p-Index From 2018 - 2023
0.888
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik Sipil
Rifanie Gazalie
Politeknik Negeri Banjarmasin

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Agregat Gabungan Terhadap Hasil Marshall Untuk HRS-WC Dan HRS-Base Rifanie Gazalie; Muhammad Firdaus; Riska Hawinuti
Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Desember 2017
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v1i2.430

Abstract

The cause of the failure and damage to the roughness of the road is because the use of asphalt with high penetration value concurent with low levels mixture asphalt and the implementation of which has not been in compliance with the existing requirements, thus reduce the age of the road plan. The most commont asphalt roughness layer failure is permanent deformation AS a result of less stability and crack due to fatigue. One of the main consideration in determe the quality of asphalt mixture is the strength of the aggregate in order to endure in compliance with road planning. The issues discussed in this research is how the combined aggregate influence towards optimum levels of asphalt and asphalt mixture stability value. The research sample is asphalt penetration 60/70, coarse aggregate Awang Bangkal and Katunun-Banjarbaru Pelaihari, fine aggregate is Barito sand, filler Awang Bangkal rock burst and Tiga Roda Cement, witch total of 48 samples with levels 5-7% asphalt. Parameters of mix are stability , flow of air cavities, Voids in Mix (VIM), Void in Mineral aggeggate (VMA), Void Filled with Asphalt (VFA), Marshall Quotient (MQ), and VIM refusal to AC-WC determined from analysis of Marshall. The result achieved is the reduction in consumption levels of optimum asphalt of 0.5% for combined aggregate Awang Bangkal and Katunun Lataston mixed HRS-WC and a reduction in consumption levels of optimum asphalt of 0.2% on the mix HRS-Base on the minimum spesification 800 kg.
Perencanaan Campuran Lapis Aspal Beton Permukaan Dengan Asbuton Butir Sebagai Filler Surat Surat; Rifanie Gazalie; Pazilatul Mumamiroh
Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2018
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v2i1.574

Abstract

The objective of this research was to use mineral in asbuton as filler and asphalt will be taken into account to reduce the use of oil asphalt in Asphalt Concrete Wearing Course. The material used in this research was aggregate crushed stone from Katunun Mountain, Tanah Laut Regency, South Kalimantan, asphalt Pen 60/70 production of Pertamina and Asbuton grade 15/20. Use of Asbuton 7% in Asphalt Concrete Wearing Course mixture with optimum asphalt content of 5.25% mixed properties of VIM 3.5%, VMA 15.7%, VFB 77,9%, Stability 1484 kg, Flow 3.3 mm, VIM PRD 3.0%, Stability remaining 90.8% obtained. At the optimum asphalt content of 5.25%, mixed experiments with Asbuton grains were varied, 5.0%, 9.0%, 11.0% and 13.0%. The Marshall test showed that the greater the addition of Asbuton, the higher the stability value, the sequential stability value of 1058 kg, 1449 kg, 1509 kg and 1600 kg. Flow range from 3.1 mm to 3.5 mm. The VIM 3.5% up to 5.6%, VMA 15.75% up to 16.87%, VFB 68.1% up to 71.9%. The experimental results with Marshall testing of the asphalt mixture qualities meet the Asphalt Concrete Wearing Course criteria.
Pengaruh Penambahan Plastik LDPE Terhadap Hasil Marshall untuk HRS-WC Riska Hawinuti; Surat Surat; Rifanie Gazalie
Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2019
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v3i1.701

Abstract

Plastik sebagai hasil sampingan dari aktivitas masyarakat, menjadi penyumbang terbesar sampah di Indonesia, sehingga diperlukan penanganan khusus agar permasalahan plastik tersebut dapat terselesaikan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan plastik tersebut sebagai bahan tambahan campuran beraspal HRS-WC sehingga diharapkan selain berkurangnya jumlah sampah, jumlah penggunaan aspal minyak pun dapat ditekan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan plastik LDPE (Low Density Poly Ethylene) terhadap karakteristik campuran beraspal HRS-WC, mengetahui perbandingan nilai karakteristik marshall antara campuran HRS-WC dengan dan tanpa tambahan plastik LDPE, menentukan kadar aspal optimum dan kadar campuran plastik LDPE optimum pada campuran HRS-WC. Pengujian yang dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Poliban, antara lain pengujian agregat, pengujian aspal dan pengujian marshall. Benda uji yang dibuat berupa benda uji tanpa tambahan plastik dan dengan tambahan plastik sebanyak masing-masing 15 buah. Dari hasil pengujian, campuran aspal tanpa Plastik LDPE diperoleh nilai stabilitas 1.490 kg, flow 4,20 mm, VMA 110% dan Marshall Quotient 380 kg/ mm sedangkan pada campuran dengan plastik LDPE, nilai stabilitas sebesar 1.900 kg, flow 4,20 mm, nilai VMA105% dan nilai Marshall Quotient 610 kg /mm. Dengan nilai KAO sebesar 6,50% dan kadar plastik sebesar 5,0%.
PERHITUNGAN KUALITAS AGREGAT MENURUT ABRASI DAN BERAT JENIS, PADA MATERIAL DESA AMBUNGAN Rifanie Gazalie; Riska Hawinuti; Muhammad Fauzi; Muhammad Febri Adam Setiadi
Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2022
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v6i1.1340

Abstract

Pemanfaatan material lokal, walaupun mampu mengurangi biaya mobilisasi dan berkontribusi dalam peningkatan perekonomian masyarakat setempat, tetap harus lolos pengujian terhadap spesifikasi teknis yang ditentukan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menguji: abrasi, nilai berat jenis serta penyerapan pada material agregat kasar dan agregat halus dengan dan tanpa direndam, untuk material dari Desa Ambungan, Pelaihari. Dimana pengujian tersebut berdasarkan SNI 2417:2008, SNI 1969:2016, SNI 1970:2016 serta Spesifikasi Umum Bina Marga 2018. Berdasarkan pengujian, abrasi untuk Gradasi A dan B adalah 30,74% dan 30,80% dan telah memenuhi persyaratan spesifikasi abrasi <40%. Nilai bulk: agregat halus dengan dan tanpa direndam adalah 2,582gr/cm3 dan 2,590gr/cm3; agregat kasar dengan dan tanpa direndam adalah 2,617gr/cm3 dan 2,694gr/cm3. Nilai SSD: agregat halus dengan dan tanpa direndam adalah 2,636gr/cm3 dan 2,658gr/cm3; agregat kasar dengan dan tanpa direndam adalah 2,655gr/cm3 dan 2,733gr/cm3. Nilai Apparent: agregat halus, dengan dan tanpa direndam adalah 2,730gr/cm3 dan 2,780gr/cm3; agregat kasar,dengan dan tanpa direndam adalah 2,722gr/cm3 dan 2,803gr/cm3. Kesemuanya telah memenuhi ketentuan spesifikasi berat jenis >2,500gr/cm3dan selisih maksimal 0,2 antara agregat halus dan kasar. Nilai absorption: agregat halus dengan dan tanpa direndam adalah 2,103% dan 2,638%; agregat kasar dengan dan tanpa direndam adalah 1,470% dan 1,432%, dan telah memenuhi ketentuan spesifikasi absorption <3%. Kata kunci— Absorption, Apparent, Bulk ,Gradasi, SSD  
PEMANFAATAN LIMBAH ABU BATU BARA SEBAGAI FILLER PADA LATASTON LAPIS AUS (HRS-WC) Rifanie Gazalie; Muhammad Fauzi; Riska Hawinuti; Muhammad Helmi
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2023
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v7i1.1540

Abstract

Penggunaan batu bara untuk sumber energi industri dan pembangkit listrik selain menghasilkan limbah buangan yang membutuhkan ruang untuk penimbunan, juga memunculkan kemungkinan pencemaran oleh limbah secara tidak sengaja. Limbah yang dihasilkan oleh proses pembakaran batu bara berupa Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dimana menurut PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa FABA sebagai hasil akhir dari pembakaran batu bara, bukan lagi termasuk kategori limbah B3. Hal ini membuka kesempatan yang lebih luas untuk pemanfaatan FABA sebagai bahan bangunan, subtitusi semen, jalan (bahan additif untuk campuran filler pada perkerasan lentur), bangunan serta restorasi tambang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan akibat pencampuran Bottom Ash sebagai filler terhadap sifat-sifat Lataston pada untuk campuran aspal HRS-WC. Pengujian material yang dilakukan adalah pengujian agregat, pengujian aspal dan pengujian campuran beraspas panas dengan alat Marshall serta Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 revisi 2. Pengujian yang dilakukan telah memenuhi spesifikasi dengan proporsi agregat campuran CA 13%, MA 0%, FA 71%, S 14% dan FF 2% dan menghasilkan kadar aspal optimum 6,90% dengan nilai kadar aspal efektif adalah 6,20%; VIM sebesar 3,758%; VMA sebesar 17,325%; VFB sebesar 78,421%, Stabilitas Marshall 876,991 Kg dan Marshall Quotient sebesar 269,209 Kg/mm.