Yasmin Yasmin
Program Studi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

REPRESENTASI EKSPLOITASI SATWA DALAM FILM RISE OF THE PLANETS OF THE APES Yasmin Yasmin; Yanti Setianti; FX. Ari Agung Prastowo
ProTVF Vol 1, No 2 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.177 KB) | DOI: 10.24198/ptvf.v1i2.19874

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi atau gambaran eksploitasi satwa yang terdapat dalam film Rise of The Planets of The Apes, bagaimana manusia memperlakukan hewan dengan tidak baik dan tidak sesuai dengan Five of Freedom yang dicetuskan kerajaan Inggris sejak tahun 1992. Lima Kebebasan menguraikan lima aspek kesejahteraan hewan dibawah kendali manusia yaitu bebas dari rasa lapar dan haus, rasa tidak nyaman, bebas mengepresikan perilaku normal, dan bebas dari rasa stress dan tertekan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif dan pendekatan semiotika. Objek penelitian ini adalah film Rise of The Planets of The Apes dan subjeknya adalah tanda atau makna yang merepresentasikan eksploitasi satwa. Pengumpulan data yang diperoleh dengan dokumentasi, wawancara dan studi kepustakaan. Peneliti menggunakan pendekatan semiotika dari John Fiske untuk mengetahui representasi eksploitasi satwa dalam film Rise of The Planets of The Apes. Kode-kode televisi John Fiske digunakan untuk meneliti film ini seperti: Perilaku, ekspresi, gerakan, dialog, sudut kamera dan ideologi. Setelah melakukan penelitian, peneliti mengidentifikasi adanya gambaran eksploitasi satwa dalam film Rise of The Planets of The Apes yang terpresentasikan melalui: eksperimen terhadap kera, pukulan, siraman, ancaman, intimidasi, raut muka ketakutan, tidak nyaman dan kesakitan, penindasan dan dari beberapa dialog peneliti menemukan adanya ideologi matrealisme.