Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengembangan Alat Deteksi Dini Asap Dan Kebocoran Gas Pada Tabung Lpg, Pencegah Kebakaran Skala Rumah Tangga Agung Wahyudi Biantoro; Rini Anggraini; Subekti Subekti
Faktor Exacta Vol 13, No 2 (2020)
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/faktorexacta.v13i2.6587

Abstract

Saat penggunaan bahan bakar gas dinilai lebih efisien daripada bahan bakar dari fosil.  Namun, demikian, penggunaan bahan bakar gas dapat berdampak negatif terhadap keselamatan manusia bahkan menimbulkan kerugian yang cukup besar apabila tidak digunakan dengan hati-hati, terutama bila tidak diketahui telah terjadi adanya asap dan kebocoran dari tabung dan menyebabkan kebakaran, khususnya pada skala industri kecil dan skala rumah tangga.  Bila anggota rumah tangga tidak ada di ruangan tersebut maka sulit untuk mendeteksi kebocoran gas yang ada di dapur.  Gas  BBG terkenal dengan sifatnya yang mudah terbakar sehingga kebocoran peralatan BBG beresiko tinggi terhadap kebakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang pembuatan dan alat pendeteksi asap dan gas untuk mendeteksi kebocoran gas pada skala rumah tangga.  Metode yang digunakan adalah pembuatan alat sistem pendeteksi asap dan kebocoran gas otomatis, dengan menggunakan mikrokontroller, Arduino Uno. Perlunya dibuatkan sistem yang mendukung mekanisme monitoring real time dan dapat memberikan peringatan dan notifikasi berbasis media suara (alarm) dan lampu led.  Kesimpulan adalah bahwa alat pendeteksi kebocoran gas ini  dapat bekerja dengan baik, ini ditunjukkan dengan berfungsinya alat saat diberikan percobaan asap dalam berbagai konsentrasi dan jarak. Buzzer berbunyi, lampu LED hijau menyala dan menampilkan data grafik pada android. Selanjutnya sensor akan mendeteksi adanya asap dan apabila di sekitar ruang misalnya ruangan dapur terdapat kandungan asap.  Konsentrasi dimulai dari 0 ppm, lalu pada konsentrasi 600 ppm yang kemudian meningkat menjadi 650, 700 dan 900 ppm.  Pada konsentrasi asap 600 ppm alat berfungsi dengan baik, dengan aktifnya alarm buzzer dan lampu led.   Alat deteksi Asap ini dapat juga digunakan untuk deteksi gas seperti gas Butane dan dapat ditaruh di ruangan yang rawan kebakaran misalnya ruangan dapur, sedangkan layar led dapat ditaruh di lokasi di ruang yang sering dilalui oleh anggota rumah tangga.
GLEDS (Gas Leakage Early Detection System) PROTOTYPE FOR EARLY DETECTION OF GAS LEAKS BASED ON MICROCONTROLLER ON MOTOR VEHICLES Agung Wahyudi Biantoro
Jurnal Teknik Mesin Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jtm.v9i1.5990

Abstract

                             Agung Wahyudi Biantoro                       Mechanical Engineering Department,  Universitas Mercu Buana, Jakarta.                               Jl. Meruya Selatan No. 1, Jakarta Barat.  Email : agung_wahyudi@mercubuana.ac.idPresent the need for efficient transportation is very important for modern human life. Various types of studies continue to be carried out to support the implementation of the use of Gas Fuel (CNG), to reduce dependence on fossil fuels. The use of BBG is considered more efficient and environmentally friendly than using fuel oil (BBM). However, thus, the use of CNG can hurt a negative impact on human safety and even cause considerable losses if it is not used carefully, especially if there is no known leakage from the tube and cause a fire to the vehicle. CNG gas that has a leak does smell so normal leakage is easily detected. However, if the leaky gas seeps into the engine, and the bottom of the bus or under the carpet, it will be difficult to detect. CNG gas is famous for its flammability so that the leakage of CNG equipment is at high risk of fire. Based on this description, the need for an early gas leak detection device using a microcontroller can monitor the presence of gas leaks in vehicles that can be observed directly through the LED screen in the form of a warning that can be placed on the cabin dashboard. From the above problems, the authors are interested in making a study by creating an innovation tool called GLEDS (Gas Leakage Early Detection System) in Microcontroller-Based Motorized Vehicles. The purpose of this study was to determine the condition of the design of the gas cylinder position in motorized vehicles and design the manufacture and GLEDS tool to detect gas leaks in motorized vehicles. Based on the whole system starting from the design and manufacture of GLEDS tools The conclusion is that the GLEDS gas leak detector can work well, this is indicated by the functioning of the tool when given butane gas. The buzzer sounds, the green LED lights up and displays graphical data on Android. Next, the sensor will detect a leak in the gas cylinder, if near the gas cylinder regulator there is really a butane gas content at a concentration of 280 ppm which then increases to 400 ppm. At a concentration of 300 ppm, the tool works well, with active buzzer alarms and LED lights. This GLEDS tool can be placed in the trunk of a car, close to gas cylinders of LNG four-wheeled motorized vehicles. Keywords: Gas Leak Detection, GLEDS, Arduino Uno, Microcontroller
Analisis PHE (Potensi Hemat Energi) dan Pengembangan Software Efisiensi Energi Pada Rumah Sakit Ba, Tangerang Agung Wahyudi Biantoro
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jtm.v7i3.5255

Abstract

Abstrak. Sampai saat ini, 95% dari kebutuhan energi nasional masih dipenuhi energi fosil, sementara kontribusi energi terbarukan baru mencapai 5%. Indonesia masih tergolong boros dalam menggunakan energi yang ditunjukan dari nilai intensitas energi yang masih tinggi. Salah satu cara pengurangan energi gedung adalah dengan efisiensi dan audit energi di Gedung tersebut. Penelitian ini dilakukan di Gedung Rumah Sakit BA, Tangerang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan IKE (Intensitas Konsumsi Energi), analisis potensi hemat energy, dan serta pengembangan software untuk perhitungan dan evaluasi penggunaan energy di Gedung Rumah Sakit BA. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dengan memeriksa nilai IKE dan membandingkan secara umum kondisi konsumsi energy gedung tersebut dengan nilai standar pemerintah. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah Environment meter, multimeter dan Tang ampere. Pengolahan data ini dilakukan dengan membuat aplikasi perangkat lunak, menggunakan program Visual Studio yang terkoneksi dengan Microsoft access sebagai penyimpan data. Dari hasil penelitian, didapatkan nilai Intensitas konsumsi energi (IKE) pada Gedung Rumah Sakit BA sebesar 23.73 kWh/m2/Bulan atau 284.076 kWh/m2/Tahun. Dengan menggunakan rujukan ASEAN USAID 1992, nilai ini masuk dalam kategori efisien, karena untuk IKE standarisasi gedung rumah sakit yaitu 380 kWh/m2/Tahun. Kondisi lampu penerangan masih menggunakan lampu TL dengan daya 36 watt dengan menggunakan armature jenis lama, sehingga pencahayaan kurang efisien. Kondisi AC split secara umum kinerjanya bisa dikatakan kurang efisien karena masih menggunakan freon jenis R22 yang tidak ramah lingkungan, boros dan masih banyak ruangan terbuka, sehingga menimbulkan potensi kerugian energy karena terbuang percuma. Dengan menganalisis potensi hemat energy, dan berbiaya rendah, maka, pengeluaran dapat dihemat hingga 30% dari total penggunaan energy selama satu tahun. Sedangkan dengan menggunakan aplikasi program hemat energy, maka tampilan dengan tampilan menarik dan handal, dapat memudahkan pemakai untuk mencari nilai IKE, mencari nilai Kwh dan biaya energy yang dipakai di gedung tersebut. Hasil perhitungan tersebut dapat disimpan, dicari dan dipanggil kembali saat sewaktu waktu diperlukan.
ANALISIS JUMLAH BEBAN PENDINGIN PADA RUANGAN TEST STAND MENGGUNAKAN METODE CLTD (COOLING LOAD TEMPERATURE DIFFERENCE) Muhammad Riza Fadilla; Agung Wahyudi Biantoro
Jurnal Teknik Mesin Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jtm.v11i3.15939

Abstract

PT GMF Aeroasia adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang perawatan pesawat terbang atau MRO (Maintenance Repair Overhaul) terbesar di Asia dan salah satu jasa yang disediakan adalah jasa perawatan untuk komponen pesawat terbang. Salah satu komponen yang dikerjakan di PT GMF Aeroasia adalah IDG (Integrated Drive Generator) dan APU (Auxiliary Power Unit) Generator. Untuk menjamin IDG dan APU Generator dapat berfungsi dengan aman dalam beroperasi, maka diperlukan pengetesan secara berkala menggunakna test stand di workshop component. Permasalahan yang ditemukan yaitu pada saat pengetesan dilakukan, meningkatnya suhu pada ruangan test stand mencapai 45°C, sehingga beban pendingin pada ruangan tidak optimal, dan  dapat mengganggu sistem elektronik pada test stand tersebut. Maka dilakukan perhitungan beban pendingin yang sudah ada menggunakan metode CLTD (Cooling Load Temperature Difference). Hasil perhitungan yang dilakukan, di dapatkan beban pendingin total yang dibutuhkan untuk ruangan test stan IDG dan APU Generator sebesar 42225,37 Btu/h, dan ditemukan selisih beban pendingin yang sudah ada dengan perhitungan ulang yang dilakukan sebesar 15225,37 Btu/h, dimana beban pendingin yang sudah ada tidak dapat memenuhi suhu rancangan yang ideal pada ruangan. Maka dibutuhkan penambahan mesin beban pendingin sebesar 1.69 PK atau 2 PK agar suhu rancangan ideal yang diinginkan tercapai.  
PENENTUAN JENIS DRAFT TUBE BERDASARKAN NILAI HEAD RECOVERY DAN KINERJA TURBIN HYDROCOIL MENGGUNAKAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS Fahmi Hidayat; Alief Avicenna Luthfie; Agung Wahyudi Biantoro
Jurnal Teknik Mesin Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jtm.v12i1.18270

Abstract

A Microhydro Power Plant (MHP) with hydrocoil turbine in Sukajaya Lembang Village, Bandung, West Java, has been successfully designed. However, the velocity of the water flow after exiting the hydrocoil turbine is still relatively high, so there is still a lot of wasted flow energy before it can be converted. Like other reaction turbines, the hydrocoil turbine requires a draft tube in order to maximize its energy conversion process. Thus, the purpose of this research is to determine the type of draft tube based on the head recovery value and performance of the hydrocoil turbine for the MHP system. This determination process involves 3 stages: 1) evaluation of the performance of the hydrocoil turbine that has been installed with three types of draft tubes, namely conical straight, curved elbow, and simple elbow, by Computational Fluid Dynamics (CFD), 2) calculation of the head recovery of the three types of draft tubes, and 3) determination of the best draft tube based on the head recovery value and performance of the hydrocoil turbine. In stage one, the type of analysis used is steady state with the SST k-ω turbulence model, to capture turbulence in the penstock pipe and near the turbine blades. As the results, the highest hydrocoil turbine efficiency with all three types of draft tubes installed, is at a rotational speed of N=1100 rpm. The highest efficiency for the hydrocoil turbine with conical straight, curved elbow, and simple elbow draft tubes are 90.48%, 90.18%, and 91.26%, respectively. Meanwhile, the head recovery at rotational speed N=1100 rpm for conical straight, curved elbow, and simple elbow draft tubes are 1.627 m, 1.866 m, and 4.097 m, respectively. Thus, the simple elbow draft tube is the best to use in this MHP system because it has the highest head recovery and efficiency values.