Isunmiati Sidin
Sekolah Tinggi Teologi Bethel Samarinda

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Biblika Tentang Perceraian Berdasarkan Kitab Perjanjian Baru Isunmiati Sidin
KAPATA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 1, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Bethel Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.116 KB) | DOI: 10.55798/kapata.v1i1.2

Abstract

The purpose of this research is to get a deep understanding of the principle of divorce in the book of the Blind Agreement. Researchers use the exegesis research method which is a careful and analytical study of a part of the Bible in order to achieve useful interpretations. Divorce is not God's plan, because "what God has united, must not be divorced by humans (Matthew 19: 6), whatever the reason God does not allow divorce because divorce violates God's design for marriage and violates the sacred pledge made before God. The Lord Jesus reminds the Bible's teachings about marriage institutions. Marriage law must be in harmony with God's purpose in establishing marriage. The implications of this study according to the explanation that has been explained, in connection with the theological study of divorce in the new. covenant, are as follows: Commitments are accompanied by agreements, certain of which aim to make the relationship of husband and wife more harmonious and return to God's plan at first.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang prinsip perceraian dalam kitab Perjanjian Baru. Peneliti memakai metode penelitian eksegese yaitu suatu penelaahan secara cermat dan analisis suatu bagian Alkitab agar dapat mencapai penafsiran yang bermanfaat. Perceraian bukan rancangan Allah, karena “apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia (Matius 19:6), apapun alasannya Allah tidak mengijinkan perceraian karena perceraian melanggar rancangan Allah bagi perkawinan dan melanggar Ikrar janji suci yang di buat dihadapan Allah. Tuhan Yesus mengingatkan akan ajaran Alkitab mengenai Lembaga pernikahan. Hukum pernikahan harus selaras dengan tujuan Allah yang menetapkan pernikahan. Implikasi dari penelitian ini sesuai pemamparan yang telah dijelaskan, sehubungan dengan kajian teologi tentang perceraian dalam kitab Perjanjian Baru, adalah sebagai berikut : Komitmen disertai kesepakatan, tertentu yang bertujuan untuk membuat hubungan pasangan suami isteri lebih harmonis dan kembali kepada rencana Allah pada mulanya.