Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Melacak keberadaan ideologi pada film Cahaya dari Timur: Beta Maluku Laksmi Rachmaria
ProTVF Vol 4, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ptvf.v4i2.26283

Abstract

Posisi Indonesia sebagai negara multikultur membuatnya rentan terhadap ancaman separatisme dan konflik komunal berbasis suku, agama, dan antargolongan. Maluku merupakan sebuah tempat di mana pernah terjadi tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah bangsa Indonesia. Tak hanya merenggut korban dari kalangan laki-laki dewasa, konflik komunal ini juga merenggut masa depan anak-anak yang berada di tengah–tengah kelompok yang bertikai. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana wacana resiliensi ditampilkan pada film Cahaya dari Timur: Beta Maluku. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough. Analisis wacana kritis merupakan salah satu cara untuk membongkar adanya sebuah ketidakberesan di masyarakat. Film ini merupakan sebuah film drama yang diangkat dari kisah nyata tentang bagaimana sepak bola dapat mengobati jiwa anak-anak yang terluka akibat konflik komunal yang terjadi di Maluku. Teks merupakan sebuah situs perjuangan sosial yang berusaha mencairkan dan melacak keberadaan ideologi. Menganalisis wacana secara kritis pada hakikatnya adalah menganalisis tiga dimensi wacana secara integral, yakni taks-teks bahasa, praksis kewacanaan, dan praksis sosiokultural. Hasil penelitian: pada level teks film Cahaya dari Timur: Beta Maluku menggambarkan bagaimana kondisi anak-anak korban konflik komunal Maluku untuk bangkit dari keterpurukan, berjuang mengobati luka batin akibat konflik komunal. Pada level praksis kewacanaan menekankan tentang kegagalan pemerintah dalam melakukan rehabilitasi sosial masyarakat. Level sosiokultural masyarakat sesungguhnya merupakan korban dari politisasi agama. Ideologi Pela-Gandong merupakan kultur khas Maluku sebagai sarana penyelesaian konflik komunal.
Strategi dan Praktik Konvergensi Media Pada Segmen Makarena dalam Program Sore Bara Harsya Sebagai Upaya Survival Radio Delta FM di Tengan Persaingan Industri Penyiaran Laksmi Rachmaria; Yunita Rafika Dewi
JIKE: Jurnal Ilmu Komunikasi Efek Vol 1 No 2 (2018): JUNI
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jike.v1i2.160

Abstract

Abstract Limitations possessed by conventional media in serving the needs of media users such as radio, newspapers, magazines or television to adapt to the advancement of communication technology, if there is no concern from competition in the media industry. This study aims to determine the process of media convergence conducted by producer Sore Bara Harsya on the segment in the segment of Makarena. This study uses a qualitative approach and the Concept of Media Convergence Shierly Biagy. The subject of this research is the program of Bara Harsya Event Producer on Radio 99.1 Delta FM Jakarta. Data collection was obtained using non-participants and interviews with program producer Bore Harsya Sore to support interview data with Program Director and Digital Radio Content 99.1 Delta FM Jakarta. Other data about library creation, documentation, and internet. The results showed that in conducting the convergence process on the content of Makarena, the manufacturer has performed four stages which became the basis of consistent convergent media formation. Where the producers have done the stages (chain) applied in the form of maintenance or how to manage, the broadcast network is applied in the form of segmentation of Delta FM radio listener audience, then the conglomerate (conglomerate) used as a form of profit program for the company, and vertical integration (vertical integration ) is applied in the form of combining conventional media (radio) with digital media (youtube) as a form of target market openness. Amongst these stages, in managing content, Makarena Producer is more dominant than conglomerate and vertical as it can support its show program. Keywords: Radio, Content Program, Convergence Media
Pembingkaian Berita Para Penikmat Cuan PCR (Polymerase Chain Reaction) di Majalah Tempo Edisi 1 – 7 November 2021 Laksmi Rachmaria; Rizky Saputra
Jurnal Media Komunika Vol 3, No 2 (2022): Desember
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USB YPKP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/buanakomunikasi.2022.3.2.2100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana redaksi Majalah Tempo mengkonstruksi peristiwa seputar bisnis tes PCR (Polymerase Chain Reaction) selama masa pandemi Covid 19. PCR  merupakan salah satu metode untuk memeriksa keberadaan material genetic dari suatu sel bakteri ataupun virus. Material genetic ini dapat berupa DNA atau RNA. Pada masa Pandemi ini tes PCR kerap digunakan untuk mendiagnosis Covid 19. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Metode Penelitian yang digunakan adalah Analisis Framing Model Zhondang Pan dan Kosicki, yang terbagi dalam empat struktur yaitu sintaksis, skrip, tematik,retoris. Subyek dalam penelitian ini adalah teks-teks berita terkait tema Para Penikmat Cuan PCR di Majalah Tempo Edisi 1-7 November 202. Hasil Penelitian: Majalah Tempo membawa khalayak dengan frame yang merujuk pada konstruksi realitas yang ingin dibangun yaitu menyudutkan pemerintah terkait kebijakan yang diberlakukan kepada masyarakat untuk melakukan tes PCR bagi penumpang penerbangan. Kebijakan pemerintah itu dianggap terburu-buru dalam menetapkan aturan wajib tes PCR, seharusnya pengadaan dan pelaksanaan tes PCR tak boleh sepenuhnya diserahkan kepada swasta, dimana sejumlah laboratorium tes PCR dimiliki politikus dan konglomerat
Wacana Rantai Oligarki pada Lingkar Tambang Batu Bara dalam Film Sexy Killers Laksmi Rachmaria
Jurnal Media Komunika Vol 4, No 1 (2023): Juni
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USB YPKP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/buanakomunikasi.2023.4.1.2984

Abstract

Film sebagai karya audio visual dan merupakan media komunikasi massa yang dapat menjadi media informasi sekaligus media edukasi kepada khalayak luas. Sexy Killers menjadi strategi yang digunakan untuk memberikan informasi yang lebih deskriptif dan informatif. Masalah pertambangan batu bara tidak hanya terkait dengan kerusakan lingkungan tetapi juga terkait dengan pelanggaran HAM terkait isu keterlibatan elite politik di tambang batu bara di Kalimantan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan paradigma kritis dengan teori analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk. Hal ini menunjukkan adanya pelanggaran HAM terkait pertambangan batubara di Kalimantan, selain mengungkap siapa dibalik para pemain bisnis energi, Dandhy Dwi Laksono selaku direktur memandang pertambangan batubara sebagai masalah sosial di masyarakat. Ada ketimpangan sosial. Konteks sosial yang berkembang adalah praktik dominasi pengusaha di jajaran pemerintahan di Indonesia. Memanfaatkan kekuatan untuk membuat kebijakan yang dapat meringankan jalan bagi pemilik perusahaan. Sistem demokrasi yang seharusnya berjalan sebagaimana mestinya, namun dibalik itu terdapat praktik sistem oligarkis atau sistem yang dijalankan oleh segelintir orang yang memegang kekuasaan.