Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENANGANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI MASALAH SISWA DI SMK BHAKTI BANGSA BANJARBARU Maisaroh, Maisaroh; Auliah, Nurul
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.575 KB) | DOI: 10.31602/jmbkan.v4i2.1448

Abstract

Adolescence is a time of changing life dependence on others. Teenagers begin to determine their way of life. During undergoing the formation of maturity in attitude, various mental changes occur, maybe even shock. Such conditions are strongly influenced by the environment in which he lives. On the other hand teenagers often do not have a place to complain to solve the problems they face. So that as a teenager escape often falls, such as smoking, drinking, narcotics, free sex, and other criminal acts.In this study, researchers used qualitative research methods with descriptive types. The source of the data in this study is the Guidance and Counseling teacher and some problematic students who are known through the interview process with data sources, namely the Guidance and Counseling teacher.The results of this study indicate that the Handling of Efforts carried out by the Guidance and Counseling teacher in overcoming the problems of students in Banjarbaru National Vocational High School is to find the background of the problems faced by students, so the BK teacher and the school are able to solve the problem by looking at the factors or causes why students experience or get the problem. And to give a deterrent effect to students who are in trouble, the BK teacher will give mild or severe sanctions depending on the problems made by students.Efforts that have been made to overcome the problem of students with procedures in the process of handling the problem is to find the cause of the problem and then provide direction and guidance advice so that students are able to understand and the same error does not happen again. And in the process of handling it can not be separated from cooperation with schools such as homerooms, vice principals of student affairs, and the principal. Keywords: The Role of Guidance and Counseling Teachers,
Optimasi Proses Epoksidasi Asam Oleat pada Scaling Up Sintesis Asam 9,10-Dihidroksi Stearat (DHSA) Bench Scale Maisaroh, Maisaroh
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 1 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.641 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v12i1.2616

Abstract

Sintesis asam 9,10-dihidroksi stearat (DHSA) dari asam oleat terepoksidasi merupakan salah satu upaya yang akan meningkatkan penggunaan, diversifikasi dan nilai tambah minyak kelapa sawit. Scaling up proses epoksidasi asam oleat dari skala laboratorium ke bench scale (kapasitas 5 L) terjadi perubahan volume dan geometri dari peralatan yang akan mempengaruhi proses epoksidasi itu sendiri sehingga perlu dilakukan observasi terhadap parameter-parameter yang akan digunakan dalam basic dan engineering design. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan scaling up proses konsistensi dari skala laboratorium ke bench scale (kap. 5 L) epoksidasi asam oleat sebagai produk antara sintesis DHSA dalam pengembangan produk turunan kelapa sawit yang akan digunakan sebagai bahan kosmetik. Scaling Up epoksidasi asam oleat dengan asam performat yang dibentuk secara in situ dilakukan menggunakan reaktor 5 liter dengan perbandingan mol asam oleat : asam format : hidrogen peroksida 50% = 1 : 1,25 : 6. Produk epoksidasi ini akan dilanjutkan untuk dihidroksilasi pada sintesis DHSA sebagai bahan kosmetik.
Hak Wali Mujbir Terhadap Anak Gadis Dalam Pernikahan Menurut Pemikiran Asghar Ali Engineer Maisaroh, Maisaroh; Jannah, Miftahul
JURNAL ULUMUL SYAR'I Vol 7 No 1 (2018): Ulumul Syar'i
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat antara jumhur ulama dengan para pemikir liberal mengenai hak wali mujbir terhadap anak gadis dalam pernikahan, jumhur ulama berpendapat wali mujbir boleh menikahkan anaknya dengan laki-laki yang ia kehendaki, berbeda dengan Asghar Ali Engineer yang merupakan salah satu pemikir feminis liberal, ia mempunyai pemikiran bahwa wali tidak mempunyai hak untuk memaksa anaknya menikah dengan laki-laki siapapun yang menjadi pilihannya, bahkan Asghar Ali Engineer juga mengatakan izin dari dari salah satu kerabat adalah sesuatu yang harus dilakukan sebelum berlangsungnya akad pernikahan. Pendapat ini di kemukakan oleh beliau karena ia lebih memperhatikan latar belakang dan lebih mengedepankan kesetaraan antara laki-laki dan wanita. Asghar Ali memperkuat pendapatnya dengan berlandaskan pada Q.S. an-Nisᾱ’: 19. Ia juga menafsirkan ayat ini dengan menggunakan metodologi kontekstual, atau lebih melihat konteks ketika ayat tersebut diturunkan.
ANALISIS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PASKIBRA DALAM MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMA NEGERI 1 RASAU JAYA Maisaroh, Maisaroh; Sulistyarini, Sulistyarini; Salim, Izhar
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 8, No 6 (2019): JUNI 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.337 KB)

Abstract

AbstractThis study aims to determine the paskibra extracurricular activities in building students' confidence in SMAN 1 Rasau Jaya. This study uses a qualitative approach with descriptive methods. The data source of this research is student affairs, post-liberal extracurricular trainers, and students who take the paskibra extracurricular activities at SMAN 1 Rasau Jaya. Data obtained through interview, observation, and documentation techniques. The data collection tool used is an observation guide, interview guide and documentation. The results showed that (1) the process of paskibra extracurricular activities in building the confidence of students in Rasau Jaya 1 Public High School can be said to build students' self-confidence because during the extracurricular activities the paskibra students practice by believing in their own abilities and do not expect help from others. There is no student who shows a conformist attitude to get recognition from the group. Students interact well with their fellow friends and coaches so they have good self-control. Students are always eager and persistent to continue to practice so students do not easily give up on fate and not depend on others. (2) The efforts of the paskibra trainer in building the confidence of students through paskibra extracurricular activities at Rasau Jaya 1 Public High School can be said to build students' self-confidence because through several training programs carried out by paskibra trainers such as on-the-spot movements, moving movements, walking movements, praise and punishment can build confidence, mentality, responsibility, courage, independence and discipline. Keywords: Extracurricular, Paskibra, Self Confidence, Students
OPTIMASI PROSES EPOKSIDASI ASAM OLEAT PADA SCALING UP SINTESIS ASAM 9,10-DIHIDROKSI STEARAT (DHSA) BENCH SCALE Maisaroh, Maisaroh
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 1 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.641 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v12i1.2616

Abstract

Sintesis asam 9,10-dihidroksi stearat (DHSA) dari asam oleat terepoksidasi merupakan salah satu upaya yang akan meningkatkan penggunaan, diversifikasi dan nilai tambah minyak kelapa sawit. Scaling up proses epoksidasi asam oleat dari skala laboratorium ke bench scale (kapasitas 5 L) terjadi perubahan volume dan geometri dari peralatan yang akan mempengaruhi proses epoksidasi itu sendiri sehingga perlu dilakukan observasi terhadap parameter-parameter yang akan digunakan dalam basic dan engineering design. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan scaling up proses konsistensi dari skala laboratorium ke bench scale (kap. 5 L) epoksidasi asam oleat sebagai produk antara sintesis DHSA dalam pengembangan produk turunan kelapa sawit yang akan digunakan sebagai bahan kosmetik. Scaling Up epoksidasi asam oleat dengan asam performat yang dibentuk secara in situ dilakukan menggunakan reaktor 5 liter dengan perbandingan mol asam oleat : asam format : hidrogen peroksida 50% = 1 : 1,25 : 6. Produk epoksidasi ini akan dilanjutkan untuk dihidroksilasi pada sintesis DHSA sebagai bahan kosmetik.
PENINGKATAN PERKEMBANGAN SOSIAL MELALUI GOBAK SODOR USIA 5-6 TAHUN DI TK ANUGRAH SUNGAI AMBAWANG Maisaroh, Maisaroh; Syukri, Syukri; Halida, Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 7, No 9 (2018): September 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractIn general, the purpose of this study is to determine the success of teachers improve the quality of learning process using gobak sodor game method to improve the social development in children aged 5-6 years in kindergarten Anugrah in the Ambawang river district. This research using Class Action Research, which is one of the problem solving strategy utilizing real action and capacity building process in detecting and solving problems. Based on the result of data analysis and research question in general can be concluded that learning using gobak sodor game method can improve the social development in children aged 5-6 years in kindergarten Anugrah in the Ambawang river district. It is based on the result of learning planning made by teachers to improve the social development of children's manners reached the category of 'Good' with a score of 3.67. Implementation of learning conducted by teachers in improving the social development of children's through the method of gobak sodor game reached the category of "Good" with a score of 3.76. The gobak sodor game method applied by teachers in learning can improve the behavior of children's manners this is shown by 97% children develop as expected. Keywords: Social Skill, Method of Gobak Sodor game 
ANALISIS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PASKIBRA DALAM MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMA NEGERI 1 RASAU JAYA Maisaroh, Maisaroh; Sulistyarini, Sulistyarini; Salim, Izhar
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 8, No 7 (2019): JULI 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study aims to determine the paskibra extracurricular activities in building students' confidence in SMAN 1 Rasau Jaya. This study uses a qualitative approach with descriptive methods. The data source of this research is student affairs, post-liberal extracurricular trainers, and students who take the paskibra extracurricular activities at SMAN 1 Rasau Jaya. Data obtained through interview, observation, and documentation techniques. The data collection tool used is an observation guide, interview guide and documentation. The results showed that (1) the process of paskibra extracurricular activities in building the confidence of students in Rasau Jaya 1 Public High School can be said to build students' self-confidence because during the extracurricular activities the paskibra students practice by believing in their own abilities and do not expect help from others. There is no student who shows a conformist attitude to get recognition from the group. Students interact well with their fellow friends and coaches so they have good self-control. Students are always eager and persistent to continue to practice so students do not easily give up on fate and not depend on others. (2) The efforts of the paskibra trainer in building the confidence of students through paskibra extracurricular activities at Rasau Jaya 1 Public High School can be said to build students' self-confidence because through several training programs carried out by paskibra trainers such as on-the-spot movements, moving movements, walking movements, praise and punishment can build confidence, mentality, responsibility, courage, independence and discipline. Keywords: Extracurricular, Paskibra, Self Confidence, Student
ISLAM DAN HAK ASASI MANUSIA Maisaroh, Maisaroh
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v2i2.665

Abstract

Islam sebagai ajaran yang komprehensif telah meng-ajarkan kepada umatnya akan HAM. Hal ini tercermin dalam tujuan disyari’atkannya Islam untuk memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara akal, memelihara kehormatan atau keturunan, dan memelihara harta. Tujuan tersebut senada dengan pengertian HAM sebagai seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang bersifat universal yang wajib dihor-mati serta dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia. Sehingga Islam dan HAM adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan bersumber pada al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber ajaran agama Islam. Dunia Barat juga memiliki konsep tentang HAM dengan formulasi HAM PBB yang bersifat sekular sehingga menimbulkan perbedaan pandangan di kalangan umat Islam, yaitu pandangan yang menolak secara total konsep HAM PBB, pandangan yang menerima total HAM PBB, serta pandangan yang terakhir dengan pandangan yang ambigu.
Peningkatan Kemampuan Membaca Kata melalui Media Huparo pada Siswa Kelas I SD Negeri Sadang Taman Sidoarjo Maisaroh, Maisaroh
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2020): August 2020
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.656 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v4i2.621

Abstract

Pembelajaran membaca di kelas rendah merupakan pondasi awal perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga menuntut guru untuk lebih kreatif dalam mengajar membaca permulaan. Jumlah siswa di kelas 1 SDN Sadang 18 anak yang berasal dari taman kanak-kanak yang berbeda, sehingga kemampuannyapun berbeda pula. Pada saat pendaftaran peserta didik baru dilakukan wawancara atau tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam hal membaca. Berdasarkan hasil wawancara tersebut didapatkan data bahwa 50% siswa masih belum bisa membaca bahkan 30% diantaranya masih belum hafal symbol-symbol huruf. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut guru mencoba menggunakan media “ HUPARO” untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas I di SDN Sadang kec. Taman. HUPARO merupakan akronim dari HUruf PAda Roda berputar. Prinsip penggunaannya mirip dengan komedi putar, hanya saja media ini sengaja didesain khusus untuk belajar membaca. Guru mendesain media ini dengan maksud untuk menarik minat belajar siswa. Jika sudah tertarik untuk belajar maka selanjutnya akan lebih mudah untuk dipelajari. Dari analisis hasil pada tahap observasi dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan media HUPARO pada kegiatan pembelajaran membaca permulaan siswa kelas I SDN Sadang, pembelajaran berjalan dengan lancar dan siswapun menjadi bersemangat dalam belajar. Selain itu berdasarkan hasil evalusi didapatkan data bahwa ada 11 dari 16siswa tuntas belajar, atau jika diprosentase adalah sebesar 68,75%. Hasil tersebut ketuntasan kelas masih belum tercapai sehingga dibutuhkan tindakan perbaikan pada siklus 2 dengan kembali menggunakan media HUPARO dalam pembelajaran membaca permulaan. Setelah melihat hasil obeservasi pembelajaran pada siklus 2 dapat dijelaskan bahwa pada siklus 2 ini pembelajaran telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan desain pembelajaran serta harapan penulis. Artinya siswa yang sebelumnya pasif menjadi aktif, kelas yang sebelumnya sunyi sekarang menjadi ramai dengan tanya jawab dan siswa yang sebelumnya terlihat kurang bersemangat sekarang menjadi bersemangat dan tertarik untuk belajar. Dan sesuai dengan fokus penelitian siswa yang tadinya belum bisa membaca menjadi bisa membaca. Hasil belajar siswa pada siklus 2 hasilnya sungguh memuaskan. Karena 98% siswa di kelas telah tuntas belajar. Persentase tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan kelas. Sehingga tidak membutuhkn siklus 3 karena kelas telah tuntas belajar.
GAMBARAN PNEUMONIA SEBAGAI PENYEBAB MORBIDITAS DAN MORTALITAS PADA ANAK BAWAH LIMA TAHUN : LITERATURE REVIEW Sulung, Neshy; Hasyim, Hamzah; Samboina, Monica Tiara; Juniarti, Luci; Maisaroh, Maisaroh; HS, Mardliyataini; Sadewa, Muhammad Ridho; Musmarlinda, Musmarlinda
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12 (2021): Supplementary 2
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i0.622

Abstract

Latar belakang: Pneumonia pada balita merupakan salah satu masalah kesehatan yang belum teratasi di Indonesia. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2018) pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Pneumonia dapat disebabkan oleh virus, bakteri, parasit dan jamur. Dalam data Profil Kesehatan Republik Indonesia tahun 2017, angka kejadian pneumonia di Indonesia sebesar 20,54 per 1000 balita. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2019, diketahui ada lebih dari 400 ribu kasus pneumonia di Indonesia. Sebuah studi oleh Johns Hopkins University bersama Save the Children menunjukkan bahwa jika pencegahan pneumonia tidak segera dilakukan, akan ada sekitar 11 juta kematian anak di seluruh dunia pada tahun 2030. Ini bukan angka yang kecil mengingat pneumonia sendiri merupakan pembunuh kedua anak di bawah umur. lima di Indonesia.Tujuan: Tinjauan literatur tentang pneumoniaMetode: Tinjauan literatur, menggunakan database, Scholar dan Pubmed dengan meninjau 30 artikel terkait pneumonia.Hasil dari 30 jurnal yang relevan judul dan abstrak di dapat bahwa angka kejadia pneumonia pada balita yang tinggi menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas pada anak usia bawah lima tahun.