Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Durasi Membaca Al-Qur’an dengan Fungsi Kognitif pada Lansia Irawati, Kellyana; Madani, Ferika
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 1: January 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mm.190123

Abstract

Penurunan fungsi kognitif pada lansia merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan pada system syaraf pusat seperti berkurangnya masa otak dan berkurangnya aliran darah ke otak yang menyebabkan perubahan jumlah neurotransmitter di otak. Berkurangnya fungsi kognitif pada lansia dapat diatasi dengan rutin membaca Al-Qur’an. Kitab suci Al-Qur’an dapat memberikan ketenangan bagi pembacanya, selain itu Al-Qur’an memiliki tiga trema dengan nama Islam, Kesetiaan, dan Ketaqwaan yang dapat digunakan untuk mengontrol emosi, dan memberikan ketenangan jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan hubungan durasi membaca Al-Qur`an dengan fungsi kognitif pada lansia di Posyandu Lansia. Penelitian ini menggunakan metode korelasi cross sectional. Penelitian ini menggunakan pengambilan sampel purposive sampling, dengan jumlah responden 96 lansia. Pengambilan data menggunakan kuesioner mini mental state examination. Analisis data menggunakan spearman rank test dengan nilai signifikansi p 0.005. Test bivariate menunjukan hasil adanya hubungan antara durasi membaca Al-Qur`an dengan penurunan fungsi kognitif pada lansia dengan p value= 0.001. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara durasi membaca Al-Qur`an dengan penurunan fungsi kognitif pada lansia.
Durasi Membaca Al-Qur’an dengan Fungsi Kognitif pada Lansia Irawati, Kellyana; Madani, Ferika
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 1 (2019): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mm.190123

Abstract

Penurunan fungsi kognitif pada lansia merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan pada system syaraf pusat seperti berkurangnya masa otak dan berkurangnya aliran darah ke otak yang menyebabkan perubahan jumlah neurotransmitter di otak. Berkurangnya fungsi kognitif pada lansia dapat diatasi dengan rutin membaca Al-Qur’an. Kitab suci Al-Qur’an dapat memberikan ketenangan bagi pembacanya, selain itu Al-Qur’an memiliki tiga trema dengan nama Islam, Kesetiaan, dan Ketaqwaan yang dapat digunakan untuk mengontrol emosi, dan memberikan ketenangan jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan hubungan durasi membaca Al-Qur`an dengan fungsi kognitif pada lansia di Posyandu Lansia. Penelitian ini menggunakan metode korelasi cross sectional. Penelitian ini menggunakan pengambilan sampel purposive sampling, dengan jumlah responden 96 lansia. Pengambilan data menggunakan kuesioner mini mental state examination. Analisis data menggunakan spearman rank test dengan nilai signifikansi p0.005. Test bivariate menunjukan hasil adanya hubungan antara durasi membaca Al-Qur`an dengan penurunan fungsi kognitif pada lansia dengan p value= 0.001. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara durasi membaca Al-Qur`an dengan penurunan fungsi kognitif pada lansia.
Stress Management Training for Working, Elderly, and Health Cadre Women : Rumah Pendamping Emak Sehat Jiwa Kellyana Irawati; Arif Wahyu Setyo Budi; Fahni Haris
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 7, No 2 (2021): June
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1051.915 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.53612

Abstract

Emotional mental disturbances occur more often in adult women due to the influence of the estrogen hormone. Working women tend to have more burdens than women who do not work. Mental emotional disturbance in women, such as stress and anxiety, can interfere with their productivity and lead to depression. The aim of this social empowerment is to do mental health screening and management stress training i.e. deep breathing, the five-finger hypnosis, and progressive muscle relaxation in order to reduce the sign and symptom of stress and anxiety. Mental health screening was conducted using the Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20). Initially, 44.2% of respondents experienced signs and symptoms of anxiety. After undergoing deep breathing training, the five-finger hypnosis, also progressive muscle relaxation for four meetings in one month, the signs and symptoms of stress and anxiety in women has decreased. The conclusion from this activity is stress management training with deep breathing, the five-finger hypnosis, and progressive muscle relaxation in adult and elderly women can reduce stress and anxiety levels.
Edukasi Pengenalan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Yanuar Primanda; Ferika Indarwati; Yuni Astuti; Kellyana Irawati; Laili Nur Hidayati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.639 KB) | DOI: 10.18196/ppm.43.906

Abstract

Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis dengan jumlah penderita yang banyak di seluruh dunia yang menimbulkan berbagai komplikasi dan penurunan kualitas hidup. Program pengenalan Diabetes Melitus telah banyak dilakukan, tetapi jumlah penderita Diabetes Melitus terus mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi mengenai Diabetes Melitus tetap perlu dilakukan dengan melibatkan banyak lapisan masyarakat. Telebih di masa pandemi Covid-19 yang membatasi mobilisasi manusia. Implementasi program edukasi yang biasanya dilaksanakan saat kegiatan tatap muka di masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu, puskesmas dan rumah sakit menjadi sangat terbatas. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengenalkan tentang Diabetes Melitus di masyarakat melalui media online Zoom sehingga dapat menjangkau peserta di berbagai lokasi. Kegiatan ini merupakan implementasi kerjasama antara Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Majelis Kesehatan Pimpinan Ranting Aisyiyah Tamantirto Selatan, dan Bidang Edukasi Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah Queensland, Australia. Edukasi dilaksanakan dengan metode presentasi power poin dari narasumber dan diikuti dengan diskusi. Kegiatan pengabdian masyarakat diikuti oleh 22 peserta di Yogyakarta, Australia, dan Taiwan. Sebelum edukasi, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan pretest untuk mengukur pengetahuan sebelum edukasi. Setelah edukasi, peserta diberikan posttest dan evaluasi kegiatan. Hasil menunjukkan bahwa sebelum dilakukan edukasi, rerata pengetahuan peserta adalah 92 dan setelah dilakukan edukasi, rerata pengetahuan meningkat menjadi 98. Pertanyaan dengan peningkatan rerata skor tertinggi terdapat pada item pertanyaan tentang pengaturan porsi makan pada pasien DM dengan metode piring. Hasil evaluasi proses menunjukkan bahwa 100% peserta sangat setuju bahwa kegiatan dapat meningkatkan pengetahuan dan pembicara menguasai materi yang disampaikan. Sebanyak masing-masing 83.3% menyatakan sangat setuju bahwa kegiatan dilaksanakan secara rutin dan mampu memotivasi untuk menjalankan hidup sehat
Penggunaan Ular Tangga Pintar Sebagai Media Memperbaiki Tanda Dan Gejala Resiko Perilaku Kekekerasan Pada ODGJ Dirumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta Subhannur Rahman; Kellyana Irawati; Yonni Prianto
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 2 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.184 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i2.524

Abstract

 Pendahuluan: Gangguan mental adalah salah satu dari empat masalah kesehatan utama yang sangat umum di berbagai negara dan diperkirakan sekitar 12% merupakan beban penyakit secara global. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi psikofarmakologi dan nonfarmakologis. Terapi nonfarmakologis yang terbukti efektif untuk mengobati gejala gangguan mental adalah dengan menggunakan terapi aktivitas kelompok dalam bentuk permainan tangga ular pintar.Tujuan: Memperbaiki tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan pada orang dengan gangguan mental di Rumah Sakit Jiwa Wisma Arjuna Grhasia DIY.Metode: Penelitian ini menggunakan studi kasus dalam bentuk terapi aktivitas kelompok melalui media modifikasi ular dan tangga.Hasil: Hasil penelitian ini secara signifikan menunjukkan bahwa penggunaan ular dan tangga cerdas terhadap tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan pada orang dengan gangguan mental yang mengalami hasil positif.Kesimpulan: Terapi kegiatan kelompok yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Wisma Arjuna Grhasia menggunakan media tangga ular pintar efektif dalam mengurangi beberapa tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan pada orang dengan gangguan mental. Kata kunci: Aktivitas Kelompok Terapi, Ular Tangga Cerdas, Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan, Penderita Gangguan Mental. Introduction: Mental disorder is one of the four major health problems that are very common in various countries and it is estimated that around 12% is a burden of disease globally. One way to overcome this problem can be done using a combination of psychopharmacology and nonpharmacologic. Nonpharmacologic therapy that is proven effective for treating symptoms of mental disorders is to use group activity therapy in the form of a smart snake ladder game.Aims: Improve the signs and symptoms of the risk of violent behavior in people with mental disorders at Wisma Arjuna Grhasia DIY Mental Hospital.Methods: This study uses a case study in the form of group activity therapy through the modified media of snakes and ladders.Results: The results of this study significantly indicate that the use of snakes and ladders is smart against the signs and symptoms of the risk of violent behavior in people with mental disorders experiencing positive results.Conclusions: Therapy of group activities carried out at Wisma Arjuna Grhasia Mental Hospital using smart snake ladder media is effective in reducing some signs and symptoms of the risk of violent behavior in people with mental disorders.Keywords: Therapy Group Activities, Smart Ladder Snakes, Signs and Symptoms of Violent Behavior, People with Mental Disorders.
Terapi Psikoreligius Dzikir Menggunakan Jari Tangan Kanan Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta Arif Munandar; Kellyana Irawati; Yoni Prianto
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 1 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.899 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i1.451

Abstract

 Latar belakang: Terapi psikoreligius dzikir menggunakan jari tangan kanan adalah suatu pengobatan secara kerohanian atau kebatinan agar kondisi kejiwaan klien serta akalnya berada dalam kondisi yang proporsional dengan cara dzikir agar senantiasa merasa dekat dengan-Nya, metode dzikirnya menggunakan jari tangan kananTujuan: Terapi psikoreligius dzikir ini bertujuan untuk membuat hati dan pikiran lebih tenang yang tentunya akan membuat seseorang lebih fokus dalam melakukan aktivitas, emosi meluap-luap, rasa dendam, dan  merangsang gelombang otak melalui pemijatan tangan pada ruas jari – jari tangan.Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Populasi penelitian ini adalah orang dengan gangguan jiwa yang dirawat inap di rumah sakit jiwa Grhasia DIY. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 orang.Hasil: dari 5 orang dengan gangguan jiwa yang dilakukan terapi semuanya tidak ditemukan gangguan kognitif, dimana sebelum diberikan terapi diukur kemampuan kognitif dengan instrumen ScoRS, didapatkan 4 pasien tidak ada gangguan kognitif dan 1 pasien dengan gangguan kognitif ringanKesimpulan: Terapi psikoreligius dzikir menggunakan jari tangan kanan sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif pasien dengan skizofrenia dengan masalah keperawatan resiko perilaku kekerasan, halusinasi dan isolasi sosial.Kata kunci : Psikoreligius Dzikir, Jari Tangan Kanan, dan Orang Dengan Gangguan Jiwa.Psychoreligious Therapy of Dhikr Using Right Hand Fingers In People With Mental Disorders In Grhasia Mental Hospital Daerah Istimewa Yogyakarta Background: Psychological therapy of dhikr using the right hand finger is a spiritual or kebatinan treatment so that the mental condition of the client and his mind are in a proportional condition by always dzikir to Allah SWT to always feel close to Him, as for the dhikr method using the right hand finger.Purpose: This psychiatric dhikr therapy aims to make the heart and mind calmer which will certainly make a person more focused in doing activities, overflowing emotions, revenge, and stimulate brain waves through hand massage on the fingers. Method: This study was conducted using a qualitative research design with a case study method. The population in qualitative research is termed a social situation in this study were people with mental disorders who were hospitalized in Grhasia DIY mental hospitals. The sample in this of 5 people. Results: Of the 5 people with mental disorders who were treated for therapy all found no cognitive impairment, where before cognitive therapy was measured with ScoRS, 4 patients had no cognitive impairment and 1 patient with mild cognitive impairmentConclusion: Psychiatric dzikir therapy using the right-hand finger is very effective in improving the cognitive abilities of patients with schizophrenia with nursing problems at risk of violent behavior, hallucinations and social isolation. Keywords: Psychoreligious Dhikr, Right Hand Finger, and People with Mental Disorders 
Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja Untuk Mencapai Kualitas Hidup Yang Optimal Ferika Indarwati; Yuni Astuti; Yanuar Primanda; Kellyana Irawati; Laili Nur Hidayati
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 8, No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jpmi.v8i1.7100

Abstract

Kesehatan reproduksi atau sering dikenal dengan kesehatan seksual masih merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan di kalangan masyarakat umum. Padahal, pengetahuan terkait kesehatan reproduksi ini sangatlah penting, terutama untuk remaja. Remaja yang memiliki pengetahuan cukup terkait kesehatan reproduksi akan mampu menghindari perilaku berisiko, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyakit-penyakit terkait organ reproduksi. Oleh karena itu, mempersiapkan remaja wanita dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang cukup sangatlah penting untuk optimalisasi kualitas hidup remaja pada masa mendatang. Metode optimalisasi pengetahuan kesehatan reproduksi remaja meliputi screening awal pengetahuan, pembuatan plan of action, dan program edukasi. Kegiatan edukasi dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan pada agregat remaja dan orang tua secara daring yang melibatkan peserta dari dalam dan luar negeri. Sebanyak 20 peserta mengikuti proses edukasi. Pretest dan posttest diikuti oleh masing-masing 20 dan 12 peserta yang berasal dari Indonesia dan Australia. Sebelum edukasi, rata-rata nilai yang diperoleh peserta adalah 87. Setelah edukasi, terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan menjadi 100. Selain meningkatkan pengetahuan peserta, implikasi kegiatan ini adalah meningkatkan motivasi peserta (83.3%) untuk menjaga kesehatan reproduksinya. Peserta juga menyampaikan bahwa edukasi tentang kesehatan reproduksi ini diperlukan untuk mempersiapkan generasi muda agar dapat mengoptimalkan kualitas hidup mereka pada masa mendatang dan sebaiknya dilakukan secara rutin
PELATIHAN SELF-ASSESSMENT DAN SELF-MANAGEMENT UNTUK PEKERJA MIGRAM INDONEDIA DI TAIWAN Yuni Astuti; Kellyana Irawati; Yanuar Primanda; Ferika Indarwati; Laili Nur Hidayati; Fahni Haris; Athaya Zafira Yuflih; Ingrit Marditantea
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol 4 No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v4i4.4636

Abstract

Tingginya angka pekerja migran (PMI) wanita di Taiwan tanpa dibekali dengan pendidikan yang cukup membuat pekerja migran menjadi kelompok rentan yang mendapatkan perlakuan diskriminatif, minimnya akses pelayanan kesehatan, dan kekerasan atau pelecehan seksual. PMI yang menikah dengan warga lokal Taiwan pun juga sangat kurang mendapat akses informasi kesehatan dan pelayanan kesehatan yang mengakibatkan ibu hamil mengalami distress kehamilan. Kemampuan diri dalam melakukan pemeriksaan mandiri mampu mengidentifikasi kondisi kegawatan sejak dini, sehingga lebih cepat dalam mendapatkan penanganan. Dari masalah tersebut pengabdi memberikan solusi berupa Pendidikan dan pelatihan self-assessment dan self-management kesehatan bagi pekerja migran Indonesia. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan metode online melalui zoom meeting dengan 2 sesi pertemuan. Sesi pertama dilaksanakan pada tanggal 15 januari 2022 dan 9 Februari 2022 menggunakan media webinar. Kegiatan sesi satu terkait topik self-assessment kondisi psikologis, sedangkan pada sesi kedua topik terkait deteksi dini kehamilan resiko tinggi dan manajemen kesehatan bagi ibu hamil. Hasil kegiatan terdapat peningkatan pengetahuan PMI menjadi 94 sedangkan pada kegiatan sesi kedua peningkatan pengetahuan partisipan menjadi 74. Perserta yang hadir pada kegiatan adalah tenaga migran di Taiwan dan Hongkong. Peserta kegiatan menyampaikan senang karena materi yang disampaikan berguna dan bermanfaat bagi pekerja migran di Taiwan, peserta juga berharap agar ada edukasi lagi bagi PMI.
EDUKASI PENGENALAN DAN PENCEGAHAN DIABETES MELITUS Yanuar Primanda; Ferika Indarwati Indarwati; Yuni Astuti; Kellyana Irawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.43.699

Abstract

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis dengan jumlah penderita yang banyak di seluruh dunia yang menimbulkan berbagai komplikasi dan penurunan kualitas hidup. Program pengenalan diabetes melitus telah banyak dilakukan, tetapi jumlah penderita diabetes melitus terus mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi mengenai diabetes melitus tetap perlu dilakukan dengan melibatkan banyak lapisan masyarakat. Telebih di masa pandemic Covid-19 yang membatasi mobilisasi manusia, implementasi program edukasi yang biasanya dilaksanakan saat kegiatan tatap muka di masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan seperti Posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit menjadi sangat terbatas. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengenalkan tentang diabetes melitus di masyarakat melalui media online Zoom sehingga dapat menjangkau peserta di berbagai lokasi. Kegiatan ini merupakan implementasi Kerjasama antara Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Majelis Kesehatan Pimpinan Ranting Aisyiyah Tamantirto Selatan, dan Bidang Edukasi Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah Queensland, Australia. Edukasi dilaksanakan dengan metode presentasi power poin dari narasumber dan diikuti dengan diskusi. Kegiatan pengabdian masyarakat diikuti oleh 22 peserta di Yogyakarta, Australia dan Taiwan. Sebelum edukasi, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan pre-test untuk mengukur pengetahuan sebelum edukasi. Setelah edukasi, peserta diberikan post-test dan evaluasi kegiatan. Hasil menunjukkan bahwa sebelum dilakukan edukasi, rerata pengetahuan peserta adalah 92 dan setelah dilakukan edukasi, rerata pengetahuan meningkat menjadi 98. Pertanyaan dengan peningkatan rerata skor tertinggi terdapat pada item pertanyaan tentang pengaturan porsi makan pada pasien DM dengan metode piring. Hasil evaluasi proses menunjukkan bahwa 100% peserta sangat setuju bahwa kegiatan dapat meningkatkan pengetahuan dan pembicara menguasai materi yang disampaikan. Sebanyak masing-masing 83.3% menyatakan sangat setuju bahwa kegiatan dilaksanakan secara rutin dan mampu memotivasi untuk menjalankan hidup sehat.