Perancangan Prototype Pengubah Udara Kotor menjadi Udara Bersih dengan Teknik Ionisasi, merupakan teknologi alternatif untuk mengatasi pencemaran udara. Teknik Ionisasi terjadi akibat terbentuknya plasma dan efek lucutan korona pada media udara, yang terjadi dengan memberikan tegangan tinggi pada dua elektroda berbeda jenis yang saling berhadapan. Metode perancangan prototye adalah menggunakan pendekatan analisis kualitatif dengan menganalisis data hasil pengukuran volume polutan di dalam kotak kubus dengan dimensi 10x7x5 cm3 dan elektroda yang digunakan jenis jarum dan plat. Pengukuran asap dilakukan menggunakan sensor asap MQ-9 sebagai alat ukur asap dengan menitik beratkan pada pengukuran kadar CO. Hasil pengukuran berupa tegangan output sensor VRL dan akan dikonversi dengan menggunakan sensitivity characteristic sensor MQ-9 dengan menentukan nilai Rs/Ro untuk memperoleh satuan PPM. Pengukuran dilakukan pada dua kondisi, pengukuran di ruang terbuka dan pengukuran di tabung ionisator/tabung pembersih udara. Pengukuran di ruang terbuka dilakukan di ruang ber-AC bebas asap, ruang publik perkotaan dan ruang perbukitan. Hasil pengukuran di ruang ber-AC dengan Rs/Ro menit ke-1 hingga ke-10 adalah 4,1 â 17,2, kadar CO dalam PPM tidak terbaca oleh sensor karena berada diluar range sensitivity characteristic sensor MQ-9. Hasil pengukuran di ruang publik perkotaan rasio Rs/Ro dalam range 1,3-1,4 dengan kadar CO 450-465 PPM. Hasil pengukuran di ruang perbukitan menit ke-1 hingga ke-5 rasio Rs/Ro adalah 2,3 â 2,0 dengan kadar CO dalam PPM tidak terbaca, pada menit ke-6 hingga ke-10 rasio Rs/Ro adalah 1,8-1,3 dengan kadar CO 200-460 PPM. Pengukuran di dalam tabung ionisator atau tabung pembersih udara dilakukan dalam tiga tahap. Data hasil pengukuran di dalam tabung ionisasi pada proses pembersihan awal menit ke-1 hingga ke-2 rasio Rs/Ro adalah 1,4 â 1,9 dengan kadar CO 450 â 200 PPM, menit ke-3 hingga ke-10 rasio Rs/Ro 2,1 â 4,6 dengan kadar CO dalam PPM tidak terbaca oleh sensor karena berada diluar range sensitivity characteristic sensor MQ-9. Tahap pemberian kontaminan asap sario Rs/Ro dari menit ke-1 hingga ke-10 adalah 1,3-1,2 dengan kadar CO 460-470 PPM. Tahap pembersihan udara menit ke-1 hingga ke-4 rasio Rs/Ro 1,2-1,4 dengan kadar CO 490-450 PPM menit ke-5 hingga ke-10 rasio Rs/Ro 2,2-2,9 dengan kadar CO dalam PPM tidak terbaca oleh sensor karena berada diluar range sensitivity characteristic sensor MQ-9. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar asap mengandung kontaminan CO di ruang terbuka relatif kecil pada ruang ber-AC dan besar pada daerah ruang publik perkotaan. Hasil penelitian pengukuran di dalam tabung ionisasi menunjukkan bahwa proses ionisasi terjadi dengan baik dengan kenaikan rasio Rs/Ro dari menit ke-1 hingga ke-10 dari 1,2-2,9. Pada rasio Rs/Ro 2,2-2,9 kadar CO tidak dapat dikonversi dalam bentuk PPM sesuai dengan grafik sensitivity characteristic sensor MQ-9. Hal ini menunjukkan bahwa kadar CO di dalam tabung ionisasi semakin berkurang dan proses ionisasi/pembersihan udara terjadi dengan baik.Keyword: Asap, CO , sensitivity characteristic, PPM, rasio