Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perubahan Garis Pantai di Perairan Muara Sungai Musi Hubunganya dengan Sedimentasi Beta Susanto Barus; Ellis Nurjuliasti Ningsih; Melki Melki
Jurnal Kelautan Tropis Vol 23, No 2 (2020): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v23i2.6708

Abstract

Musi Estuary is strongly influenced by various land activities such as plantations, industry, agriculture and others. These activities have a negative effect on the condition of these waters, one of which is sedimentation. Sedimentation is an important factor that must be considered during development such as port construction and reclamation. This study aims to analyzed the dynamics of shoreline changes in the Musi Estuary, South Sumatra associated with sediment characteristics and sedimentation rates in the area. This research was carried out by installing a sediment trap for 14 days. Trapped sediments were taken once a week and calculated the volume and rate of sediment accumulation. The results showed that the dominant sedimentary characteristics in Musi Estuary were dominated by clay and mud with sediment accumulation rates ranging from 86,63-97,97 mg/cm2/day. The results of the dynamics of shoreline changes in the form of abrasion at stations 2, 3, 4, 5 and 6 and sedimentation at Station 1. The highest land change by abrasion was found at station 6 with land changes ± 129, 83 meters in 5 years and land changes by sedimentation at station 1 with a reduction in land ± 13.31 meters in 5 years.  Muara Sungai Musi merupakan perairan muara yang sangat dipengaruhi oleh berbagai aktivitas daratan seperti perkebunan, industri, pertanian dan lain-lain. Aktivitas tersebut memberikan efek negatif terhadap kondisi perairan tersebut, salah satunya adalah sedimentasi. Sedimentasi menjadi faktor penting yang harus diperhatikan pada saat melakukan pembangunan seperti pembangunan pelabuhan dan reklamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika perubahan garis pantai di Perairan Muara Musi, Sumatera Selatan dikaitkan dengan karakteristik sedimen dan laju sedimentasi di daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2019 dan pengambilan sampel dilakukan dengan memasang sedimen trap selama 14 hari. Sedimen yang terperangkap diambil seminggu sekali dan dihitung volume dan laju akumulasi sedimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sedimen yang dominan di Muara Musi didominasi oleh tanah liat dan lumpur dengan tingkat akumulasi sedimen berkisar antara 86,63-97,97 mg/cm2/hari. Hasil dinamika perubahan garis pantai dalam bentuk abrasi di stasiun 2, 3, 4, 5 dan 6 dan sedimentasi di stasiun 1. Perubahan lahan oleh abrasi tertinggi ditemukan di stasiun 6 dengan perubahan lahan ±129,83 meter dalam 5 tahun dan perubahan lahan oleh sedimentasi di stasiun 1 dengan pengurangan lahan ±13,31 meter dalam 5 tahun.
Hubungan N-Total dan C-Organik Sedimen Dengan Makrozoobentos di Perairan Pulau Payung, Banyuasin, Sumatera Selatan Beta Susanto Barus; Riris Aryawati; Wike Ayu Eka Putri; Ellis Nurjuliasti; Gusti Diansyah; Elyakim Sitorus
Jurnal Kelautan Tropis Vol 22, No 2 (2019): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.922 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v22i2.3770

Abstract

The quality of water was seen from the macrozoobenthos community analysis that lives in it. The purpose of this research is to know the relation N-total and C-organic in sediment with macrozoobenthos in Payung Island of Banyuasin Regency. This research uses purposive sampling method. Sampling and macrozoobenthic samples using Ekman grab. The types of macrozoobenthos found to consist of Bivalvia class (Nassarius distortus, Abra Soyae), Gastropoda (Septaria linatea, Epitonium pallasi), Polychaeta (Nereis sp) and Oligochaeta (Lumbriculus sp). The dominant macrozoobenthos composition is Nereis sp. The C-organic content in the waters sediments of Payung Island ranged from 10.52 to 17.92% (moderate to high criteria) and N-total ranged from 0.61 to 1.14% (high and very high criteria), C/N ratio ranged from 10 to 29. This indicates that sediment of Payung Island had undergone balance mineralization process and immobilization. The results of linear regression analysis show that C-organic and N-total have a positive relationship with the abundance of macrozoobenthos Kualitas suatu perairan dapat dilihat dari analisa komunitas makrozoobentos yang hidup di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara kandungan N-total dan C-organik sedimen dengan makrozoobentos di Perairan Pulau Payung. Metodologi penelitian meliputi; pengambilan data parameter fisika kimia (suhu, salinitas, pH, dan DO). Pengambilan sampel sedimen dan makrozoobentos menggunakan ekman grab. Hasil dari penelitian ini, Jenis makrozoobentos yang ditemukan terdiri atas kelas Bivalvia (Nassarius distortus, Abra Soyae), Gastropoda (Septaria linatea, Epitonium pallasi), Polychaeta (Nereis sp) dan Oligochaeta (Lumbriculus sp). Komposisi makrozoobentos yang mendominasi yakni Nereis sp. Kandungan C-organik di sedimen perairan Pulau Payung berkisar 10,52-17,92% (kriteria sedang sampai tinggi) untuk N-total berkisar antara 0,61-1,14% (kategori tinggi dan sangat tinggi), sedangkan C/N rasio berkisar antara 10-29. Hal ini menunjukkan sedimen Pulau Payung telah mengalami proses mineralisasi dan imobilisasi seimbang. Hasil analisis regresi linear  menunjukkan C-organik dan N-total memiliki hubungan yang positif  dengan  kelimpahan makrozoobenthos.
Pengenalan dan Pelatihan Fish Finder kepada Masyarakat Nelayan di Desa Sungsang IV Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Beta Susanto Barus; Riris Aryawati; Muhammad Hendri; Andi Agussalim; Gusti Diansyah; Sefti Heza Dwinanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat (abdira) Vol 2, No 1 (2022): Abdira, Januari
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v2i1.82

Abstract

Sungsang IV Village is a village where most of the residents work as fishermen. The waters around this village have great fishery potential. The results of fish catches by fishermen are felt to be less than optimal due to a lack of knowledge about the latest technology in fishing. Fish Finder is one alternative that can be given to solve this problem because this tool can function to detect the presence of fish. Most of the residents of Sungsang IV Village don't know about the Fish Finder tool. This service activity aims to provide introduction and training regarding the use of Fish Finder to detect the presence of fish. The enthusiasm of the community is very visible from the number of training participants that exceeds the targeted number. This training is carried out by presenting material and direct practice of using the tool to make it easier for participants to understand the operating steps. The results of the evaluation of the questionnaire conducted showed that all participants felt very helpful with the training in the use of this Fish Finder tool.
Perancangan Kunci Pintu otomatis dengan Personal Identification Number (PIN) Berbasis Mikrokontroler ATMega8535 untuk Siswa SMA Negeri 2 Banyuasin I Sarmayanta Sembiring; Hadir Kaban; Jorena Bangun; Beta Susanto Barus; Muhammad Ali Buchari
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 13, No 4 (2022): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v13i4.5902

Abstract

Telah dilaksanakan pelatihan perancangan kunci pintu otomatis dengan personal identification number (PIN) berbasis Mikrokontrler  ATMega8535 pada hari sabtu, tanggal tanggal 2 november tahun 2019 yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Banyuasin I. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk menambah wawasan, minat, kreativitas dan inovasi kepada siswa dan menjadikan kegiatan pelatihan ini sebagai pemicu bagi siswa untuk berpartisipasi dalam kompetisi inovasi di bidang teknologi menggunakan mikrokontroler. Perangkat keras yang digunakan dalam pelatihan ini terdiri dari solenoid door lock, relay, keypad 3x4, LCD 16 x 2, push button switch, buzzer dan mikrokontroler ATMega8535. Perangkat lunak yang digunakan dalam pelatihan ini menggunakan Basic Compiler AVR. Pelatihan ini menghasilkan prototipe kunci pintu otomatis menggunakan PIN dan meningkatkan pemahaman siswa tentang aplikasi mikrokontroler. Peningkatan kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan dengan benar pada post test 45,5% dari sebelumnya hanya mampu menjawab dengan benar 21,5% pada pre test menunjukkan peningkatan pemahaman siswa tentang mikrokontroler dan aplikasinya.