Suharyanto Suharyanto
Departemen Teknik Sipil Jl.Prof.Ir. Soedarto, Tembalang Semarang. 50275

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERENCANAAN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI TUNTANG DI DESA TRIMULYO KABUPATEN DEMAK Iksan Maulana; Sutra Ayu Lukito; Suharyanto Suharyanto; Sumbogo Pranoto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.738 KB)

Abstract

Kabupaten Demak yang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Desa Trimulyo memiliki luas 4,26 km² dan jumlah penduduk sebanyak 4116 jiwa pada Desember tahun 2014. Desa Trimulyo merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Guntur, Desa Trimulyo terbagi atas 7 dusun yaitu Dusun Kandang, Dusun Walang, Dusun Gobang, Dusun Solowire, Dusun Solondoko, dan Dusun Sindon. Desa Trimulyo merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi banjir. Masalah utama yang dihadapi Sungai Tuntang yaitu masalah banjir dan kerusakan tanggul. Sungai Tuntang merupakan sungai yang secara periodik menyebabkan banjir di Desa Trimulyo Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak. Seringkali pada musim penghujan tanggul pada Sungai Tuntang di Desa Trimulyo tidak mampu menahan debit, terjadi pendangkalan alur sungai, dan settlement tanggul sehingga tanggul tersebut jebol dan mengakibatkan banjir.Perbaikan penampang pada daerah aliran Sungai Tuntang dapat menjadi alternatif penanganan masalah yang tepat untuk wilayah tersebut, muka air sungai yang tinggi dan mengalami penurunan tanah. Perbaikan penampang aliran sungai Tuntang ini meliputi perencanaan perbaikan tanggul, normalisasi sungai, dan perkuatan lereng sungai. Perhitungan debit banjir rencana 25 tahun menggunakan metode Haspers. Debit banjir rencana untuk perencanaan ini adalah 828 m3/detik. Perencanaan perbaikan sungai menggunakan model HEC-RAS dengan debit rencana hasil dari perhitungan menggunakan metode Harpers. Penampang direncanakan berbentuk trapesium dengan perkuatan lereng pasangan batu kali direncanakan sedalam 5,5 m sepanjang 3,2 kilometer. Tanggul sungai direncanakan untuk menanggulangi air sungai yang melimpas akibat dari sungai yang tidak mampu menampung debit banjir. Proyek ini menelan biaya sebesar Rp115.062.587.700,00 
KAJIAN PENANGANAN BANJIR SUNGAI TUNTANG DI DESA PULOSARI KABUPATEN DEMAK Amylian Rizkiana Safitri; Alfiansyah Deviar; Suharyanto Suharyanto; Rudi Yuniarto Adi
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.591 KB)

Abstract

Banjir adalah luapan air yang melebihi kapasitas penampang atau melewati batas elevasi rencana sungai akibat curah hujan yang tinggi. Banjir merupakan salah satu bencana alam yang mempunyai dampak besar bagi kelangsungan hidup manusia.Kabupaten Demak merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Permasalahan banjir yang terjadi di Kabupaten Demak antara lain disebabkan karena meluapnya salah satu sungai yaitu Sungai Tuntang. Salah satu desa yang sering terjadi banjir di Kab. Demak adalah Desa Pulosari. Desa Pulosari memiliki luas 2 km² dan jumlah penduduk sebanyak 2151 jiwa pada Desember tahun 2014.  Sungai Tuntang memiliki panjang sekitar 113,51 km yang mengalir dari Rawa Pening hingga bertemu dengan Laut Jawa. Kondisi Sungai Tuntang yang mengalami penyempitan alur serta pendangkalan menyebabkan berkurangnya kapasitas penampang sungai untuk mengalirkan debit banjir.Debit banjir rencana yang digunakan dalam menganalisis penampang menggunakan periode ulang 25 tahunan Q25= 270.032 m3/dt. Analisis penampang eksisting dan penampang rencana dilakukan menggunakan software HEC-RAS. Output dari software HEC-RAS menunjukkan terpenuhi atau tidaknya debit banjir pada penampang sungai.Permasalahan banjir di Sungai Tuntang diatasi dengan berbagai cara, yaitu dengan perbaikan penampang, perencanaan tanggul, dan peninggian tanggul eksisting.
ANALISIS PENGARUH REMBESAN TERHADAP STABILITAS BENDUNGAN LOGUNG, KUDUS Nuryatna Nuryatna; Fauzy Noor Ibrahim; Sri Prabandiyani; Suharyanto Suharyanto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKStabilitas pada suatu bendungan merupakan hal utama yang diperhatikan serta menjadi salah satu parameter penting bahwa bendungan tersebut aman dan layak untuk berdiri, dimana didalamnya terdapat peristiwa rembesan yang harus memperhatikan faktor freatic line dan permeabilitas dalam perhitungan perencanaannya. Oleh karena itu, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh rembesan terhadap stabilitas bendungan dengan menggunakan bantuan program Plaxis untuk uji cobanya. Pemodelan dibuat berdasar Shop Drawing bendungan serta data yang digunakan dalam pemodelan seperti koefisien permeabilitas dan berat jenis mengacu pada data eksisting yang telah diuji pada titik tertentu oleh laboratorium proyek terkait namun tidak mewakili data sebenarnya pada seluruh zonal bendungan dikarenakan adanya kemungkinan faktor pengaruh seperti adanya perbedaan alat berat, metode kerja, konsistensi dan ketelitian kerja dan sebagainya tiap segmen atau titik pekerjaan, kemudian nilai angka pori yang menjadi material input penelitian diasumsikan oleh sifat freatic line yang diprediksi dan dianggap representatif dengan teori kondisi yang diperhitungkan mulai dari kondisi End of Construction (kosong air), Steady (muka air normal rencana), hingga Rapid Draw Down (cepat surut). Adapun data lain seperti Sudut Geser, Angka Poison, dan lain sebagainya menggunakan asumsi yang paling mendekati dengan acuan teori seperti Das (2007,2010), Bowles (1997) dan lain sebagainya. Agar kemudian data tertentu seperti koefisien permeabilitas dan freatic line direkayasa sedemikian rupa untuk  diketahui pengaruhnya dan dibandingkan dengan kondisi eksisting untuk output angka keamanan serta deformasinya. Selain menggunakan bantuan program Plaxis, dilakukan pula perhitungan dengan menggunakan metode Bishop untuk mendapatkan angka keamanannya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa parameter material desain eksisting telah memenuhi persyaratan SNI 8064:2016 namun memiliki selisih yang sedikit. Oleh karena itu tetap perlu dilakukan perbaikan menganut dari beberapa solusi seperti dilakukan metode pekerjaan grouting, memaksimalkan pekerjaan pemadatan timbunan, serta bila perlu dilakukan pekerjaan face slab pada permukaan tubuh bendungan bagian hulu.
STUDI PENGEMBANGAN LONG STORAGE KARANGTENGAH, KABUPATEN BLORA Alvin Aditya; Kinathi Fitria; Suharyanto Suharyanto; suripin suripin
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Ketersediaan air di Kabupaten Blora khususnya di Desa Karangtengah, Kecamatan Ngawen saat musim hujan dapat memenuhi kebutuhan irigasi dan air baku masyarakat, namun saat musim kemarau tiba, banyak daerah yang mengalami kekurangan air. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk mengembangkan, mengendalikan, memanfaatkan atau menggunakan dan melestarikan sumber daya air yang seoptimal mungkin, agar dapat mendukung kebutuhan air penduduk secara terus menerus. Pembangunan long storage yang kemudian dilanjutkan dengan pengelolaan merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.Studi pengembangan long storage dilakukan dalam tiga tahap yaitu analisis hidrologi, analisis hidrolika, dan perencanaan dimensi. Analisis hidrologi diawali dengan mengolah data curah hujan dengan mengambil data curah hujan selama dua puluh tahun dari Stasiun Hujan Tempuran. Setelah itu dilakukan analisis frekuensi untuk mendapat curah hujan rencana, yang kemudian data tersebut dilakukan perhitungan untuk mendapat nilai debit banjir rencana dengan menggunakan metode FSR Jawa-Sumatera, HSS Gama 1, program HEC-HMS 4.2 serta  analisis Passing Capacity pada kala ulang lima puluh tahun. Hasil perhitungan debit tersebut kemudian diolah kembali menggunakan flood routing untuk mendapatkan debit banjir outflow, untuk digunakan sebagai acuan perhitungan struktur bendung pada long storage yaitu sebesar 619,42 m3/detik. Kemudian dilakukan analisis debit andalan 80% terpenuhi untuk memperoleh potensi air Desa Karangtengah. Potensi air yang dimiliki Desa Karangtengah adalah sebesar 4,13 m3/detik pada bulan Januari, 12,70 m3/detik pada bulan Februari, 6,58 m3/detik pada bulan Maret, 3,79 m3/detik pada bulan Mei, 1,18 m3/detik pada bulan Juni, 0,61 m3/detik pada bulan Juli, 0,15 m3/detik pada bulan Agustus, 0,13 m3/detik pada bulan September, 0,13 m3/detik pada bulan Oktober, 1,65 m3/detik pada bulan November, dan 1,75 m3/detik pada bulan DesemberTahap selanjutnya adalah perencanaan dimensi. Desain bangunan bendung terdiri dari dua jenis bangunan pengatur muka air yaitu mercu tetap serta pintu skot balk. Berdasarkan perhitungan perencanaan bangunan didapat tinggi mercu yaitu 2 m pada elevasi puncak +58 m dengan besar tampungan 58.833,42 m3 dimana dapat memenuhi kebutuhan air irigasi seluas 70 ha dan kebutuhan air baku untuk 2.121 orang penduduk. Total biaya pembangunan adalah Rp 5.303.614.000,00 dengan masa Pengerjaan 28 minggu.
PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL (EARNED VALUE) Rifqi Auzan Nurtsani; Daniar Rizky Septiadi; Suharyanto Suharyanto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.764 KB)

Abstract

Dalam suatu proyek konstruksi faktor yang menjadi indikator keberhasilan suatu proyek adalah harus tepat biaya, waktu dan mutu. Untuk mencapai target tersebut perlu dilakukan perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian pelaksanannya secara tepat. Konsep Nilai Hasil (Earned Value) merupakan salah satu metode pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan waktu proyek secara terpadu. Metode ini digunakan untuk menganalisis kinerja pelaksanaan dan membuat perkiraan penyelesaian proyek yang memberikan informasi kinerja proyek pada suatu periode pelaporan dan menghasilkan estimasi biaya dan waktu untuk penyelesaian seluruh pekerjaan proyek. Proyek Pembangunan Jembatan Pethuk 1 Ruas Jalan Kota Kupang mengalami keterlambatan karena adanya perubahan metode pelaksanaan erection girder. Dalam paper ini disajikan hasil analisa Konsep Nilai Hasil untuk mengevaluasi kinerja, mengestimasi keterlambatan proyek, dan pembengkakan biaya secara keseluruhan Dari hasil analisis didapat hasil bahwa Proyek Pembangunan Jembatan Petuk 1 Ruas Jalan Lingkar Kota Kupang mengalami keterlambatan 30 minggu. Dampak keterlambatan tersebut adalah biaya yang membengkak sebesar 206 juta. Penyebab keterlambatan pekerjaan proyek karena adanya perubahan metode pelaksanaan portal gantry diganti menjadi launcher dan pembengkakan biaya diakibatkan karena biaya sewa alat yang idle. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan metode pelaksanaan yang tidak direncanakan dengan mantap menyebabkan kerugian yang signifikan pada proyek.
EVALUASI CONSTRUCTION WASTE DALAM PEKERJAAN KOLOM PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG Ganis Amanda; Yogi Nugraha; M.Agung Wibowo; Suharyanto Suharyanto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1143.459 KB)

Abstract

UNDIP telah diakui sebagai salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia. Hal ini semakin mendorong UNDIP untuk selalu meningkatkan kualitasnya. Berdasarkan kondisi UNDIP saat ini, mobilisasi akses keluar masuk UNDIP Tembalang meningkat secara signifikan yang mengakibatkan kemacetan di ruas jalan Prof. Soedarto. Hal ini perlu diimbangi dengan penyediaan jalan, sehingga dilakukan perencanaan jalan alternatif menuju kampus UNDIP Tembalang melalui Jalan Sapta Marga. Perencanaan jalan alternatif ini direncanakan dengan panjang jalan 2,605 km, yaitu dimulai dari STA 0+000 di simpang Fakultas Ekonomika dan Bisnis dan berakhir di STA 2+605 di simpang Jalan Jangli Perbalan Raya. Direncanakan jalur lalu lintas 2 lajur-2 arah tak terbagi (2/2 UD), lebar lajur 3 m, bahu jalan tanpa trotoar 1-2 meter dan dengan ada trotoar 0,25 meter, saluran samping 1 m, kecepatan rencana 30 km/jam, kelandaian memanjang maksimum 10 %, jumlah lengkung horizontal 7 buah dan lengkung vertikal 15 buah. Perkerasan yang digunakan adalah perkerasan lentur meliputi lapis permukaan laston AC-WC 4 cm dan AC-BC 6 cm, lapis pondasi atas batu pecah kelas A 15 cm, lapis pondasi bawah sirtu kelas B 20 cm, nilai CBR lapangan 4,052. Terdapat lima seksi dalam perencanaan perkerasan jalan, yakni: seksi I pada STA 0+000 s.d STA 0+955 perkerasan jalan baru, seksi II pada STA 0+955 s.d 1+005 overlay pada jalan eksisting dan pelebaran badan jalan, seksi III pada STA 1+005 s.d 1+980 perkerasan jalan baru, seksi IV pada STA 1+980 s.d 2+605 overlay pada jalan eksisting dan pelebaran badan jalan, overlay lapis permukaan laston 6 cm. Proyek ini membutuhkan dana sebesar Rp 16.134.847.500,00 sudah termasuk PPN 10 %. Rencana waktu pelaksanaan kegiatan proyek ini adalah 20 (dua puluh) minggu atau 5 (lima) bulan.
PERENCANAAN EMBUNG PPLH UNIVERSITAS DIPONEGORO KOTA SEMARANG JAWA TENGAH Aprilia Bella Sekar S; Firda Awalunisa H; Suharyanto Suharyanto; Robert Kodoatie
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKebutuhan air baku di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk di daerah tersebut. Selain itu, pada daerah aliran sungai bagian hulu di wilayah Tembalang, dahulu merupakan daerah terbuka untuk resapan air yang telah berubah fungsi menjadi daerah kampus dan pemukiman. Sebelum adanya Universitas Diponegoro, kawasan Tembalang merupakan daerah pertanian dan perkebunan. Maka dari itu, direncanakan bangunan Embung PPLH Universitas Diponegoro yang digunakan sebagai penampung air untuk kebutuhan air baku di Universitas Diponegoro, sehingga mendukung kelestarian air di lingkungan kampus Universitas Diponegoro dan sekitarnya.Perencanaan Embung PPLH Undip ini didasarkan pada beberapa metode yang saling melengkapi. Metode pertama adalah analisis hidrologi yang termasuk analisis kapasitas tampungan dilakukan dengan simulasi. Analisis hidrologi lainnya adalah analisis debit banjir menggunakan Metode HSS Nakayasu, analisis debit andalan menggunakan metode F.J Mock, analisis kebutuhan air dan analisis neraca air. Tahap terakhir adalah perencanaan pembangunan embung.Hasil perencanaan Embung PPLH Universitas Diponegoro mempunyai kapasitas tampungan 14.866,96 m3. Embung direncanakan akan dibangun setinggi 13 m, lebar mercu embung sebesar 6 m, panjang embung adalah 190 m, dan debit banjir dengan periode ulang 100 tahun sebesar 42,87 m3/detik. Sedangkan perencanaan bangunan pelimpah (Spillway), menggunakan debit banjir QPMF dengan debit outflow sebesar 35,87 m3/detik, dengan lebar spillway sebesar 10 m. Konstruksi embung dibangun menggunakan urugan tanah dengan inti lempung. Estimasi biaya perencanaan Embung PPLH Universitas Diponegoro adalah senilai Rp. 25.449.900.000,00 (Dua Puluh Lima Miliyar Empat Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah).
SIMULASI OPERASI WADUK PADA BENDUNGAN KLEGO DI BOYOLALI Rizqi Iqbal Maulana; Ari Bagus prasetyo; Suharyanto Suharyanto; Dyah Ari priastiwi
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Bendungan Klego merupakan salah satu Bendungan potensial yang diprioritaskan untuk direhabilitasi. Bendungan Klego dibangun pada tahun 1987 dan mulai dioperasikan pada tahun 1990. Bendungan Klego terletak di Kabupaten Boyolali , Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan dari data profil Bendungan, volume tampungan Bendungan Klego mencapai 2,33 juta m³ yang digunakan untuk mengairi areal irigasi sebesar 1353 Ha dengan pola tanam padi-padi-palawija. Melihat potensi dan umur dari Bendungan Klego, maka perlu ditinjau lebih lanjut agar kinerja Bendungan dapat dioptimalkan untuk masa yang akan datang. Dalam meninjau nilai kinerja Bendungan tersebut diperlukan perhitungan dari Simulasi Operasi Waduk.Yaitu dengan membandingkan 2 Skenario dimana Skenario pertama sesuai dengan profil Bendungan Klego yang berfungsi untuk mengairi seluas 1353 Ha dan Skenario kedua dengan kondisi sesuai debit yang dilepas pada data pengamatan Waduk selama 5 tahun dari tahun 2012 sampai tahun 2016. Hasil dari Simulasi Operasi Waduk menunjukan bahwa Bendungan Klego hanya dapat mengairi luas daerah irigasi sebesar 147,77 Ha.
PERENCANAAN KOLAM RETENSI ARSO KABUPATEN KEEROM PROVINSI PAPUA Romi Setiawan; Sony Lesmana; Suharyanto Suharyanto; Sumbogo Pranoto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Dalam siklus hidrologi terdapat sungai dan saluran drainase yang berfungsi untuk mengalirkan air dari daerah tangkapan sampai ke laut. Pada lokasi studi yang berada di kawasan Arso terdapat dua sungai dan dua saluran yaitu Sungai Skanto, Sungai Tami, saluran drainase Arso Barat, dan saluran drainase Arso Timur. Kondisi saat ini, debit di Sungai Skanto dan Sungai Tami cukup besar sehingga terjadi backwater. Dengan adanya backwater di Sungai Skanto dan Sungai Tami maka aliran air limpasan dari drainase Arso Barat dan Arso Timur tidak bisa mengalir ke Sungai Skanto dan Sungai Tami yang menyebabkan melimpasnya air ke wilayah Arso. Dalam pengendalian banjir di kawasan Arso, secara prinsip air limpasan dari kawasan Arso di tampung sementara di kolam retensi. Saat banjir di Sungai Skanto dan Sungai Tami surut, air di kolam retensi dapat dialirkan keluar. Perencanaan sistem kolam retensi Arso dihitung menggunakan debit banjir dengan periode ulang 10 tahun. Dari hasil pengolahan data curah hujan periode ulang 10 tahun dengan menggunakan metode Nakayasu didapat Qrencana sebesar 246,20m3/detik untuk saluran drainase Arso Barat dan 17,282 m3/detik untuk saluran drainase Arso Timur. Dari hasil pemeriksaan saluran eksisting didapatkan bahwa saluran drainase Arso Barat bahwa saluran harus dinormalisasi. Dengan menggunakan metode flood routing Q periode ulang 10 tahun didapat volume air yang tertampung di kolam retensi sebesar 3.253.796 m3.
KAJIAN PENENTUAN KEBIJAKAN PENGOPERASIAN EMBUNG SURUHAN KABUPATEN BLORA DENGAN DEBIT BANGKITAN Adeline Larisa; Hari Abrianto; Suharyanto Suharyanto; Hari Nugroho
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.352 KB)

Abstract

Penelitian yang berkaitan dengan sistem DAS (Daerah Aliran Sungai) membutuhkan seri data debit sungai yang berupa runtun waktu. Data debit tersebut dapat digunakan untuk menentukan pola pengoperasian embung dan untuk mengetahui kinerja embung. Namun untuk mengetahui kinerja pengoperasian pada waktu yang akan datang, data debit historis perlu dibangkitkan untuk disimulasikan. Pembangkitan data debit dapat menggunakan model simulasi hidrologi untuk memperkirakan debit suatu aliran sungai dari data curah hujan yang tersedia. Model Thomas-Fiering dapat digunakan untuk pembangkitan data debit tersebut. Adapun penelitian ini menggunakan kasus lokasi di Embung Suruhan, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah yang merupakan bagian wilayah SUB DAS Lusi. Embung Suruhan merupakan salah satu embung potensial yang diprioritaskan untuk dibangun. Hasil penelitian yang telah dilakukan, volume tampungan Embung Suruhan mencapai 4,489 juta m3 untuk mengairi areal irigasi seluas 376 Ha dengan pola tanam padi-padi-palawija. Melihat potensi dari Embung Suruhan, maka perlu kajian lebih lanjut agar kinerja embung dapat dioptimalkan untuk masa yang akan datang. Dalam mengkaji nilai kinerja embung tersebut diperlukan simulasi pengoperasian terlebih dahulu. Simulasi pengoperasian yang dilakukan dengan dua cara yaitu Simulasi SOP dan Simulasi Rule Curve. Debit yang digunakan merupakan debit dari pembangkitan data selama 25 tahun menggunakan metode Thomas-Fiering, data tersebut merupakan data pembangkitan dari data debit historis yang didapat menggunakan metode FJ. Mock untuk memprediksi data inflow, karena tidak ada data debit hasil pencatatan. Hasil kajian akan menentukan kebijakan pengoperasian embung dengan menilai kinerja pengoperasian Embung Suruhan yaitu berupa keandalan (reliability), kelentingan (resiliency) dan kerawanan (vulnerability). Dari simulasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Simulasi Rule Curve dapat meningkatkan kinerja dan mengoptimalkan tampungan yang ada di Embung Suruhan.