Hudori Hudori
Universitas Islam Indonesia, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Aplikasi Bahan Amelioran (Asam Humat; Lumpur IPAL Tambang Batu Bara) terhadap Pertumbuhan Tanaman Reklamasi pada Lahan Bekas Tambang Batu Bara Syafrinaldi Adhiatma; Trisno Budi Susanto; Awaluddin Nurmiyanto; Hudori Hudori
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 6 No. 1 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol6.iss1.art3

Abstract

Air limbah yang dihasilkan oleh PT Baradinamika Mudasukses (BDMS) merupakan lumpur yang bersifat koloid dan susah mengendap. Pemanfaatan lumpur kembali dalam proses reklamasi bekas lahan tambang batubara sebagai alternatif untuk mengangani permasalahan lumpur tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penambahan lumpur dan asam humat pada lahan bekas tambang batubara dengan tanaman reklamasi. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan variasi media T1S1 (100% tanah; 0% lumpur), T2S2 (50% tanah; 50% lumpur), dan T3S3 (75% tanah; 25% lumpur) dengan variasi dosis asam humat H1 (0ml), H2 (7,5ml), dan H3 (15ml) dengan menggunakan tanaman Sengon (Paraserienthes falcataria) dan Akasia (Acacia mangium). Hasil dari penelitian ini menunjukan pada perlakuan T1S1 dan T2S2 dengan dosis 7,5ml (H2) pada kadar hara N-Total dan P-Tersedia sedangkan pada kadar hara K dan Ca pada perlakuan T2S2 dengan dosis 15ml (H3). Hasil pertumbuhan tinggi pada pada perlakuan T3S3 dengan dosis 7,5ml (H2) sebesar 16,1% dengan hasil nilai uji statistik sebesar 4,0b pada tanaman sengon dan pada tanaman akasia mengalami peningkatan tinggi sebesar 18% dan nilai hasil uji statistik sebesar 3,75b. Hasil pertumbuhan daun pada tanaman sengon memiliki nilai sebesar 2,75a dan pada tanaman akasia sebesar 3,0a. Kata kunci : Air Limbah, Lumpur, Asam Humat, Reklamasi
Pengolahan Deterjen Menggunakan Teknologi Elektrokoagulasi dengan Elektroda Aluminium Hudori Hudori; P. Soewondo
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 1 No. 2 (2009): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol1.iss2.art3

Abstract

Elektrokoagulasi adalah teknologi pengolahan air dengan menggunakan proses elektrokimia dimana anoda akan melepaskan koagulan aktif berupa ion Al atau Fe ke dalam larutan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui laju penurunan konsentrasi deterjen, COD dari air limbah yang diolah pada reaktor elektrokoagulasi dan mengetahui parameter desain elektrokoagulasi yang sesuai untuk pengolahan air bekas cucian dalam skala rumah tangga. Reaktor elektrokoagulasi dioperasikan secara batch dengan menggunakan limbah dari jasa laundry. Elektroda yang digunakan adalah aluminium dengan kemurnian 99.7%. Variasi kerapatan arus yang digunakan adalah 50, 75 dan 100 A/m2. Parameter yang diukur adalah surfaktan, COD, kekeruhan, konduktivitas, pH dan suhu. Hasil percobaan menunjukkan bahwa untuk konfigurasi monopolar dan bipolar dengan waktu detensi 30 menit tingkat penyisihan surfaktan mencapai 70%, sedangkan COD mencapai 80%. Berdasarkan tingkat penyisihan, reaktor elektrokoagulasi dengan konfigurasi monopolar dan bipolar tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada pengolahan air limbah laundry.
Pengaruh Kekasaran Saluran dan Suhu Air Sungai pada Parameter Kualitas Air COD, TSS di Sungai Winongo Menggunakan Software QUAL2Kw Nelly Marlina; Hudori Hudori; Ridwan Hafidh
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 9 No. 2 (2017): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol9.iss2.art6

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kekasaran saluran dan suhu air sungai terhadap perubahan kualitas air Sungai Winongo untuk parameter Chemycal Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid (TSS). Analisis yang digunakan adalah deskriptif dengan membandingkan hasil konsentrasi skenario pemodelan menggunakan software QUAL2Kw pada tiap variabel dengan variasi kekasaran sebesar 0,016; 0,04; dan 0,15 dan Variasi nilai suhu air sungai 24,2oC; 28,1oC; dan 30,6oC. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa pengaruh kekasaran saluran serta kondisi fisik sungai berdampak besar pada konsentrasi polutan pada badan air dengan pendekatan nilai kekasaran pada saluran alami sebesar 0,15 (sig > 0,05). Suhu air sungai akan mengikuti gerak aliran dan buangan polutan yang masuk kedalam badan air dengan menyeimbangkan kondisi fisik sungai yang mengakibatkan turbulensi pada badan air dan berdampak langsung dengan pengaruh yang kecil terhadap COD dan TSS (sig > 0,05), Perubahan kualitas air sungai Winongo dapat diketahui dari grafik dan nilai keluaran dari sofware QUAL2Kw. Dengan strategi pengelolaan mendekatkan kondisi fisik sungai menjadi kondisi alaminya akan menurunkan nilai konsentrasi polutan dan meningkatkan kualitas air sungai menjadi lebih baik.
Penurunan Fenol Melalui Proses Adsorptive Micellar Flocculation Hudori Hudori; Andik Yulianto
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencemaran air oleh senyawa fenol banyak menimbulkan dampak negatif bagi manusia dan lingkungan. Salah satu metode pengolahan fenol yang dapat dilakukan adalah mempergunakan proses adsorptive micellar flocculation yaitu suatu metode pengolahan air limbah dengan memanfaatkan kation yang menempel pada struktur surfaktan yang berbentuk micelle untuk mengikat bahan organik dari air limbah dan membentuk flok yang dapat dipisahkan dengan mudah. Kation yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah ion aluminium yang terdapat dalam senyawa Aluminium sulfat atau yang umum dikenal dengan nama tawas.