Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Kasus Pada Perusahaan-Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Haq, Ahsanul; Mahyuni, Mahyuni
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 17 No 2 (2017): Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 2, November 2017: 79-147
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/intekna.v17i2.445

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial pada laporan tahunan perusahaan-perusahaan jasa di Indonesia. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kebijakan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, dan ukuran dewan komisaris perusahaan. Populasi dari penelitian ini adalah semua perusahaan jasa yang listing di BEI tahun 2014. Dari keseluruhan populasi tersebut, yang menjadi sampel penelitian berjumlah 100 perusahaan jasa yang ditentukan melalui metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode konten analisis dalam pengungkapan CSR dengan menggunakan Reporting Guidelines yang termuat dalam General Reporting Initiatives (GRI). Teknik analisis data dilakukan dengan uji asumsi klasik dan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan SPSS 19.0 for windows. Setelah dilakukan analisis regresi berganda didapatkan hasil variabel ukuran (size) perusahaan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sedangkan leverage dan ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEPUNAHAN BAHASA DAERAH DI TANAH RANTAU Azis, Atri Dewi; Mahyuni, Mahyuni; Syahdan, Syahdan; Yusra, Kamaluddin
JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA Vol 5, No 1 (2019): JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jseh.v5i1.27

Abstract

Bahasa merupakan alat komunikasi dan berinteraksi antar sesama Dalam interaksi sosial ini sudah menjadi keniscayaan adanya saling memengaruhi di antara bahasa-bahasa yang digunakan. Bahasa yang mayoritas digunakan akan bertahan dan mempersempit ruang gerak bahasa-bahasa lain yang jarang digunakan oleh penuturnya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor penyebab kepunahan bahasa daerah dan memberikan gambaran tentang kondisi penggunaan bahasa daerah di tanah rantau dengan pembatasan pada Bahasa Bugis (BB) di pulau Lombok. Penelitian telah dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2017 di Labuhan Haji Lombok Timur. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian didasarkan oleh letak geografis yang termasuk salah satu daerah yang banyak dihuni oleh perantau asal Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bahasa Bugis sebagai bahasa interaksi intrasuku Bugis di Lombok masih sering digunakan oleh penutur suku Bugis. Hal ini berarti bahwa Bahasa Bugis sangat sulit ditemukan di pulau Lombok. Bahasa daerah dapat terus hidup dan berkembang dengan menjadikannya berprestise dengan cara mendorong seluruh anggota keluarga untuk tetap berusaha berbahasa daerah sebagai bahasa komunikasi pertama di dalam keluarga. Penelitian ini merekomen-dasikan perluasan sampel penelitian untuk dikembangkan supaya gambaran detail tentang kondisi bahasa Bugis di Lombok dapat terpetakan lebih memadai.
Steep Road Towards Regulating for Success of Implementation of Reclamation and Post Mining of Mineral and Coal Barkatullah, Abdul Halim; Syaifudin, Syaifudin; Mahyuni, Mahyuni; Ifrani, Ifrani
Lambung Mangkurat Law Journal Vol 2, No 2 (2017): September
Publisher : Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat bekerjasama den

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32801/lamlaj.v2i2.50

Abstract

Coal and Mineral mining activities have a high risk of ecosystem changesthat affect the environment, let alone the mining is carried out openly. In order torestore the condition of the land in such a way that it can function and to be effectivein line with its allocation, the ex-mining area must be restored. Reclamation andpost-mining activities shall be conducted by every holder of Mining Business Permit(IUP) Exploration and IUP Production. Holders of IUP Exploration must firstlyprepare reclamation and post-mining plans in the permit process. The implementationof reclamation and post-mining activities by holders of IUP Production Operationand Special Mining Business Permit (IUPK) Production Operation must complywith the principles of : (1)protection and management of mining environment; (2)working safety and health; and (3) mineral and coal conservation. To determinethe success of the land that has been reclaimed and the post-mining activities havebeen complied, if an evaluation has been made by the competent officials and it isstated that the reclamation and post-mining activitie shave been performed well inaccordance with prevailing regulations.
Akibat Hukum Keterlambatan Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah terhadap Akta yang Dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah Yuliyanti, Islina; Qamariyanti, Yulia; Mahyuni, Mahyuni
Lambung Mangkurat Law Journal Vol 3, No 1 (2018): March
Publisher : Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat bekerjasama den

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32801/lamlaj.v3i1.65

Abstract

Dalam proses pembuatan akta peralihan maka dalam waktu selambat  lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal ditandatanganinya akta yangbersangkutan, PPAT wajib menyampaikan akta yang dibuatnya berikut dokumendokumen yang bersangkutan kepada Kantor Pertanahan untuk didaftar. Apabila jangka waktu tersebut diabaikan maka akan menimbulkan beberapa akibat hukum terhadap akta peralihan tersebut.Maka untuk lebih terjaganya ketertiban dalam proses pendaftaran peralihan hak atas tanah di Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin dan juga agar pihak-pihak yang bersangkutan tidak di rugikan harus adanya sanksi tegas agar PPAT di Kota Banjarmasin tidak melakukan lagi pelanggaran tersebut, karena didalam peraturan itu sendiri sudah mengatakan bahwa hal tersebut adalah “wajib” bagi PPAT. Karena hal di atas menyangkut masalah pelaksanaan dari suatu ketentuan hukum, dikenakan tindakan administrasi berupa teguran tertulis sampai pemberhentian dari jabatannya sebagai PPAT, dengan tidak mengurangi kemungkinan dituntut ganti kerugian oleh pihak-pihak yang menderita kerugian yang diakibatkan oleh diabaikannya ketentuan-ketentuan tersebutAKIBAT HUKUM KETERLAMBATAN PENDAFTARAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH TERHADAP AKTA YANG DIBUAT OLEH PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
Jaminan Kepastian dan Perlindungan Hukum Hak atas Tanah Adat dalam Pendaftaran Tanah Merlani, Agnes Livia; Qamariyanti, Yulia; Mahyuni, Mahyuni
Lambung Mangkurat Law Journal Vol 1, No 1 (2016): March
Publisher : Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat bekerjasama den

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32801/lamlaj.v1i1.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentiikasi dan menilai bagaimana pemerintah menjamin dan memberikan perlindungan hukum terhadap hak-hak tanah adat di Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Pasal 3 UU Pokok Agraria (UUPA) dan Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 13 2009. Jenis penelitian adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan tiga sumber hukum yang terdiri dari sumber hukum primer, sekunder dan tersier yang berasal dari literatur penelitian. Jenis penelitian adalah sinkronisasi hukum, yaitu penelitian tentang sinkronisasi dan korelasi antara penerapan UUPA dan Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 13 tahun 2009, dan pendekatan undang-undang. Penelitian ini ingin mengetahui apakah Pemerintah melalui ketentuan Pasal 3 dari UUPA dan Peraturan Gubernur Nomor 13 Tahun 2009 telah memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi hak atas tanah adat di Provinsi Kalimantan Selatan
PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENUNJANG PROSES BELAJAR MENGAJAR BAGI GURU-GURU SMPN 32 BANJARMASIN Mahyuni, Mahyuni; Haq, Ahsanul; Priyogie, Priyogie; Sunarya, M. Hendra
Jurnal IMPACT: Implementation and Action Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Impact
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/impact.v3i2.1019

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 ini telah mengharuskan optimalisasi penggunaan teknologi untuk menjamin tetap terlaksananya proses belajar mengajar yang aman, cepat dan efisien lewat pembelajaran online. Saat ini pembelajaran online dapat dilakukan secara langsung dan dapat pula dilaksanakan secara tidak langsung. Untuk pembelajaran online secara langsung dapat menggunakan berbagai macam aplikasi meeting online, sedangkan pembelajaran online tidak langsung dapat menggunakan berbagai macam aplikasi Learning Management System seperti Google Classroom dan Edmodo. Khusus untuk pembelajaran online tidak langsung, para guru dituntut untuk bisa menyampaikan bahan ajar yang interaktif dan mudah dipahami oleh para siswa, khususnya yang berbentuk video, sehingga walaupun tidak terjadi tatap muka secara langsung, namun diharapkan para siswa dapat dengan mudah menyimak penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh guru. Untuk itu, para guru dituntut untuk mampu menguasai keahlian dalam pembuatan video multimedia pembelajaran. SMPN 32 Banjarmasin sebagai sebuah sekolah negeri di kota Banjarmasin, mempunyai 18 orang guru yang secara umum masih belum menguasai teknik pembuatan video multimedia untuk pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, sangat diperlukan untuk diadakan pelatihan pembuatan video multimedia pembelajaran untuk guru-guru SMPN 32 Banjarmasin sehingga dapat memperlancar dan mempermudah proses belajar mengajar yang ada di SMPN 32 Banjarmasin. Keyword: Video Multimedia Pembelajaran, SMPN 32 Banjarmasin
Manajemen Konflik dalam Tinjauan Alquran Mahyuni Mahyuni; Desi Yudiana
Almufida : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 2, No 1 (2017): Almufida: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.856 KB)

Abstract

NOUN DERIVATION OF THE TYPICAL MINAHASA FOOD AND BEVERAGE NAMES Rina P Pamantung; N.L. Sutjiati Beratha; IGM Sutjaja; Mahyuni Mahyuni
e-Journal of Linguistics Vol. 9 Januari 2015 No. 1
Publisher : Doctoral Studies Program of Linguistics of Udayana University Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.584 KB)

Abstract

Derivation of the name of typical Minahasa food and beverage is a change or replacement of the word class of verbs, adverbs, and adjectives into nouns. It occurs through the process of compounding, affixation, and reduplication. Free morpheme which appears is ransak, tei, tu'tu, tape, segor, sende ', rica, fresh, rukus. Conversely, some morphemes or bound forms (affixes) are the prefix /pe-/,/wa-/, and /ko-/ ; infix /-in-/ ; suffix /-en/, and confixes /-in- + -an/ and  /ka- + -an/ . Prefixes /pe-/, /wa-/, and /ko-/ ; infix /-in-/ ; sufi x-en/, andconfixes /-in- + -an/ occur in the formation of derivational words of  food, while  drinks contain two morphemes (affixes), the infix / -in- / and confix (ka + -an). Thus, the derivation of the typical Minahasa food naming is called derivational affixes such as derivational prefix, infix, and confix. Meanwhile, derivational infix, and confix occur in a typical Minahasa drink. Empty derivation is not found in the typical Minahasa food and beverage since a single form, for example, pangi, sa’ut, paniki, kawok, dan sopi have a meaning that does not change the word class. In addition, the characteristics of the structure of itscompounding: root + base (base + roots), that have a sense of the endocentric and exocentric compound words. Endocentric ompounding is the most frequent.
HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN MOTIVASI KERJA GURU TK Mahyuni Mahyuni
Jurnal Educhild : Pendidikan dan Sosial Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/jpsbe.v9i1.7694

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan spiritual dengan motivasi kerja guru TK se-Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah guru TK se-Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir yang berjumlah 41 orang. Metode yang digunakan yaitu korelasi Pearson Product Moment untuk melihat hubungan antara variabel kecerdasan spiritual dengan motivasi kerja guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner. Teknik analisis data menggunakan uji statistik korelasi dengan meggunakan program SPSS ver. 17. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang diperoleh terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan spiritual dengan motivasi kerja guru TK se-Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir. Hal ini dapat diketahui dari nilai koefisien korelasi sebesar r_xy= 0,829 dan taraf signifikansi 0,00<0,05.Tingkat hubungan antara kecerdasan spiritual dengan motivasi kerja guru termasuk dalam kategori sedang dengan nilai koefisien determinan yang dihasilkan sebesar 68,8% memiliki makna bahwa kecerdasan spiritual memberi pengaruh sebesar 68,8% terhadap motivasi kerja.
PRINSIP KESANTUNAN DALAM KOMUNIKASI BAHASA SASAK ANTARA GURU DAN PEGAWAI TATA USAHA (TU) DI SMPN 2 BATUKLIANG UTARA: TEORI KESANTUNAN GEOFFREY LEECH Hollysa Andini; Mahyuni Mahyuni; Nuriadi Nuriadi
Basastra Vol 8, No 3 (2019): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v8i3.15877

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prinsip kesantunan dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Sasak antara guru dan pegawai tata usaha di SMPN 2 Batukliang Utara. Data dalam penelitian ini berupa hasil percakapan yang ditranskrip kemudian dikelompokkan ke dalam maksim-maksim yang terdapat pada prinsip kesantunan. Adapun teori yang digunakan adalah teori kesantunan dari Geoffrey Leech yang membagi toeri kesantunan menjadi lima maksim. Adapun pemerolehan data menggunakan metode simak dan metode catat. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah terdapat lima data percakapan yang menunjukkan maksim kebijaksanaan, empat data yang menunjukkan maksim kedermawanan, dua data untuk maksim penghargaan (pujian), dua data yang memenuhi syarat maksim kesedehanaan, lima data untuk maksim pemufakatan, dan tiga data yang termasuk maksim simpati. Kata kunci: prinsip kesantunan, maksim, bahasa Sasak