This Author published in this journals
All Journal Jurnal Keperawatan
Reginus Malara
Unknown Affiliation

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESPONSE TIME PERAWAT PADA PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT DI IGD RSUP PROF. DR . R. D. KANDOU MANADO Maatilu, Vitrise; Mulyadi, Ns; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v2i2.5229

Abstract

Abstract : Response time is dependent upon the available of speed and quality of relief to save lives or prevent disability. The purpose of this study was to identify the factors associated with the Response Time of nurses in handling emergency patients in IGD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Research methods with cross sectional approach. Selection of samples with purposive sampling by 30 respondents. Independent variables including education, knowledge, duration of work and training of nurses. Instrument research using observation sheets and questionnaires. Data analysis Chi-square test at 95% significance level (α 0.05). The results showed the majority of nurses have a Response Time > 5 minutes total of 17 (56.7%). The statistical test showed there is no association between education (ρ = 0.084), knowledge (ρ = 1.000), duration of work (ρ = 0.119), and training (ρ = 0255) with a response time of nurses. Conclusion, Response time of nurses in handling emergency patients in IGD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado average of > 5 min. Education level, knowledge, duration of work and training are not associated with the Response Time of nurses in handling emergency patients in IGD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Advice to the nursing profession in order to maintain the existing standard of response time so the nursing services can be improved. Keywords : Characteristics, Response Time, Nursing Services Abstrak : Response time tergantung kepada kecepatan yang tersedia serta kualitas pemberian pertolongan untuk menyelamatkan nyawa/ mencegah cacat. Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Response Time perawat pada penanganan pasien gawat darurat di IGD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Metode penelitian dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan sampel dengan purposive sampling sebanyak 30. Variabel independen meliputi pendidikan, pengetahuan, lama kerja dan pelatihan perawat. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Teknik analisa data uji chi square pada tingkat kemaknaan 95% (α 0,05). Hasil penelitian didapatkan sebagian besar perawat memiliki Response Time > 5 menit sebanyak 17 (56.7%). Uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara pendidikan (ρ 0.084), pengetahuan (ρ 1.000), lama kerja (ρ 0.119), dan pelatihan (ρ 0.255) dengan response time perawat. Kesimpulan Response time perawat dalam penanganan kasus gawat darurat di IGD RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado rata-rata >5 menit. Tingkat pendidikan, pengetahuan, lama kerja dan pelatihan tidak berhubungan dengan Response Time perawat pada penanganan pasien gawat darurat di IGD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Saran kepada profesi keperawatan agar mempertahankan response time yang ada sehingga dapat meningkatkan pelayanan keperawatan. Kata Kunci : Karakteristik, Respon Time, Pelayanan Keperawatan
HUBUNGAN JENIS CAIRAN DAN LOKASI PEMASANGAN INFUS DENGAN KEJADIAN FLEBITIS PADA PASIENRAWAT INAP DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Lestari, Dede Dwi; Ismanto, Amatus Yudi; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.12009

Abstract

Abstract:More Than 60% of patients who duty The hospital received therapy through IV . IV therapy can be a complication occurred phlebitis . Period Genesis Nosocomial infections Form of phlebitis in Indonesia as much (17.11%). Phlebitis caused by chemical irritation (Infusion fluid types), mechanical (mounting location Infusion), and bacteria. The aim of this research was to determine whether there is a relationship kind of fluid and the incidence of infusion site phlebitis in patients hospitalized in RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. Sample is taken by making consecutive sampling technique that is 40 samples. The study design used is analytic survey with cross sectional approach and data were collected using observation sheet.The result of this research with using chi square are (a) relationship between Infusion fluid types with Genesis Phlebitiswhich about p = 0,000, (b) there is a relationship between IV Installation Area with Genesis Phlebitiswhich about p = 0,005.Conclussion(a) there is a relationship between Infusion fluid types with Genesis Phlebitis, (b) there is a relationship between IV Installation Area with Genesis Phlebitis. Abstrak : Lebih dari 60% pasien yang masuk ke rumah sakit mendapat terapi melalui IV. Terapi IV dapat terjadi komplikasi salah satunya flebitis. Jumlah kejadian infeksi nosokomial berupa flebitis di Indonesia sebanyak (17,11%). Flebitis disebabkan oleh iritasi kimia (jenis cairan Infus), mekanis (Lokasi pemasangan Infus), dan bakteri. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan jenis cairan dan lokasi pemasangan infus dengan kejadian flebitis pada pasien rawat inap di RSU Pancaran kasih GMIM Manado. Sampeldiambil dengan teknik pengambilan consecutive sampling yaitu 40 sampel. Desain Penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional dan data dikumpulkan menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian uji statistic chi square didapatkan (a) hubungan jenis cairan infus dengan kejadian flebitis dengan nilai p = 0,000, (b) hubungan lokasi pemasangan infus dengan kejadian flebitis dengan nilai p = 0,005. Simpulan (a) terdapat hubungan jenis cairan infus dengan kejadian flebitis, (b) terdapat hubungan lokasi pemasangan infus dengan kejadian flebitis Kata Kunci: Flebitis,Jenis Cairan Infus, Lokasi Pemasangan Infus.
HUBUNGAN RESPONSE TIME PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KATEGORI TRIASE KUNING DI IGD RSU GMIM KALOORAN AMURANG Tumbuan, Akrian N; Kumaat, Lucky; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.8085

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karena adanya pasien gawat darurat pada triase kuning yang menyatakan lama mendapat penanganan dan dibiarkan menunggu dengan kondisi yang tidak nyaman karena nyeri dan keletihan sehingga menyebabkan meningkatnya kecemasan saat berada di ruang gawat darurat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan response time perawat dengan tingkat kecemasan pasien ketegori triase kuning di IGD RSU GMIM Kalooran Amurang. Desain penelitian yaitu observasional analitik dengan rancangan cross sectional, populasi yaitu semua pasien IGD yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel penelitian ini 77 responden yang didapat dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner state anxiety dan lembar observasi response time. Hasil penelitian uji statistik menggunakan uji Chi Square pada tingkat kemaknaan 95% (α ≤ 0,05), maka didapatkan nilai p = 0,001. Ini berarti bahwa nilai p < α (0,05). Dengan demikian bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara response time perawat dengan tingkat kecemasan pasien ketegori triase kuning di IGD RSU GMIM Kalooran Amurang. Saran lebih ditingkatkan response time melalui upaya peningkatan SDM, sarana prasarana dan manajemen yang ada agar tercapainya kualitas pelayanan yang bermutu sehingga pelayanan yang diberikan dapat optimal dan pasien bisa merasa lebih tenang dan kecemasan pasien dapat menurun selama berada di IGD.Kata kunci : Response Time, Kecemasan.
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP KATOLIKST. FRANSISKUS PINELENG Rampisela, Deisa Iriani; Rompas, Sefti; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i1.14895

Abstract

Abstract : Learning is a process of change within the human personality, and the change Showed in the form of improved quality and quantity of behavior. Many people things that IQ is important for the people success, but anothers intelligence for make sure people success it`s SQ and EQ Emotional intelligence and Intelligence research Purposes of determine the correlation of emotional intelligence and spiritual intelligence with student achievement. This research method using cross sectional study design, with a sample of 48 students. a sampling technique that uses total sampling. the research instrument used are questionnaires and observation sheets. analysis of data on emotional intelligence was performed using chisquare test was obtained P-Value 0.011. This means that the p-value is smaller than α (0.05) and analysis of data on spiritual intelligence is done using Chi-Square test was obtained PValue 0,000, this means the p-value is smaller than α (0.05). Conclusions are emotional and spiritual intelligence correlation with student achievement. Keywords : Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence, Learning Achievement Abstrak : Belajar adalah suatu proses perubahan didalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku. Banyak orang berpendapat bahwa IQ merupakan penentu untuk kesuksesan padahal terdapat kecerdasan yang lain yang menentukan kesusksesan yaitu kecerdasan emosional EQ dan kecerdasan spiritual SQ. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan prestasi belajar siswa. Metode Penelitian menggunakan desain penelitian cross sectional study, denganjumlah sampel 48 siswa. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan Total Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner dan lembar observasi. Analisa data pada kecerdasan emosional dilakukan menggunakan uji chi-square diperoleh P-Value 0,011. Hal ini berarti nilai p lebih kecil dari α (0,05) dan Analisa data pada kecerdasan spiritual dilakukan menggunakan uji Chi-Square diperoleh P-Value 0,000, Hal ini berarti nilai p lebih kecil dari α (0,05). Kesimpulan Terdapat Hubungan kecerdasan Emosional dan spiritual dengan prestasi belajar siswa. Kata Kunci : Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spritual, Prestasi Belajar
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI CARDIAC ARREST DI RSUP PROF R. D. KANDOU MANADO Turangan, Toar Wellem Samuel; Kumaat, Lucky T; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i1.14983

Abstract

Abstract: Nurses are the front line of health service. Nurses are required to always be ready in every condition they will encounter; one of them is cardiac arrest patients. Cardiac arrest is a condition that could occur suddenly and need to be handled immediately and properly. Knowledge about cardiac arrest could be used in the future when nurses are handling the patients. The objective of this research is to understand the correlation between factors that related with the knowledge of nurses on handling cardiac arrest patients. The samples that we used are 49 nurses that obtained by using purposive sampling techniques. The method of this research is analytical descriptive with cross sectional approach, and the data were collected from respondents by using questionnaires. The result of this study shows no correlation between education and training with the knowledge of nurses. There was a significant correlation with p = 0.001 (<α 0.05) between experience and knowledge of nurses on handling cardiac arrest patients. Conclusions: There is no correlation between education and training with the knowledge of nurses, while there is a correlation between experience and knowledge of nurses. Keywords: Cardiac arrest, Education, Training, Experience, Knowledge. Abstrak: Perawat merupakan barisan depan dalam pelayanan kesehatan. Perawat dituntut untuk selalu siap dalam segala kondisi yang akan dihadapi, salah satunya adalah kejadian cardiac arrest. Cardiac Arrest merupakan penyakit yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan memerlukan penanganan yang cepat dan tepat. Pengetahuan dapat menjadi modal perawat dalam melaksanakan penanganan pada klien cardiac arrest. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan perawat dalam menghadapi cardiac arrest. Sampel berjumlah 49 perawat yang didapat dengan teknik purposive sampling. Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional dan data dikumpulkan dari responden menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian tidak terdapat hubungan antara pendidikan dan pelatihan dengan pengetahuan perawat. terdapat hubungan yang signifikan nilai p 0,001 (<α 0,05) antara pengalaman dan pengetahuan perawat dalam menghadapi cardiac arrest. Kesimpulan: tidak terdapat hubungan antara pendidikan, pelatihan dengan pengetahuan perawat. Terdapat hubungan antara pengalaman dengan pengetahuan perawat. Saran: diharapkan rumah sakit dapat meningkatkan lagi pengetahuan perawat melalui kegiatan-kegiatan seperti pelatihan yang dapat menunjang pengetahuan perawat dalam menghadapi cardiac arrest. Kata Kunci : Cardiac arrest, Pendidikan, Pelatihan, Pengalaman, Pengetahuan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU TUNGGU PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT MEDIK RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Timporok, Oliviani Phrystika; Mulyadi, Ns; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.8201

Abstract

Abstrak : Instalasi Gawat Darurat sebagai gerbang utama penanganan kasus gawat darurat dirumah sakit memegang peranan penting dalam upaya penyelamatan hidupklien. Penelitian ini di latar belakangi oleh karena banyaknya pasien yang menunggu di Instalasi Gawat Darurat Medik untuk menunggu pulang atau pindah di ruangan inap. Waktu tunggu yang baik dapat meningkatkan mutu pelayanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pasien di IGD Medik RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Desain penelitian yang di gunakan adalah cross sectional. Teknik pengambilan sampel di lakukan dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 50 orang. Hasil penelitian menggunakan uji korelasi chi square di dapatkan nilai p= 0,000 < α= 0,05. Kesimpulan hasil penelitian menunjukan adanya hubungan administrasi, sarana prasarana, tenaga kesehatan, keluarga dengan waktu tunggu pasien di IGD Medik RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Saran meningkatkan mutu pelayanan di IGD Medik RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih berkualitas bagi pasien.Kata kunci : Waktu tunggu, Pasien
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI PADA SISWA SMP KRISTEN KAKASKASEN KOTA TOMOHON Dien, Riedel Jiemly; Kumaat, Lucky; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.8036

Abstract

Abstrak: Gempa bumi termasuk bencana alam yang paling dahsyat. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yang sangat berpotensi sekaligus rawan bencana gempa bumi. Kurangnya pengetahuan dan kesiapan mengakibatkan timbulnya banyak korban, dimana paling banyak korban bencana gempa bumi adalah wanita dan anak-anak. Jarak SMP Kristen begitu dekat dengan gunung Lokon (kurang dari 5 km) yang masih aktif, mengakibatkan sekolah selalu menerima dampak gempa bumi sebelum gunung meletus berupa korban luka, kecemasan, dan terganggunya proses belajar. Tujuan untuk Mengetahui Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Gempa Bumi Pada Siswa SMP Kristen Kakaskasen Kota Tomohon. Sampel berjumlah 60 responden dengan menggunakan teknik probability sampling. Desain penelitian yaitu one group pre-post test dan menggunakan lembar kuesioner untuk mendapatkan data dari responden. Hasil Penelitian menggunakan uji statistik Wilcoxon didapat nilai P-value sebesar 0,00 (<  = 0,05). Kesimpulan menunjukkan adanya pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi pada siswa SMP Kristen Kakaskasen Kota Tomohon. Saran agar pihak sekolah lebih giat melaksanakan pendidikan kesehatan khususnya kesiapsiagaan menghadapi bencana serta untuk peneliti selanjutnya, kiranya dapat meneliti mengenai faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.Kata Kunci: Penyuluhan Kesehatan, Kesiapsiagaan Bencana, Gempa Bumi
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU USIA REMAJA DAN DEWASA MUDA TENTANG KB DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SETELAH MELAHIRKAN DI PUSKESMAS MABAPURA KABUPATEN HALMAHERA TIMUR Ahmad, Sulfanawati; Hutagaol, Esther; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v2i2.6033

Abstract

Abstract: The success of family planning programs in Indonesia are caused by several factors, one of which factors knowledge. Purpose: to determine the relationship between knowledge teen age mothers and young adults about birth control with the use of contraceptives after childbirth. Technique: The study used a cross-sectional method, sample selection teen age mothers in total sampling and for mothers of young adults with purposive sampling. The sample of 60 respondents. The independent variable was the knowledge teen age mothers and young adults about birth control. Data was collected using a questionnaire. The data analysis using chi-square test with significance level 95% (α 0.05). Results: respondents with the highest yields is age teen mothers (66.7%), secondary education (43.3%), did not use birth control (68.3%), multigravida (53.4%), and lack of knowledge (65 %). The results of the statistical test p value = 1.000> α (0.05), then there is nothing a relationship between mother's knowledge about family planning with the use of contraceptives. Suggestion: It should further improve the quality of the health center in the provision of counseling about contraception, family planning program as well. Keywords: Knowledgemothers, contraception, childbirth Abstrak: Keberhasilan program KB di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya faktor pengetahuan. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu usia remaja dan dewasa muda tentang KB dengan penggunaan alat kontrasepsi setelah melahirkan. Teknik Penelitian: Penelitian menggunakan metode cross sectional, pemilihan sampel ibu usia remaja secara total sampling dan untuk ibu dewasa muda secara purposive sampling. Jumlah sampel 60 responden. Variabel independen adalah pengetahuan ibu usia remaja dan dewasa muda tentang KB. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar kuesioner. Teknik analisa data menggunakan uji chi-square pada tingkat kemaknaan 95% (α 0,05). Hasil: responden dengan hasil tertinggi adalah ibu usia dewasa muda (66,7%), pendidikan SMP (43,3%), tidak menggunakan KB (68,3%), multigravida (53,4%), dan pengetahuan kurang (65%). Hasil uji statistik nilai p value = 1,000 > α (0,05), maka tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang KB dengan penggunaan alat kontrasepsi. Saran: Hendaknya pihak Puskesmas lebih meningkatkan kualitas dalam pemberian penyuluhan mengenai Program KB juga alat kontrasepsi. Kata kunci : Pengetahuan ibu, alat kontrasepsi, melahirkan
HUBUNGAN DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA LANSIA DI DESA WATUTUMOU III Sangian, Liliyanti M L; Wowiling, Ferdinand; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i2.16841

Abstract

Abstract : Family support is a form of servant behavior performed by the family both in the form of emotional support, awards, information and instrumental. Self-acceptance of the elderly is a high appreciation or not being cynical about self-relating to the elderly's willingness to open up or express thoughts, feelings, and reactions to others and able to accept his shortcomings as well as his ability to accept the advantages. The purpose of this study to analyze The relationship between the emotional support of the family and the self-acceptance of the elderly in Watutumou Village III. The research method is analytical descriptive with cross sectional design. The sampling technique in this study is purposive sampling with the sample number of 60 respondents.The data collection is done by using a questionnaire and interview sheet. Processing data using computer program with Pearson chi-square test with a significance level of 95% (α =, 005). The results of this study using pearson chi-square analysis showed that there was a relationship between the emotional support of the family and the self-acceptance of the elderly in Watutumou III Village (p = 0,000). Conclusion There is a relationship between the emotional support of the family with self-acceptance in the elderly in Watutumou Village III. Keywords:emotional support of the family, the self-acceptance of the elderly Abstrak : Dukungan keluarga adalah suatu bentuk perilaku melayani yang dilakukan oleh keluarga baik dalam bentuk dukungan emosi, penghargaan, informasi dan instrumental.Penerimaan diri lansia merupakan penghargaan yang tinggi atau tidak bersikap sinis terhadap diri sendiri yang berkaitan dengan kerelaan lansia untuk membuka diri atau mengungkapkan pikiran, perasaan, dan reaksi terhadap orang lain serta mampu menerima kekurangan dirinya sebagaimana kemampuannya untuk menerima kelebihannya.Tujuan penelitian ini untuk menganalisahubungan antara dukungan emosional keluarga dengan penerimaan diri pada lansia di Desa Watutumou III. Metode penelitian yaitu deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian inipurposive samplingdengan jumlah sampel 60 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan program komputer dengan uji pearson chi-square dengan tingkat kemaknaan 95% (α = ,005). Hasil penelitian dengan menggunakan analisis pearson chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara dukungan emosional keluarga dengan penerimaan diri pada lansia di Desa Watutumou III(p= 0,000). Kesimpulan terdapat hubungan antara dukungan emosional keluarga dengan penerimaan diri pada lansia di Desa Watutumou III. Kata kunci : Dukungan Emosional Keluarga, Penerimaan Diri Lansia
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT MEDIK RSUP. PROF. DR. R.D KANDOU MANADO Tamaka, Ryny Silvana; Mulyadi, Ns; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.8180

Abstract

ABSTRAK:Pendokumentasian asuhan keperawatan adalah catatan yang harus di kerjakan dalam proses keperawatan oleh seorang perawat. Beban kerja yang tinggi akan mempengaruhi kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat Medik RSUP. Prof. Dr. R.D Kandou. Desain penelitian bersifat observasional dengan penelitian sampel menggunakan tehnik. Sampel berjumlah 30 orang responden, pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian menggunakan uji chi square pada continuity correction dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 atau 95 %. Hasil uji beban kerja dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di dapatkan nilai p value = 0,008. Kesimpulan yaitu ada hubungan beban kerja dengan pendokumentasian di Instalasi Gawat Darurat Medik RSUP. Prof. Dr. R.D Kandou Manado. Saran untuk meningkatkan mutu dokumentasi asuhan keperawatan dengan upaya mengadakan pelatihan yang berkaitan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan.Kata kunci : Beban Kerja, Pendokumentasian Asuhan Keperawatan