Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Eksistensi Tarekat Junaidi Al-Baghdadi Terhadap Pembinaan Masyarakat Islam di Majelis Darul Ikhlas Kota Palangka Raya Nadiya Febrianti; Abubakar Abubakar; Muhammad Husni
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 15, No 2 (2019): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.352 KB) | DOI: 10.23971/jsam.v15i2.1622

Abstract

This study discusses the existence of the Junaidi Al-Baghdadi Tarekat in Palangka Raya. Its existence indicates the teaching of Islam named Darul Ikhlas. There are three main issues raised in this study: first, to find out the ins and outs of the Junaidi Al-Baghdadi tariqah. Second, how is the model of teaching, and third, how the existence of the Junaidi Al-Baghdadi tarekat so that it can survive. The purposes of this research are to find out the system of teaching and the existence of its development in Palangka Raya Town. The research method used is a historical approach in the form of qualitative field research studies with literature review techniques and data collection is done through observation, documentation, and interviews. The results showed that the development of the Junaidi Al-Baghdadi tariqa, in terms of quantity, one of which was the establishment of the Majlis Taklim Darul Ikhlas, which showed the development achieved with a simple guidance system. The contribution made by the Junaidi Al-Baghdadi Tarekat can be seen in terms of worship and social affairs. Thus, this Tarekat is facing progress and  able to maintain its existence.
Transformasi Gerakan Sosial Dinasti Syafawiyah di Persia, 1301-1629 Fatihatur Rizqiah; Fimeir Liadi; Muhammad Husni
Syams Vol 2, No 2 (2021): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Syams: Jurnal Kajian Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.993 KB)

Abstract

Dinasti Syafawiyah berawal dari gerakan tarekat yang didirikan oleh Shafi al-Din. (1252-1334). Setelah menjadi sebuah sistem kerajaan  yang di didirikan oleh Ismail  yang berhasil memperluas wilayah hingga menguasai seluruh Persia  bagian timur, dan  meraih masa kejayaan dan kemajuan dari berbagai aspek pada masa syah Abbas. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana asal usul Tarekat Syafawiyah yang berawal dari gerakan keagamaan sehingga berubah menjadi gerakan politik-keagamaan serta mengetahui bagaimana bentuk gerakan yang di lakukan oleh kepepimipinan khalifah Syafawiyah. Gerakan tarekat syafawiyah yang diawali dengan tujuan untuk membangun kesalehan bagi para pengikutnya dan melawan para ahli bid’ah, tetapi seiring berjalannya waktu tarekat ini berubah ke gerakan sosial yang berusaha mencari kesalahan para penguasa yang hidup dalam kemewahan dan jauh dari kesalehan seperti yang dilakuan dinasti umayah dan abbasiyah, selain itu kondisi sosial-politik di Persia dan doktrin Syiah yang memotivasi kaum tarekat Syafawiyah sehingga  mendorong  peralihan gerakan keagamaan  tarekat Syafawiyah menjadi gerakan politik keagamaan dengan ajaran Mahadisme dan Imamah dalam Syiah untuk melangsungkan keinginan kekuasaan dan impian politik mereka, sehingga gerakan politik keagamaan menghasilkan pengaruh yang cukup luas di Persia dan puncak kejayaan berhasil membentuk pasukan Qizilbash serta mendirikan dinasti Syafawiyah di Persia dari tahun 1501-1736 M. dan setelah berdirinya Republik Islam Iran tahun 1979 Syi’ah dua belas masih dipertahankan menjadi Madzhab Negara dalam sistem religio-politik yang di tampung oleh Wilayat Al faqih.
Tradisi Burdah Keliling di Kalimantan Tengah: Studi Kasus Desa Pegatan Dahlia Dahlia; Fimeir Liadi; Muhammad Husni
Syams Vol 3, No 1 (2022): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Faculty Ushuluddin, Adab, and Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/js.v3i1.4627

Abstract

Pelaksanaan tradisi Burdah Keliling merupakan tradisi yang banyak ditemui di Indonesia. Jika menelisik sejarahnya, tradisi burdah keliling ini memiliki latar belakangnya tersendiri sesuai wilayah pelaksanaannya. Biasanya tradisi burdah keliling dilaksanakan pada saat rabu di akhir bulan Shafar. Akan tetapi, di desa pagatan sendiri kegiatan ini dilaksanakan pada saat tahun baru Islam dan tahun baru masehi.Pandangan tokoh agama dan masyarakat muslim terhadap tradisi burdah keliling yang diadakan pada tahun baru baru Islam di desa Pegatan merupakan tradisi yang dilakukan secara turun-temurun yang merupakan hasil akulturasi budaya Islam dan lokal. Dalam tradisi Burdah keliling ini tampak jelas unsur lokal dalam bentuk kepercayaan pada mahluk halus yang ditangkal dengan doa tolak bala. Dengan di adakannya tradisi burdah keliling pada tahun baru Islam, diharapkan supaya desa Pegatan dan masyarakatnya terhindar dari marabahaya, wabah penyakit dan musibah kebakaran. Masyarakat desa Pegatan percaya bahwa setiap pergantian tahun baru Islam akan membawa perubahan baru bagi masyarakat dan desa. Tujuan diadakan Burdah Keliling pada tahun Baru Islam ini untuk memeriahkan datangnya tahun baru Islam dan menghalau bala’ agar tahun yang akan dijalani selanjutnya dijauhkan dari berbagai bencana dan penyakit.Â