Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SOCIAL MEDIA AS A PLATFORM OF PERFORMING ARTS EDUCATION DURING COVID-19 PANDEMIC Afrizal Yudha Setiawan; Dwiyana Habsary; Indra Bulan
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v6i1.10318

Abstract

This article aims to describe the use of social media as a platform for performing arts education. The main problem in this research is social distancing due to the Covid-19 pandemic, which causes performing arts activities must be presented without audiences (online performing arts). Social media is an alternative media for art creator (artists/ choreographer/ musician) to present their work and deliver the messages to the audience. The question in this research is whether the social media can replace the role of performing arts to deliver the messages from the creator to the audience. This study used qualitative research methods. The objects involved in this study were videos of performing arts on social media. Data was collected thorugh documentation, and literature review. The results of the study describe about the communication form between performing arts elements (creator and audiences) of the show presented on social media.
Penggunaan Model Tutor Sebaya dalam Pembelajaran Gerak Tari Muli Siger di MTs Negeri 1 Bandar Lampung Rini Shofiya Tuzzahra; Agung Kurniawan; Indra Bulan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 7, No 4 (2019): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.584 KB)

Abstract

The peer model is a learning model that demands students to be active in every learning that aims to improve student psychomotor. This study discusses the learning process of dance motion of muli siger using the model of peer tutoring in the extracurricular MTs State 1 Bandar Lampung. This study was conducted to describe the learning process of muli siger dance with reference to behavioristic theories and use a type of qualitative descriptive research. The study was attended by 6 students and six times the meeting was conducted. The data collection techniques in this study use observations, interviews and documentation. The results of this study were the process of learning the movement of muli siger dance using peer learning model, which in the outline of the learning process went well. Learners are able to be facilitators for their peers and lead each other in every learning process.Model tutor sebaya merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk belajar aktif dalam setiap pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan psikomotorik siswa.  Penelitian ini membahas tentang proses pembelajaran gerak tari muli siger menggunakan model tutor sebaya di esktrakulikuler MTs Negeri 1 Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran gerak tari muli siger dengan mengacu pada teori behavioristik dan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Proses pembelajaran gerak tari muli siger pada penelitian ini diikuti oleh 6 peserta didik dan selama enam kali pertemuan dilakukan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini merupakan proses pembelajaran gerak tari muli siger dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya, yang mana secara garis besar proses pembelajaran tersebut berjalan dengan baik. Peserta didik sudah mampu menjadi fasilitator bagi teman sebayanya dan saling mengarahkan dalam setiap proses pembelajaran. Kata kunci: Model Tutor Sebaya, Tari Muli Siger
Pembelajaran Gerak Tari Muli Siger Menggunakan Metode Latihan untuk Meningkatkan Psikomotorik Siswa MTs Negeri 1 Bandar Lampung Riska Aulia; Agung Kurniawan; indra bulan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.645 KB)

Abstract

The training method is a way of teaching that requires students to carry out activities with repetitive practice aimed at increasing dexterity or better skills. Research conducted at MTs Negeri 1 Bandar Lampung was conducted to see how the process and results of the Muli Siger dance learning process used drill methods that refer to behavioristic theories and used qualitative descriptive research types. The data obtained is done by observation, interview, and documentation. The results of the muli siger dance learning process using drill methods in MTs Negeri 1 Bandar Lampung obtained an average value of 85 with excellent criteria. Students who get the highest score is 95 with excellent criteria, and the lowest score gets a score of 75.Metode latihan merupakan suatu cara mengajar yang menuntut siswa untuk melaksanakan  kegiatan dengan  latihan secara berulang-ulang yang bertujuan untuk meningkatkan ketangkasan atau keterampilan yang lebih baik. Penelitian yang dilakukan di MTs Negeri 1 Bandar Lampung dilakukan untuk  melihat bagaimana proses dan hasil pembelajaran gerak tari Muli Siger mengunakan metode latihan (drill metodh) yang mengacu pada teori behavioristik dan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari proses pembelajaran tari Muli Siger dengan menggunakan metode latihan (drill metodh) di MTs Negeri 1 Bandar Lampung memperoleh nilai rata-rata 85 dengan kriteria baik sekali. Peserta didik yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu 95 dengan kriteria baik sekali, dan nilai terendah mendapatkan nilai 75. Kata kunci: Metode Latihan (drill metodh), Tari Muli Siger
Penggunaan Internet sebagai Sumber Belajar dalam Pembelajaran Seni Budaya di SMK Pelita Gedong Tataan Saskia Altamira Harja; I Wayan Mustika; Indra Bulan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 8, No 3 (2020): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.09 KB)

Abstract

The study discusses the use of the Internet as a learning resource for cultural Arts in SMK Pelita Gedong Tataan. This research was conducted to describe the learning process using the Internet as a learning resource in the tenth grade pharmaceutical students in SMK Pelita Gedong Tataan. The theory used is constructivistic theory. This type of research is a qualitative descriptive that directly observe and observe the learning process of cultural art. Data obtained through observation, interviews, documentation and data analysis.The results of Internet use research as a learning resource based on observation instruments, The instrument of Internet use is less successful, the student activity instrument is less successful.Penelitian ini membahas tentang penggunaan internet sebagai sumber belajar dalam pembelajaran Seni Budaya di SMK Pelita Gedong Tataan. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menggunakan internet sebagai sumber belajar di kelas X Farmasi di SMK Pelita Gedong Tataan. Teori yang digunakan adalah teori konstruktivistik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang mengamati secara langsung serta mengamati proses pembelajaran seni budaya. Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis data.  Hasil penelitian penggunaan internet sebagai sumber belajar berdasarkan instrumen pengamatan, yaitu instrumen penggunaan internet kurang berhasil, instrumen aktivitas siswa kurang berhasil.  Kata kunci : Internet, Pembelajaran, dan Seni Budaya
Penggunaan Media Audio-Visual Pada Pembelajaran Tari Bedana di SMA Negeri 1 Penengahan Lampung Selatan Asneli Asneli; Agung Kurniawan; Indra Bulan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.584 KB)

Abstract

This study discusses the use of audio-visual media in Bedana dance learning at SMA Negeri 1 Penengahan. This study was conducted to describe the use of audio-visual media and learning outcomes of Bedana dance by referring to the constructivist theory and using qualitative descriptive. The data were collected through observation, interviews and documentation. The use of audio-visual media is carried out by conveying information through video, the video used is interactive, observes videos together, mentions names of various types of motion, practices various types of motion, and performs tests. The student’s learning outcomes in Bedana dance was get poor criteria with the mean score 59.51Penelitian ini membahas tentang penggunaan media audio-visual pada pembelajaran tari Bedana di SMA Negeri 1 Penengahan. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penggunaan media audio-visual dan hasil belajar tari Bedana dengan mengacu pada teori konstruktivistik dan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.  Data yang diperoleh dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penggunaan media audio-visual dilaksanakan dengan menyampaikan informasi melalui video, video yang digunakan bersifat interaktif, mengamati video secara bersama, menyebutkan nama ragam gerak, mempraktikan ragam gerak, dan melakukan tes. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari Bedana mendapatkan kriteria kurang baik dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 59,51. Kata kunci: Media Audio-Visual, Pembelajaran, Tari Bedana
PEMBEBELAJARAN SENI BUDAYA MENGGUNAKAN VIDEO INTERAKTIF DI KELAS XI SMAS AL HUDA Dendi Fauzi; I Wayan Mustika; Indra Bulan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.121 KB)

Abstract

This research study processes and results learning art and culture on video interactive in the eleventh grade of SMAS Al Huda.The purpose of the researchis to describe and observe dicrectly the process and learning outcomes. Behavioristic  learning theory is applied to the learning process to see changes in student behavior by using descriptive qualitative research. The data source in this study was 40 students of class XI (eleven). Data collection techniques obtained by observation, interviews, and documentation were then analyzed. Observations were made using interactive video usage sheets, teacher activities and test sheets. The result of this study indication the process of learning art and culture using interactive video can help students in class with an average value of 79.5 on good performance. Penelitian ini mengkaji proses dan hasil pembelajaran seni budaya menggunakan video interaktif di kelas XI SMAS Al huda. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan serta mengamati secara langsung proses dan hasil pembelajarannya. Teori pembelajaran behavioristik yang diaplikasikan pada proses pembelajaran untuk melihat perubahan tingkah laku siswa dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah 40 siswa kelas XI (sebelas). Teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi kemudian dilakukan analisis data. Pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan lembar penggunaan video interaktif, aktifitas guru dan lembar tes. Hasil penelitian ini menunjukan proses pembelajaran seni budaya menggunakan video interaktif dapat membantu siswa dalam proses belajar mengajar dikelas dengan nilai rata-rata 79.5 pada keteria baik.Kata kunci: Pembelajaran seni budaya, video interaktif
Penggunaan Metode Hypnoteaching Dalam Pembelajaran Tari Sigeh Penguten Pada Ekstrakurikuler di SD Negeri 1 Pringsewu Barat Muhammad Amrulloh; I Wayan Mustika; Indra Bulan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.016 KB)

Abstract

Research on the use of hypnoteaching methods in learning Sigeh Penguten  dance in extracurricular activities at SD Negeri 1 Pringsewu Barat aims to observe the steps and results of using hypnoteaching methods in learning Sigeh Penguten  dance. This research is based on respondent conditioning theory and uses descriptive field research methods through a qualitative approach. Sources of data obtained from primary and secondary data sources conducted by observation, interviews and documentation then performed data analysis by data reduction, data presentation and data verification. The results showed the use of hypnoteaching method in learning Sigeh Penguten  dance carried out four steps in its implementation which were arranged in emotional hours, namely calm sessions, serious sessions, independent sessions and relaxed sessions and were said to be successful. This can be proven from 4 students getting excellent categories, 5 students getting good categories, and 1 student getting enough categories with an average value of 80.5. Penelitian penggunaan metode hypnoteaching dalam pembelajaran tari Sigeh Penguten  pada ekstrakurikuler di SD Negeri 1 Pringsewu Barat bertujuan untuk mengamati langkah-langkah dan hasil penggunaan metode hypnoteaching dalam pembelajaran tari Sigeh Penguten. Penelitian ini berlandaskan teori respondent conditioning dan menggunakan metode lapangan jenis penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh dari sumber data primer dan sekunder yang dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dilakukan analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan metode hypnoteaching dalam pembelajaran tari Sigeh Penguten  dilakukan empat langkah dalam pelaksanaannya yang diatur dalam jam emosi, yaitu sesi tenang, sesi serius, sesi mandiri serta sesi santai dan dikatakan berhasil. Hal ini dapat dibuktikan dari 4 peserta didik memperoleh kategori baik sekali, 5 peserta didik memperoleh kategori baik, dan 1 peserta didik memperoleh kategori cukup dengan rata-rata nilai 80,5.Kata kunci: Metode Hypnoteaching, Pembelajaran, Tari Sigeh Penguten
Penggunaan Model Explicit Instruction dalam Pembelajaran Tari Bedayo Tulang Bawang pada Ekstrakurikuler Tari di SMK PGRI 4 Bandar Lampung Wayan Oktaliana; I Wayan Mustika; Indra Bulan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.466 KB)

Abstract

This study discusses the implementation of the learning Bedayo Tulang Bawang Dance using an explicit instruction model. The use of explicit instruction models at SMK PGRI 4 Bandar Lampung was done to explore the process and learning outcomes of Bedayo Tulang Bawang dance by referring to the behavioristic theory and using qualitative descriptive. The data were collected through observation, interviews and documentation. The learning process used the explicit instruction model carried out by conveying material background and learning objectives, demonstrating the materials gradually, doing guided practicing, checking understanding and providing feedback, and carryingout further exercises. The student’s learning outcomes in Bedayo Tulang Bawang  dance was determined goog with the mean score 78,1. Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan pembelajaran Tari Bedayo Tulang Bawang menggunakan model explicit instruction. Penggunaan model explicit instruction di SMK PGRI 4 Bandar Lampung dilakukan untuk melihat proses dan hasil belajar tari Bedayo Tulang Bawang dengan mengacu pada teori behavioristik dan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.  Data yang diperoleh dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses pembelajaran menggunakan model explicit instruction dilaksanakan dengan menyampaikan latar belakang materi serta tujuan pembelajaran, mendemonstrasikan materi secara bertahap, melakukan latihan terbimbing, mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, serta melakukan latihan lanjutan. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari Bedayo Tulang Bawang mendapatkan kriteria baik dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 78,1. Kata kunci: Model Explicit Instruction, Pembelajaran, Tari Bedayo.
Transformasi Tari Bedana Tradisi Menjadi Tari Bedana Kreasi Riyan Hidayatullah; Indra Bulan
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 18, No 2 (2017): Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.02 KB)

Abstract

Bedana Dance is one of traditional arts masysrakat Lampung. This dance was brought by the Arabs in about 1930 who later taught to three children named Ma'ruf, Amang, and Abdullah. They then spread this dance to all corners of Lampung. Bedana Dance is a traditional dance that has its roots and is perceived as a symbol of a very wide tradition about the view of life as well as a friendly and open environment environment. Along with the growing time and understanding of the society will be dance bedana, so presently it is assumed the bedana dance has undergone a fairly strong transformation. Traditional Dance of Dance has evolved into dance bedana creations. There is a change in the formation of dancers who are group, in addition to the dance of the bedana has also been danced in traditional events and other entertainment events. In this study, descriptive method is used to find and describe the form of motion danana dance and the meaning of motion dance traditional dress become creations. This new dance is famous for the term new dance creations. Similarly with Bedana Dance, where the dance was originally a traditional dance, but as many developed so that the models and equipment used in dance bedana also experienced a changeKeywords: Dance of creations creations, dance transformation, Lampung DOI: http://dx.doi.org/10.23960/aksara/v18i2.pp178-191