbesar spons di dunia dan diperkirakan terdapat sekitar 830 spesies yang hidup tersebar di wilayah ini. Sampel penelitian yaitu beberapa jenis spons yang diambil dari Perairan Pangalisang Bunaken. Metode yang digunakan pada penelitian ini untuk pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak sampel spons adalah metode difusi agar. Hasil pengujian aktivitas antibakteri dari kelima ekstraksi memperlihatkan hanya ekstrak A.chromis dan C.aerizusa yang aktif terhadap bakteri B.megaterium dengan nilai hambat rata-rata sebesar  17,6 mm dan 15,0 mm, sedangkan pada bakteri E.coli hanya ekstrak A.chromis yang memiliki aktivitas antibakteri dengan nilai rata-rata 15,0 mm. Kesimpulan dari penelitian ini, telah dilakukan ekstraksi 5 spons yaitu, Liosina paradoxa, Theonella sp, Aoptos chromis, Callyspongia aerizusa dan Haliclona sp. menggunakan metode maserasi yakni etanol. Dari 5 spons yang berhasil di uji aktivitas antibakteri hanya ekstrak A.chromis dan ekstrak C.aerizusa yang menunjukan aktivitas daya hambat terhadap bakteri B.megaterium, sedangkan pada bakteri E.coli hanya ekstrak A.chromis yang memiliki zona hambat dari kelima ekstrak yang di uji.
Lektin Dari Spons Cliona varians Asal Perairan Malalayang Manado Sulasi, Fritawati; Mangindaan, Remy E. P.; Losung, Fitje
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 2 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.1.2.2013.2095

Abstract

Lektin telahditemukan di berbagai organisme termasuk organisme laut seperti spons. Spons Cliona varians dari perairan Brazilmemiliki aktivitas lektin. Namun belum diteliti aktivitas lektin dari spons C. varians dari perairan Manado.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas lektin dari spons C. varians dan menentukan sisi pengikatgula. Ekstraksi menggunakan metode Moura dkk.(2006). Spons disentrifus menggunakan tris HCl setelah itu dimurnikan denganaseton hingga diperoleh ekstrak lektin. Hasil pengujian menunjukkan bahwa spons C. varians pada perairan Manadomemiliki aktivitas lektin hingga pada konsentrasi 3750 ppm. Namun sisi pengikatgula dari lektin tersebut belum bisa ditentukan.
Substansi anti bakteri dari jamur endofit pada mangrove Avicennia marina Ramadan, Febrian; Bara, Robert; Losung, Fitje; Mangindaan, Remy; Warouw, Veibe; Pratasik, Silvester
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.6.1.2018.20115

Abstract

Mangrove merupakan suatu  tumbuhan yang kaya akan senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif yang terdapat dalam bagian-bagian mangrove tidak selalu berasal dari tanaman mangrove itu sendiri, melainkan  dari organisme lain yang mensintesis senyawa bioaktif di dalam bagian mangrove.  Dengan demikian ada kemungkinan terdapat jamur atau bakteri endofit yang hidup atau tinggal di tumbuhan mangrove dan berperan sebagai penghasil bioaktif yang sebenarnya.  Telah diisolasi enam isolat jamur endofit asal mangrove Avicennia marina yang tumbuh di Peariran Pantai tasik Ria, kabupaten Minahasa. Pengujian aktivitas antibakteri dalam penelitian ini menggunakan metode Kirby-Bauer yang dimodifikasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini terdapat isolat jamur endofit dari mangrove Avicennia marina.  Hanya 2 isolat jamur endofit yaitu A.M.D. 1.1.1. dan 1.1.2. yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri B. megaterium dan E. coli.  Analisis mikroskopik dari kedua isolat berdasarkan bentuk miselium mengindikasikan kedua isolat  ini yaitu Aspergillus cf. flavus dan Talaromyces sp. Ekstrak kedua isolat jamur kemudian fraksinasi dan  diperoleh 3 fraksi yaitu fraksi air, etanol dan n-heksan.  Dari ketiga fraksi semuanya memiliki aktivitas antibakteri.  Hal ini menunjukkan bahwa senyawa dari isolat jamur endofit bersifat polar,semi polar dan non polar.  Hasil spektrofotometri menunjukkan bahwa senyawa antibakteri dari isolat jamur strain Aspergillus cf. flavus dan Talaromyces spmerupakan senyawa yang berbeda. Fraksi aktif dari strain Aspergillus cf. flavus dan Talaromyces spterdapat pada fraksi n-heksan, etanol dan air. Ketiga fraksi ini memiliki perbedaan pola serapan UV
POTENSI ANTIBAKTERI BINTANG LAUT DARI PERAIRAN PANTAI KELURAHAN TONGKAINA MANADO Piter, Delpris; Angkouw, Esther D; Losung, Fitje
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 7, No 3 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.3.2019.24431

Abstract

Starfish is one of the species of the asteroidean class, and is grouped into phylum echinoderms. Echinoderms consist of approximately 6000 species and all live in sea water. Starfish is one source bioactive compounds. Active compounds from starfish have been known to have activities antioxidant, antibacterial, anti-inflammatory, antifungal and immunostimulatory, there are also blue starfish that are potential as antitumor and antibacterial agents. This study aims to obtain crude extracts from several types of starfish, and testing the antibacterial activity of crude starfish extracts against bacteria Streptococcus agalactiae, Escherichia coli and  Staphylococcus aureus. Test the antibacterial activity of crude starfish extracs Protoreaster nodosus, Achaster tipycus, dan Linckia laevigata against bacteria E. coli, S. aureus, dan S. agalactiae use the agar diffusion method by means of a well.  L. l extract  can inhibit bacteria e. coli at an extract concentration of 1000 mg/ml with a diameter of inhibitory zone 11.0 mm, whereas at a concentration of 750 mg/ml the test bacteria can still grow on the bacteria S. agalactiae and S. aureus can still grow even though the extract has be given  L. l Keywords: Potential Starfish, Antibacterial Activity, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, and Streptococcus agalactiae Bintang laut merupakan salah satu spesies dari kelas Asteroidea, dan dikelompokkan kedalam filum Echinodermata. Filum Echinodermata  terdiri atas kurang lebih 6000 spesies dan semuanya hidup di air laut. Bintang laut  merupakan salah satu sumber penghasil senyawa bioaktif. Senyawa aktif dari bintang laut telah diketahui memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, antifungi dan imunostimulator, ada juga bintang laut biru yang potensial sebagai antitumor dan agen antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak kasar dari beberapa jenis bintang laut, dan menguji aktivitas antibakteri ekstrak kasar bintang laut terhadap bakteri Streptococcus agalactiae, Escherichia coli dan  Staphylococcus aureus. Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak kasar bintang laut Protoreaster nodosus, Achaster tipycus, dan Linckia laevigata terhadap bakteri E. coli, S. aureus, dan S. agalactiae mengggunakan metode difusi agar dengan cara sumur. Ekstrak L. l mampu menghambat bakteri E.coli pada konsentrasi ekstrak 1.000 mg/ml dengan diameter zona hambat 11.0 mm, sedangkan pada konsentrasi 750 mg/ml bakteri uji masih bisa bertumbuh pada bakteri S. agalactiae dan S. aureus masih dapat bertumbuh walaupun telah diberikan ekstrak L. l.Kata Kunci : Potensi Bintang Laut, Aktivitas Antibakteri, Streptococcus agalactiae, Escherichia coli and  Staphylococcus aureus
Uji aktivitas antibakteri spons Plakortis sp. yang dikoleksi dari perairan Bunaken Pasodung, Aditya; Losung, Fitje; Angkouw, Esther; Lintang, Rosita; Mantiri, Desy; Sumilat, Deiske
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.6.1.2018.20192

Abstract

Spons merupakan hewan yang termasuk dalam filum Porifera dan salah satu hewan yang hidup pada ekosistem terumbu karang. Biota laut ini diketahui sebagai sumber senyawa-senyawa yang berpotensi dalam bidang farmasetika, diantaranya sebagai antibakteri. Sampel spons Plakortis sp. yang diperoleh dari perairan Pulau Bunaken diambil ekstrak kasarnya melalui proses evaporasi lalu difraksinasi dengan teknik reversed phase kromatografi kolom, menggunakan kombinasi pelarut dH2O: metanol menjadi 6 fraksi. aktivitas antibakteri dari sampel spons Plakortis sp. terhadap E. coli dan S. aureus dianalisis dengan metode difusi agar. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu fraksi 1,2,3,4, dan 6 memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli dan S. aureus dan fraksi 5 tidak memiliki aktivitas. Dua fraksi diantaranya memiliki aktivitas tertinggi dengan diameter rata-rata zona hambat yaitu fraksi 1 dengan diameter zona hambat (16,6 mm), fraksi 2 diameter zona hambat (17,3 mm) terhadap S. aureus, dan untuk E. coli diameter zona hambat fraksi 1 yaitu (17,6 mm) dan fraksi 2 (16,6 mm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktivitas fraksi ODS spons Plakortis sp. memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat antibakteri.
AKTIVITAS SENYAWA ANTIBAKTERI DAN ANTI-UV DARI Phyllidia varicosa (Cuvier, 1804) DAN BAKTERI SIMBIONNYA (NUDIBRANCHIA GASTROPODA) DARI PERAIRAN TANJUNG MANDOLANG, MINAHASA Ukar, Melania; Bara, Robert A; Rumengan, Inneke F M; Losung, Fitje; Salaki, Meiske; Warouw, Veibe
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 8, No 2 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.8.2.2020.28767

Abstract

Phyllidia varicosa is an organism belongs to the order Nudibranchia, which is commonly known as a sea rabbit. This organism is able to synthesize secondary metabolites from food. The purpose of this study was to obtain P. varicosa extract and symbiotic bacterial extract from P. varicosa, then determine the antibacterial activity of P. varicosa extract and the symbionic bacteria extract against Escherichia coli DSM498, Bacillus megaterium DSM32T and anti-UV activity. P. varicose symbiotic bacterial were isolated and extracted. The results obtained 5 bacterial isolates. The results of antibacterial assay of isolates PhVa 1.1, PhVa 1.3, PhVa 2.1, PhVa 2.3 and PhVa 2.4 shown that these isolates have an antibacterial activity against E. coli DSM498 and B. megaterium DSM32T. Anti-UV assay results shown an absorption at UV-A with the highest value of 1.991 at λ 340 nm. Keywords: Nudibranchia, Phyllidia varicosa, Antibacterial, Anti-UV, Escherichia coli, Bacillus megaterium Abstrak Phyllidia varicosa merupakan organisme yang termasuk dalam ordo Nudibranchia, yang umumnya dikenal sebagai kelinci laut. Organisme ini mampu mensintesis metabolit sekunder dari bahan makanannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan ekstrak P. varicosa dan ekstrak bakteri simbion dari P. varicosa, kemudian mengamati aktivitas antibakteri dari ekstrak P. varicosa dan ekstrak bakteri simbionnya terhadap bakteri Escherichia coli DSM498 dan Bacillus megaterium DSM32T serta menguji aktivitas anti-UV. Bakteri yang bersimbion dengan P. varicosa diisolasi dan diekstraksi, lalu diuji bioaktivitas antibakteri dan diuji anti-UV terhadap ekstrak P. varicosa dan ekstrak bakteri simbionnya. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu didapatkan 5 isolat bakteri. Hasil uji aktivitas antibakteri yaitu isolat PhVa 1.1, PhVa 1.3, PhVa 2.1, PhVa 2.3 dan PhVa 2.4 memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli DSM498 dan B. megaterium DSM32T. Hasil uji anti-UV menunjukkan serapan pada UV-A dengan nilai tertinggi 1,991 pada λ 340 nm. Kata kunci: Nudibranchia, Phyllidia varicosa, Antibakteri, Anti-UV, Escherichia coli, Bacillus megaterium
ISOLASI DAN SKRINING AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI BAKTERI SIMBION NUDIBRANCHIA Phyllidiella pustulosa dan Thuridilla lineolata Arie, Ade Kurniawan; Lintang, Rosita A J; Mangindaan, Remy E P; Windarto, Agung B; Losung, Fitje; Longdong, Sammy N J
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 8, No 2 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.8.2.2020.28768

Abstract

Nudibranchs are marine invetebrates belongs to the class of Gastropoda that are able to camouflage and develop a self-defense systems. Marine bacteria contain chemicals compunds that have potentials on marine drugs discovery through the secondary metabolism. The purpose of this study was to isolate the symbiotic bacteria from nudibranches Phylidiella pustulosa and Thuridilla lineolate and to screen the antibacterial activity of these bacterial isolates against Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Isolation and culture of the symbiotic bacteria was made on B1 (solid) media. The results of the antibacterial assay showed that the symbiotic bacterial isolates from Phylidiella pustulosa and Thuridilla lineolate were able to inhibit the growth of the Staphylococcus aureus and Escherichia coli test. Keywords: nudibranch, Phyllidiella pustulosa, Thuridilla lineolate, bacteria, antibacterialAbstrakNudibranch adalah avetebrata laut dalam kelas Gastropoda yang mampu melakukan kamuflase dan mengembangkan sistem pertahanan diri. Bakteri laut mengandung senyawa kimia yang berpotensi sebagai bahan obat-obatan yang dihasilkan melalui metabolit sekunder. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengisolasi bakteri yang bersimbion dengan nudibranch Phylidiella pustulosa dan Thuridilla lineolate, kemudian mengamati aktivitas antibakteri dari isolat bakteri tersebut terhadap Escherichia coli danStaphylococcus aureus. Isolasi dan kultur bakteri yang bersimbion dibuat pada media B1 (padat). Skrining aktivitas antibakteri menunjukkan isolat bakteri yang bersimbion dengan nudibranch Phylidiella pustulosa dan Thuridilla lineolate mampu menghambat pertumbuhan organisme uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kata kunci: nudibranch, Phyllidiella pustulosa, Thuridilla lineolate, bakteri, antibakteri