Claim Missing Document
Check
Articles

Relasi Sosial Masyarakat Maya dalam Aplikasi Gojek (Kajian Interaksionisme Simbolik) Nuha, Muhammad Ulin; Luthfi, Asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 10 No 1 (2021): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi informasi yang pesat mampu menciptakan dan mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan yang baru bagi masyarakat dunia, sehingga memungkinkan manusia hidup dalam dua kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya (cybercommunity). Gojek juga menyediakan ruang interaksi baru untuk berkomunikasi bagi masyarakatnya. Mereka akan melakukan interaksi dalam ruang aplikasi gojek jika pengemudi dan pengguna terikat oleh jasa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode netnografi dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data hasil penelitian diuji dengan teknik keabsahan data triangulasi. Metode analisis yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Masyarakat maya dalam aplikasi gojek dapat membangun relasi sosial mereka dengan cara berinteraksi melalui aplikasi gojek dan aplikasi non gojek. (2) Bentuk relasi sosial masyarakat maya dalam aplikasi gojek yaitu kerjasama pemesanan layanan, pemberian penilaian, pertikaian, dan penolakan pesanan atau membatalkan pesanan. (3) Masyarakat maya dalam membangun relasi sosial melalui tindakan. Tindakan mereka di dasari karena dorongan hati, persepsi, manipulasi, dan penyelesaian.
FUNGSI RUMAH TILAWAH IKHWAH RASUL DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI KEISLAMAN (Studi Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang) Untomo, Ibnu Eko Budi; Iswari, Rini; Luthfi, Asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 2 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui fungsi Rumah Tilawah Ikhwah Rasul dalam penanaman nilai-nilai keislaman pada mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian metode penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang penulis dapatkan dari teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai yang ditanamkan oleh Rumah Tilawah Ikhwah Rasul kepada santrinya lebih terfokus pada pembentukan sikap dan perilaku sebagai seorang muslim dalam kehidupan kesehariannya. Pola pembinaan yang diterapkan oleh Rumah Tilawah Ikhwah Rasul bukan hanya melalui pembinaan santri dalam tiap kos binaan saja, tetapi juga pembinaan secara menyeluruh kepada santri kos binaan dalam kajian khusus. Rumah Tilawah Ikhwah Rasul tidak hanya sebagai lembaga yang membina melalui pendidikan Islam, tetapi juga sebagai lembaga yang dapat memberikan perlindungan dari pergaulan bebas melalui pembentukan lingkungan yang kondusif bagi santri kos binaannya.
TRANSFORMASI PERTANIAN DAN DIFERENSIASI SOSIAL EKONOMI PETANI DI DESA KUNIR KECAMATAN SULANG KABUPATEN REMBANG Indarti, Sri; Luthfi, Asma; Kismini, Elly
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 1 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertanian merupakan salah satu sektor yang berpengaruh dalam perekonomian masyarakat di Desa Kunir. Petani di Desa Kunir menjadikan padi sebagai makan pokok sehingga ketika musim penghujan lahan pertanian mereka ditanami padi, selain padi petani juga menanam jagung dan kacang panjang. Pola tanam yang ada di Desa Kunir pada awalnya yaitu padi-padi-palawija menjadi padi-tembakau-palawija. Adanya program kerjasama antara PT Sadana dan Sampoerna menjadikan beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Rembang mulai ditanami tembakau. Transformasi pertanian yang ada di Desa Kunir akan mempengaruhi kehidupan dari masyarakat yang awalnya petani subsisten menjadi petani komersial. Petani tidak lagi hanya memproduksi untuk dirinya sendiri melainkan untuk produksi pasar yang mencakup lingkup luas. Transformasi pertanian mendorong munculnya perubahan yang ada dalam kehidupan petani di Desa Kunir.
POJOKAN SEBAGAI STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN EKONOMI BURUH HARIAN PABRIK KETJAP IKAN LELE DI KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI Wijayanti, Catur; Luthfi, Asma; Kismini, Elly
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 2 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan pojokan sebagai strategi pemenuhan kebutuhan ekonomi Buruh Harian Pabrik Ketjap Ikan Lele. Pojokan merupakan pertukaran ekonomi yang muncul dari inisiatif salah satu buruh dan sampai sekarang masih dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Konsep redsistribusi dari Karl Polanyi serta Teori Pilihan Rasional dari Friedman dan Hetcher sebagai landasan analisisnya. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: (1) Kegiatan pojokan sebagai mekanisme redistribusi, karena mekanisme pojokan dilakukan secara terpusat kepada satu orang dan uang yang sudah terkumpul akan dibagikan kembali kepada anggota-anggota kelompok, (2) Buruh harian Pabrik Ketjap Ikan Lele mempunyai motivasi tersendiri dalam memilih mengikuti pojokan di pabrik yakni gak kudu metu, sak wayah-wayah dan percoyo. Pilihan mengikuti pojokan dirasa tepat untuk meningkatkan kestabilan kehidupan ekonomi, dan (3) Fungsi dari pojokan terhadap kehidupan buruh antara lain membantu perekonomian buruh, meningkatkan rasa kekeluargaan antarburuh dan menyebabkan timbulnya kecemburuan sosialz
PENGEMBANGAN NILAI KARAKTER DAN KECAKAPAN HIDUP BAGI SANTRI NDALEM DI PONDOK PESANTREN ROUDLOTUL JANNAH KABUPATEN KUDUS Lutfiana, Hilma; Luthfi, Asma; Arsal, Thriwaty
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan nilai karakter dan kecakapan hidup bagi santri ndalem di pondok pesantren Roudlotul Jannah yang berpengaruh pada karakter dan keahlian khusus santri ndalem. pengembangan nilai karakter yang diperoleh santri ndalem yaitu terdiri dari nilai religius, berupa nilai ibadah, ikhlas, disiplin, sabar, tanggung jawab, tawadhu’. Sementara kecakapan hidup yang dikembangkan bagi santri ndalem adalah pengasuhan anak, kewirausahaan dan keahlian urusan domestik. Proses pengembangan nilai karakter dan kecakapan hidup dilakukan dengan cara memberikan keteladanan bagi santri ndalem, tugas dan tanggung jawab pada urusan domestik, dan melalui pembelajaran dan pembiasaan menghafal Al-Qur’an. Proses pengembangan nilai karakter yang dikembangkan melalui tugas sehari-hari itu, akan membuat kehidupan para santri menjadi terpola lalu kemudian berkembang menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan yang telah dilakukan oleh santri ndalem kelak akan bermanfaat setelah mereka bermasyarakat, seperti dasar untuk menjadi ibu rumah tangga, pengetahuan untuk membangun relasi dengan pihak luar,dan dapat mengamalkan ilmu Al-Qur’an yang telah dipelajari selama di pesantren.
STRATEGI ADAPTASI PEDAGANG PASAR JOHAR SEMARANG DALAM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN USAHA PASCA KEBAKARAN TAHUN 2015 Nurhayati, Nurhayati; Rini, Hartati Sulistyo; Luthfi, asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini menganalisis tentang strategi adaptasi pedagang Pasar Johar Semarang dalam mempertahankan kelangsungan usahanya pasca kebakaran yang terjadi pada tahun 2015. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui strategi adaptasi yang digunakan oleh pedagang untuk tetap mempertahankan usaha setelah kebakaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, serta konsep adaptasi sebagai landasan analisisnya. Hasil penelitian menunjukan, bahwa: (1) Pedagang beradaptasi dengan lingkungan baru dimana terdapat kondisi keterbatasan dan adanya pasar darurat dan relokasi pasar sementara, (2) Strategi adaptasi yang dilakukan pedagang pasca kebakaran, pedagang melakukan adaptasi yang merupakan proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan. Hambatan yang terjadi pasca kebakaran seperti keterbatasan modal dan lahan, (3) Dalam pemilihan strategi adaptasi pedagang dipengaruhi faktor internal yaitu lokasi, biaya dan persiapan: faktor eksternal yaitu bantuan pemerintah dan keinginan pembeli.
EKSPRESI IDENTITAS KEACEHAN DALAM INTERAKSI SOSIAL DI TENGAH LINGKUNGAN NON-SYARIAT ISLAM (Studi Kasus pada Komunitas Ikatan Pelajar Aceh Semarang) Buwaizhi, Buwaizhi; Iswari, Rini; Luthfi, Asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikatan Pelajar Aceh Semarang (IPAS) salah suatu organisasi kepemudaan daerah pemerintahan Provinsi Aceh yang berada di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang. Komunitas IPAS sebagai wadah bagi mahasiswa Aceh yang ada di Semarang untuk mengekspresikan identitas keacehannya di lingkungan Non-Syariat Islam. Penelitian ini menggunakan Teori Identitas Anthony Giddens. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Identitas yang melekat pada anggota komunitas IPAS sebagai identitas hasil konstruksi dari daerah asalnya, setiap individu mempunyai cara pandang atau pengertian yang berbeda-beda mengenai identitas. Anggota komunitas IPAS secara individu melakukan penyesuaian dengan lingkungan yang baru. Lingkungan yang baru tentunya menjadi sebuah tantangan bagi setiap anggota komunitas IPAS untuk melakukan penyesuaian. (2) Komunitas IPAS melakukan beberapa cara untuk mengekpresikan identitas keacehannya di lingkungan Non-Syariat Islam, diantaranya melalui aspek sosial,budaya dana agama. (3) Ada tiga faktor yang mempengaruhi komunitas IPAS dalam mengepresikan identitas keacehannya di lingkungan Non-Syariat Islam yaitu minoritas, perbedaan budaya dan lingkungan sosial. Faktor-faktor inilah yang memicu komunitas IPAS untuk menunjukan identitas keacehannya di lingkungan yang baru.
JARINGAN SOSIAL PETANI DALAM SISTEM IJON PADA PERTANIAN DI DESA PAGENTERAN KECAMATAN PULOSARI KABUPATEN PEMALANG Gandi, Grita Gusti; Mustofa, Moh Solehatul; Luthfi, Asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Distribusi sayuran dengan menggunakan sistem ijon pada masyarakat Desa Pagenteran melibatkan beberapa aktor yang membentuk suatu pola jaringan sosial pada petani. Sistem Ijon yang berlangsung pada masyarakat Desa Pagenteran dianggap dapat menjaga hasil produksi pertanian selama ini. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui jaringan sosial petani dalam pelaksanaan sistem ijon pada masyarakat Desa Pagenteran Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, antara lain adalah 1) Perubahan fungsi lahan dari kebun teh menjadi pertanian sayuran disebabkan oleh adanya inovasi pertanian. Hasil pertanian sayuran di Desa Pagenteran mayoritas dijual dengan menggunakan sistem ijon. Petani yang menggunakan sistem ijon dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu petani buruh, petani kebun, dan petani besar. 2) Sistem ijon yang berlangsung di Desa Pagenteran membentuk jaringan sosial petani dengan para aktor (petani lain, tengkulak, pedagang dan pemerintah) yang saling terkait satu sama lain atau bersifat transitif. 3) Mekanisme berjalannya sistem ijon diawali dengan peminjaman modal petani kepada tengkulak yang membuat terjadinya keterikatan pada setiap aktor. Keterikatan yang terjadi dalam sistem ijon adalah keterikatan ekonomi dan keterikatan budaya.
A Relasi Kerja Mandor Dan Buruh Perempuan Pada Pabrik Rokok PT. Unggul Jaya Di Kabupaten Blora Oktarina, Lisa Dwi; Arsal, Thriwaty; Luthfi, Asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 2 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan kerja antara mandor dan buruh perempuan di pabrk rokok PT. Unggul Jaya tidak hanya terjadi di lingkungan kerja tetapi juga di ranah sosial. Penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai hubungan kerja pada mandor dan buruh. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertukaran sosial dari Homans. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Lemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora. Hasil penelitian ini menunjukkan perlindungan yang diberikan mandor berupa reward kepada buruh atau anak buah mereka agar lebih bersemanagat dalam bekerja. Sedangkan buruh juga memberikan loyalitas memalui bantuan tenaga serta kepedulian. The working relationship between the foreman and the labor of women in the PT. Unggul Jaya cigarettes factory not only occuring in the environment but also in the social domain. This study will provide an overview of the employment relationship on the foremen and laborers. The theory used in this study is Social exchange theory of Homans. The method used is qualitative. The research location in the village Lemahbang, District Jepon, Blora. The results of this study indicate protection afforded by a foreman in the form of reward to workers or their subordinates to be more more spirit in their work. While labours also give loyalty through the aid effort and concern.
Konflik Dalam Relasi Sosial Masyarakat Jawa Dan Lampung Di Wilayah Transmigrasi (Studi Kasus di Desa Bandar Agung Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur) Miyanti, Cyrli Yunita; Rini, Hartati Sulistyo; Luthfi, Asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 2 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Bandar Agung adalah desa transmigrasi di mana ada dua suku yang tinggal di sana yaitu etnis Lampung dan Jawa. Hubungan sosial antara dua suku tidak berjalan dengan baik karena mereka kurang terbuka satu sama lain, di samping kurangnya masyarakat Jawa adaptasi dengan lingkungan baru yang membuat mereka sering bertentangan dengan masyarakat Lampung. Konflik di Desa Bandar Agung disebabkan oleh beberapa aspek seperti aspek sosial yang meliputi kedatangan transmigrasi, stereotip etnis dan juga perebutan kekuasaan antara kepala desa dan sultan. Aspek ekonomi seperti kesenjangan ekonomi yang terjadi antara Jawa dan Lampung serta aspek budaya juga dapat menimbulkan konflik. Masyarakat desa Bandar Agung memiliki cara tersendiri untuk mengelola konflik yakni dengan membatasi pergaulan mereka dengan kelompok etnis yang berbeda, selain itu jika ada konflik mereka akan melakukan musyawarah dan dilanjutkan dengan melakukan kegiatan pasca-konflik yang bertujuan untuk membuat komunikasi antara Jawa dan Lampung dapat ditingkatkan. Bandar Agung is a transmigration village where there are two tribes living there; they are Lampung and Javanese ethnics. Social relations between the two ethnics are not going well because they are less open to each other, besides the lack of adaptation of Javanese community to the new environment frequently brings them into conflict with Lampung community. Conflicts in Bandar Agung village are caused by several aspects such as social aspects including the arrival of transmigrants, ethnic stereotypes and also the power struggle between the headman and sultan. The economic aspects, such as economic gap between Java and Lampung, and cultural aspects can also lead to the conflict. The villagers in Bandar Agung have their own ways in managing the conflicts; that are by limiting their association with different ethnics, besides if there is a conflict they will hold a deliberation then it is continued by holding a post-conflict activity in order to enhance the communication between Javanese and Lampung community.