Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PADA PD. BPR BKK BANJARHARJO KABUPATEN BREBES DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD P., Medi Tri; Lukiastuti, Fitri; Rachmansyah, Yanuar
PRESTASI Vol 10, No 2 (2012): Desember Prestasi
Publisher : PRESTASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.745 KB)

Abstract

This research was conducted at the scope of PD BPR BKK Bandarharjo, Regency of Brebes. The aims of research were: (1) to analyze organizational performance by conventional concept through CAMEL criterion dan Balanced Score Cards concept through four perspectives. (2) to analyze the difference between performance appraisal results between conventional concept and Balanced Score Card concept.The focus of research was application of Balanced Score Card concept in management performance appraisal. Population of research was financial report data from merger process since 2007 until 2010 and population of depositors was 2.946 persons at 2010 and population of employees was 42 persons. Sample of financial report was assorted from 2008 until 2010. Whereas, the number of samples of employees were 100 persons.Both primary and secondary data were used in this research. Primary data was obtained through interview to get information from the respondent and questionnaires to measure customers satisfaction level. Later, to the questionnaires, validity and reliability test were conducted. Through both test, validity and reliability criterions could be fulfilled.To measure institutional performance, conventional appraisal through CAMEL criterion and appraisal based on Balanced Score Card method were applied. CAMEL criterion including Capital, Assets Quality, Management, Earning, and Liquidity. Whereas, performance appraisal based on Balanced Score Card method including financial, customers, internal process, and growth and learning perspectives.Based on both performance appraisal methods, several conclusions formulated were:  (1) Institutional performance appraisal through conventional concept that was focused on only financial aspects just could give historical results and it could not measure non financial performance. (2) Institutional performance appraisal through  four Balanced Score Cards perspectives criterions (financial, customers, internal process, and growth and learning perspectives) showed that generally, this financial institution had been able to run the business well. (3) There was difference between performance appraisal through conventional concept and Balanced Score Cards criterions. It indicated that conventional method could measure corporate success level from financial point of view only. Whereas, Balanced Score Cards concept could give more comprehensive information because it could give performance appraisal from both dinancial and non financial aspects and being able to create new strategy in the future.Keywords: CAMEL, Balanced Score Cards, dan institutional performance
INTEGRASI MANAJEMEN STRATEJIK DAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN UKM Lukiastuti, Fitri; Rachmansyah, Yanuar
PRESTASI Vol 8, No 2 (2011): Desember Prestasi
Publisher : PRESTASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.745 KB)

Abstract

Pemikiran stratejik telah menjadi suatu keharusan bagi para pengusaha (entrepreneurs) di masa persaingan global saat ini, perubahan teknologi dan meningkatnya dinamika pasar. Seperti yang telah dipaparkan dalam teksbook-teksbook terkemuka mengenai kewirausahaan/entrepreneurships, pengembangan sebuah rencana bisnis (business plan) merupakan sebuah elemen penting dalam keberhasilan usaha kewirausahaan (entrepreneurial venture). Tetapi tidak semua pengusaha (entrepreneurs) dan usaha kecil dan menengah (UKM) menyandarkan keberhasilan mereka pada rencana-rencana bisnis, karena mereka cenderung untuk melakukan perluasan, dan bukan untuk memformulasikan diri mereka, walaupun praktek-praktek formulasi rencana bisnis, perencanaan stratejik dan pengambilan keputusan sistematis dapat dianggap sebagai sebuah penentu kunci keberlangsungan dan keberhasilan UKM (Zimmerer dan Scarborouh, 1996). Namun, dalam penelitian-penelitian sebelumnya, hubungan antara perencanaan stratejik dan pertumbuhan UKM yang memasukkan berbagai elemen perencanaan stratejik belum banyak mendapat perhatian. Dalam tulisan ini, penulis mengusulkan bahwa perencanaan stratejik dapat dipertimbangkan sebagai sebuah prediktor penting bagi pertumbuhan UKM. Kata Kunci : entrepreneurial actions, strategic actions, innovation, internasionalisasi, pembelajaran organisasi, pengelolaan dan tim manajemen puncak, pertumbuhan, perencanaan stratejik, wealth.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA STIE BANK BPD JATENG UNTUK MENJADI ENTREPRENEUR Lukiastuti, Fitri; Marfuah, Ismiati
PRESTASI Vol 4, No 01 (2009): Juni PRESTASI
Publisher : PRESTASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.745 KB)

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peranan STIE Bank BPD Jateng dalam memotivasi mahasiswa menjadi entrepreneur atau wirausahawan, untuk mengetahui faktor apa yang memotivasi mahasiswa STIE Bank BPD Jateng untuk menjadi entrepreneur atau wirausahawan, untuk mengetahui seberapa besar peranannya dalam memotivasi mahasiswa menjadi entrepreneur atau wirausahawan dan untuk mengetahui apakah kurikulum kewirausahaan yang diberikan sudah sesuai atau perlu perubahan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa STIE Bank BPD Jateng peserta mata kuliah SIM (Sistem Informasi Manajemen) angkatan 2007-2008 sebanyak 40 orang. Seluruh anggota populasi diambil sebagai sampel penelitian ini. Adapun alat analisis yang digunakan adalah Analisis Faktor. Analisis faktor adalah suatu analisa yang digunakan untuk mereduksi, meringkas dari banyak variabel ke dalam satu atau beberapa faktor, proses ini identik dengan proses penggalian faktor dari kumpulan variabel yang ada (Widayat, 2004:195).Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa faktor yang paling dominan memotivasi mahasiswa menjadi wirausahawan adalah faktor kesempatan, faktor kepuasan dan faktor kebebasan. Ketiga faktor itulah yang membuat mereka berkeinginan menjadi wirausahawan. Penelitian ini sangat membantu pihak perguruan tinggi dalam memberikan informasi kepada para mahasiswanya bahwa menjadi wirausahawan akan mendapatkan beberapa kesempatan, kebebasan dan kepuasan. Proses penyampaian ini harus sering dilakukan sehingga mahasiswa semakin termotivasi untuk memulai berwirausaha. Sebab banyak mahasiswa merasa takut menghadapi resiko bisnis yang mungkin muncul yang membuat mereka membatalkan rencana bisnis sejak dini. Motivasi yang semakin besar pada mahasiswa menyebabkan wadah yang disiapkan oleh pihak perguruan tinggi tidak sia-sia melainkan akan melahirkan wirausahawan muda yang handal.Kata kunci : kewirausahaan, wirausaha, motivasi, analis faktor.
PENGARUH ORIENTASI WIRAUSAHA DAN KAPABILITAS JEJARING USAHA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA UKM DENGAN KOMITMEN PERILAKU SEBAGAI VARIABEL INTERVIENING (Studi Empiris pada Sentra UKM Batik di Sragen, Jawa Tengah) Lukiastuti, Fitri
Jurnal Organisasi dan Manajemen Vol 8 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In order to be able to seize the opportunities that a dynamic operating environment opens up, entrepreneurial SMEs have to reconfigure their existing asset base and processes. This study explores the effect of behavioral commitment on entrepreneurial orientation process and a firms reconfiguring network capabilities on performance by using survey data from 105 owners/manajers of batik SMEs in Sragen batik centrer, Central Java. Our findings indicate that indirectly, a SMEs entrepreneurial orientation have higher influence on SMEs performance through behavioral commitment; and reconfiguring network capabilities have an effect on its international performance and provide empirical support for the dynamic capability view of the firm. Entrepreneurial orientation process combined with behavioral commitment reconfiguring capabilities constitutes a potential source of competitive advantage. Dalam rangka untuk mendapatkan peluang usaha di lingkungan yang dinamis dan terbuka, UKM yang berorientasi wirausaha harus mengkonfigurasi lagi proses-proses bisnis dan asset yang dimiliki saat ini. Studi ini mengeksplorasi pengaruh komitmen perilaku terhadap proses orientasi wirausaha dan pengaruh konfigurasi kapabilitas jejaring perusahaan/UKM terhadap kinerja usaha. Penelitian ini menggunakan metode survey. Data yang digunakan berasal dari 105 pemilik/manajer UKM batik di sentra batik Kabupaten Sragen. Temuan dari penelitian ini adalah: secara tidak langsung orientasi wirausaha mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja usaha UKM yang dimediasi oleh variabel komitmen perilaku; dan rekonfigurasi kapabilitas jejaring usaha mempunyai pengaruh terhadap kinerja internasionalnya dan memberikan bukti dukungan empiris terhadap pandangan kapabilitas dinamis perusahaan. Proses orientasi wirausaha dikombinasikan dengan komitmen perilaku mekonfigurasi lagi kapabilitas yang menjadi sumber potensial keunggulan daya saing.
PENGARUH ORIENTASI WIRAUSAHA DAN KAPABILITAS JEJARING USAHA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA UKM DENGAN KOMITMEN PERILAKU SEBAGAI VARIABEL INTERVIENING (Studi Empiris pada Sentra UKM Batik di Sragen, Jawa Tengah) Lukiastuti, Fitri
Jurnal Organisasi Dan Manajemen Vol 8 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.044 KB)

Abstract

In order to be able to seize the opportunities that a dynamic operating environment opens up, entrepreneurial SMEs have to reconfigure their existing asset base and processes. This study explores the effect of behavioral commitment on entrepreneurial orientation process and a firms reconfiguring network capabilities on performance by using survey data from 105 owners/manajers of batik SMEs in Sragen batik centrer, Central Java. Our findings indicate that indirectly, a SMEs entrepreneurial orientation have higher influence on SMEs performance through behavioral commitment; and reconfiguring network capabilities have an effect on its international performance and provide empirical support for the dynamic capability view of the firm. Entrepreneurial orientation process combined with behavioral commitment reconfiguring capabilities constitutes a potential source of competitive advantage. Dalam rangka untuk mendapatkan peluang usaha di lingkungan yang dinamis dan terbuka, UKM yang berorientasi wirausaha harus mengkonfigurasi lagi proses-proses bisnis dan asset yang dimiliki saat ini. Studi ini mengeksplorasi pengaruh komitmen perilaku terhadap proses orientasi wirausaha dan pengaruh konfigurasi kapabilitas jejaring perusahaan/UKM terhadap kinerja usaha. Penelitian ini menggunakan metode survey. Data yang digunakan berasal dari 105 pemilik/manajer UKM batik di sentra batik Kabupaten Sragen. Temuan dari penelitian ini adalah: secara tidak langsung orientasi wirausaha mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja usaha UKM yang dimediasi oleh variabel komitmen perilaku; dan rekonfigurasi kapabilitas jejaring usaha mempunyai pengaruh terhadap kinerja internasionalnya dan memberikan bukti dukungan empiris terhadap pandangan kapabilitas dinamis perusahaan. Proses orientasi wirausaha dikombinasikan dengan komitmen perilaku mekonfigurasi lagi kapabilitas yang menjadi sumber potensial keunggulan daya saing.
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI YANG DIMEDIASI OLEH KOMITMEN ORGANISASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN BREBES Limbarwati, Sri; Lukiastuti, Fitri
Magisma: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Vol 7 No 2 (2019): MAGISMA
Publisher : Magister Manajemen STIE Bank BPD Jateng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35829/magisma.v7i2.55

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Brebes, baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan mediasi variabel komitmen organisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai RSUD Kabupaten Brebes sebanyak 87 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus, sehingga seluruh pegawai RSUD Kabupaten Brebes sebanyak 87 pegawai dijadikan sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder, kemudian dilanjutkan dengan analisis jalur dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 19. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai. Sedangkan pengaruh tidak langsung menunjukkan bahwa kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasional. Hal ini menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasional mampu memediasi variabel kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja pegawai maka manajemen RSUD Kabupaten Brebes perlu menerapkan nilai-nilai kepemimpinan dan budaya organisasi yang positif agar terbentuk komitmen organisasional yang kuat dari para pegawai.
Determinan Perilaku Kunjungan Lansia Ke Posyandu Dengan Dukungan Keluarga Sebagai Variabel Moderasi Ermawati, Dewi; Lukiastuti, Fitri
Management & Accounting Expose Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/mae.v2i2.100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kunjungan lansia, serta dukungan keluarga dalam memoderasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kunjungan lansia ke Posyandu Lansia. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode survei yang dilaksanakan di Desa Gejagan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. Tehnik sampling menggunakan total sampling. Tehnik analisis data menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengetahuan, sikap dan dukungan masyarakat berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku kunjungan lansia ke Posyandu Lansia. Adapun akses dan pekerjaan tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku kunjungan lansia ke Posyandu Lansia. Dukungan keluarga terbukti mampu memoderasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kunjungan lansia.
ORIENTASI WIRAUSAHA, ORIENTASI PASAR DAN KINERJA UKM: PENGARUH MEDIASI STRATEGI COST LEADERSHIP DI MASA PANDEMI COVID 19 (Studi Pada UKM Laundry di Kota, Semarang) Lukiastuti, Fitri
Magisma: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Vol 9 No 2 (2021): MAGISMA
Publisher : Magister Manajemen STIE Bank BPD Jateng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35829/magisma.v9i2.192

Abstract

Kinerjausaha merupakan keberhasilan ataupunkegagalan organisasi dalam menjalankan tugasdan fungsi pokokdalam rangkamewujudkan sasaran, target dan tujuan, Suatuperusahaanperlumemperhatikanfaktor-faktoryangmempengaruhikinerjanya.Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuipengaruh mediasistrategikepemimpinanbiayapada hubungan orientasi wirausaha dan orientasi pasar terhadap kinerja UKM. Objek penelitian ini adalah UKM laundry di Kota Semarang dengan jumlah sampel sebanyak 100 UKM laundry. Metode pengumpulan data menggunakanmetodeprobabilitysampling.Analisisdenganpath analysis (analisis jalur).Hasil analisismenunjukkanorientasi pasar danorientasi wirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap strategi kepemimpinanbiaya. Orientasipasar,orientasiwirausahadanstrategikepemimpinanbiayaberpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKMlaundry, dan strategi kepemimpinanbiaya mampu memediasi pengaruh orientasi wirausaha dan orientasi pasar terhadapkinerjaUKMlaundrydiKota Semarang.