Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENDAMPINGAN PENGGUNAAN KEMASAN “Vacum Sealer” PADA PRODUK OLAHAN IKAN BANDENG DI DESA GERSIK PUTIH KEC. GAPURA SUMENEP Rika Diananing Putri; Imam Hanafi
Jurnal Terapan Abdimas Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v6i2.7969

Abstract

Abstract. Bandeng is a fish that is in demand by all circles. UKM Adinda (partner) is located in gersik putih village of Gapura Sumenep which has a business made from bandeng. One of the preparations is otak-otak bandeng which is very popular with the public. The purpose of community service is to provide packaging knowledge on processed bandeng, especially otak-otak bandeng so as to provide quality for the product, and can increase the selling value. The method of implementing this service is by socializing, mentoring partners so that they can implement them in their processed products. The results obtained were that the partners were able to design packaging to increase the selling value of otak-otak bandeng products, thereby increasing the partner's income. Conclusion of activities with partners with rapid and attractive packaging, with creative and innovative designs, and in accordance with established standards, which is consistent, creates a form of promotion that is creative, informative, and easy to understand about products marketed by utilizing digital marketing.  Abstrak. Bandeng merupakan ikan yang diminati oleh semua kalangan. UKM Adinda (mitra) beralokasi di desa gersik putih  Gapura Sumenep yang memiliki usaha olahan berbahan ikan bandeng. Salah satu olahannya otak otak bandeng yang sangat digemari oleh masyarakat. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk memberikan pengetahuan pengemasan terhadap olahan bandeng khususnya otak otak bandeng sehingga memberikan mutu bagi produk nya, dan dapat meningkatkan nilai jual. Metode pelaksanaan pengabdian ini dengan sosialisasi, pendampingan pada mitra hingga dapat mengimplementasikan pada produk olahannya. Hasil yang diperoleh, mitra mampu mendesain kemasan untuk meningkatkan nilai jual produk otak-otak bandeng sehingga meningkatkan pendapatan mitra. Kesimpulan kegiatan bersama mitra dengan kemasan rapid an menarik, dengan desain kreatif dan inovatif, dan sesuai denga standar yang ditetapkan,  yang konsisten, menciptakan bentuk promosi yang kreatif, informative, dan mudah dipahami tentang produk yang dipasarkan dengan memanfaatkan digital marketing.    
PENETAPAN HARGA JUAL BUAH JERUK OLEH PEDAGANG PENGECER (STUDI KASUS PADA PEDAGANG PENGECER BUAH DI KAWASAN KOTA SUMENEP) Rika Diananing Putri; Isdiantoni Isdiantoni
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 15 No 1 (2018): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.105 KB) | DOI: 10.24929/fp.v15i1.640

Abstract

Peran pedagang pengecer buah jeruk dalam menciptakan permintaan efektif terhadap buah jeruk oleh konsumen, dimana konsumen didalam membuat keputusan pembelian dan besarnya jumlah pembelian buah jeruk sangat ditentukan oleh kepantasan harga, maka penetapan harga penjualan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Responden pada penelitian ini adalah pedagang pengecer buah yang berjualan di kawasan Kota Sumenep. Metode pengambilan contoh dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling), penggunaan metode ini didasarkan pada kesamaan (homogenitas) dari populasi yaitu sebagai pedagang buah dan buah yang diperdagangkan juga samaData utama yang diperlukan pada penelitian ini adalah data primer yang bentuknya kuantitatif dan kualitatif yang bersumber dari pedagang pengecer buah jeruk di kawasan Kota Sumenep. Analisis data yang digunakanadalah analisis deskriptif dengan melihat berbagai pertimbangan yang dilakukan oleh pedagang pengecer buah jeruk dalam melakukan penetapan herga.Penetapan harga dihitung dengan menggunakan metode harga pokok berdasarkan pertimbangan biaya Dalam hal menyediakan buah-buhan yang akan diperdagangkan, baik terhadap jenis maupun jumlahnya para pedagang pengecer buah umumnya mempertimbangkan besarnya tingkat permintaan (disukai konsumen), dan daya tahan buah untuk menghindari resiko kerugian.Penyediaan (pembelian) buah dilakukan melalui pedagang besar buah-buahan yang ada di Kota Sumenep, dimana pasokan buahnya berasal dari pasar buah di Kota Surabaya.Kebijakan penetapan harga yang dilakukan oleh para pedagang pengecer buah dilakukan dengan mempertimbangkan biaya (harga beli), harga pesaing dan elemen individu buah jeruk.
UJI KESUKAAN DAN KELAYAKAN USAHA PRODUK NUGGET IKAN LELE Ismawati Ismawati; Rika Diananing Putri
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 15 No 2 (2018): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.498 KB) | DOI: 10.24929/fp.v15i2.651

Abstract

Ikan lele merupakan salah satu sumber protein yang relatif lebih murah dibandingkan daging. Produksi ikan lele mengalami peningkatan setiap tahunnya. Untuk mengimbangi jumlah produksi yang meningkat maka perlu dilakukan upaya diversifikasi produk olahan ikan lele salah satunya adalah nugget. Nugget termasuk makanan siap saji yang dikonsumsi oleh masyarakat tingkat menengah. Dalam usaha produk pangan salah satu faktor penentu keberhasilan adalah mutu organoleptik yang dapat diukur melalui Uji kesukaan terhadap parameter organoleptik. Parameter organolepti yang diukur dalam penelitian ini adalah tekstur, aroma, rasa, kenampakan dan warna. Untuk mengetahui layak tidaknya usaha produksi nugget ikan lele maka perlu dilakukan analisis kelayakan dalam hal ini dilakukan analisis BEP dan RCR. merupakan salah satu cara untuk mengetahui mutu suatu produk berdasarkan oganoleptik (pancaindra). hasil penelitian menunjukkan bahwa panelis menyukai rasa, aroma, kenampakan dan warna sedangkan pada parameter tekstur panelis menyatakan sangat suka. BEP unit produk akan tercapai jika telah memproduksi 2366 unit produk atau nilai penjualan sebesar Rp 22380000. Nilai pada usaha nugget ikan lele yaitu yaitu 1,2sehingga dinyatakan layak.
MIKROORGANISME DALAM PANGAN Ratih Yuniastri; Ismawati Ismawati; Rika Diananing Putri
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 15 No 2 (2018): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.228 KB) | DOI: 10.24929/fp.v15i2.653

Abstract

Pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi maupun bahan jadi bertujuan selain untuk memperpanjang umur simpan juga menambah nilai ekonomis bahan serta menjaga kandungan nutrisi yang terkandung didalamnya. Terdapat banyak jenis teknik pengolahan pangan yang dapat diterapkan, misalnya pengolahan pada suhu lingkungan, pengolahan dengan menggunakan panas dan pengolahan dengan penghilangan panas. Mikroorganisme memiliki peran penting dalam prosesnya, baik yang sifatnya dapat menambah mutu produk pangan hingga yang bersifat patogen. Terdapat beberapa jenis mikroorganisme khususnya dalam produk olahan suhu tinggi, olahan suhu rendah dan olahan fermentasi. Secara garis besar, mikroorganisme ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu bakteri dan spora. Spora memiliki ketahanan yang lebih besar daripada bakteri. Clostridium botulinum dan Bacillus cereus merupakan mikroorganisme yang dijumpai pada ketiga jenis pengolahan yang dipilih. Melalui prosedur cara pengolahan yang baik sesuai standar HACCP akan dapat mengurangi terjadinya cemaran mikroorganisme patogen dan tercapainya keamanan pangan.
Community Empowerment through Agricultural Commodity Processing Training as an Effort to Improve Community Welfare in Kerta Barat Village, East Java R Amilia Destryana; Ismawati Ismawati; Rika Diananing Putri; Ratih Yuniastri
Journal of Community Practice and Social Welfare Vol. 1 No. 1 (2021): Journal of Community Practice and Social Welfare
Publisher : LPPM Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/jacips.2021.1.1.1-10

Abstract

Kerta Barat Village in Dasuk District is one of several tomato and chili producing areas in Sumenep Regency. The economic potential of processed food production from agricultural commodities is considerable. This potential can be further increased by harvest abundance. Tomatoes and cayenne chillies are categorized as agricultural commodities with a shelf life and are difficult to store for long periods. The best solution to the overabundance of crop products is by processing these agricultural materials into processed products capable of extended periods of storage. Additionally, processed food products will add to the economic value of the commodity itself. This community service aims to empower the people of Kerta Barat Village by exploiting the potential of agricultural commodities through the processing of tomato sauce and cayenne chilli powder products. This activity was carried out through training and mentoring on the subject of food product processing of tomato sauce and cayenne chili powder. Knowledge and skill increase were seen to have followed this empowerment activity, namely partners can process tomato and cayenne chilly commodities into tomato sauce and cayenne chili powder products through the use of simple technology. A social impact was perceived where partners have become acquainted with agricultural commodity processing technology, namely for the process of drying and size reduction in the manufacturing of processed tomato and cayenne chili products. Additionally, the utilization of post-harvest technologies is crucial for the process of making produced commodities more useful and increase its economic value, which in turn can lead to welfare for the locals.
PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN JAGUNG MELALUI UJI KESUKAAN KONSUMEN Rika Diananing Putri; R. Amilia Destryana
Journal of Food Technology and Agroindustry Vol 1 No 1 (2019): Journal of Food Technology and Agroindustry
Publisher : Journal of Food Technology and Agroindustry dipublikasikan oleh Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.745 KB) | DOI: 10.24929/jfta.v1i1.686

Abstract

This study aims to develop corn processed into a product that is beneficial to the health of the body and to determine consumer preferences for functional drinks, namely corn yogurt. Functional food needs to get attention so that its use has the correct scientific evidence basis, claims are not misleading and do not encourage wrong consumption patterns. One of the development of processed corn is functional food products such as yogurt. In order to be accepted by consumers, a test of preference for color, texture, aroma and taste was carried out by adding 10%, 12% and 14% fullcream milk. Conclusions produced by the community / consumers prefer yogurt with the addition of 12% fullcream to color, texture and aroma, while for consumers' taste like the addition of fullcream at 14%. This is due to the addition of 14% sour and sweet taste fullcream is felt.
KOMPOSISI KIMIA DAN MIKROBIOLOGI BUMBU INSTAN “SOTO MADURA” Ratih Yuniastri; Rika Diananing Putri
Journal of Food Technology and Agroindustry Vol 1 No 2 (2019): Journal of Food Technology and Agroindustry
Publisher : Journal of Food Technology and Agroindustry dipublikasikan oleh Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.664 KB) | DOI: 10.24929/jfta.v1i2.779

Abstract

Bumbu instan dibuat dengan mencampurkan beberapa ingredien dan dihaluskan sesuaikomposisi yang diinginkan. Terdapat penambahan rempah-rempah untuk meningkatkan cita rasadan aroma bumbu tersebut. Informasi mengenai kandungan nutrisi dalam bumbu instan “SotoMadura” perlu diketahui untuk menentukan proses pengemasan dan penyimpanan yang tepat.Bumbu dibuat lalu dilakukan analisa terhadap kandungan gizi bumbu. Bumbu dibuat berulangsebanyak 3 kali sehingga diperoleh data ulangan. Analisa yang dilakukan meliputi analisaproksimat, analisa kerusakan lemak, dan kandungan mikrobiologi dalam bumbu. Hasil analisamenunjukkan bumbu instan “Soto Madura” mengandung air sebesar 7,42±0,066%; abu sebesar1,18±0,056%; protein sebesar 59,04±0,085%; lemak 7,77±0,152%; karbohidrat 25,46±0,531%;angka asam 0,507±0,035 mg/g; angka peroksida 4,063±0,066 Meg/1000g; lemak bebas (FFA)0,22±0,036%. Untuk kandungan mikrobiologi diperoleh kandungan mikroorganisme dalambumbu sebesar 1,11x108 koloni; kapang 7,9x106 koloni; dan koliforn 8,6x106 koloni.
PENDUGAAN UMUR SIMPAN MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TEST (ASLT) MODEL ARRHENIUS PADA JAMU “SARI RAPET SUPER” Rika Diananing Putri; Ratih Yuniastri
Journal of Food Technology and Agroindustry Vol 1 No 2 (2019): Journal of Food Technology and Agroindustry
Publisher : Journal of Food Technology and Agroindustry dipublikasikan oleh Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.978 KB) | DOI: 10.24929/jfta.v1i2.781

Abstract

Umur simpan adalah satu hal yang harus diperhatikan oleh konsumen dalam menggunakan suatu produk. Obat herbal adalah makanan fungsional yang sangat diminati oleh kebanyakan orang dan masih melekat dan merupakan obat tradisional yang berkhasiat dalam menjaga kebugaran fisik. Produk obat herbal yang beredar dan banyak diminati oleh konsumen, terutama wanita, adalah herbal "Sari Rapet Super". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan umur simpan menggunakan metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT) dengan model Arrhenius. Parameter yang digunakan adalah kadar air dengan perlakuan penyimpanan pada suhu 25, 35, 45 dan diamati pada hari 0, 1, 5, 10, 15, 20 selama satu bulan. Penyimpanan dengan kemasan dan tanpa kemasan. Hasil yang didapat, kadar air pada setiap suhu penyimpanan mengalami penurunan. Estimasi umur simpan dalam perlakuan perbedaan suhu dengan parameter kadar air tidak berpengaruh dan menghasilkan umur simpan untuk periode yang sama. Suhu 25 untuk = 34.82665831 (1 bulan 3 hari), suhu 35 = 35.3338706 dan suhu 45 = 33.38062522 sedangkan tanpa kemasan pada suhu 25 = 10.98902468, suhu 35 = 9.598185153, dan suhu 45 = 10, 95095319.
PEMANFAATAN GARAM KROSOK SEBAGAI KREATIF BISNIS MASYARAKAT PESISIR Rika Diananing Putri; R. Amilia Destryana; Ribut Santosa
Journal of Food Technology and Agroindustry Vol 2 No 1 (2020): Journal of Food Technology and Agroindustry
Publisher : Journal of Food Technology and Agroindustry dipublikasikan oleh Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.184 KB) | DOI: 10.24929/jfta.v2i1.956

Abstract

Garam merupakan salah satu hasil dari penguapan air laut menjadi butiran padat, yang digunakan sebagai bumbu pelengkap yang dapat memberikan rasa gurih. . Masyarakat pesisir memproduksi garam masih menggunakan cara tradisional dan hasilnya (garam) dijual dalam bentuk garam krosok yang dikemas menggunakan karung dengan berat 70kg/karung dan dijual Rp. 1500/kg. Tujuan penelitian untuk mengoptimalkan penggunaan garam krosok menjadi produk yang bernilai jual tinggi dan memberikan manfaat bagi pemakainya. Garam krosok bukan hanya dimanfaatkan sebagai bahan pelengkap di dapur, tetapi dengan teknologi kita mengolah garam krosok menjadi bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Metode penelitian deskriptif, dan pengambilan data melalui metode pengamatan (survey), wawancara dan studi literatur. Dapat kita simpulkan garam krosok dapat memberikan nilai bisnis dan menambah pendapatan bagi masyarakat pesisir.
IDENTIFIKASI PENYEBAB PERBEDAAN PRODUKTIVITAS GARAM RAKYAT DI KABUPATEN SUMENEP Ismawati Ismawati; Rika Diananing Putri; Nopta Meli Agustina
Journal of Food Technology and Agroindustry Vol 2 No 2 (2020): Journal of Food Technology and Agroindustry
Publisher : Journal of Food Technology and Agroindustry dipublikasikan oleh Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/jfta.v2i2.1012

Abstract

Lahan garam rakyat di Kabupaten Sumenep cukup luas namun hasil produksi garam rakyat mengalami perbedaan yang cukup besar untuk berbagai wilayah pegaraman rakyat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui penyebab perbedaan produktivitas garam berdasarkan produktivitas lahan dan sumber daya manusia. Penentuan lokasi penelitian berdasarkan stratified random sampling yang dikategorikan berdasarkan produktivitas tinggi, sedang dan rendah. Sampel penelitian ditnetukan dengan metode slovin. Untuk mengidentifikasi faktor penyebab dilakukan dengan wawancara mendalam pada petani garam rakyat dan selanjutnya hasil wawancara disusun diagram sebab akibat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah iklim dan cuaca yang tidak bisa dikendalikan. Masalah lain yaitu sarana yang digunakan petani garam dimana sebagian petani memproduksi garam diatas tanah langsung sedangkan sebagaian lagi memproduksi garam diatas geomembran. Perbedaan konsentrasi air laut yang digunakan juga menjadi faktor penyebab perbedaan produktivitas garam. Perbedaan konsentrasi garam pada air laut yang digunakan disebabkan lokasi di masing-masing wilayah penelitian berbeda jaraknya ke laut pantai sebagai sumber bahan baku pembuatan garam