Maria Santi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANAN BELANDA DALAM PERANG SAUDARA ANTARA KAUM PADRI DAN KAUM ADAT DI MINANGKABAU PADA ABAD KE-19 Maria Santi; Sukardi Sukardi; Nelly Ermarita
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 1, No 2 (2015): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v1i2.536

Abstract

ABSTRAK              Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah peranan Belanda dalam perang saudara antara kaum Padri dan kaum Adat di Minangkabau abad ke-19?”, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Belanda dalam perang saudara antara kaum Padri dan kaum Adat di Minangkabau abad ke-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah (historis). Langkah-langkah yang digunakan dalam metode ini meliputi, heuristik, interpretasi, historiografi. Penelitian ini berhubungan dengan kenyataan yang terjadi pada masa lampau. Data-data yang terkumpul digambarkan dengan kata-kata atau kalimat kemudian dianalisis. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan teknik dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yaitu menggunakan teknik kualitatif. Pada awal abad ke-19 terjadi perang saudara di Minangkabau, antara kaum Padri (ulama) dan kaum Adat. Perang ini diakibatkan adanya kebiasaan-kebiasan buruk yang dilakukan oleh masyarakat, seperti main judi, minum-minuman dan menyabung ayam. Pada tahun 1803 pulang tiga orang haji, yaitu Haji Miskin, Haji Sumanik dan Haji Peobang, melihat kebiasaan yang dilakukan masyarakat maka timbul suatu keinginan untuk mengadakan pembersihan yang berdasarkan ajaran Al-Qur’an dan Hadis. Perang ini terjadi pada tahun 1803-1821 dari peperangan yang terjadi kaum Adat mulai terdesak, pada saat itu Sumatra Barat berada di bawah kekuasaan Inggris namun atas dasar perjanjian London, Inggris terpaksa menyerahkan Sumatera Barat kepada Belanda. Kaum Adat yang mulai terdesak mendatangi pemerintah Belanda untuk meminta bantuan dan pada tahun 1821 dimulainya perang antara kaum Padri dan Belanda, namun dengan kekuatan militer yang dimiliki oleh Belanda, kekuasaan Padri berhasil dipatahkan pada tahun 1838, pada saat itu juga kekuasaan Belanda berhasil ditanamkan. Kata kunci: perang saudara, kaum padri, kaum adat, Minangkabau.