Articles
Jaringan dan Sistem Sosial dalam Distribusi Komoditas Pertanian Lahan Kering
Luthfi, Asma;
Husain, Fadly;
Arsal, Thriwaty;
Gunawan, Gunawan;
Rini, Hartati Sulistyo
JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21580/jsw.2018.2.2.2893
Farming systems in the highlands have special typologies, as the development of dryland farming systems in the form of “tegalan” or gardens. This farming system also exists in several regions in Central Java. The aim of the study is to understand the distribution network system of local commodities (coffee, cocoa, and sugar palm at the local level). This study used qualitative research methods. The subjects in this study were the community (farmers) in Medono Village, Boja District, Kendal Regency. The results showed that the coffee and palm sugar distribution network system is carried out by collectors who come from local people and vendors or entrepreneurs from outside the village.
Religious Morality in Economic Behavior of Grocers In Sekaran, Semarang
Luthfi, Asma
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 12, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/komunitas.v12i2.23836
Economic activity is the main activity carried out by human which its development can be affected by several factors. One of the factors is religion and belief that they have. Religion and economic are two influential elements because religion is able to push the mentality and motivation of human economy. Vice versa, the economy can be a driving force for improving the quality of a person's religious behavior. For the grocers in Sekaran Village, the economic activity that they do is not free from the influence of their religion and belief. The method used in this study was a qualitative method based on descriptive analysis which was located in Sekaran Village, Gunung Pati District, Semarang. This study shows that the economic behavior in the grocery grocer is strongly influenced by their religious spirituality. This can be seen in their view of property as a treasure given by God and should be used to help for fellow human beings, their view on working is based on the God's commands, as well as work ethic that is constituted by the teachings of their religion. This view then affects the entrepreneurial ethics and their economic action which are oriented to religious values.
AKSES DAN KONTROL PEREMPUAN PETANI PENGGARAP PADA LAHAN PERTANIAN PTPN IX KEBUN MERBUH
Luthfi, Asma
Jurnal Komunitas Vol 2, No 2 (2010): Tema Edisi: Perempuan - Perempuan Marginal
Publisher : Jurnal Komunitas
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Peran perempuan àpada bidang pertanian memiliki kontribusi yang cukup banyak, khususnya pada peningkatan ekonomi keluarga. Tetapi peran ini tidak diimbangi dengan kesempatan dan kewenangan mereka terhadap sumber-sumber pertanian serta fasilitas publik lainnya. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang akses dan kontrol perempuan petani penggarap pada lahan PTPN IX Kebun Merbuh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akses dan kontrol perempuan petani penggarap pada lahan PTPN IX masih lemah jika dibandingkan dengan laki-laki, meski mereka memainkan banyak peran domestik dan publik. Kondisi ini membuat perempuan masih terpinggirkan dalam produski pertanian serta masih mengalami beban ganda dalam kehidupan mereka. The contribution of women in agriculture is significant, especially in the economy of the family. However, this important contribution is not matched by the equal opportunity and access to the agricultural resources and other public facilities. In this paper, I seek to explore womenââ¬â¢s access to and control of tenant farmers on the land PTPN IX Kebun Merbuh. The method used in this study is a qualitative method; data are collected through observation and interviews. The results show that womenââ¬â¢s access to and control of tenant farmers on the land PTPN IX is still weak, compared with men, though they play many important domestic and public roles. As a result, these women are still marginalized in agricultural production and are still experiencing double burden in their lives.ÃÂ
Persepsi Masyarakat Sekaran Tentang Konservasi Lingkungan
Wijaya, Atika;
Luthfi, Asma
KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE Vol 3, No 1 (2011): Tema Edisi: Tempat sebagai Aspek Kebudayaan
Publisher : Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/komunitas.v3i1.2290
Isu konservasi lingkungan menjadi sebuah studi yang menarik belakangan ini karena efek dari global warming sudah semakin dirasakan oleh manusia. Kebijakan nasional dan international dengan perspektif konservasi lingkungan semakin dikuatkan, begitu pula dengan Unnes dengan visi kampus konservasinya. Selain kebijakan tersebut, komunitas lokal sebenarnya memiliki persepsi sendiri tentang konservasi lngkungan dari sistem nilai dan pengetahuannya. Tujuan penelitian ini adalah melihat persepsi masyarakat tentang konservasi lingkungan dan penerapan persepsi dalam aktivitas masyarakat. Metode yang digunakan adalah kuliatatif untuk memperoleh data yang akurat dan valid. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat tentang konservasi lingkungan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas masyarakat sebagai petani. Tingkat ketergantungan pada lingkungan membentuk persepsi akan konservasi melekat pada pola hidup keseharian mereka. Tapi persepsi tersebut berubah seiring dengan perubahan sosial di masyarakat. Interaksi antara msyarakat Sekaran dengan mahasiswa sebagai pendatang mendorong perubahan pandangan tentang alam dan mata pencaharian. Ketika sistem mata pencaharian mereka tidak lagi tergantung sepenuhnya pada manajemen sumber daya alam, begitu pula percepsi akan konservasi lingkungan turut berubah. Hal ini dibuktikan dengan pola aktivitas mereka yang tidak lagi berkomitmen sepenuhnya pada konservasi lingkungan. Ritual kolektif yang dahulu berfungsi untuk pemeliharaan lingkungan, kini digantikan oleh aktivitas personal dengan makna yang sempit. ÃÂ The issue of environmental conservation is an interesting study nowadays because the effect of global warming has been felt by mankind. Many national and international policies that toward environmental conservation perspective is encouraged, so did Unnes with its vision of conservation. Besides these policies, local communities actually have a perception about environmental conservation from their values and knowledge systems. The aim of this research is to find out society perception about environment conservation and the appearance of perception on the daily activities of the society. The research method is qualitative to gain accountable and valid data. Perceptions of environmental conservation can not be separated from their activities as farmers. The level of dependency on environtment makes perception of conservation is embedded well within the pattern of their daily lives. But this perception has shifted in line with social changes that occur. The presence of Unnes in their territory is the main factor of social changes in society. Interaction between Sekaran society with students as immigrant helped change their views about the nature and the occupation system. When the occupation system no longer depend entirely on the management of natural resources, so the perception of environmental conservation also shifted. This can be seen on their activity patterns that no longer has a full commitment to environmental conservation. Communal ritual that used to function as a place of transformation values of environmental conservation has been replaced with the personal activities of environmental hygiene has a narrower meaning.
SIASAT USAHA INDUSTRI KECIL DALAM MENGHADAPI DOMINASI INDUSTRI BESAR (STUDI KASUS PADA INDUSTRI KECIL KLASTER BORDIR DAN KONVEKSI DESA PADURENAN KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS)
Luthfi, Asma;
Muasyaroh, Luthfiatul
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui siasat usaha yang dilakukan oleh industri kecil di Desa Padurenan dalam menghadapi dominasi industri besar. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah dimensi moral oleh Scott dan dimensi rasional oleh Popkin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Kondisi usaha kecil terdiri dari berbagai karakteristik yakni lama pendirian usaha, dan perluasan pangsa pasar. 2) Bentuk persaingan usaha konveksi berupa harga dan pangsa pasar, 3) Hambatan yang dialami industri kecil dalam menghadapi persaingan usaha yaitu modal, sumber daya manusia, sarana prasarana dan pemasaran. 4) Siasat usaha yang dilakukan oleh industri kecil meliputi mengikuti trend pasar, optimalisasi penggunaan bahan baku, promosi online maupun offline, sikap terbuka terhadap konsumen dan tenaga kerja, serta pemanfaatan jaringan sosial.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA SUKOHARJO KABUPATEN PATI
Luthfi, Asma;
Kismini, Elly
Jurnal Abdimas Vol 17, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kehadiran Tempat Pengelolaan Akhir Sampah (TPA) di Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupeten Pati belum bisa dirasakan kontribusi sosialnya oleh warga sekitar.Beberapa program pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh pengelola TPA belum pernah melibatkan masyarakat sekitar, padahal hal ini penting agar masyarakat memperoleh pengetahuan dan bisa termotivasi untuk melakukan pengelolaan sampah dalam komunitas mereka. Pengelolaan sampah yang berbasis komunitas dengan mensinergiskan dengan system pengelolaan sampah di TPA merupakan model pengelolaan sampah yang cukup efektif yang bisa dilakukan di wilayah ini.Model pengelolaan sampah yang semacam ini mensyaratkan tumbuhnya kesadaran dan partisipasi aktif warga untuk turut mengelola sampah di lingkungan mereka.Hal ini dimaksudkan agar muncul kelompok warga yang peduli sampah dan berkeinginan untuk mengelolanya, sehingga pengelolaan sampah dapat berkelanjutan. Di samping itu, juga mensyaratkan adanya jejaring kerjasama dengan TPA dan lembaga lain dalam pengelolaan sampah.Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua metode kegiatan, yakni Focus Group Discussion (FGD) dan Sosialisasi.FGD dilakukan dalam 2 tahap yakni FGD I yang bertujuan untuk menggali persoalan-persoalan yang dihadap masyarakat terkait dengan pengelolaan sampah agar masyarakat dapat memahami dan menyadari persoalan mereka sehari-hari dan FGD II yang bertujuan untuk menggali dan memunculkan peran serta dan partisipasi aktif dari masyarakat untuk mengelola sampah secara berkelanjutan.Sosialisasi dilakukan dengan memberikan informasi kepada masyarakat tentang upaya pengelolaan sampah yang berbasis komunitas.Kegiatan ini berlangsung dengan hasil yang baik, sebab kehadiran, partisipasi, dan antusiasme warga dalam mendukung kegiatan ini cukup tinggi.Tetapi singkatnya waktu pelaksanaan dan kurang dilibatkannya perempuan menjadi kendala dari kegiatan ini.Meski demikian, dari kegiatan ini diharapkan tumbuh kesadaran warga untuk mengelola sampah di lingkungan mereka secara partisipatif.
FUNGSI RUMAH TILAWAH IKHWAH RASUL DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI KEISLAMAN (Studi Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang)
Untomo, Ibnu Eko Budi;
Iswari, Rini;
Luthfi, Asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 2 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui fungsi Rumah Tilawah Ikhwah Rasul dalam penanaman nilai-nilai keislaman pada mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian metode penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang penulis dapatkan dari teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai yang ditanamkan oleh Rumah Tilawah Ikhwah Rasul kepada santrinya lebih terfokus pada pembentukan sikap dan perilaku sebagai seorang muslim dalam kehidupan kesehariannya. Pola pembinaan yang diterapkan oleh Rumah Tilawah Ikhwah Rasul bukan hanya melalui pembinaan santri dalam tiap kos binaan saja, tetapi juga pembinaan secara menyeluruh kepada santri kos binaan dalam kajian khusus. Rumah Tilawah Ikhwah Rasul tidak hanya sebagai lembaga yang membina melalui pendidikan Islam, tetapi juga sebagai lembaga yang dapat memberikan perlindungan dari pergaulan bebas melalui pembentukan lingkungan yang kondusif bagi santri kos binaannya.
POJOKAN SEBAGAI STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN EKONOMI BURUH HARIAN PABRIK KETJAP IKAN LELE DI KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI
Wijayanti, Catur;
Luthfi, Asma;
Kismini, Elly
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 2 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan pojokan sebagai strategi pemenuhan kebutuhan ekonomi Buruh Harian Pabrik Ketjap Ikan Lele. Pojokan merupakan pertukaran ekonomi yang muncul dari inisiatif salah satu buruh dan sampai sekarang masih dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Konsep redsistribusi dari Karl Polanyi serta Teori Pilihan Rasional dari Friedman dan Hetcher sebagai landasan analisisnya. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: (1) Kegiatan pojokan sebagai mekanisme redistribusi, karena mekanisme pojokan dilakukan secara terpusat kepada satu orang dan uang yang sudah terkumpul akan dibagikan kembali kepada anggota-anggota kelompok, (2) Buruh harian Pabrik Ketjap Ikan Lele mempunyai motivasi tersendiri dalam memilih mengikuti pojokan di pabrik yakni gak kudu metu, sak wayah-wayah dan percoyo. Pilihan mengikuti pojokan dirasa tepat untuk meningkatkan kestabilan kehidupan ekonomi, dan (3) Fungsi dari pojokan terhadap kehidupan buruh antara lain membantu perekonomian buruh, meningkatkan rasa kekeluargaan antarburuh dan menyebabkan timbulnya kecemburuan sosialz
MITOS DAYEUH LEMAH KAPUTIHAN PADA MASYARAKAT DUSUN JALAWASTU KABUPATEN BREBES (Tinjauan Strukturalisme Levi-Strauss)
Sunanang, Asep;
Luthfi, Asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Artikel ini menganalisis mitos Dayeuh Lemah Kaputihan. Mitos ini merupakan mitos yang berkembang pada masyarakat Dusun Jalawastu Kabupaten Brebes yang berarti tanah suci tempat tinggal para dewa dan wali, sehingga tidak boleh berkata dan berperilaku kotor. Tujuan artikel ini adalah untuk mengungkap struktur mitos Dayeuh Lemah Kaputihan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, serta teori strukturalisme Levi-Strauss sebagai landasan analisisnya. Hasil penelitian menunjukan, bahwa: (1) mitos Dayeuh Lemah Kaputihan lahir saat zaman Hindu saat Ragawijaya bertapa di Gunung Sagara. Mitos ini berisi sejumlah pantangan, yaitu: pantangan menggunakan genteng, batu-bata dan semen ketika membuat sebuah bangunan, pantangan memelihara angsa, kerbau dan kambing gimbas, pantangan menanam bawang dan kacang tanah. (2) Mitos Dayeuh Lemah Kaputihan berusaha mengungkap identitas budaya masyarakat Dusun Jalawastu, yaitu sinkretisasi etnis dan religi, (3) masyarakat masih mempercayai dan melaksanakan pantangan yang ada dalam mitos, sebagai bentuk penguatan identitas budaya.
TRANSFORMASI PERTANIAN DAN DIFERENSIASI SOSIAL EKONOMI PETANI DI DESA KUNIR KECAMATAN SULANG KABUPATEN REMBANG
Indarti, Sri;
Luthfi, Asma;
Kismini, Elly
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 1 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pertanian merupakan salah satu sektor yang berpengaruh dalam perekonomian masyarakat di Desa Kunir. Petani di Desa Kunir menjadikan padi sebagai makan pokok sehingga ketika musim penghujan lahan pertanian mereka ditanami padi, selain padi petani juga menanam jagung dan kacang panjang. Pola tanam yang ada di Desa Kunir pada awalnya yaitu padi-padi-palawija menjadi padi-tembakau-palawija. Adanya program kerjasama antara PT Sadana dan Sampoerna menjadikan beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Rembang mulai ditanami tembakau. Transformasi pertanian yang ada di Desa Kunir akan mempengaruhi kehidupan dari masyarakat yang awalnya petani subsisten menjadi petani komersial. Petani tidak lagi hanya memproduksi untuk dirinya sendiri melainkan untuk produksi pasar yang mencakup lingkup luas. Transformasi pertanian mendorong munculnya perubahan yang ada dalam kehidupan petani di Desa Kunir.