Abdul Rohim Tualeka
Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA SUBYEKTIF PADA PERAWAT DI RSUD DR. MOHAMAD SOEWANDHIE SURABAYA Dita Perwitasari; Abdul Rohim Tualeka
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 6 No. 3 (2017): The Indonesian Journal Of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4891.961 KB) | DOI: 10.20473/ijosh.v6i3.2017.362-370

Abstract

Fatigue is a subjective feeling that different for everyone, which leads to loss of efficiency, decreases work capacity, health problem and the body's ability to survive resulting in work accident. The purpose of this research was examining the factors associated with subjective work fatigue on nurses working in dr. Mohamad Soewandhie hospital in Surabaya.This research was an observational study with cross sectional design. The respondents were nurses of emergency, outpatient, and inpatient units in dr.Mohamad Soewandhie hospital. The variables were individual factors were consisting of age, years of working life, nutritional status, gender, and occupational factors were consisting of the workload and the monotony condition of work toward work fatigue. Spearman correlation test was using to test the relationship of each factors, except the relationship of gender and the monotony condition were using  Mann-Whitney.The results showed that the most of the respondentss were 25-30 years old, female, 1-10 years of working life, had better nutritional status, had a moderate heavy workload and felt the monotony condition in her work. The result of fatigue measurement used the checklist which indicated that the most of the respondents experienced no relationship between age, gender, years of working life, workload, and the monotony condition the results also proved the existence of a relationship between nutritional status with p=0,00. It could be concluded that the nutritional status of nurse in dr.Mohamad Soewandhie hospital had a risk of causing fatigue.  Keywords: Individual factors, occupational factors, and work fatigue
UPAYA PENGENDALIAN RISIKO PADA UNIT PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS BENDA TAJAM DI RUMAH SAKIT Sacharina Surya Ningrum; Abdul Rohim Tualeka
Journal of Public Health Research and Community Health Development Vol. 1 No. 2 (2018): Maret
Publisher : Sekolah Ilmu Kesehatan Dan Ilmu Alam (SIKIA), Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jphrecode.v1i2.16242

Abstract

Unit pengelolaan limbah medis merupakan pekerjaan yang membahayakan atau berisiko tinggi bagi pekerja. Bahaya yang dihadapi pekerja unit pengelolaan limbah berasal dari bahaya mekanik dan fisik, agar dapat dilakukan pengendalian bahaya yang tepat, maka perlu dilakukan risk assessment terhadap potensi bahaya yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari manajemen risiko dan mengidentifikasi manajemen limbah medis di Rs. X. Penelitian ini termasuk penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data primer dikumpulkan dengan observasi dan wawancara serta data sekunder yang diperoleh dari instalasi sanitasi di RS. X. Objek penelitian ini adalah pekerjaan pengelolaan limbah medis. Sumber informasi adalah 6 orang pekerja pengelola limbah medis. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel dan dibandingkan dengan standart dan teori yang ada. Metode yang digunakan dalam melakukan risk assessment mengacu pada teori manajemen risiko yang selanjutnya hasil digunakan untuk pengendalian risiko. Hasil penelitian menunjukkan ada 9 bahaya yang teridentifikasi, dengan hasil penilaian 7 bahaya kategori risiko rendah dan 2 bahaya dengan kategori risiko sedang. Pengendalian risiko yang sudah dilakukan RS. X yaitu pengendalian teknik yaitu penggantian kantong plastik sampah diganti dengan yang kantong plastik yang lebih tebal, lalu pengendalian administrasi dilakukan pendidikan dan pelatihan tentang bekerja secara aman, memasang rambu K3, pemasangan label bahan kimia berbahaya, dan pengadaan alat pelindung diri seperti safety shoes, sarung tangan dan pakaian kerja.