Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

KEMAMPUAN AMELIORASI PADA BUDIDAYA PADI UNTUK PENURUNAN CEKAMAN FE Mela Maulida; Nurwulan Agustiani; Wagiono Wagiono; Fawzy Muhammad Bayfurqon
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 2 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i2.6143

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk dapat mengurangi salah satu permasalahan dalam budidaya dan produksi tanaman padi di Indonesia khususnya pada lahan rawa pasang surut. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan, menggunakan padi varietas Inpari 30 Ciherang Sub1. Media yang di gunakan yaitu larutan hara Yoshida yang di tambahkan Fe dan pH yang telah di modifikasi agar sesuai dengan lahan rawa pada umumnya. Sistem tanam yang di gunakan adalah hidroponik Dutch Bucket System. Media tumbuh menggunakan pakis, wadah tanaman menggunakan ember plastik dengan volume 8 liter, penambahan volume larutan Yoshida di lakukan 1 minggu sekali. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa pengaruh nyata akibat pengelolaan hara dan bahan amelioran terhadap tinggi tanaman, dan skoring cekaman Fe pada daun yang di lakukan pada umur 30, 50, 70 HST dan menjelang panen, kehijauan daun umur 30 hst, bobot jerami dan gabah per pot, dan bobot 1000 butir. Perlakuan P2 memberikan hasil terendah pada pengamatan skoring Fe umur 50, 70 hst dan menjelang panen, memberikan hasil tertinggi pada pengamatan tinggi tanaman 70 hst (88,50), gabah per pot (34,02), dan bobot 1000 butir (23,76). perlakuan P3 (pemberian pupuk sesuai PUTR dan kapur 125% dari rekomendasi PUTR) memberikan hasil terendah pada pengamatn skoring Fe umur 50, 70 hst dan menjelang panen, memberikan hasil tertinggi pada tinggi tanaman menjelang panen (87,83), kehijauan daun 30 hst 40,47 dan pengamatan bobot kering jerami (43,30).
PENGARUH PADA BERBAGAI TINGKAT KEMASAKAN DARI BEBERAPA VARIETAS BENIH PADI (Oryza sativa L.) BERAMILOSA TINGGI DAN SEDANG TERHADAP MUTU BENIH MELALUI ANALISIS KANDUNGAN KLOROFIL Nasabilah Putri Rulvi; Mira Landep Widiastuti; Fawzy Muhammad Bayfurqon; Muhammad Yamin Samaullah
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 1 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i1.5616

Abstract

Penelitian mengenai pengaruh kemasakan benih menjadi tolok ukur baru yang dapat mencerminkan viabilitas dan vigor. Hubungan klorofil dengan viabilitas dan vigor benih sangat berkaitan karena secara alamiah proses pemasakan atau penuaan benih. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium BBPadi. Tujuannya untuk mengetahui hubungan antara tingkat kemasakan benih padi melalui analisis kandungan klorofil dalam benih yang nantinya dapat berpengaruh terhadap viabilitas dan vigor benih padi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu fase masak benih yang terdiri dari tiga taraf yaitu M1=Fase Masak Muda, M2=Fase Masak Sedang, M3=Fase Masak Tua. Faktor kedua adalah varietas benih terdiri dari delapan taraf yang digunakan yaitu, V1=Situ Bagendit, V2=Inpari Gemah, V3=Inpari 48 Blas, V4=Inpari 16 Pasundan, V5=Inpari 30 Ciherang Sub1, V6=Inpari 32 HDB, V7=Inpari 47 WBC, V8=PB 42. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 96 satuan percobaan. Pengaruh perlakuan diuji dengan analisis sidik ragam dan apabila uji F pada taraf 5% hasilnya menunjukkan signifikan maka untuk mengetahui perlakuan yang paling baik dilanjukan dengan uji DMRT taraf 5%. Selanjutnya untuk mengetahui hubungan antar variabel pengamatan pada penelitian ini dilakukan uji korelasi dan regresi sederhana dengan dimana (y) pada viabilitas dan vigor benih sebagai peubah tetap sedangkan (x) pada kandungan klorofil sebagai peubah bebas. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat interaksi fase masak dan varietas terhadap kandungan klorofil, viabilitas, vigor dan kadar air benih. Terdapat perlakuan terbaik viabilitas dan vigor benih yaitu pada fase masak tua (M3) varietas inpari 48 Blas (V3) dan Inpari 16 Pasundan (V4) dan terdapat hubungan antara kandungan klorofil dengan viabilitas dan vigor benih hal ini karena tingkat kemasakan benih sangat berpengaruh terhadap mutu benih tersebut.
PENGARUH INTERAKSI PEMBERIAN AMPAS TAHU DAN PUPUK ORGANIK CAIR SUPER A-1 TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae (Bull). Singer) Vivian Rizky Hassan; Ani Lestari; Fawzy Muhammad Bayfurqon
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 2 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i2.6068

Abstract

Peningkatan produktivitas dalam budidaya jamur merang memerlukan adanya inovasi berupa variasi penambahan media tumbuh yang memiliki nutrisi tinggi dengan harga yang cukup efisien. Salah satu alternatif solusi penambahan media adalah dengan pemanfaatan limbah pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh komposisi media penambahan ampas tahu yang optimal terhadap produksi jamur (Volvariella volvaceae (Bull.) Singer). Penelitian dilaksanakan di kumbung jamur merang Karang Anyar, Desa Gempol Kolot, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat pada bulan Oktober sampai November 2021. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Terdapat dua faktor yang terdiri dari sembilan perlakuan dalam empat kali ulangan, sehingga seluruhnya terdapat 36 unit percobaan. Faktor pertama adalah penambahan ampas tahu pada media tumbuh yang terdiri dari tiga taraf, yaitu : P1(penambahan 30%), P2 (penambahan 50%), dan P3 (penambahan 70%), sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi pupuk Super A-1 yang terdiri dari 3 taraf yaitu, A1 (10 cc/liter), A2 (15 cc/liter), dan A3 (20 cc/liter). Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat interaksi signifikan pada faktor penambahan POC dengan dosis 20 cc terhadap bobot total jamur dengan rerata bobot mencapai 0,85 kg.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN POC KOTORAN BURUNG WALET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Iyana Nasruddin; Fawzy Muhammad Bayfurqon; Yayu Sri Rahayu
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 46, No 2 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v46i2.4345

Abstract

Onion production must always be increased. Liquid organic fertilizers affect the growth and development of soil microbes and the nutrients contained in POC will be absorbed more quickly by plants. Guano or swallow droppings originating from the swallow cultivator building are currently not widely used and further processed, even though the waste can be used as fertilizer that can fertilize plants. This study aims to obtain the POC dose of swallow droppings that provide the highest growth effectiveness and yield in shallot (Allium ascalonicum L.) plants.The research method used was a single factor Randomized Block Design (RBD), namely the dose of POC with 7 treatments that were repeated 4 times, namely treatment A (Without NPK and POC (control (-)), B (NPK 600 kg / ha (control (+)), C (POC 3 l / ha + NPK 300 kg / ha), D (POC 6 l / ha + NPK 300 kg / ha), E (POC 9 l / ha + NPK 300 kg / ha), F (POC 12 lt / ha + NPK 300 kg / ha), G (POC 15 l / ha + NPK 300 kg / ha). Data were analyzed using variance (ANOVA) and DMRT at the 5% level. Based on the results of the study, the dosage of swallow droppings POC did not have a significant effect on all components of growth and yield. This shows that POC made from swallow droppings has not been able to increase the growth and production of shallot plants.
Pengaruh Aplikasi Kompos Kulit Kopi Sanggabuana Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kailan (Brassica Oleraceae L. Var, Nita) Suryana Firdaus; Fawzy Muhammad Bayfurqon; Rika Yayu Agustini
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.404 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7553835

Abstract

Coffee husk was one of the wastes generated from coffee bean processing, the used of coffee husk waste into compost was an alternative to reduce the amount of waste, besides the use of coffee skin compost can be a source of nutrition for kailan (Brassica oleraceae L. var.nita). The purposed of this study was to obtained the best dose of coffee husk compost so as to increased the growth and yield of kailan (Brassica oleraceae L. Var. Nita). The research was carried out in the new land of Singaperbangsa Karawang University, Pasir Jengkol Village, Majalaya District, Karawang Regency, from April 2022 to August 2022. The design used was a single factor randomized block design (RBD) with 6 treatments and 4 replications, namely K0 (Control), K1 (5 tons of coffee husk compost per hectare), K2 (10 tons of coffee husk compost per hectare), K3 (15 tons of coffee husk compost per hectare), K4 (20 tons of coffee husk compost per hectare), K5 (25 tons of compost coffee husks per hectare) so that there are 24 experimental units. The results showed that K5 treatment had a significant effect on kailan plants aged 28 DAP, with plant heights of 28.3 cm and leaf area of ​​350.2 cm. Meanwhile, the K1 treatment on the observation of the number of leaves had a significant effect on kailan plants aged 28 days after planting with 7 leaves. The K5 treatment had a significant effect on the wet weight of 592.8 g, the wet weight with roots 627 g and the plot weight of 140.5 g. The application of coffee husk compost did not have a significant effect on root length.
Respon Pertumbuhan Miselium Beberapa Isolat F3 Jamur Merang (Volvariella volvaceae) FAPERTA UNSIKA pada Media PDA dengan pH yang Berbeda Zelita Hariani; Ani Lestari; Fawzy Muhammad Bayfurqon; Winda Rianti
JURNAL AGROPLASMA Vol 10, No 2 (2023): JURNAL AGROPLASMA VOLUME 10 NO 2 TAHUN 2023
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v10i2.4808

Abstract

Mushroom seeds are an important factor to determine the success of mushroom cultivation. The growth of straw mushroom on PDA media is influenced by the degree of acidity (pH). This research was conducted at the Biotechnology and Plant Breeding Laboratory, Faculty of Agriculture, Singaperbangsa University, Karawang, located in Karawang Regency and start from April 2023 – May 2023. The research method used was a Completely Randomized Factorial Design. There are 2 factors consisting of 21 treatments. The first factor was the pH of PDA media which consisted of 3 levels, namely p1 (pH 6), p2 (pH 7) and p3 (pH8). Second factor was straw mushroom isolate which consisted of 7 levels, namely i1 (Parent P), i2 (Parent S), i3 (FP001), i4 (FP003), i5 (FP017), i6 (FP023) and i7 (FP024). Each treatment was repeated 3 times, resulting in 63 experimental units. The effect of the treatment was analyzed by analysis of variance at the 5% level and if it was significant to find out the best treatment it was continued with a DMRT at the 5% level. The results showed that there was an interaction effect between several F3 isolates of straw mushroom (Volvariella volvaceae) Faperta Unsika and different pH of PDA media on the diameter of mycelia colonies, mycelia growth rate and growth rate of mycelia. Treatment of PDA media with pH 8 and straw mushroom (Volvariella volvaceae) isolate Faperta Unsika FP003 gave the highest mycelial growth results with a mycelia colony diameter of 7 cm, a mycelia growth rate of 3.08 cm/day and growth rate of mycelia 2.58 cm/day.Keywords: Isolate Faperta Unsika, Mycelia, pH of PDA Media, Straw Mushroom