Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IN SILICO STUDY OF ACRYLAMIDE TOXICITIES USING TOXTREE METHOD AND ITS ANALYSIS IN POTATO CHIPS USING HPLC METHOD Sovia Aprina Basukia; Akhmad Aminur Rizqia; Engrid Juni Astuti; Rahmana Emran Kartasasmita; Riesta Prima Harinastitic; Juni Ekowati
UNEJ e-Proceeding Proceeding of 1st International Conference on Medicine and Health Sciences (ICMHS)
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Acrylamide is among the contaminants commonlypresent in the food due to processing. Acrylamide isclassified as a hazardous material which has potencyas human’s body carcinogenic for the case of cancerabout 2% per year in the world. Acrylamide wasfound in food processed by the high temperature(above 120ºC) in food with high carbohydratescontents, such as potato chips.Figure 1. The chemical structure of acylamideOBJECTIVESThe aim of this research was to obtain:- the toxicities of acrylamide and the functionalgroups or moieties responsible for thosetoxicities using Toxtree software.- analysis of acrylamide in potato chips using HPLC(High Performance Liquid Chromatography)method.
Optimasi Nanoemulsi Natrium Askorbil Fosfat melalui Pendekatan Design of Experiment (Metode Box Behnken) Fith Khaira Nursal; Yeyet Cahyati Sumirtapura; Tri Suciati; Rahmana Emran Kartasasmita
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 6, No 3 (2019): J Sains Farm Klin 6(3), Desember 2019
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.086 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.6.3.228-236.2019

Abstract

Penghantaran senyawa hidrofilik secara transkutan memiliki keterbatasan karena permeabilitas rendah sehingga sulit dalam menembus lapisan stratum corneum (SC). Natrium askorbil fosfat (NAF) merupakan salah satu senyawa turunan vitamin C yang sangat hidrofil dan permeabilitas rendah terhadap lapisan kulit. Sebagaimana vitamin C, NAF dapat berfungsi sebagai antioksidan juga memiliki aktivitas sebagai antikerut karena dapat memicu pertumbuhan kolagen pada fibroblast. NAF dibuat dalam nanoemulsi, karena sediaan dengan ukuran globul yang kecil diharapkan dapat menembus lapisan SC dan membawa zat aktif berpenetrasi ke dalam lapisan kulit. Optimasi formulasi nanoemulsi dilakukan melalui pendekatan statistik design of experiment (DoE) yang terdiri dari desain faktorial dan respon surface methods (RSM hingga diperoleh hasil yang lebih efektif dan efisien. Komposisi minyak (VCO), surfaktan (Tween 80), ko surfaktan (PEG 400) dan proses pengadukan (waktu dan kecepatan) merupakan faktor yang berperan dalam optimasi formulasi. Penentuan faktor tersebut melalui desain eksperimen 2 level factorial dan dilanjutkan dengan metode Box Behnken menggunakan perangkat lunak Minitab 17. Parameter yang diamati adalah ukuran globul dan indeks polidispersitas. Berdasarkan hasil optimasi diperoleh nilai VCO 10% dan kombinasi surfaktan 24%, waktu dan kecepatan pengadukan 5 menit, 200 rpm memberikan ukuran globul ±180 nm dan indeks polidispersitas dibawah 0,5.