Derajad Sulistyo Widhyharto
Universitas Gadjah Mada

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kontestasi Identitas dalam Transisi Kaum Muda Indonesia Derajad Sulistyo Widhyharto
Jurnal Studi Pemuda Vol 5, No 2 (2016): Pemuda, Perlawanan, dan Inklusivitas
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2535.579 KB) | DOI: 10.22146/studipemudaugm.37964

Abstract

-
Youth Within Transition: Recent Developments in Education and Employment in Yogyakarta Alexander Michael Tjahjadi; derajad sulistyo Widhyharto
Jurnal Studi Pemuda Vol 6, No 1 (2017): PEMUDA DAN BONUS DEMOGRAFI
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6226.673 KB) | DOI: 10.22146/studipemudaugm.38032

Abstract

Yogyakarta as a parameter for the development of national education offers potential young and educated human resources. It is hoped that this potential will trigger youth’s productivity to contribute in the demographic bonus and national development. From the perspective of economic growth, Yogyakarta tends to have an increasing trend when compared to that of national economy which tends to decline. However, the increasing trend can become a problem when the educated youth are unproductive and fails to transition from education field to working field. The data of Yogyakarta’s GDRP from 2003 to 2013 shows a dependency on the trading, tourism and services sectors. Optimism towards those three sectors do show a percentage increase, but it is not in sync with the education potential and employment for the youth. There is a transition from young labour who are self- or family-employed into low-rank employees and paid labor. There are at least two effects of this phenomenon. First, the data shows that the number of unemployed youth become stagnant with high school as the highest completed education. This indicates a hindrance for transition among youth from secondary education to higher education. Second, this obstacle prevents youth from moving into a higher income bracket and traps them in below-average wages. In reality, economic growth is still reliant on the services and consumption sectors, thus a transitory approach is needed that can involve the youth not as an object but as a main feature of  Special Region of Yogyakarta is needed.
Kebijakan, Risiko, dan Perlindungan Sosial Alternatif dalam Transisi Pemuda di Jawa Tengah Muhammad Rosyid Budiman; Farid Ali Syahbanaf; Yanti Nurhasanah; Derajad Sulistyo Widhyharto; Aditya Rizki Pratama
Jurnal Studi Pemuda Vol 7, No 1 (2018): Angkatan Kerja Muda Inklusif
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.46 KB) | DOI: 10.22146/studipemudaugm.42908

Abstract

Jawa Tengah merupakan provinsi dengan persentase penduduk miskin terbesar di Pulau Jawa. Tingginya angka kemiskinan disebabkan berbagai faktor yang saling terkait seperti birokrasi dan pemerintahan, ketersediaan infrastruktur, serta akses pendidikan dan informasi. Salah satu masalah terpenting terkait birokrasi dan pemerintahan di Indonesia adalah mengenai belum optimalnya pelaksanaan perlindungan sosial.  Studi ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisa pemuda rentan (miskin dan difabel) di Jawa Tengah dengan mengetahui bagaimana mereka melalui transisi menuju dunia kerja tanpa sistem perlindungan sosial yang memadai. Tanpa perlindungan sosial yang memadai pemuda dihadapkan pada risiko-risiko tanpa proteksi dari negara. Permasalahan terkait ketersediaan pendidikan, jaminan kesehatan, dan ketersediaan lapangan kerja adalah beberapa isu strategis yang menjadi perhatian. Dengan peran pemerintah yang belum optimal, pemuda diharuskan mencari alternatif untuk melindungi diri dari risiko-risiko seperti putus sekolah, pengangguran, dan kemiskinan yang berkelanjutan. Pemuda rentan di Jawa Tengah mengambil pilihan-pilihan yang berbeda sesuai dengan tantangan yang dihadapi dan pilihan yang tersedia. Terdapat perbedaan pilihan yang diambil oleh pemuda daerah pinggir (periphery) seperti Jawa Tengah dengan pemuda dari daerah pusat seperti Jakarta. Perbedaan akses terutama pada infrastruktur fisik dan akses informasi menjadi salah satu pembeda utama pilihan-pilihan yang dimiliki dan diambil oleh pemuda rentan dalam mencari alternatif substitusi perlindungan sosial formal dari pemerintah.
Kontestasi Identitas dalam Transisi Kaum Muda Indonesia Derajad Sulistyo Widhyharto
Jurnal Studi Pemuda Vol 5, No 2 (2016): Pemuda, Perlawanan, dan Inklusivitas
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.37964

Abstract

-
Youth Within Transition: Recent Developments in Education and Employment in Yogyakarta Alexander Michael Tjahjadi; derajad sulistyo Widhyharto
Jurnal Studi Pemuda Vol 6, No 1 (2017): PEMUDA DAN BONUS DEMOGRAFI
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.38032

Abstract

Yogyakarta as a parameter for the development of national education offers potential young and educated human resources. It is hoped that this potential will trigger youth’s productivity to contribute in the demographic bonus and national development. From the perspective of economic growth, Yogyakarta tends to have an increasing trend when compared to that of national economy which tends to decline. However, the increasing trend can become a problem when the educated youth are unproductive and fails to transition from education field to working field. The data of Yogyakarta’s GDRP from 2003 to 2013 shows a dependency on the trading, tourism and services sectors. Optimism towards those three sectors do show a percentage increase, but it is not in sync with the education potential and employment for the youth. There is a transition from young labour who are self- or family-employed into low-rank employees and paid labor. There are at least two effects of this phenomenon. First, the data shows that the number of unemployed youth become stagnant with high school as the highest completed education. This indicates a hindrance for transition among youth from secondary education to higher education. Second, this obstacle prevents youth from moving into a higher income bracket and traps them in below-average wages. In reality, economic growth is still reliant on the services and consumption sectors, thus a transitory approach is needed that can involve the youth not as an object but as a main feature of  Special Region of Yogyakarta is needed.
Kebijakan, Risiko, dan Perlindungan Sosial Alternatif dalam Transisi Pemuda di Jawa Tengah Muhammad Rosyid Budiman; Farid Ali Syahbanaf; Yanti Nurhasanah; Derajad Sulistyo Widhyharto; Aditya Rizki Pratama
Jurnal Studi Pemuda Vol 7, No 1 (2018): Angkatan Kerja Muda Inklusif
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.46 KB) | DOI: 10.22146/studipemudaugm.42908

Abstract

Jawa Tengah merupakan provinsi dengan persentase penduduk miskin terbesar di Pulau Jawa. Tingginya angka kemiskinan disebabkan berbagai faktor yang saling terkait seperti birokrasi dan pemerintahan, ketersediaan infrastruktur, serta akses pendidikan dan informasi. Salah satu masalah terpenting terkait birokrasi dan pemerintahan di Indonesia adalah mengenai belum optimalnya pelaksanaan perlindungan sosial.  Studi ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisa pemuda rentan (miskin dan difabel) di Jawa Tengah dengan mengetahui bagaimana mereka melalui transisi menuju dunia kerja tanpa sistem perlindungan sosial yang memadai. Tanpa perlindungan sosial yang memadai pemuda dihadapkan pada risiko-risiko tanpa proteksi dari negara. Permasalahan terkait ketersediaan pendidikan, jaminan kesehatan, dan ketersediaan lapangan kerja adalah beberapa isu strategis yang menjadi perhatian. Dengan peran pemerintah yang belum optimal, pemuda diharuskan mencari alternatif untuk melindungi diri dari risiko-risiko seperti putus sekolah, pengangguran, dan kemiskinan yang berkelanjutan. Pemuda rentan di Jawa Tengah mengambil pilihan-pilihan yang berbeda sesuai dengan tantangan yang dihadapi dan pilihan yang tersedia. Terdapat perbedaan pilihan yang diambil oleh pemuda daerah pinggir (periphery) seperti Jawa Tengah dengan pemuda dari daerah pusat seperti Jakarta. Perbedaan akses terutama pada infrastruktur fisik dan akses informasi menjadi salah satu pembeda utama pilihan-pilihan yang dimiliki dan diambil oleh pemuda rentan dalam mencari alternatif substitusi perlindungan sosial formal dari pemerintah.
Kearifan Lokal dan Finansial Masyarakat Temon Sesudah Pembebasan Lahan YIA Chiquitha Tiara Fithiadi Sedjati; Qonita Luthfia Alimah; Langit Gemintang Muhammad Hartono; Salsabila Nur Aini; Malik Anwar; Derajad Sulistyo Widhyharto
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol 8, No 1 (2021): July
Publisher : Departemen Sosiologi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jps.v8i1.69249

Abstract

Tujuan dari tulisan ini adalah untuk melihat bagaimana kearifan lokal memainkan peran dalam keputusan ekonomi masyarakat dan bagaimana kearifan lokal dapat diintegrasikan dalam literasi finansial melalui pendekatan kontekstual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mendapatkan  mendalam dari sudut pandang subjek terhadap suatu fenomena. Hasil penelitian adalah (1) kearifan lokal masih berperan penting dalam keputusan ekonomi masyarakat. Nilai gemi, nastiti, dan ngati-ngati serta filosofi tuna satak bathi sanak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. (2) Mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam literasi finansial bukan berarti semata-mata mengikuti nalar masyarakat, tetapi berusaha untuk berusaha untuk menyelaraskan nilai tersebut dengan prinsip ekonomi.