Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFL LEARNERS’ ATTITUDES TOWARDS THE IMPROVEMENT OF THEIR ENGLISH SPEAKING PERFORMANCE Mahripah, Siti
LITERA Vol 12, No 2: LITERA OKTOBER 2013
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v12i02.1590

Abstract

This study aims to describe EFL learners’ attitudes towards the improvement of their English speaking performance. The data were collected through a questionnaire distributed to 131 students of Department of English Language Education. The results of the dataanalysis show that all respondents show positive attitudes towards the improvement of their English speaking performance. Although female students have more positive attitudes than male students, the difference is not significant. The results also show that students’ attitudes towards their speaking performance change in accordance with their learning time. Their self-assessment of their speaking performance has a significant correlation with their attitudes. Their positive attitudes towards the improvement of their English speaking performance serve as a foundation to the success of the English language learning. Therefore, learners should pay attention to and maintain attitudes to improve their speaking performance.
CULTURAL ISSUES IN ENGLISH FOR SPECIFIC BUSINESS PURPOSES (ESBP) Siti Mahripah
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen Vol 2, No 1 (2013): Nominal April 2013
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.623 KB) | DOI: 10.21831/nominal.v2i1.1650

Abstract

Artikel ini menganut definisi budaya sebagai segala bentuk yang mengatur perilaku seseorang. Budaya umumnya bersifat abstrak dan dalam kehidupan sehari-hari dapat berwujud sebagai suatu nilai, norma, keyakinan, sikap ataupun perilaku. Budaya umumnya mewarnai setiap tindak komunikasi seseorang, termasuk juga dalam tindak komunikasi bisnis. Hal inilah yang mendasari mengapa Business English menarik untuk dikaji, karena dalam banyak kasus para pelaku bisnis umumnya memiliki latar belakang budaya – pola pikir, tata nilai, dan kepercayaan – yang tidak sama. Kendatipun demikian, mereka memiliki tujuan akhir komunikasi yang sama, yaitu melakukan transaksi bisnis. Implikasinya, dalam dunia bisnis Bahasa Inggris cenderung lebih banyak berfungsi sebagai media penghubung sehingga pengajaran Bahasa Inggris dalam konteks bisnis perlu untuk lebih ditekankan pada bagaimana seseorang dapat bersikap lebih fleksibel dan berkompromi dengan budaya-budaya lain (dari lawan bisnis) sehingga dia dapat bertahan/survive dalam persaingan bisnis global yang sangat dinamis dan cenderung sulit untuk diprediksi. Dalam konteks ini, indikator kesuksesan komunikasi dalam Business English bukanlah terletak pada aspek keakuratan bahasa, melainkan pada bagaimana seseorang/pelaku bisnis dapat mengambil suatu posisi yang tepat dan strategis dalam melakukan dan menyelesaikan suatu transaksi bisnis. Kemunculan fenomena BELF (Business English as Lingua Franca) dan Glocal English merupakan hasil dari kontak budaya dalam dunia bisnis yang kemudian memberikan dampak pada dunia pengajaran, terutama pengajaran Bahasa Inggris yang menyangkut bidang bisnis untuk tujuan-tujuan khusus, sehingga pendekatan, teknik, metode, dan materi pengajarannya perlu mengakomodas keberadaan  fenomena ini. Artike singkat ini akan membahas isu-isu budaya yang ada dalam lingkup ESBP (English for Specific Business Purposes): BELF, Glocal English, dan implikasinya dalam dunia pengajaran.   Keywords: ESBP (English for Specific Business Purposes), BE (Business English), BELF (Business English as Lingua Franca), Glocal English, dan Pengajaran.
Analisis keterbacaan artikel-artikel Allkpop sebagai bahan ajar otentik untuk pembelajaran EFL Chandraswari Swastya Respati; Siti Mahripah
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 25, No 1 (2020)
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.179 KB) | DOI: 10.21831/hum.v25i1.40131

Abstract

Dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing/English as a foreign language (EFL) di Indonesia, penggunaan bahan ajar yang otentik memiliki peran penting guna menumbuhkan minat belajar siswa. Menilik pesatnya pertumbuhan K-Pop, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak generasi muda (termasuk pelajar) yang memiliki ketertarikan khusus terhadapnya. Allkpop merupakan salah satu situs web terbesar yang menyajikan berbagai informasi terkait dunia hiburan di Korea Selatan dalam bentuk artikel bahasa Inggris sehingga situs ini dapat menjadi salah satu alternatif sumber belajar otentik siswa. Terkait dengan hal ini, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberi informasi akan level keterbacaan teks-teks yang ada di Allkpop sehingga dapat memberikan acuan pada kelas berapa saja teks-teks dalam allkpop tersebut dapat digunakan sebagai sumber belajar otentik siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana data dianalisis dengan menggunakan bantuan 7 alat penguji keterbacaan teks. Sebanyak 90 artikel diambil sebagai sampel untuk kemudian dianalis tingkat keterbacaanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterbacaan teks di situs Allkpop berada di rentang medium sehingga cocok digunakan oleh siswa di kelas 7, 8, dan 9.Kata kunci: keterbacaan teks, artikel Allkpop, materi pembelajaran otentik, pembelajaran bahasa Inggris, K-Pop