This Author published in this journals
All Journal Agro Ekonomi
Dwidjono Hadi Darwanto
Pascasarjana Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KETERPADUAN PASAR BERAS DI KABUPATEN MANOKWARI Agatha Wahyu Widati; Dwidjono Hadi Darwanto; Masyhuri Masyhuri
Agro Ekonomi Vol 18, No 1 (2011): JUNI 2011
Publisher : Department of Agricultural Socio-Economics Faculty of Agriculture Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4011.639 KB) | DOI: 10.22146/agroekonomi.16658

Abstract

This research was aimed to investigate 1) rice marketing channel in ManokwariRegency; 2) marketing margin in Manokwari regency; and 3) market integration of rice in Manokwari regency. Primary and secondary data were collected in this research. Primary data were applied in analysis of rice marketing channel, and marketing margin, while secondary data of rice price for the period of 2004- 2010 were applied in analysis of market integration. Augmented Dickey Fuller (ADF), and regression method were implemented in analysis of this research. Result of the analysis show thatthere are nine rice marketing patterns or local rice marketing channels in Manokwari regency. The longest channel was involved three institutions such as village level rice millerlhuller, regency wholesaler and retailer which have the largest marketing margin too. Most farmer utilize the sixth rice marketing pattern on marketing channel, involving two intermediate middleman such as rice millerlhuller and regency retailer. The channel has low marketing margin which motivated farmer for producing rice due to largest share of price accepted by farmers. Analysis of rice market integration at Manokwari regency show that rice price at wholesale level is integrated with that at retaillevel.Penelitian ini bertujuan ootuk mengetahui 1). Jalur pemasaran beras produksi Kabupaten Manokwari; 2). Marjin pemasaran beras produksi Kabupaten Manokwari; dan 3). Tingkat keterpaduan pasar beras di Kabupaten Manokwari; Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer ootuk mengetahui saluran, dan margin pemasaran sedangkan data sekunder ootuk mengetahui keterpaduan pasar dengan menggunakan data harga beras tahoo 2004- 2010. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Augmented Dickey Faller (ADF), dan analisis regresi. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat sembilan pola pemasaran atau saluran pemasaran beras produksi Kabupaten Manokwari. Saluran terpanjang melibatkan sebanyak tiga lembaga perantara yaitu penggilingan, pedagang penampoog kabupaten dan pengecer kabupaten. Saluran yang panjang ini mempooyai margin pemasaran yang terbesar pula. Petani paling banyak menggunakan pola pemasaran beras pads saluran pemasaran yang keenam, yang melibatkan dua pedagang perantara yaitu penggilingan dan pedagang pengecer kabupaten. Persentase margin dari seluruh saluran tergolong rendah, hal ini akan mendorong petani ootuk lebih memproduksi beras karena harga yang diterima oleh petani menguntungkan, ini dapat dilihat dari share harga yang diterima oleh petani yang relatif tinggi. Analisis keterpaduan pasar beras produksi Kabupaten Manokwari menunjukan bahwa terdapat integrasi seeara vertikal antara harga beras di tingkat eeeran dan harga beras di tingkat grosir.
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS AGROINDUSTRI RUMAH TANGGA ETANOL DI KABUPATEN SUKOHARJO Hanifah Erma Ratnasari Usada; Dwidjono Hadi Darwanto
Agro Ekonomi Vol 18, No 1 (2011): JUNI 2011
Publisher : Department of Agricultural Socio-Economics Faculty of Agriculture Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1718.165 KB) | DOI: 10.22146/agroekonomi.16685

Abstract

This research aims to: (1) measure thefeasibility rate of agroindustry of ethanol, (2) thefactors that affect valueadded agro-processing of sugar cane molasses into ethanol, (3) thefactors that affect the profit of ethanol agroindustry, (4) the relationship or the mutual influence between the value added to the feasibility of covering the profit, profitability, and break eventpoint (BEP). The research was conducted in Sukoharjo regency in theperiod of November 2009 until October 2010. The results of this research indicate that: (1) the average gain per unit of marketing during the period November 2009 to October 2010 amounting to Rp. 220,311,318.00. and the level of profitability (net B/C ratio) for each agro-processing of molasses into ethanol is 53.91% so it can be seen that the ethanol agroindustry is feasible to develop and deliver benefits for business owners. (2) Factors that significantly influence the value added are: the production capacity, the amount of raw materials, and the amount of fuel. (3) Factors that significantly influence the profit are: the price of sugar cane molasses as the main raw materials, auxiliary input price of caustic soda, and wage labor. (4) The existence of a positive relationship between the value added to profits and profitability, while the relationship between value-added is inverseproportional to the break evenpoint.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kelayakan agroindustri keeil etanol, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi niJai tambah agroindustri pengolahan tetes tebu menjadi etanol, (3) faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan usaha agroindustri keeil etanol, (4) hubungan atau pengaruh timbal balik antara nilai tambah dengan kelayakan yang meliputi keuntungan, profitabilitas, dan titik impas (BEP). Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Sukoharjo pada periode usaha Nopember 2009 sampai dengan Oktober 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Agroindustri etanollayak untuk dikembangkan dan memberikan keuntungan bagi pemilik usahanya. Rata-rata keuntungan per usaha selama periode Nopember 2009 sampai dengan Oktober 2010 sebesar Rp. 220.311.318,00 dan tingkat profitabilitas per usaha agroindustri pengolahan tetes tebu menjadi etanol adalah 53,91%. (2) Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap nilai tambah adalah kapasitas produksi yang dihasilkan, jumlah bahan baku, dan jumlah bahan bakar. (3) Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap keuntungan adalah harga tetes tebu sebagai bahan baku utama, harga input penolong soda api, dan upah tenaga kerja. (4) Adanya hubungan positif antara nilai tambah dengan keuntungan dan profitabilitas, sementara itu hubungan antara nilai tambah berbanding terbalik terhadap titik impas.