Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

KEBANGKITAN LADANG BERPINDAH DI NAGARI SILAYANG KECAMATAN MAPATTUNGGUL SELATAN KABUPATEN PASAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT Juli Yusran; Yonariza Yonariza; Elfindri Elfindri; Mahdi Mahdi
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 14 No 1 (2020): Vol. 14 No. 1, 2020
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.805 KB) | DOI: 10.24843/SOCA.2020.v14.i01.p01

Abstract

Infrastructure development and ProRLK (deforested Land Rehabilitation Project) a Government of Indonesia collaboration prpject with The German Technical Coorperation Agency (GTZ) in 1992, has shifted the pattern of shifting cultivation to rubber farming in Nagari Silayang. Households engaged in shifting cultivation for food needs, stopped this entrenched practice, and focused on rubber plantations for food needs and financial means. But in recent years, the practice of shifting cultivation has been rife in Nagari Silayang. This phenomenon refutes the theory of agricultural transformastion in many previous studies, which concluded that shifting agricultural patterns lead to patterns that increasingly leave shifting cultivation. The purpose of this study, is to find the factors that cause farm households in Nagari Silayang to return to shifting cultivation, and find ways or strategies to stop forest clearing for swidden land. The research method used is descriptive qualitative and quantitative. Data collection uses observation, key informant interviews and household surveys. the results showed that the revival of shifting cultivation in Nagari Silayang was caused by the decline in global rubber prices, maintaining food security, and efforts to increase household income. This will have an impact on biodiversity damage and even natural disasters, because old forests are converted to agricultural land. This leads to negative impacts on biodiversity and can result in natural disasters, as old forests are converted to agricultural land.
KONTEKS DOKTRINAL AKHLAK TASAWUF DALAM REALITAS SOSIAL Mahdi Mahdi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.754 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v2i2.642

Abstract

Abstrak Di tengah kancah kehidupan global terdapat fenomena pada kelompok sosial tertentu yang terperangkap keterasingan, yang dalam bahasa para sosiolog disebut alienasi. Manusia modern seperti itu sebenarnya merupakan manusia yang sudah kehilangan makna, manusia kosong. Para sosiolog memandang bahwa gejala alienasi ini disebabkan oleh perubahan sosial yang berlangsung sangat cepat, hubungan hangat antar manusia telah berubah menjadi hubungan yang gersang, lembaga tradisional telah berubah menjadi lembaga rasional, masyarakat yang homogen telah berubah menjadi masyarakat yang heterogen, dan stabilitas sosial telah berubah menjadi mobilitas sosial. Oleh karena itu program utama dan perjuangan pokok dari segala usaha, ialah pembinaan akhlak mulia. Ia harus ditanamkan kepada seluruh lapisan dan tingkatan masyarakat, mulai dari tingkat atas sampai ke lapisan bawah. Dan para lapisan atas itulah yang pertama-tama wajib memberikan teladan yang baik kepada masyarakat dan rakyat. Akhlakdarisuatubangsaitulah yang menentukansikaphidupdanlaku-perbuatannya, Intelektual suatubangsatidakbesarpengaruhnyadalamhalkebangunandankeruntuhan.Sungguhakhlakjualah yang mentukanbangundanruntuhnyasuatubangsa.Kata kunci : doktrinal, akhlak, tasawuf, realitas sosial
MODEL PEMBELAJARAN IPS BERBASIS LINGKUNGAN HIDUP di MTs NEGERI I KOTA CIREBON Suniti Suniti; Mahdi Mahdi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 8, No 1 (2019): Pedagogik dan Kajian Gender
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.914 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v8i1.4845

Abstract

Untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat dibutuhkan di dalamnnya, dan diharapkan guru dapat memiliki model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang akan disampaikan. Proses pembelajaran berbasis lingkungan hidup memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan pemahaman dan kompetensi yang diharapkan; dengan cara siswa melakukan  pengamatan, wawancara dan melakukan secara langsung apa-apa yang ada dan berlangsung di lingkungan sekitar, baik di lingkungan rumah  maupun lingkungan sekolah. Dengan model pembelajaran ini peserta didik dapat melakukan wawancara kepada masyarakat di lingkungan rumah di mana peserta didik tingal, sehingga peserta didik  mendapatkan sesuatu yang ingin diketahui dari orang lain yang dianggap dapat memberikan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan materi atau topik yang sedang dipelajari.
URGENSI AKHLAK TASAWUF DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MODERN Mahdi Mahdi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.815 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v1i1.365

Abstract

ABSTRAK Tasawuf memiliki relevansi dan signifikansi dengan problema manusia modern, karena secara seimbang memberikan kesejukan batin dan disiplin syari‟ah sekaligus. Tasawuf dapat dipahami sebagai pembentuk tingkah laku melalui pendekatan tasawuf-suluki (tasawuf akhlaqi), dan dapat memuaskan dahaga intelektual melalui pendekatan tasawuf-falsafi. Tasawuf juga dapat diamalkan oleh setiap muslim, dari lapisan sosial manapun dan di tempat manapun. Secara fisik, mereka menghadap ke satu arah, yaitu kiblat, dan secara rohaniah mereka berlomba-lomba menempuh jalan (tarekat) melewati maqamat dan ahwal menuju pada kedekatan (qurb), bahkan peleburan (fana‟) dengan Tuhan yang Maha Esa, yaitu Allah. Artikulasi agama yang tidak ditopang oleh pemahaman dan penghayatan yang benar, dalam pengertian kemampuan meletakkan agama sesuai dengan inti spiritualnya, hanya akan mengakibatkan kepuasan psikologis dan sosiologis yang absurd, serta melahirkan sikap yang radikal dalam beragama. Mengisi hidup dan kehidupan dengan visi dan artikulasi sufistik akan menjadi penawar krisis spiritualitas dewasa ini. Islam misalnya, yang sarat akan ajaran-ajaran spiritual, dipandang sebagai alternatif pegangan hidup manusia di masa datang. Namun, di balik optimisme akan masa depan agama, muncul pertanyaan tentang model keberagamaan yang mampu menyangga kebutuhan spiritualitas manusia. Kata Kunci: Tasafuf, Filsafat Barat Modern
INTERNALISASI NILAI-NILAI SOSIAL PADA KALANGAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN RAUDLATUT THOLIBIN PADA MASYARAKAT DESA BABAKAN KECAMATAN CIWARINGIN KABUPATEN CIREBON Mohamad Ulinnuha; mahdi mahdi; yeti nurizzati
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 5, No 1 (2016): Pendidikan Karakter
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.634 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v5i1.994

Abstract

Kehidupan pondok pesantren memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dapat diperoleh di tempat pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena pesantren lebih mengutamakan pengkajian terhadap ilmu keagamaan. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan pola hidup yang  dilakukan santri di Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Desa Babakan Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon, menggambarkan nilai-nilai sosial santri dan menggambarkan internalisasi nilai-nilai sosial santri pada masyarakat sekitar Desa Babakan Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, metode pengumpulan data menggunakan triangulasi yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknis analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau penyimpulan data. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pola hidup santri adalah mandiri, disiplin, sederhana dan tidak dzolim. Adapun internalisasi nilai-nilai sosial santri di pesantrennya adalah kiyai maupun ustadz-ustadznya sudah menerapkan tentang nilai-nilai sosial yang mana adanya pengawasan yang ekstra bagi para santri yang hendak melanggar aturan pesantren dan internalisasi nilai-nilai sosial pada masyarakatnya adalah secara tidak langsung bersentuhan dengan masyarakat sekitar karena letak pondok pesantren berada disekitar masyarakat jadi santri langsung praktik dari apa yang telah diajarkan di pondok pesantren. Kata kunci : Internalisasi, Nilai-nilai Sosial, Santri
DEVIASI PERILAKU ANAK DAN POLA DIDIK ORANG TUA (KOMPARASI BIMBINGAN DAN PERKEMBANGANNYA) Mahdi Mahdi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.795 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v4i1.648

Abstract

AbstrakCara atau pola didik orang tua akan mempengaruhi perilaku anak. Apabila cara atau pola didik yang digunakan orang tua baik dan tepat sesuai dengan pemikiran anakmaka  akan berdampak positif pada diri anak. Sebaliknya,  apabila orang tua mendidik anak dengan cara yang salah maka berakibat buruk pada dirianak, yaitu anak dapat melakukan perilaku-perilaku menyimpang. Maka dari itu, orang tua sebagai pendidik yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam menentukan masa depan anak, harus pandaimemilih cara atau pola yang tepat dan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga kelak anak tersebut mempunyai perilaku yang baik dan terhindar dari perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang (deviasi) adalah gambaran dari kepribadian antisosial atau gangguan tingkah laku remaja yang ditandai dengan tiga atau lebih kriteriaatau gejala-gejala seperti membolos, mabuk, mencuri, merusak fasilitas umum sehingga penyimpangan bukanlah kualitas dari suatu tindakan yang dilakukan orang, melainkan konsekuensi dari adanya peraturan dan penerapan sangsi yang dilakukan oleh orang lain terhadap perilaku tindakan tersebut.          Kata Kunci :perilaku, pola didik, bimbingan
UPAYA GURU IPS DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DI SMP NEGERI 3 CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN tya setyawati; ahmad fauzi; mahdi mahdi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 5, No 2 (2016): Inovasi Pembelajaran IPS
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.385 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v5i2.1173

Abstract

Kejenuhan dalam pembelajaran IPS akan membuat siswa kurang fokus dalam belajar, ketika siswa jenuh siswa lebih memilih melakukan hal-hal yang menurut mereka lebih menyenangkan seperti mengobrol dengan temannya atau juga asyik dengan imajinasinya sendiri. Siswa tidak menjadi subjek utama dalam pembelajaran, pembelajaran masih berpusat pada guru. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru masih konvensional dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, biasanya guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mengerjakan LKS. Dampaknya hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal, ketuntasan yang diterapkan 74 sementara hasil evaluasi ketuntasannya hanya 14,70%  dengan nilai rata-rata 4,4. Tujuan penelitian pada skripsi ini adalah untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek, untuk mengetahui respon serta hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas VIII-A yang berjumlah 34 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, tes, angket dan dokumentasi. Hasil belajar IPS kelas VIII-A menggunakan model pembelajaran berbasis proyek, berdasarkan hasil tes formatif yang dilakukan hasil belajar siswa dari siklus I-III mengalami peningkatan setiap siklusnya, terlihat dari nilai rata-rata pada siklus I sebesar 64,4.  siklus II sebesar 77,35, dan siklus III sebesar 83,23. presentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I 11 (32,35%) siswa yang tuntas dari 34 siswa, presentase ketuntasan belajar siswa pada siklus II 19 (55,89%) siswa yang tuntas dari 34 siswa. presentase ketuntasan belajar siswa pada siklus III 31 (77,35%) siswa yang tuntas dari 34 siswa.                                                                                               Kata Kunci: Aktivitas Siswa, Belajar Siswa, Model Pembelajaran Berbasis Proyek
STRATEGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MADRASAH DI INDONESIA Mahdi Mahdi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.064 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v4i2.659

Abstract

Abstrak Desentralisasi pemerintahan yang melahirkan otonomisasi penyelenggaraan pendidikan melahirkan sebuah persepektif baru dalam pengelolaan pendidikan, yaitu Manajemen Berbasis Madrasah (MBM).MBM merupakan salah satu strategi dalam mengembangkan pendidikan di madrasah.Otonomi bidang pendidikan ini secara mikro lebih dikenal dengan otonomi sekolah atau desentralisasi pengelolaan sekolah yang berarti pengelolaan pendidikan berdasarkan kebutuhan sekolah/masyarakat atau disebut juga dengan local management of school.Sekolah-sekolah diberikan kewenangan yang penuh dalam merancang kebutuhan layanan pendidikan berdasarkan kebutuhan masyarakat.Kata Kunci :strategi, pendidikan, dan madrasah
PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DENGAN MAGGOT PADA PROGRAM KAMPUNG IKLIM DI KOTA BUKITTINGGI Rudi Febriamansyah; Fuji Astuti Febria; Yulistriani Yulistriani; Defri Rahman; Resti Rahayu; Mahdi Mahdi
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v4i4.535

Abstract

This activity is motivated by concern for the facts of climate change occurring globally and regionally. In response to this, the Indonesian government has also taken a number of concrete steps in all aspects of climate change adaptation and mitigation, both at the local, regional, and national levels. One national program that directly touches local communities is the climate village program known as "PROKLIM." The city of Bukittinggi has responded actively to this national program and has received national awards for the achievements of its activities in two community groups. The purpose of community service activities in the Climate Village Program is to increase the group's capacity in processing household organic waste through the application of Maggot cultivation from black soldier fly (BSF). The main methods of implementing the activities are training, providing assistance and companiment the target group. The activity results showed that the target group had the knowledge and skills to cultivate BSF and produce larvae/maggots. The target group had been able to produce fish/livestock feed from the larvae and developed plans to use the business results for the commercial market. One thing that becomes the next challenge is how to build continuity of feed availability for the maggot caterpillars, especially from household organic food leftovers in the group members' environment. In conclusion, the application of organic waste processing technology with maggot caterpillar cultivation is very potential to overcome the problem of waste in their neighborhood so that it can then be applied more widely in the city of Bukittinggi, to be able to overcome the problem of urban organic waste.
Penerapan Metode AHP(Analythyc Hierarchy Proses) Untuk Membuka Warung Kopi Mahdi Mahdi
Jurnal Infomedia:Teknik Informatika, Multimedia & Jaringan Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Infomedia
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.62 KB) | DOI: 10.30811/.v2i1.481

Abstract

Lokasi warung   kopi  sangat menetukan jumlah pengunjung, hal ini disebabkan jika lokasi warungkopi letaknya sangat strategis maka akan banyak pengunjungnya setiap hari. Warung kopi bagi masyarakat Aceh merupakan tempat dimana masyarakat berkumpul untuk sekedar melepas lelah atupun tempat mengawali hari sebelum melaksanakan aktivitas rutin. Seiring pertumbuhan penduduk yang semakin pesat maka kebutuhan warung kopi juga akan semakin banyak. Hal ini akan membuka peluang bisnis yang menjajikan dengan usaha warung kopi. Namum dalam memilih lokasi usaha warung kopi juga sangan sulit, karena harus memenuhi beberapa kriteria. Untuk menentukan dimana layak dibuka warung kopi maka perlu digunakan suatu sistem pendukukung keputusan (SPK) dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process(AHP). Penerapan metode AHP untuk membuka warung kopi menggunakan 7 kriteria, yaitu kriteria bangunan toko, air bersih, sarana transportasi, koneksi internet, jarak pusat kota, jarak perkantoran dan sumber listrik. Penelitian ini menggunakan 4 alternative yaitu Simpang Empat, Pasar Inpres, Cunda dan Terminal Pusong. Hasil dari penerapan metode AHP menempatkan Simpang Empat sangat layak untuk dibuka warung kopi. Kata kunci : usaha,warung kopi, SPK,AHP,kriteria, alternative